Anda di halaman 1dari 6

Home Work 6 Analisa Kerusakan (Failure Analysis)

Program Pascasarjana Teknik Metalurgi dan Material


Dedi Hermawan
(2012/1206311193)

1. Jelaskan jenis-jenis Tegangan yang terjadi pada material!


Jenis tegangan yang diterima oleh suatu material, biasanya dikelompokan menjadi
3 jenis yaitu :
1. Tegangan tarik (tension stress)
2. Tegangan tekan (compression stress)
3. Tegangan geser (shear stress)
Jenis tegangan tersebut diatas dapat dilihat pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Jenis Tegangan yang Diterima Material

2. Jelaskan dengan gambar distribusi tegangan pada pelat (plates) dan batangan
(rods) akibat tegangan tarik bila stress konsentrasinya (a) tidak ada, (b)
dipermukaan, (c) di bagian tengah

Secara umum, apabila suatu material berbentuk pelat dan batangan mengalami
tegangan tarik, maka material tersebut akan mengalami distribusi tegangan seperti
yang terdapat pada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Distribusi Tegangan Pada Pelat Akibat Tegangan Tarik

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa daerah yang diarsir merupakan gambaran
dari distribusi tegangan yang dialami material tersebut. Dari gambar tersebut dapat
diambil kesimpula bahwa :
-

material pelat dan batangan yang tidak memiliki stress konsentrasi,


distribusinya cenderung seragam.

material dengan stress konsentrasi di permukaan (misalnya akibat adanya


notch), distribusinya tegangannya cenderung lebih tinggi pada daerah di
sekitar stress konsentrasi.

material dengan stress konsentrasi di bagian tengah (memiliki lubang di


bagian tengah), distribusinya cenderung lebih tinggi pada daerah
permukaan lubang stress konsentrasi.

Pada material yang memiliki stress konsentrasi, tingginya dristribusi tegangan akan
menjadi awal mula terjadinya kegagalan material seperti retak atau yang disebut
dengan lokasi crack initiation.

3. Gambarkan terjadinya residual stress dan efek-nya pada material.


Residual stress adalah stress yang tertinggal di dalam struktur sebagai hasil dari
perlakuan mekanis atau thermal atau keduanya.
Residual stress ppada material dapat memberikan efek pada matrial, seperti:
1. Distorsi pada komponen.
Misalnya terjadi pemanasan yang tak seragam pada suatu materialkomponen
yang mengakibatkan terjadinya terjadinya penyusutan yang tidak seragam
pada komponen.
2. Menyebabkan kerusakan premature pada komponen.

Contoh akibat adanya residual stress adalah seperti pada gambar 3 berikut dimana
terdapat residual stress pada pelat yang akhrnya menyebabkan pelat tersebut
mengalami kerusakan.

Gambar 3. Contoh Efek Residual Stress Pada Material

4. Jelaskan penyebab dari tegangan sisa (residual stress)


Seperti disebutkan pada bagian sebelumnya, residual stress adalah stress yang
tertinggal di dalam struktur sebagai hasil dari perlakuan mekanis atau thermal atau
keduanya. Secara umum, penyebab terjadinya tregangan sisa dapat dilihat pada
tabel 1 berikut dimana tegangan sisa ditimbulkan akibat berbagai perlakuan yang
diterima material tersebut seperti tindakan thermal, tindakan mekanik dan
tindakan kimia.
Tabel 1. Berbagai Perlakuan Yang Dapat Menimbulkan Teganagan Sisa

Sebagai contoh adalah akibat welding atau pengelasan akan diperoleh tegangan
sisa dengan distribusi seperti pada gambar 4 berikut.

5. Jelaskan mengapa shot peening dan penghalusan permukaan menyebabkan


kekuatan fatiknya menjadi tinggi sedangkan chrom-plating meneyabkan kekuatan
fatik turun. Uraikan dengan gambar skematis.
Pada shot peening, material akan ditembaki dengan bola-bola sehingga akan
mengurangi tension stress yang ada pada material tersebut dan meninggalkan atau
menghasilkan residual compressive stress pada material. Hal inilah yang
menebabkan shot peening akan meningkatkan kekuatan fatik dari material seperti
yang ditunjukan pada gambar 5 berikut.Pada gambar 6 dapat dilihat peningkatan
kekuatan fatik akibat perlakuan shot peening pada material.

Gambar 5. Efek Shot Peening pada Material

Efek penghalusan permukaan pada kekuatan fatik dapat dijelaskan sebagai akibat
dari berkrangnya cacat pada permukaan material. Dengan memperhalus
permukaan material, maka cacat material seperti notches, fillets, forging pits dan
surface defect akan dapat dikurangi atau dihilangkan sehingga efek konsentrasi

tegangan dari cacat tersebut akan berkurang juga. Dengan berkurangnya efek
konsentrasi tegangan dari notches, fillets, forging pits dan surface defect maka
material akan menalami peningkatan kekuatan fatiknya.
Sedangkan chrom plating merupakan suatu proses pelapisan besi atau baja dengan
merupakan chrome. Proses chrome plating ini akan membrikan residual stress
dengan jenis tensile sehingga akan mengurangi ketahanan material terhadap fatik.
Pada gambar 7 dapat dilihat bahwa perlakuan pelapisan memiliki kekuatan
terhadap fatik yang paling redah bila dibandingkan dengan material yang
mengalami penghalusan permukaan dan shot peening.

Anda mungkin juga menyukai