Faktor-faktor Penyebab
Krisis Keuangan dan Perbankan
Buruknya kondisi
neraca perbankan
Peningkatan tingkat
suku bunga
Buruknya kondisi
pasar modal
Penurunan aktivitas
ekonomi: krisis nilai tukar
Kepanikan di sektor
perbankan: banking crisis
Penurunan dan kemunduran
kegiatan perekonomian suatu
negara
Meningkatnya
ketidakpastian
2008
KPR Sub Prime AS
Finansial dan
Ekonomi
Stabil
Tidak
Tidak
Tidak
Inflasi meningkat
tajam
Suku bunga
meningkat
Kepercayaan menurun
PERBANKAN TERPURUK
Pengangguran meningkat
Ekonomi terkontraksi
1. Bagaimana dampak
guncangan krisis keuangan
1997-1998 dan krisis
keuangan global 2008 ini
terhadap industri
perbankan syariah?
2. Dan bagaimana respon
bank syariah dalam
menghadapi dan
mengatasi kedua krisis
tersebut?
1127
1000
800
693,3
600
588,51
515,5
400
914,85
825,3
386,68
312,16
459,21
463,27
446,94
Pembiayaan
528,1
DPK
Total Aktiva
462,09
391,5
432,1
200
0
1996
1997
1998
1999
2000
Kemerosotan ini
dipicu akibat dunia
usaha yang tidak
dinamis, dan kondisi
sosial politik yang
tidak kondusif dan
terus bergejolak
sebagai dampak
meluasnya
pengangguran dan
kemiskinan akibat
dari melemahnya
kegiatan produksi
dan investasi di
hampir seluruh
sektor ekonomi.
107,15
97,9
90
85,32
79,53
80
68,07
63,26
65,61
60
FDR
20
NPF
53,33
40
3,34
5,45
1995
1996
6,18
7,99
19,34
0
1997
1998
1999
2000
2001
Penurunan DPK berakibat pada peningkatan rasio Financing to Deposit Ratio (FDR).
Semangkin tinggi FDR berarti semakin meningkatnya ekspansi pembiayaan BM Terlihat
bahwa BM pada tahun 1998 mengalami peningkatan sebesar 107, 15% melebihi batas
maksimal yang telah ditentukan BI sebesar 100%.
Non Performing Financing NPF BM mencapai angka 65,61% pada tahun 1998. Semakin
besar NPF, maka semakin besar penurunan pendapatan yang diterima. Tercatat
kerugian BM mencapai Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah bahkan kurang
dari sepertiga modal setor awal, yaitu Rp39,3 miliar.
100
50
0
-50
6,53
1,78
3,06
0,62
6,89
1,28
1995
1996
1997
-23,94
1998
3,98
0,58
9,98
0,96
1999
2000
41,16
4,01
2001
ROA
-100
ROE
-150
-200
-250
-271,94
-300
80
68,181
70
60
50
40
30
20
20,445
20,672
27,944
28,012
38,195
36,852
52,271
46,886
DPK
Pembiayaan
10
0
2006
2007
2008
2009
2010
Penyaluran
pembiayaan secara
konsisten terus
tumbuh meningkat
dari Rp 27,944
miliarpada tahun 2007
menjadi menjadi Rp
38,195 miliar pada
tahun 2008
DPK pada produk murabahah dari 16.93% di tahun 2007 menjadi 19.38% di akhir tahun
2008 adalah upaya untuk menghindari likuiditas akibat krisis keuangan global dan
mempertahankan loyalitas deposan
25
19,38
20
19,17
17,39
16,93
15
14,66
13,73
12,09
10,25
11,23
14,92
11,06
15,04
14,52
15,3
Mudharabah
10,93
Musyarakah
10
Murabahah
2006
2007
2008
2009
2010
120
100
98,9
99,76
103,65
89,7
89,67
80
60
FDR
NPF
40
20
4,75
4,05
1,42
4,01
3,02
2006
2007
2008
2009
2010
90
80
Namun angka
tersebut masih di
bawah bank
konvensional yang
menembus angka
88.9% di tahun 2008.
Diantara penyebab
lain naiknya nilai
BOPO bank syariah
adalah besarnya biaya
operasional bank
syariah yang
mengadakan ekspansi
jaringan kantor
sehingga memerlukan
investasi yang cukup
besar (BI, 2008)
76,77
76,54
81,75
84,39
80,54
70
60
50
40,38
40
30
ROA
38,79
28,45
ROE
26,09
17,58
20
10
BOPO
1,55
2,07
1,42
1,48
1,67
2006
2007
2008
2009
2010
Kesimpulan...........
Next....