Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL SKRIPSI

PRA RANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DARI ETILEN


OKSIDA DENGAN PROSES KARBONASI KAPASITAS 90.000
TON/TAHUN

Disusun Oleh:

IRSAN

1209065017

NUGROHO TRI WAHYUDI

1209065022

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Perkembangan industri di Indonesia khususnya industri kimia terus mengalami


peningkatan. Meskipun sempat dilanda krisis ekonomi sampai saat ini, namun dengan
usaha-usaha tertentu yang dilakukan pemerintah, sektor ini mulai bangkit lagi. Dengan
bangkitnya sektor ini, maka peningkatan unsur-unsur penunjang industri juga makin
meningkat, termasuk bahan-bahan pembantu dan penunjang. Kebutuhan berbagai bahan
baku dan bahan penunjang di Indonesia masih banyak didatangkan dari luar negeri. Jika
bahan baku dan bahan penunjang ini bisa dihasilkan di dalam negeri, hal ini tentunya akan
menghemat pengeluaran devisa, meningkatkan ekspor dan mengembangkan penguasaan
teknologi.
Etilen glikol adalah salah satu bahan kimia yang jumlahnya belum mencukupi kebutuhan
industri di Indonesia. Etilen glikol itu sendiri sebagian besar digunakan sebagai bahan baku
industri polyester. Polyester yang merupakan senyawa polimer jenis thermoplastik ini
digunakan sebagai bahan baku industri tekstil dan plastik. Disamping dapat dibuat serat
yang kemudian dipintal menjadi benang, juga bisa dibuat langsung menjadi benang
filament untuk produk tekstil. Selain itu, poliester ini dapat juga dibentuk (dicetak) sebagai
bahan molding seperti pada pembuatan botol plastik. Kegunaan lain dari etilen glikol ini
adalah sebagai bahan baku tambahan pada pembuatan cat, cairan rem, solven, alkyl resin,
tinta cetak, tinta ballpoint, foam stabilizer, kosmetik, dan bahan anti beku ( Anonim, 2008 ).
1.2. Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik sangat penting dalam menentukan keberhasilan dan kelangsungan
produksi pabrik tersebut. Ada beberapa alternative lokasi yang dapat dipilih untuk didirikan
pabrik etilen glikol tersebut antara lain Bontang, Balikpapan, dan Tarakan. Dari ketiga
alternative di atas maka lokasi pabrik etilen glikol ditetapkan di jalan BalikpapanSamarinda dengan alasan sebagai berikut.

1. Faktor primer
Faktor primer ini secara langsung mempengaruhi tujuan utama dari pabrik yang meliputi
produksi dan distribusi produk yang diatur menurut macam dan kualitas, waktu dan tempat
yang dibutuhkan konsumen pada tingkat harga yang terjangkau sedangkan pabrik masih
memperoleh keuntungan yang wajar. Faktor primer ini meliputi :
a. Pemasaran
Untuk pemasaran produk perlu diperhatikan letak pabrik dengan pasar yang
membutuhkan produk tersebut guna menekan biaya pendistribusian ke lokasi pasar dan
waktu pengiriman. Produk etilen glikol jenis poliester grade ditujukan terutama untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk di provinsi Kalimantan Timur pabrik yang
memanfaatkan produk etilen glikol dapat dikatakan belum ada. Kebanyakan pabrik
yang memanfaatkan etilen glikol berada di propinsi Banten dan Jawa barat, sedangkan
dalam sebagian kecil lainnya di DKI Jakarta dan propinsi Jawa tengah. Dengan kata
lain untuk produksi akan di ekspor dari pulau Kalimantan ke pulau Jawa. Harapanya
dengan didirikanya pabrik penghasil etilen glikol di Kalimantan Timur sebagai perintis
berdirinya pabrik pabrik yang memanfaatkan etilen glikol di pulau Kalimantan
terkhusus di provinsi Kalimantan Timur.
b. Sarana transportasi
Sarana transportasi diperlukan untuk mengangkut bahan baku dan memasarkan produk.
Balikpapan merupakan kota yang berada di tepi pantai yang memiliki pelabuhan laut,
sehingga mempermudah pengiriman bahan baku.
2. Faktor Sekunder
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan dapat direkrut dari tenaga ahli dan berpengalaman
dibidangnya dan tenaga kerja lokal yang berasal dari lingkungan masyarakat sekitar
pabrik. Melihat bahwa Balikpapan pada saat ini menjadi kota yang memiliki kedudukan
cukup tinggi di Indonesia dengan SDM yang sangat baik.
b. Utilitas

Kebutuhan air proses dapat dipenuhi dari pengolahan air Hutan Lindung Sungai Wain
Sedangakan sumber listrik dapat dipenuhi dari PLN, di samping itu energi listrik juga
dapat diproduksi sendiri menggunakan generator.
c. Sarana dan prasarana
Walaupun Balikpapan belum menjadi kawasan industri yang cukup besar di Indonesia,
tetapi sarana transportasi, telekomunikasi dan prasarana penunjang lainya sangat
mendukung berdirinya industri-industri baru.
d. Rencana pendirian pabrik yang mendukung industri lain
Salah satu terobosan yang diambil adalah pendirian pabrik kimia yang dapat
mendukung industri lainnya bahkan dapat merangsang berdirinya industri-industri baru.
Melihat bahwa di pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Timur kota Balikpapan
belum ada pabrik yang memanfaatkan etilen glikol sebagai bahan baku. Hal ini yang
mendasari pendirian pabrik etilen glikol di Balikpapan agar dapat merangsang industriindustri baru.
e. Karakteritik lokasi Karakteristik lokasi yang dimaksud adalah sikap masyarakat
setempat yang sangat mendukung bagi sebuah kawasan industri terpadu. Hal ini
dikarenakan belum banyak pabrik di daerah Balikpapan. Selain itu pendirian pabrik di
Balikpapan juga dapat menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pabrik.
f. Kemungkinan perluasan suatu pabrik
Untuk pengembangan ke masa depan perlu dipikirkan kemungkinan adanya perluasan
pabrik. Hal ini diatur oleh dinas tata kota sebagai realisasi Balikpapan menjadi kawasan
industri.
g. Iklim Posisi Indonesia di daerah tropis menyebabkan iklim di Indonesia hanya
mempunyai dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau hal ini
menguntungkan dan memudahkan bagi pengembangan pabrik, kelancaran proses
produksi dan pemasaran.
h. Kemungkinan gangguan gempa bumi
Ada beberapa daerah di Indonesia yang cenderung mudah terkena gempa bumi.
Balikpapan merupakan daerah yang bebas dari kemungkinan terkena gempa bumi. Hal
ini dikarenakan pulau Kalimantan terbebas dari gerakan lempeng tektonik dan juga

tidak adanya gunung berapi. Jadi dapat dikatakan bahwa Balikpapan terbebas dari
ancaman gempa bumi
i. Polusi dan faktor ekologi
Pemerintah daerah memberlakukan beberapa peraturan mengenai polusi udara dengan
cara memberi batasan jumlah emisi udara buang yang dikeluarkan pabrik-pabrik di
kawasan industri tersebut.
j. Faktor korosi
Faktor korosi sangat penting jika letak pabrik yang didirikan dekat laut sehingga
konstruksi pabrik harus dirancang dengan seksama untuk memperkecil kemungkinan
terjadi korosi. Karena terjadinya korosi akan mengganggu kelancaran proses produksi
yang akan berhubungan langsung dengan peralatan proses.
k. Penyediaan unit perbaikan dan perawatan peralatan
Saat pabrik sudah beroperasi kemungkinan terjadinya kerusakan peralatan sangat besar,
jadi saat perancangan pabrik harus dipikirkan untuk membuat unit yang menangani
masalah perbaikan dan perawatan peralatan.
l. Sarana penunjang lain
Balikpapan memiliki fasilitas terpadu seperti perumahan, sarana olah raga, sarana
kesehatan, sarana hiburan dan

lainnya. Walaupun nantinya perusahaan harus

membangun fasilitas- fasilitas untuk karyawannya sendiri tapi untuk mengurangi biaya
awal pendirian pabrik maka bisa digunakan fasilitas terpadu tersebut.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka dipilih lokasi pabrik berada di kawasan industri
Balikpapan-Samarinda.
1.3 Perancangan Kapasitas
Kebutuhan etilen gliko di Indonesia saat ini dipasok dengan impor. Tabel 1.1 menunjukkan
data impor etilen glikol pada beberapa tahun terakhir. Adanya peningkatan impor yang
signifikan menandakan kebutuhan etilen glikol di dalam negeri dari tahun ke tahun semakin
besar.
Tabel 1.1 Data Ekspor-Impor Etilen Glikol

Tahun

Ekspor (Ton/Tahun)

Impor (Ton/Tahun)

2009

67.805,720

319.940,264

2010

30.643,870

396.393,017

2011

21.580,917

386.041,895

2012

26.106,778

396.889,510

2013

27.539,765

406.995,402

2014

21.103,843

492.790,955
(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015)

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 jumlah ekspor etilen glikol dari tahun 2009 2014 lebih
cenderung mengalami penurunan per tahunnya dengan rata-rata 80,28%, hal tersebut
dikarenakan sedikitnya jumlah pabrik etilen glikol yang beroperasi di dalam negeri,
sedangkan untuk impor, rata-rata pertumbuhannya sebesar 9,54% per tahun. Maka, dapat
diproyeksikan bahwa pada tahun 2021, jumlah ekspor etilen glikol sebesar 0,91 ton/tahun,
sedangkan untuk jumlah impor sebesar 851.332,441 ton/tahun. Dari data tersebut, dapat
dihitung kapasitas pabrik etilen glikol pada tahun 2021 sebesar 851.333,351 ton/tahun,
sehingga perkiraan kapasitas pabrik baru sebesar 90 ton/tahun.

Anda mungkin juga menyukai