Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS PEKERJAAN UMUM


Alamat : Jl. Raya Kaligondang KM. 2 - Telp. ( 0281 ) 893158 PURBALINGGA

RAPAT PRA PELAKSANAAN


PRE CONSTRUCTION MEETING
( PCM )

KEGIATAN :
......................................................
..............................................................
KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN ANGGARAN 2013

DINAS PEKERJAAN UMUM


KABUPATEN PURBALINGGA
2013
Tahun 2011

BERITA ACARA RAPAT PRA PELAKSANAAN


PRE CONSTRUCTION MEETING (PCM)
Pre Construction Meeting (PCM)

KEGIATAN ..
.
KABUPATEN PURBALINGGA
Nomor : 001/BM/PU/ PCM / 2013
Pada hari ini SELASA tanggal TIGA PULUH bulan APRIL tahun DUA RIBU TIGA
BELAS, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama
Jabatan
2. Nama
Jabatan
3. Nama
Jabatan
4. Nama
Jabatan
5. Nama
Jabatan
6. Nama
Jabatan
7. Nama
Jabatan

: Ir. SIGIT SUBROTO, MT./19600531 199003 1 007


: Kepala DPU Kabupaten Purbalingga selaku Pejabat Pembuat Komitmen
: ....................... / NIP. ....................
: Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ....................................................
: ....................... / NIP. .....................
: Pengawas Lapangan DPU Kab. Purbalingga
: .........................
: Direktur CV. ......................
: .....................
: Pelaksana CV. .......................
: .......................
: Site Engineer CV. .........................
: .............................
: Inspector

Telah mengadakan Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) untuk


Kegiatan ...................................................................... Kabupaten Purbalingga Tahun
Anggaran 2013 dengan hasil rapat sebagaimana pada lampiran Berita Acara ini dan akan
dipatuhi dengan sepenuhnya.
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PPKom

Direktur
CV. .......................

Site Enginer
CV. ..........................

Ir. SIGIT SUBROTO, MT


NIP. 19600531 199003 1 007

.............................

............................

PPTK

Pelaksana

Inspector

.........................................
NIP. ....................................

..........................

.........................

Pengawas Lapangan DPU

..........................................
NIP. .....................................

A. DATA KEGIATAN
Pre Construction Meeting (PCM)

Nama Kegiatan

: ......................................................................................... Kabupaten
Purbalingga Tahun 2013

Sumber Dana

: ........................ Tahun Anggaran 2013

Nilai Kontrak

: Rp. .....................................

Kontraktor Pelaksana : .................................................

No. Kontrak

: ........../.........../.........../2013 Tanggal ....................... 2013

SPMK

: ........./............./....../...../2013 Tanggal ...................... 2013

Waktu Pelaksanaan

: ........ Hari Kalender

Waktu Pemeliharaan : ........ Hari Kalender


Konsultan Pengawas : .........................................
Panjang Penanganan : ............... km
Rencana PHO

: .. 2013

Rencana FHO

: .. 2014

B. PENJELASAN BERITA ACARA RAPAT PRA PELAKSANAAN


( PRE CONSTRUCTION MEETING )

Pre Construction Meeting (PCM)

I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Latar Belakang diadakannya Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting)
adalah berdasarkan ketentuan yang berlaku antara lain :
1. Instruksi Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Purbalingga.
2. Kontrak Perjanjian Pemborongan No. .......................... Tanggal ...................... 2013
untuk Kegiatan .................................................................................
3. SPMK No. . ............................./2013 Tanggal ....................... 2013
4. Berita Acara Uitzet Nomor : .............................. 2013
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan diadakannya Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction
Meeting) pada Pekerjaan Kegiatan adalah
untuk mendapatkan kesepakatan tentang beberapa hal sebagai berikut :
1. Mendapatkan kesamaan persepsi oleh tiga unsur yang terkait tentang pasal - pasal
dalam Kontrak yang dianggap kurang jelas.
2. Pemahaman, koreksi dan persetujuan tentang gambar rencana dan gambar kerja.
3. Kesepakatan prosedur dan metode pelaksanaan kerja.
4. Penyusunan detail schedule mobilisasi dan pelaksanaan fisik.
Dengan diadakannya Rapat Pra Pelaksanaan ini diharapkan pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat mutu, tepat kuantitas
untuk meningkatkan kepedulian terhadap para pihak terkait dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil yang tepat sasaran dan manfaat.
1.3 MATERI PEMBAHASAN
Beberapa masalah yang dibahas dan disepakati dalam Rapat Pra Pelaksanaan
antara lain yaitu penjelasan tentang :
1. Organisasi kerja;
2. Dokumen Kontrak;
3. Jadwal Mobilisasi;
4. Mutual check dan review Desain;
5. Penyusunan Time and Work Schedule / Jadwal Kerja;
6. Evaluasi Hasil Pengukuran awal (uitzet)
1.4 PENGARAHAN DAN PENJELASAN KEGIATAN
A. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
1. ORGANISASI KERJA
Organisasi kerja meliputi segitiga fungsional yaitu :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN KONSULTAN SUPERVISI
KONTRAKTOR PELAKSANA
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN

KONSULTAN PENGAWAS

KONTRAKTOR
PELAKSANA

Hubungan Fungsional antara ketiga unsur kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pre Construction Meeting (PCM)

Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan sebagai pengendali kegiatan berhak secara


langsung atau melalui PPTK untuk memerintahkan kepada Konsultan Supervisi
maupun Pelaksana Kegiatan dalam rangka pelaksanan pekerjaan.
Konsultan Supervisi melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
dan PPTK tentang kemajuan pekerjaan dan berhak untuk memerintahkan kepada
Pelaksana Kegiatan dalam hal pelaksanaan teknis pekerjaan di lapangan.
Pelaksana Kegiatan berkonsultasi kepada Konsultan Supervisi dan Pejabat
Pembuat Komitmen melalui PPTK tentang segala sesuatu yang terjadi di
lapangan.

Lingkup penjelasan organisasi kerja meliputi hal-hal sebagai berikut :


1. Penjelasan Struktur organisasi Kegiatan ;
2. Penjelasan Struktur Organisasi Konsultan Supervisi beserta uraian tugas dan
tanggung jawab;
3. Penjelasan Struktur Organisasi Kontraktor beserta uraian tugas dan tanggung
jawab ;
Stuktur Organisasi Kegiatan sebagai berikut :
1.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPkom)
2.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
3.
Pengawas Lapangan (DPUK)
4.
Konsultan Pengawas Teknis
5.
Pelaksana / Kontraktor
Ir. SIGIT SUBROTO, MT.
( PPKom )

(PPTK)

PENGAWAS
LAPANGAN DPUK

PELAKSANA
.......................................

KONSULTAN PENGAWAS
.......................................

Struktur Organisasi Kontraktor :


Direktur
......................................

Penanggung Jawab Teknik


...........................

Administrasi
........................

Pelaksana Lapangan
...............................

2. PENJELASAN DOKUMEN KONTRAK


Pre Construction Meeting (PCM)

Logistik
.......................

Maksud dan tujuan penjelasan Dokumen Kontrak adalah untuk mendapatkan


kesamaan persepsi terhadap pasal-pasal dalam kontrak dan spesifikasi baik teknis
maupun non teknis;
Hal lain yang perlu dibahas adalah memeriksa, mempelajari, memahami, mengoreksi
dan memperbaiki gambar kerja;
Hal-hal yang harus disepakati oleh Ketiga Unsur Kegiatan, yaitu :
1. Persepsi tiap-tiap pasal dalam kontrak;
2. Persepsi semua spesifikasi material dan pekerjaan;
3. Persetujuan gambar rencana dan gambar kerja serta daftar perubahan volume
dan standar gambar;
Hasil penjelasan Dokumen Kontrak dicatat dalam Agenda Hasil RPP sebagai
Pedoman Kerja dan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan untuk menghindari
kesalahan, benturan-benturan dan kesalahpahaman di kemudian hari;
Yang termasuk dalam Kontrak :
1.
Kepala DPU Kabupaten Purbalingga selaku Pejabat Pembuat Komitmen
dan sebagai Pengguna Anggaran bertanggung jawab langsung terhadap Kegiatan
................................................................................
2.
Data Umum Pekerjaan Kegiatan ............................................................
adalah :
Nomor Kontrak
: ................................. 2013
Tanggal Kontrak
: ................................. 2013
Nilai Kontrak
: Rp. ..................................
Sumber Dana
: ............................. TA. 2013
Nomor SPMK
: .................................. / 2013
Tanggal SPMK
: .................................. / 2013
Masa Pelaksanaan
: ........................ hari kalender
Masa Pemeliharaan
: ......................... hari kalender
Rencana PHO
: ......................... 2013
Rencana FHO
: . 2014
3.

Jenis Kontrak untuk pekerjaan tersebut adalah Kontrak Harga Satuan Tetap
(Fixed Unit Price Contract) di mana kontraktor menerima pembayaran atas
volume yang dilaksanakan.
4.
Target pelaksanaan pekerjaan adalah ruas ....................... sepanjang ........
km.
5.
Dokumen Kontrak pekerjaan ini terdiri atas :
a. Adendum Surat Perjanjian
b. Pokok Perjanjian
c. Surat Penawaran Berikut Daftar Kuantitas dan Harga
d. Syarat-syarat Khusus Kontrak
e. Syarat-syarat Umum Kontrak
f. Spesifikasi Khusus
g. Spesifikasi Umum
h. Gambar-gambar
i. Dokumen Lainnya
6.
Tata cara pembayaran adalah berdasarkan Prosentase Fisik Pekerjaan /
Termyn, terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah diterima oleh
Direksi/Konsultan (memenuhi spesifikasi teknik).
7.
Prosentase Fisik Pekerjaan dibuat oleh Kontraktor, diperiksa oleh Konsultan
dan Pengawas Dinas untuk selanjutnya disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan dan diketahui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPkom)
8.
Prosentase Fisik Pekerjaan ini dibuat berdasarkan laporan harian, laporan
mingguan yang dibuat dalam bentuk Back Up Data baik secara Kuantitas
maupun secara Kualitas.
9.
Tangung Jawab Kontraktor adalah melaksanakan dan memelihara pekerjaan
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak
10.
Apabila dijumpai perbedaan koefisien upah, bahan dan peralatan yang
tercantum dalam analisa harga satuan dengan rancangan campuran (Job Mix
Formula) pada saat pelaksanaan, maka perbedaan tersebut tidak mempengaruhi
harga satuan pekerjaan yang telah ditetapkan (harga satuan tidak berubah).
Pre Construction Meeting (PCM)

11.

Kontraktor harus mengusahakan agar lalu lintas kendaraan lancar walaupun


ada kegiatan konstruksi pada ruas jalan tersebut.
12.
Dokumentasi diambil 0%, 50%, dan 100% pada tiap panjang 100 m dan
pada kegiatan khusus dan diusahakan agar pengambilan dokumentasi harus pada
titik dan arah yang sama.
13.
Untuk Jaminan Uang Muka dan Pelaksanaan yang menggunakan Jasa
Asuransi Kegiatan akan menanyakan terlebih dahulu keabsahan dan tanggung
jawabnya bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan
14.
Kontraktor mengadakan Direksi Keet harus disediakan oleh Kontraktor
dilengkapi dengan buku Direksi, Buku Tamu dan Gambar Pelaksanaan serta
Time Schedule.
15.
Sanksi dan Denda jika melanggar sesuai dengan kontrak.
16.
Review Design terjadi bila kondisi lapangan perlu ada perubahan design
yang penting, dengan catatan tidak merubah nilai kontrak.
3. MOBILISASI
Pengertian MOBILISASI adalah :
Kegiatan pengerahan dan pengaturan perlatan, bahan, personil dan tenaga kerja
Kontraktor ke lokasi pekerjaan (job site) dalam keadaan siap pakai;
Kegiatan Mobilisasi harus mencakup semua persiapan pekerjaan yang diperlukan
untuk melaksanakan dan mengatur pekerjaan konstruksi;
4. MUTUAL CHECK dan REVIEW DESAIN
Dalam RPP dibahas juga tentang Rencana Pemeriksaan Bersama (Mutual Check)
oleh Tim Mutual Check;
Tugas Tim Mutual Check adalah sebagai pemeriksa hasil kerja :
1.
Melaksanakan tugas membantu Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)
meneliti quality dan quantity control hasil akhir pekerjaan.
2.
Dalam menjalankan tugasnya, Tim Teknis / Tim Mutual Chek (TMC)
berpedoman pada ketentuan ketentuan dan syarat syarat yang tercantum
dalam Dokumen Kontrak serta peraturan peraturan yang berlaku.
3.
Dalam melaksanakan tugasnya setelah mendapat perintah dari Ketua
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP).
4.
Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari diterbitkannya Surat
Penugasan ini dibebankan pada pos Pengendalian pada masing masing
Kegiatan
Masa Kerja Tugas TMC berakhir sampai dengan Serah Terima Kedua (Final Hand
Over / FHO);
Bilamana terjadi pebedaan antara rencana dengan kondisi / situasi lapangan, baik
lokasi, elevasi maupun kuantitas maka hal ini dituangkan dalam bentuk Contract
Change Order / CCO dan diadakan Review design kemudian dituangkan dalam
bentuk Addendum Kontrak;
Selanjutnya, pemeriksaan bersama terhadap tiap satuan kegiatan terus dilakukan
selama periode pelaksanaan kontrak dan bilamana masih terjadi perubahan supaya
dibuat CCO kembali dengan dilengkapi Addendum Kontrak;
5. PENYUSUNAN JADWAL KERJA ( SCHEDULE )
Jadwal kerja disusun kembali disesuaikan dengan target, volume, fakta, waktu dan
mutu pekerjaan. Jadwal kerja diperlukan untuk :
1. Menyiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan dan urutan pekerjaan yang akan
dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan
2. Mengenali kegiatan utama
3. Mengatur dan melaporkan perkembangan dalam bentuk laporan mingguan dan
bulanan
6. EVALUASI TERHADAP HASIL PENGUKURAN AWAL ( UITZET )
Dalam RPP dilakukan pembahasan untuk menyikapi hasil uitzet yang telah
dilakukan.. Diketahui dari pengukuran tersebut dijumpai hal-hal yang tidak sesuai
dengan perencanaan khususnya berkaitan dengan Volume Pekerjaan dan Jenis
Pekerjaan.
Oleh karenanya harus dilaksanakan ADDENDUM 01 tentang Perubahan
kuantitas / volume yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom).
Pre Construction Meeting (PCM)

B. KONTRAKTOR PELAKSANA PT./CV. ..............................


Rencana kerja
Kontraktor akan merekrut tenaga kerja setempat;
Lingkup kegiatan Moilisasi adalah meliputi :
1). Pengadaan Peralatan :
Kontraktor akan menyiapkan peralatan yang diperlukan ke lokasi Kegiatan sebelum
memulai pekerjaan konstruksi dan menyiapkan sumber daya peralatan yang
diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan Kegiatan, antara lain :
Peralatan Utama : Mesin gilas 3 roda, finisher, Mesin gilas roda karet,
compressor, sprayer aspal, dump truck, molen, pompa air.
Peralatan Penunjang : Cangkul, cetok, ember, gerobak
Perlengkapan Kantor : Meja dan kursi kerja, meja dan kursi tamu, papan tulis,
buku buku dan alat tulis
2). Pengadaan Material :
Kontraktor mengadakan material yang diperlukan di lokasi Kegiatan, meliputi :
Jumlah dan jenis kebutuhan material; sesuai spesifikasi teknis
Jadwal pengadaan material; sesuai kebutuhan
3). Penyiapan Lokasi :
Kontraktor akan melaksanakan kegiatan persiapan lokasi Kegiatan, meliputi :
Pembersihan lokasi;
Pembuatan jalan matrial;
Pembuatan Base Camp, Direksi Keet, Gudang dan Tempat Peralatan;
4). Review Design
Gambar disesuaikan dengan kondisi Lapangan.
5). Metode Pelaksanaan
Tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan time schedule

Pre Construction Meeting (PCM)

C. KONSULTAN SUPERVISI CV. ......................................


1. Konsultan Supervisi / Pengawas akan berada di lapangan untuk mengawasi
jalannya pelaksanaan pekerjaan.
2. Konsultan Supervisi / Pengawas mencatat dan memberikan laporan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan mengenai hasil kerja Kontraktor.
3. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan
dilapangan, maka Konsultan Supervisi / Pengawas berhak menegur dan melaporkan
kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan secepatnya.

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN PENGAWAS


( CV. .............................................. )
KEGIATAN .............................................................................................................................
......................................................................................................................................

Team Leader

Engineer
..........................................

Inspector

Draftman

..

Pre Construction Meeting (PCM)

Administrasi

II. HASIL PEMBAHASAN DOKUMEN KONTRAK


2.1

UMUM
Maksud dan tujuan penjelasan Dokumen Kontrak adalah untuk mendapatkan
kesamaan persepsi terhadap pasal-pasal dalam kontrak dan spesifikasi baik teknis maupun
non teknis. Hal lain yang harus disepakati adalah memeriksa, mempelajari, memahami,
mengoreksi, dan memperbaiki gambar kerja. Secara umum jangka waktu pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut :
Waktu Pelaksanaan
Tanda tangan kontrak
.............................. 2013

Serah Terima Pertama (PHO)


2013

Surat Perintah Mulai Kerja


.............................. 2013
Jangka Waktu Pelaksanaan ..... hari kalender
KETERANGAN
Jaminan Pelaksanaan
Jaminan Pemeliharaan
Tanda Tangan Kontrak
Masa Pelaksanaan
Masa Pemeliharaan
Akhir Pelaksanaan
Akhir Pemeliharaan
2.2

Serah Terima Kedua (FHO)


.................. 2014
Waktu Pemeliharaan 180 hari kalender

: Berlaku sejak tanda tangan kontrak sampai dengan PHO


: 180 hari kalender terhitung sejak Dari PHO hingga FHO
: .................... 2013
: ........... hari kalender
: ........... hari kalender
: ........... 2013
: .......... 2014

PERSEPSI TIAP-TIAP PASAL DALAM KONTRAK


Pasal-pasal yang ada dalam kontrak sudah cukup jelas dan akan dipatuhi
bersama oleh kontraktor pelaksana

2.3

PERSEPSI SPESIFIKASI MATERIAL DAN METODE PELAKSANAAN


PEKERJAAN
a. Spesifikasi material dan pekerjaan sesuai dengan Buku III lampiran Dokumen Kontrak
dan Masing-masing pihak telah memahami dengan baik spesifikasi tersebut, penjelasan
secara singkat adalah sebagai berikut :
Pokok-pokok pembahasan meliputi :
Persiapan
Pelaksanaan
Pengukuran dan pembayaran
1. Pekerjaan Galian :
Persiapan, cukup jelas.
Pelaksanaan, tidak diijinkan melaksanakan pekerjaan galian pada dua sisi jalan
secara bersamaan. Pekerjaan ini akan dilaksanakan mulai minggu pertama
karena pekerjaan ini merupakan galian konstruksi untuk pekerjaan Pasangan
Batu.
Pengukuran & pembayaran, sesuai dengan gambar potongan melintang yang
disetujui, volume diukur dalam meter kubik

Pre Construction Meeting (PCM)

2. Lapis Pondasi atau Perata Penetrasi Macadam


Persiapan, cukup jelas.
Pelaksanaan, Bahan harus terdiri dari agregat pokok, agregat pengunci,
agregat penutup (hanya digunakan untuk lapis permukaan) dan aspal.
Untuk ketebalan 5 8 cm gradasi Agregat harus dalam range yang tercantum
dalam Tabel 6.6.2.(2) dalam Spesifikasi Buku III yaitu Agregat Pokok
bergradasi antara 19 mm - 63 mm, Agregat Pengunci bergradasi antara 9,5 mm
2,5 mm dan Agregat penutup bergradasi (bilamana digunakan dalam lapis
permukaan) 2,36 mm 12,7 mm.
Permukaan yang di patching harus bebas dari benda-benda yang tidak
diinginkan seperti debu dan bahan lepas lainnya. Lubang-lubang dan retakretak harus diperbaiki sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 8.1.3.(2) dan
8.1.3.(3) dari Spesifikasi Umum.
Permukaan aspal lama harus diberikan Lapis Perekat sesuai dengan ketentuan
dalam Seksi 6.1 dari Spesifikasi umum, sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
Jumlah agregat P o k o k yang ditebar di atas permukan yang telah
disiapkan harus sebagaimana yang disyaratkan. Kerataan permukaan dapat
diperoleh dengan keterampilan penebaran dan menggunakan perkakas tangan
seperti penggaru. Pemadatan harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan
untuk metode mekanis.
Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyemprot
tangan (hand sprayer) dengan temperatur aspal yang disyaratkan. Takaran
penggunaan aspal harus serata mungkin dan pada takaran penyemprotan yang
disetujui, y a i t u 3 , 7 k g / m 2 d i a t a s A g r e g a t P o k o k .
Penebaran dan pemadatan agregat pengunci harus dilaksanakan dengan cara
yang sama untuk agregat pokok. Takaran penebaran harus sedemikian hingga,
setelah pemadatan, rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan
agregat pokok masih nampak. Pemadatan harus sebagaimana yang disyaratkan
untuk metode mekanis.
Segera setelah penyemprotan aspal 1,5 kg/m2 diatas agregat pengunci, agregat
penutup harus ditebarkan pada takaran yang disyaratkan dan dengan cara yang
sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi yang belum tertutup
bahan aspal.
Pemadatan agregat penutup harus dimulai segera setelah penebaran agregat
penutup. Bilamana diperlukan, tambahan agregat penutup harus ditambahkan
dalam jumlah kecil dan disapu perlahan-lahan di atas permukaan sehingga
seluruh rongga-rongga dalam permukaan agregat pengunci terisi selama
pemadatan. Pada saat penyelesaian pemadatan, kelebihan agregat penutup
harus disapu dari permukaan.
Pengukuran dan Pembayaran, Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dari
Lapis Penetrasi Macadam yang digunakan sebagai lapis pondasi/perata, lapis
ulang dan lapis permukaan harus merupakan jumlah meter kubik bahan yang
dihampar dan diterima, yang dihitung sebagai hasil kali luas yang diukur dan
diterima dan tebal nominal rancangan.

Pre Construction Meeting (PCM)

10

3. Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat


Persiapan, cukup jelas.
Pelaksanaan, Bahan yang digunakan baik Lapis Resap maupun Lapis Perekat
sama yaitu Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70, memenuhi AASHTO
M20, diencerkan dengan minyak tanah (kerosen), hanya Proporsi
perbandingannya yang berbeda. Untuk Lapis Resap perbandingan pemakaian
minyak tanah pada percobaan pertama harus dari 80 85 bagian minyak per
100 bagian aspal semen (80 pph 85 pph) kurang lebih ekivalen dengan
viskositas aspal cair hasil kilang jenis MC-30), sedangkan dalam Lapis
Perekat, diencerkan dengan 25 - 30 bagian minyak tanah per 100 bagian
aspal (25 pph 30 pph).
Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan
pada perkerasan jalan baru atau bahu jalan baru, perkerasan atau bahu itu
harus telah selesai dikerjakan sepenuhnya.
Permukaan yang akan disemprot harus dipelihara terlebih dahulu sebelum
pekerjaan pelaburan dilaksanakan.
Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan dengan
memakai sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi keduanya. Bilamana
peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang benar-benar bersih,
penyapuan tambahan harus dikerjakan manual dengan sikat yang kaku.
Pembersihan harus dilaksanakan melebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan
disemprot.
Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus disingkirkan
dari permukaan dengan memakai penggaru baja atau dengan cara lainnya yang
telah disetujui atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan dan bagian yang
telah digaru tersebut harus dicuci dengan air dan disapu.
Untuk pelaksanaan Lapis Resap Pengikat di atas Lapis Pondasi Agregat Kelas
A, permukaan akhir yang telah disapu harus rata, rapat, bermosaik agregat
kasar dan halus, permukaan yang hanya mengandung agregat halus tidak akan
diterima.
Pekerjaan penyemprotan aspal tidak boleh dimulai sebelum perkerasan telah
disiapkan dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan.
Pengukuran dan Pembayaran, Kuantitas untuk pembayaran dari Lapis Resap
Pengikat dan Lapis Perekat diukur dalam satuan Liter
4. HRS Lapis Aus (HRS-WC)
Umum, Lapis Tipis Aspal Beton (Lataston) yang selanjutnya disebut HRS,
terdiri dari dua jenis campuran, HRS Pondasi (HRS - Base) dan HRS Lapis
Aus (HRS Wearing Course, HRS-WC) dan ukuran maksimum agregat masingmasing campuran adalah 19 mm. HRS-Base mempunyai proporsi fraksi
agregat kasar lebih besar daripada HRS - WC. Untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan, maka campuran harus dirancang sampai memenuhi semua
ketentuan yang diberikan dalam Spesifikasi. Dua kunci utama adalah :

Pre Construction Meeting (PCM)

11

Gradasi yang benar-benar senjang.


Agar diperoleh gradasi yang benar benar senjang, maka selalu
dilakukan pencampuran pasir halus dengan agregat pecah mesin.
Sisa rongga udara pada kepadatan membal (refusal density) harus
memenuhi ketentuan yang ditunjukkan dalam Spesifikasi ini.

Tebal Lapisan dan Toleransi


Tebal Nominal minimum HRS-WC adalah 3 cm
Tebal setiap lapisan campuran beraspal harus diperiksa dengan benda uji
"inti" (core) perkerasan yang diambil oleh Penyedia Jasa sesuai petunjuk
Direksi Pekerjaan.
Tebal aktual hamparan lapis beraspal di setiap segmen, didefinisikan
sebagai tebal rata-rata dari semua benda uji inti yang diambil dari segmen
tersebut.
Segmen adalah panjang hamparan yang dilapis dalam satu hari produksi
AMP.
Tebal aktual hamparan lapis beraspal individual yang dihampar, harus
sama dengan tebal rancangan yang ditentukan dalam Gambar
Rencana dengan toleransi 3 mm

Bilamana campuran beraspal yang dihampar lebih dari satu lapis, tebal
masing- masing tiap lapisan campuran beraspal tidak boleh kurang dari
tebal nominal minimum rancangan yaitu 3 cm.
Pengujian
percobaan
penghamparan
dan
pemadatan
lapangan
harus dilaksanakan dalam 2 langkah dasar berikut yaitu
penentuan rancangan campuran (Design Mix Formula, DMF) yang
disesuaikan dengan spesifikasi Teknis yang dipersyaratkan, penentuan Job
Mix Formula sebagai acuan pelaksanaan dilapangan apibila DMF telah
disetujui oleh Direksi.

Pengukuran dan Pembayaran, lapisan HRS-WC dihitung sebagai hasil


perkalian luas lokasi yang diterima dan tebal yang diterima dengan
kepadatan campuran yang diperoleh dari pengujian benda uji inti (core).
Tonase bersih adalah Jumlah berat antara Campuran Agregat dan Aspal
Minyak yang telah diterima dan dihampar di lapangan.
5. Pekerjaan Pasangan Batu :
Umum, material yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang ada,
khusus untuk material batu harus menggunakan batu pecah dan pasir yang
digunakan harus bersih dan bebas dari kotoran atau lumpur.
Pelaksanaan, Pasangan batu dipasang dengan menggunakan campuran adukan
semen. Campuran Adukan semen harus mempunyai kuat tekan minimal 50
kg/cm2 pada umur 28 hari
Pengukuran dan Pembayaran, Pasangan batu harus diukur untuk
pembayaran dalam meter kubik sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan
dan diterima, dihitung sebagai volume teoritis yang ditentukan oleh garis dan
penampang yang disyaratkan dan disetujui.
Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis yang disetujui
harus tidak diukur atau dibayar.
6. Pekerjaan lainnya secara umum cukup jelas dan mengacu pada spesifikasi Teknis
Buku III yang tercantum dalam Lampiran Dokumen Kontrak.
b. Tidak ada spesifikasi khusus yang memerlukan pembahasan dan kesepakatan
tersendiri.

Pre Construction Meeting (PCM)

12

c. Persetujuan gambar rencana dan gambar kerja sesuai dengan dokumen lelang sampai
dengan pengukuran ulang sebelum ada perubahan yang memerlukan penanganan
khusus.
Gambar Kerja / Shop Drawing harus diajukan oleh Kontraktor paling lambat satu
minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan dengan disertai back up perhitungan
volume pekerjaan sebagai lampiran dari request / pengajuan pekerjaan. Konsultan
Pengawas dan Petugas Teknis DPUK akan mengecek ke lapangan untuk
memeriksa persiapan pekerjaan yang dimaksud.
Selanjutnya setelah request disetujui, Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan
dan perubahan-perubahan yang ada harus segera dilaporkan kepada Inspector
maupun Petugas Lapangan.

III. TATA CARA DAN PROSEDUR ADMINISTRASI


PENYELENGGARAAN PEKERJAAN
3.1 REQUEST DAN APPROVAL
Setiap akan memulai pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan request kepada Wakil
Direksi Pekerjaan yang memuat jenis pekerjaan, lokasi pekerjaan dengan melampirkan
Gambar Rencana (Shop Drawing). Pekerjaan tersebut baru dapat dimulai apabila Wakil
Direksi Pekerjaan (Konsultan) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (diwakili
Pengawas Lapangan) membubuhkan tanda tangan setuju.
3.2 GAMBAR RENCANA (SHOP DRAWING)
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus membuat Gambar Rencana yang
akan diperiksa oleh Wakil Direksi Pekerjaan (Konsultan) dan akan mendapat
persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( diwakili Pengawas Lapangan ).
3.3 GAMBAR PURNA LAKSANA (AS BUILT DRAWING)
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan dan pekerjaan sudah diterima dengan baik,
Kontraktor harus membuat As Built Drawing yang akan diperiksa oleh Konsultan
untuk mendapat persetujuan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan harus sudah
diserahkan sebelum serah terima pekerjaan pertama (Provisional Hand Over).
3.4 FORMAT PELAPORAN
Konsultan Pengawas akan memberikan format-format untuk pembuatan Laporan
Proyek.
Kontraktor wajib membuat laporan-laporan, terdiri dari:
a. Laporan Harian
Form Laporan Harian akan dikeluarkan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,
Laporan Harian ini akan mencacat seluruh kegiatan Kontraktor setiap hari.
b. Laporan Mingguan
Laporan ini akan mencatat rencana dan realisasi fisik dalam setiap mingguanya.
c. Laporan Bulanan
Laporan ini akan mencatat rencana dan realisasi fisik dalam satu bulan.
Kontraktor wajib membuat foto dokumentasi , sebagai berikut :
a.Foto 0%
b. Foto 50%
c.Foto 100%

Pre Construction Meeting (PCM)

13

TATA LAKSANA ADMINISTRASI


1.
2.
3.

DOKUMEN KONTRAK
SPMK
PENGUKURAN AWAL
Berita acara terdapat perbedaan antara Rencana
sebagaimana yang ada pada Dokumen Kontrak
dengan Kondisi terkini di Lapangan

4.

RAPAT PRA PELAKSANAAN


- Langkah-langkah pelaksanaan proyek
- Menyikapi Hasil dari Pengukuran Awal

5.

SURAT
PERMINTAAN
KONTRAKTOR

6.

ADENDUM

Pre Construction Meeting (PCM)

14

ADENDUM

dari

CHEK LIST
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
PEMELIHARAAN .......................................................................
....................................................................................................
.............................

1.

BERITA ACARA UITZET DAN PENGUKURAN

2.

RAPAT PRA PELAKSANAAN (PRE CONSTRUCTION MEETING)

3.

ADDENDUM

4.

LAPORAN HARIAN

5.

LAPORAN MINGGUAN

6.

LAPORAN BULANAN

7.

BACK UP DATA

8.

TIME SHEDULE

9.

PROGRESS REPORT

10. SHOP DRAWING


11. AS BUILT DRAWING

Pre Construction Meeting (PCM)

15

Anda mungkin juga menyukai