Pokok Bahasan:
Kepemimpinan, Komunikasi, dan Kekuasaan dalam Pendidikan.
Kompetensi Dasar:
Memahami Kepemimpinan, Komunikasi, dan Kekuasaan dalam Pendidikan.
Indikator:
1. Menjelaskan kepemimpinan dan komunikasi (konsep, pendekatan model, dan tipe).
2. Menjelaskan kekuasaan dan komunikasi dalam pendidikan (konsep, pendekatan
model, dan tipe).
MATERI PEMBELAJARAN
A. Konsep Kepemimpinan
1. Definisi Kepemimpinan
Definisi kepemimpinan sangat bervariasi, sebanding dengan banyak
orang yang mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan. Yukl (2010:3)
mengemukakan bahwa sebagian besar definisi kepemimpinan mencerminkan
asumsi bahwa kepemimpinan berkaitan dengan proses yang disengaja dari
seseorang untuk menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk
membimbing, membuat struktur, memfasilitasi aktivitas dan hubungan di dalam
kelompok atau organisasi. Selanjutnya Engkoswara dan Aan (2011:177)
menguraikan beberapa definisi kepemimpinan menurut para ahli, diantaranya:
a. Rauch and
A.J.
(2001:3),
empat
macam
pendekatan
histories
mengenai
analisis
mempengaruhi
dan
pentingnya
pertukaran
hubungan
kerjasama
kepemimpinan
yang
efektif
ialah
pemimpin
yang
selalu
Aktif
Tidak tergantung
Mampu
melakukan
banyak cara
Minat yang dalam
Pandangan luas
Jabatan atasan
Sadar diri terkontrol
mengubah-ubah
perilakunya
sesuai
dengan
situasi,
dan
3. Tipe Kepemimpinan
Tipe-tipe kepemimpinan menurut Sondang P. Siagian (1999: 27) yaitu
dibagi kedalam beberapa tipe kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:
a.
Tipe Otokratik
Dalam
kepemimpinan
terhadap
anggota
menggerakkan
otoriter,
pemimpin
kelompoknya.
dan
memaksa
Dalam
bertindak
tipe
kelompoknya.
ini
sebagai
diktator
pemimpin
bersifat
Sehingga,
para bawahan
Tipe Paternalistik
Tipe kepemimpinan ini banyak ditemukan di lingkungan masyarakat yang
masih
tradisional,
Hal ini
Tipe Kharismatik
Tipe kepemimpinan ini menonjolkan pada daya tariknya yang memikat
sehingga mampu mmperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin kharismatik yaitu seseorang yang
dikagumi oleh pengikutnya tanpa memandang dari fisik seorang pemimpin.
d.
mengakibatkan
memiliki
tingkat
ketidaktercapaiannya
kematangan
yang
rendah.
tujuan
apabila
Karakteristik
bawahan
utama
tipe
kepemimpinan ini bisa ditinjau dari persepsi, nilai, sikap dan perilaku.
e.
Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan seperti ini merupakan tipe kepemimpinan yang ideal
dan
disukai
banyak
orang.
Pemimpin
yang
demokratik
biasanya
demokratis
padahal
sebenarnya
bersikap
otokratis.
Tipe
mengandung
makna
communication
atau
coomon.
bersama-sama
berasal
dari
bahasa
latin,
Istilah
yaitu
Ketih
Davis
(1985)
yang
dikutip
oleh
Anwar
Prabu
komunikasi
adalah
pemindahan
informasi dan
pemahaman
dari
mengemukakan bahwa :
Pengirim
Berita
Penerima
Sender
Encoding
Message
Decoding
Receiver
Noise
Feedback
Response
Noise, gangguan tak terduga yang terjadi dalam proses komunikasi yang
dapat mengakibatkan kesalahpahaman informasi yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan.
pengirim,
dalam
hal
ini
sender
sebagai
pengirim
pengirim,
pengirim,
komunikasi
sangat
membantu
dalam
penyampaian
ide,
dengan
baik,
jika
penerima
mempunyai
keterampilan
kewenangan
yang
didapatkan
oleh
seseorang
atau
kelompok
guna
bahwa
kekuasaan
adalah
kemampuan
untuk
mengendalikan
tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah/ dengan
tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yang tersedia.
Selanjutnya Abdulsyani (2007:136) mengemukakan konsep kekuasaan dari
berbagai pandangan para ahli, yaitu sebagai berikut:
pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk
melaksanakan perintah.
menyediakan
penghargaan
bagi
orang
lain.
Penghargaan
tersebut
dapat
berbentuk apa saja, yang menurutnya berharga. Dengan demikian kekuasaan ini
sangat tergantung pada seseorang yang mempunyai sumber untuk menghargai
atau memberikan hadiah tersebut. Kekuasaan ini akan menimbulkan komitmen
yang relatif tinggi pada bawahan, tingkat penerimaan atau kepatuhan cukup
tinggi, dan tingkat penolakan para bawahan yang sangat rendah.
b. Kekuasaan memaksa (Coercive Power)
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum
orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan.
diperoleh
dari jabatan
dalam organisasinya.
Kekuasaan
ini akan
Seorang
pemimpin
yang
tinggi
kekuasaan
referensinya
pada
yang
mampu
menarik
para
bawahan
atau
pengikutnya.
anggota
organisasi
selalu
membutuhkan
komunikasi
dalam
kedinamisan
organisasi.
Oteng
Sutisna
(1983:190-191)
memberikan
yang
bersedia
membantu
tercapainya
tujuan
bersama,
saling
ditentukan oleh
lancer/
Melalui proses
tidaknya
pola-pola
komunikasi para
anggotanya.
komunikasi ini lah, para pimpinan dan anggota organisasi dapat melaksanakan
proses-proses organisasi.
Komunikasi merupakan proses dinamis, yang mempengaruhi perilaku orangorang
dalam menjalankan
tugas-tugas
organisasi.
Interaksi diantara
anggota
organisasi tersebut terdapat dalam kerangka hubungan vertikal secara timbal balik
dari atasan kepada bawahan atau pun sebaliknya, dapat pula dalam hubungan
horizontal diantara anggota, atau hubungan diagonal. Dengan kata lain komunikasi
dalam
organisasi
merupakan
urat
nadinya
organisasi.
Sebagaimana
yang
seorang
pemimpin
kepada
orang
lain.
Biasanya
kekuasaan yang berasal dari information power, expert power, dan legitimasi power.
Kekuasaan dapat menjadi kekuatan yang positif manakala dibagikan, digunkan
dengan komunikasi yang baik. Dengan komunikasi, kekuasaan juga dapat menjadi
positif untuk memencapai tujuan organisasi, karena komunikasi dengan kekuasaan
akan tersebar atau tersalurkan dengan mudah dan efektif jika digunakan dengan
prosedur yang benar.
Komunikasi menitikberatkan pada gagasan pengiriman, penyebaran, dan
pemberian informasi kepda orang lain untuk tujuan mengendalikan. Ada gagasan
lain yang mengemukakan bahwa komunikasi bukan hanya alat tetapi sebagai sarana
pikiran yaitu komunikasi dipakai untuk maksud tertentu seperti memberi instruksi,
membujuk,
atau
mengantarkan
memperoleh
pemahaman
kekuasaan.
tentang
Gagasan
komunikasi
tersebut
organisasi
penting
dan
untuk
kekuasaan.
dapat
dipandang
sebagai
sarana
kekuasaan.
Manusia
memiliki
yang
pada
dalam
suatu
bijaksana.
organisasi
Kekuasaan
struktur organisasi.
harus
mencerminkan
dalam kaitannya
penggunaan
dengan komuniaksi
manajemennya
akan
melaksanakan
komunikasi
yang
efektif
dengan
RANGKUMAN
Kepemimpinan memiliki berbagai makna, tergantung pada sudut pandang atau
perspektif-perspektif individual dan tergantung pada konteks atau aspek dari fenomena
yang paling menarik perhatian. Namun dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan
merupakan suatu kekuatan atau kemampuan seseorang dalam menggerakan berbagai
sumber daya serta mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar dapat bekerjasama
dalam upaya mencapai suatu tujuan.
Proses komunikasi merupakan suatu tahapan-tahapan di mana suatu gagasana, ide
atau informasi dikirm oleh sumber sampai gagasan, ide, atau infomrasi tersebut diterima
dan diinterprestasikan oleh komunikan.
tahapan pengiriman atau penerimaan pesan antar individu di dalam suatu sistem
aktivitas berstruktur sehingga membentuk aktivitas-aktivitas yang diharapkan oleh
pesan tersebut. Tahap pertama dari suatu proses komunikasi adalah ideasi atau
penciptaan ide atau gagasan. Gagasan yang telah dibentuk atau disimbolkan akan
dikirim melalui saluran atau media komunikasi. Setelah pesan dikirim melalui medai
komunikasi tahapan berikutnya penerimaan pesan, akan samapai melalui membaca,
mendengarkan, mengamati bergantung pada saluran komunikasi yang dipergunakan.
Selanjutnya adalah proses decoding yaitu proses menguraikan sandi. Menguraikan sandi
artinya penerima/ komunikan menafsirkan pesan menurut pengalaman dan kerangka
referensinya.
komunikator, maka komunikasi akan lebih efektif bila pengirim dan penerima samasama mempunyai tingkat pengalaman bersama yang serupa. Tahap akhir dari proses
komunikasi adalah tindakan yang dilakukan penerima pesan sebagai respon terhadap
pesan yang diterimanya.
Kekuasan merupakan suatu kekuatan atau kemampuan yang di miliki seseorang
atau kelompok orang yang dapat mempengaruhi, menggerak orang lain baik secara
langsung maupun tidak langsung sesuai dengan kehendak pemegang kekuasaan.
Kekuasaan tidak hanya diperoleh semata-mata dari tingkatan seseorang dalam hierarki
organisasi,
tetapi
Kepemimpinan,
bersumber
dari
bermacam-macam
psikologis
kekuasaan.
anggotanya. Biasanya kondisi ini dikarenakan sumber kekuasaan yang berasal dari
information power, expert power, dan legitimasi power. Dengan komunikasi, kekuasaan
juga dapat menjadi positif untuk memencapai tujuan organisasi, karena komunikasi
dengan kekuasaan akan tersebar atau tersalurkan dengan mudah, dan pada akhirnya
akan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi secara efektif.
DAFTAR REFERENSI
Abdulsyani. (2007). Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan. Jakarta: Bumi aksara.
Effendy, Onong U. (2004) Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Engkoswara, dan Aan K. (2011). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Fakry Gaffar, (1982). Komunikasi Organisasi Teori dan Proses. IKIP: Bandung.
Handoko, T.H. (2003). Manajemen. Edisi Kedua, Yogyakarta: BPFE.
Mangkunegara, A.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Razik, Taher A. & Swanson, Austin D. (1995). Fundamental Concept of Educational
Leadership and Management. Colombus-Ohio: Prentice Hall.
Siagian, Sondang P. (1999). Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutisna, Oteng. (1983). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek
Profesional. Bandung: Angkasa.
Wahjosumidjo. (2002). Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Wikipedia.
(2012).
Kekuasaan.
[Online].
Tersedia
di: