MODUL VI
PROSEDUR DAN FUNGSI
TUJUAN
1
LANDASAN TEORI
Perosedur
Kata prosedur sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Seorang
mahasiswa pada setiap awal semester selalu melakukan pendaftaran ulang
(registrasi). Langkah-langkah pendaftaran ulang lazim dinyatakan dalam sebuah
prosedur yang dinamakan prosedur daftar ulang. Secara sederhana prosedure
daftar ulang dituliskan sebagai berikut:
Prosedur Daftar Ulang
1. Ambil From Rencana Studi (FRS) di kantor Tata Usaha Akademik dengan
memperlihatkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Studi Mahasiswa
(KSM).
2. Lakukan pembayaran SPP di loker pembayaran dan minta kwitansinya.
3. Isi FRS dengan mata kuliah-mata kuliah yang akan diambil di semester ini.
4. Lakukan perwakilan untuk mengesahkan FRS oleh Wali Akademik.
5. Jika SPP sudah lunas, maka serahkan FRS yang sudah disahkan oleh Wali
Akademik ke petugas di Kantor Tata Usaha Akademik. Jika SPP belum lunas,
kembali ke langkah 2.
6. Serahkan foto ukuran 2x3 untuk KTM yang baru, untuk kemudian di cap oleh
petugas.
7. Selesai.
Ketika sebuah prosedur dieksekusi, maka intruksi-intruksi di dalamnya dikerjakan
satu per satu. Pada contoh registrasi mahasiswa. mahasiswalah yang
yang dideklarasikan di dalam bagian header prosedur itu sendiri. Ketika prosedur
dipanggil, parameter aktual menggantikan parameter formal. Tiap-tiap parameter
aktual berpasangan dengan parameter formal yang bersesuaian.
Notasi algoritmik untuk mendefinisikan prosedur (tanpa parameter) adalah:
Procedur NamaProsedur (deklarasikan parameter, jika ada)
{ Spesifikan prosedur, berisi penjelaskan tentang apa yang dilakukan oleh
prosedur ini.
K.awal
Penyelesaian
Prosedur HitungLuasSegitiga
{ Mengitung luas segitiga dengan rumus L = (alas x tinggi)/2 }
{ K.awal : sembarang }
{ K.akhir : luas segitiga tercetak. }
DEKLARASI
3
Alas
ALGORITMA:
Read (alas, tinggi)
Luas
(alas * tinggi)/2
Write (luas)
Perhatikan algoritma di atas. Keadaan awal (K.Awal) prosedur adalah sembarang
kondisi, namun setelah prosedur selesai dilaksanakan, keadaan akhirnya (K.Akhir)
adalah kondisi di mana luas segitiga tercetak (misalnya ke layar).
Pemanggilan prosedur
Prosedur bukan program yang berdiri sendiri, jadi ia tidak dapat dieksekusi secara
langsung. Ini berarti, intruksi-intruksi di dalam prosedur baru dapat dilaksanakan
hanya bila prosedur tersebut diakses. Prosedur diakses dengan cara memanggil
namanya dari program pemanggil (misalnya dari program utama atau modul
program lainnya). Jika prosedur tanpa parameter, maka pemanggilannya cukup
dengan namanya saja:
NamaProsedur
Ketika NamaProsedur dipanggil, kendali program berpindah secara otomatis ke
prosedur tersebut. Seluruh intruksi di dalam badan prosedur dilaksanakan. Setelah
semua intruksi selesai dilaksanakan, kendali program berpindah secara otomatis
kembali ke intruksi sesudah pemanggilan prosedur.
Agar nama prosedur dikenal oleh program pemanggil, maka di dalam program
pemanggil, kita harus mendeklarasikan purwarupa (prototype) prosedur tersebut.
Purwarupa prosedur hanya berisi bagian header prosedur. Pendeklarasian
purwarupa juga untuk memberitahu program pemanggil bagaimana cara-cara
mengakses prosedur (jumlah parameter dan tipe parameternya, jika ada).
Misalkan kita mempunyai N buah segitiga dan kita ingin menghitung luas semua
segitiga. Prosedur untuk menghitung luas segitiga sudah kita definisikan di dalam
contoh berikut:
PROGRAM Segitiga
{ menghitung luas N buah segitiga. }
DEKLARASI
I, N : integer
Procedure HitungLuasSegitiga
{ Menghitung Luas segitiga dengan rumus L = (alas x tinggi)/2 }
ALGORITMA
Read (N) { tentukan banyak segitiga }
For i
1 to N do
HitungLuasSegitiga
Endfor
Nama Global, Nama Lokal, dan Linkup
Nama-nama (konstanta, peubah tipe, dan lain-lain) yang dideklarasikan di dalam
prosedur (termasuk parameter, jika ada) hanya dikenal di dalam badan prosedur
yang bersangkutan. Nama-nama yang dideklarasikan di dalam prosedur tersebut
dikatakan lingkupnya (scope) lokal. Nama-nama local hanya berlaku di dalam
prosedur yang melingkupinya saja. Setelah prosedur selesai dieksekusi, namanama tersebut tidak dikenal lagi di luar prosedur. Tinjau prosedur
HitungLuasSegitiga pada Peubah alas, tinggi dan luas hanya dapat digunakan di
dalam prosedur yang bersangkutan.
Sebaliknya, nama-nama (konstanta, peubah, tipe, dan lain-lain) yang
dideklarasikan di dalam program utama dikatakan lingkupnya global. Namanama global dapat digunakan di bagian manapun di dalam program, baik di dalam
program utama maupun di dalam prosedur yang dipanggil. Tinjau program
Segitiga pada Peubah i dan N dapat digunakan di dalam program utama maupun
di dalam prosedur HitungLuasSegitiga (kalau diperlukan).
(alas * tinggi)/2
Write (luas)
Selanjutnya, modifikasi program utama Segitiga dengan memasukkan peubah
alas, dan tinggi ke dalam bagian deklarasi program utama, dan membaca alas dan
tinggi:
PROGRAM Segitiga
{ menghitung luas N buah segitiga. }
DEKLARASI
i, N : integer
alas, tinggi : real
procedure HitungLuasSegitiga
{ menghitung luas segitiga dengan rumus L = (alas x tinggi)/2 }
ALGORITMA
Read (N)
For i
peubah alas dan tinggi dideklarasikan di dalam bagian deklarasi program utama,
karena itu, alas dan tinggi adalah peubah global sehingga mereka juga dikenal
dan dapat digunakan di dalam prosedur HitungLuasSegitiga.
Sebaliknya, peubah luas dideklarasikan di dalam prosedur HitungLuasSegitiga
jadi peubah tersebut adalah peubah lokal dan ia hanya dapat digunakan di dalam
lingkup prosedur itu saja. Anda tidak dapat menuliskan write (luas) di dalam
program utama.
Apakah menggunakan peubah global atau peubah lokal?
Keputusan apakah suatu peubah akan dideklarasikan global atau lokal bergantung
kepada penggunaan nama tersebut. Bila suatu peubah digunakan di seluruh bagian
program (termasuk di dalam prosedur) maka peubah tersebut harus dideklarasikan
global. Sebaliknya, bila peubah tersebut hanya digunakan di dalam prosedur saja,
maka nama peubah sebaliknya dideklarasikan sebagai peubah local (dikatakan
sebaliknya karena bila dideklarasikan global pun masih tetap benar).
Usahakanlah mengunakan peubah global sesedikit mungkin. Penggunaan peubah
lokal akan memberikan keuntungan, sebab peubah lokal membuat program lebih
elegan, dan dapat meminimumkan usaha pencarian kesalahan yang disebabkan
oleh nama tersebut, karena peubah lokal hanya bermain di dalam lingkup
prosedur saja.
Prosedur yang baik adalah prosedur yang independen dari program pemanggilnya.
Pernyataan ini menyiratkan bahwa prosedur yang baik tidak menggunakan
peubah-peubah global di dalam badan prosedurnya. Jika program utama perlu
mengomunikasikan nilai peubah global ke dalam prosedur, maka ada satu cara
untuk melakukannya yaitu menggunakan parameter.
Parameter
2. H(x,y) = 3x - y + xy
Pada kedua contoh di atas, f dan H adalah nama fungsi, sedangkan x dan y adalah
parameter fungsi yang bersangkutan. Nilai yang diberikan oleh fungsi bergantung
pada masukan parameter. Sebagai misalnya:
2
1. x = 2, maka f(2) = 2. 2
+ 5.2 8 = 10
Pendefinisian fungsi
Sebagaimana halnya dengan prosedur, struktur fungsi sama dengan struktur
algoritma yang sudah anda kenal: ada bagian header yang berisi nama fungsi
(beserta parameter masukan, jika ada) dan spesifikasi tentang fungsi tersebut,
bagian deklarasi, dan badan fungsi.
Notasi algoritmik untuk mendefinisikan fungsi adalah:
Function NamaFungsi ( input deklarasi parameter, jika ada )
tipe
10
Di dalam badan fungsi bertujuan untuk mengembalikan nilai yang dihasilkan oleh
fungsi tersebut. Ekspresi dapat berupa konstanta, atau sebuah peubah, atau sebuah
rumus. Di bawah ini diberikan beberapa contoh pendefinisian fungsi.
Contoh : Tulislah fungsi untuk menghasilkan nilai F(x) = 2 x
+ 5x 8,xR
Penyelesaian
Function F (input x : real)
real
2
{ mengembalikan nilai F(x) = 2 x + 5x 8, x R }
DEKLARASI
{ tidak ada }
ALGORITMA
Return 2*x*x + 5*x - 8
Di dalam algoritma di atas,
F adalah nama fungsi, tipe-nya real
x adalah parameter (by value) formal
dan dalam badan fungsi, nilai yang dihasilkan oleh fungsi dikembalikan (return)
ke titik pemanggilan dengan pernyataan :
return 2*x*x + 5*x 8
yang dalam hal ini, return mengembalikan hasil evaluasi dari ekspresi
2*x*x + 5*x - 8
Pemanggilan fungsi
Fungsi diakses dengan cara memanggil namanya dari program pemanggil.
Diikuti dengan daftar parameter aktual (bila ada). Karena fungsi menghasilkan
nilai, maka nilai tersebut dapat diperlakukan dengan dua cara. Pertama, nilai yang
dikembalikan oleh fungsi ditampung di dalam sebuah peubah yang bertipe sama
dengan tipe fungsi,
Peubah
F (5)
11
H (x,y,z)
hh
kedua, nilai yang dikembalikan oleh fungsi dapat langsung dimanipulasi seperti
pada contoh-contoh berikut:
write (F (5) )
p
2*H (x,y,z) x + y
F(x)
------------------------------------------
Fungsi F(x) = 2 x
10,0
242,0
10,2
251,08
10,4
..
..
..
14,8
..
15,0
..
real
12
+ 5x 8, x R }
ALGORITMA
{ buat header tabel }
Write (..)
Write(
f(x)
Write()
X
10,0
While x 15,0 do
Write (x, ,F(x) )
X
x + 0,2
Endwhile
{ buat garis penutup tabel }
Write (. )
Perhatikan: fungsi F dipanggil dari pernyataan
Write (x,
, F (x) )
Yang dalam hal ini, nilai fungsi F untuk x yang diberikan langsung dicetak.
Fungsi Tanpa Parameter
Suatu Fungsi yang tanpa menggunakan parameter berarti nilai balik yang akan di
hasilkan merupakan nilai yang sudah pasti. Pada Fungsi yang tidak mempunyai
parameter, maka hasilnya tersebut tidak dapat diatur dari modul yang
menggunakannya, karena tidak ada parameter yang dikirimkan.
Contoh :
Program Contoh1;
Output :
Type
--------
Huruf = String;
Pascal
--------
13
Begin
Garis := -----------;
End;
Begin
Writeln(Garis);
Writeln(Pascal);
Writeln(Garis);
End.
Atau dapat juga didefinisikan sebagai suatu konstanta dibagian definisi konstanta,
sebagai berikut :
Contoh :
Program Contoh2;
Output :
Const
Garis:=---------;
---------
Begin
Pascal
Writeln(Garis);
---------
Writeln(Pascal);
Writeln(Garis);
End.
Parameter Dalam Fungsi
Parameter dalam fungsi dapat dikirimkan secara Nilai (By Value) atau secara
acuan (By Reference). Penulisan judul Fungsi yang menggunakan parameter
dengan pengiriman sevara Nilai adalah tampak sebagai berikut :
Function Hitung(A,B : Integer): Integer;
Contoh :
Suatu Fungsi yang akan menghasilkan nilai terbesar dari 2 buah Nilai Real.
Function Terbesar(X,Y:Real):Real;
Output :
Begin
14
If X>Y then
Terbesar :=X
Else
Terbesar :=Y;
End;
Var
Nilai1,Nilai2 :Real;
Begin
Write(Nilai Pertama ?);Readln(Nilai1);
Write(Nilai Kedua ?); Readln(Nilai2);
Writeln(Nilai Terbesar adalah ,Terbesar(Nilai1,Nilai2):9:3);
End.
Sedang Penulisan judul Fungsi yang menggunakan parameter dengan pengiriman
secara acuan adalah dengan menambahkan katan cadangan Var sebagai berikut :
Function Hitung(Var A,B : Integer):Integer;
Pengiriman parameter dengan secara acuan akan mengakibatkan perubahan nilai
parameter di Fungsi juga merubah nilai parameter dimodul yang mengirimkannya.
Contoh :
Program Contoh3:
Function Hitung(Var A,B,C : Integer):Integer;
Output :
Begin
Hitung :=A+B;
Nilai X ? 2
C :=A*B;
Nilai Y ? 3
End.
2+3=5
Var
2*3=6
X,Y,Z : Integer;
Begin
15
Write(Nilai X ?);
Readln(X);
Write(Nilai Y?);
Readln(Y);
Writeln;
Writeln(X,+,Y, =,Hitung(X,Y,Z);
Writeln(X,*,Y, =,Z);
End.
Prosedur atau fungsi
Pertanyaan yang sering muncul pada program modular adalah: apakah sebuah
program modul akan dibuat sebagai prosedur atau fungsi? jawaban untuk
pertanyaan ini sebenarnya tidak sulit: fungsi digunakan apabila modul program
mengembalikan sebuah nilai, sementara prosedur digunakan bila modul
menghasilkan efek netto dari (satu atau) sekumpulan aksi. Namun dalam praktek,
sering perbedaan antara keduanya tidak jelas, karena sebuah prosedur dapat juga
ditulis sebagai fungsi, demikian pula sebaliknya. Pemilihan apakah sebuah modul
direalisasikan sebagai fungsi atau prosedur bergantung pada kebutuhan dan seni
memprogram.
(a) Mengubah fungsi menjadi prosedur
Sebuah fungsi dapat dikonversi sebagai prosedur dengan cara menyatakan
nilai yang dikembalikan (return value) oleh fungsi tersebut sebagai parameter
keluaran pada prosedur.
Sebagai contoh, tinjau kembali fungsi make untuk menentukan bilangan
terbesar di antara dua buah bilangan.
Fungsi:
Function Make (input a, b: integer)
integer
16
If a b then
Return a
Else
Return b
endif
prosedur:
prosedur TentukanMaks (input a, b: integer, output, maks : integer)
{ menentukan nilai terbesar dari a dan b, dan menyimpannya di max }
{ K.Awal: a dan b sudah terdefinisi nilainya. }
{ K.Akhir: maks berisi nilai terbesar dari a atau b }
DEKLARASI
{ tidak ada }
ALGORITMA
If a b then
Maks
Else
Maks
endif
prosedur yang mempunyai satu buah parameter dapat ditulis sebagai fungsi
dengan cara menyatakan parameter keluaran sebagai nilai yang dikembalikan oleh
fungsi.
Sebagai contoh, tinjau prosedur menghitung nilai rata-rata dari sejumlah data
bilangan bulat sebagai berikut:
Prosedur:
Procedure HitungRataRata (input Ndata : integer, output, U : real )
{ membaca data, menjumlahkannya, dan menghitung rata-rata. }
{ K.Awal : Ndata sudah berisi banyak data ; Ndata > 0 }
{ K.Akhir : U berisi rata-rata seluruh data }
DEKLARASI
17
x : integer
i : integer
jumlah : integer
ALGORITMA
Jumlah
For i
{ inisialisasin penjumlahan }
1 to Ndata do
Read (x)
Jumlah
jumlah + i
Endfor
U
jumlah/Ndata
real
i : integer
ALGORITMA:
Jumlah
For i
{ inisialisasi jumlah }
i to Ndata do
Read (x)
Jumlah
jumlah + x
Endfor
Return jumlah/Ndata
18
(a) z
real
19
BAB II
LANGKAH KERJA
1
Tugas
1 Tuliskan prosedur yang menghasilkan nilai rata-rata sekumpulan bilangan
bulat yang dibaca secara berulang-ulang dari piranti masukan (akhir dari
pembacaan adalah 9999). Prosedur memiliki paramenter keluaran, yaitu
nilai rata-rata yang di hasilkan.
2
20
BAB III
PEMBAHASAN
1. Membuat program dengan menggunakan prosedur untuk menghitung luas
persegi panjang tanpa paramenter masukan. Simpan file dengan nama
NamaAnda_prosedur1.pas
Jawaban
Input programnya adalah sebagai berikut:
Program menghitung_luas_ persegi_panjang;
Uses crt;
Var
p, l : byte;
Luas : integer;
Procedure menghitung_luas;
Begin
Luas:=p*l;
Writeln(luas :,luas);
End;
Begin
Clrscr;
Readkey;
End.
Penjelasannya:
Untuk menjalankan program pertama yaitu sebagai berikut:
-
21
Masukan perintah byte yang berfungsi untuk mengoprasikan nilai 0255 yang terdiri atas 8 bit, dan byte juga merupakan unit informasi
yang digunakan untuk mewakili suatu aksara.
22
p,l
: byte;
Luas : integer;
Procedure menghitung_luas;
Begin
Luas:=p*l;
Writeln(luas : ,luas);
End;
(***Program Utama***)
Begin
Clrscr;
Writeln(program menghitung luas persegi panjang);
Writeln;
Write(masukan panjang : ); readln(p);
Write(masukan lebar
: ); readln(l);
Readkey;
End.
Penjelasannya:
Untuk menjalankan program kedua yaitu sebagai berikut:
-
23
Masukan perintah byte yang berfungsi untuk mengoprasikan nilai 0255 yang terdiri atas 8 bit, dan byte juga merupakan unit informasi
yang digunakan untuk mewakili suatu aksara.
24
:8
Masukan lebar
:9
p,l
: byte;
Luas : integer;
Procedure menghitung_luas;
Begin
Luas:=p*l;
Writeln(luas : ,luas);
End;
(***Program Utama***)
Begin
Clrscr;
Writeln(program menghitung luas persegi panjang);
Writeln;
Write(masukan panjang : ); readln(p);
Write(masukan lebar
: ); readln(l);
Menghitung_luas;
Readkey;
End.
Penjelasannya:
Untuk menjalankan program kedua yaitu sebagai berikut:
25
Masukan perintah byte yang berfungsi untuk mengoprasikan nilai 0255 yang terdiri atas 8 bit, dan byte juga merupakan unit informasi
yang digunakan untuk mewakili suatu aksara.
: 10
Masukan lebar
:8
Luas
: 80
p,l
: byte;
Luas : integer;
Functional luas(p, l : integer) : integer;
Begin
Luas:=p*l;
End;
(***Program Utama***)
Begin
Clrscr;
Writeln(program menghitung luas persegi panjang);
Writeln;
Write(masukan panjang : ); readln(p);
Write(masukan lebar
: ); readln(l);
27
Readkey;
End.
Penjelasannya:
Untuk menjalankan program kedua yaitu sebagai berikut:
-
28
: 10
Masukan lebar
:9
Luas
: 90
Tugas
1. Tuliskan prosedur yang menghasilkan nilai rata-rata sekumpulan bilangan
bulat yang dibaca secara berulang-ulang dari piranti masukan (akhir dari
pembacaan adalah 9999). Prosedur memiliki paramenter keluaran, yaitu
nilai rata-rata yang di hasilkan.
Jawaban
Input programnya adalah sebagai berikut:
Program tugas_satu;
Uses crt;
Var
i, j
: integer;
: longint;
rata : real;
procedure rata2;
begin
if n<=9999 then
begin
j:=0;
for i:=1 to n do
j:=j+I;
rata:=(j/n);
write(rata2 adalah : ,rata:0:2);
end
else
begin
29
n<=9999 then.
Masukan perintah J:=0; untuk menginisialisasikan J(jumlah) = 0
Masukan perintah For i:=1 to n do untuk Perulangan dari i=1 ke N
lakukan
Masukan perintah J:=J+i untuk menyatakan logika perhitungan jumlah
dari total perulangan.
30
koma.
Masukan perintah end untuk mengakhiri IF n<=9999 then.
Masukan perintah else untuk logika bila If n<=9999 tidak terpenuhi.
Masukan perintah begin untuk memulai perintah Else.
Masukan perintah write(anda salah input); untuk perintah jika
i, j
: integer;
: longint;
rata : real;
function rata2: real;
begin
if n<=9999 then
begin
j:=0;
31
for i:=1 to n do
j:=j+I;
rata:=(j/n);
write(rata2 adalah : ,rata:0:2);
end
else
begin
write(anda salah input!);
end;
end;
begin
clrscr;
write(masukan perulangan(maks:9999):);readln(n);
rata2;
readkey;
end.
Penjelasannya:
Untuk menjalankan program kedua yaitu sebagai berikut:
-
32
n<=9999 then.
Masukan perintah J:=0; untuk menginisialisasikan J(jumlah) = 0
Masukan perintah For i:=1 to n do untuk Perulangan dari i=1 ke N
lakukan
Masukan perintah J:=J+i untuk menyatakan logika perhitungan jumlah
koma.
Masukan perintah end untuk mengakhiri IF n<=9999 then.
Masukan perintah else untuk logika bila If n<=9999 tidak terpenuhi.
Masukan perintah begin untuk memulai perintah Else.
Masukan perintah write(anda salah input); untuk perintah jika
33
BAB IV
KESIMPULAN
Prosedur artinya menuliskan nama prosedur, mendeklarasikan nama-nama
konstanta, peubah dan tipe (jika ada), dan menjabarkan rangkaian aksi yang
dilakukan. Pada dasarnya, struktur prosedur sama dengan strukture algoritma
yang sudah anda kenal, yaitu: ada bagian judul (header) yang terdiri atas nama
prosedur dan deklarasi parameter (jika ada), bagian deklarasi untuk
mengumpulkan nama-nama, dan bagian algoritma yang disebut badan prosedur.
Kebanyakan program memerlukan pertukaran informasi antara prosedur
dan titik di mana ia dipanggil. Penggunaan parameter menawarkan mekanisme
pertukaran informasi.
34
35
bilangan dari i ke n kemudian menghitung jumlah deret tersebut dan merataratakan jumlah deret dan terakhir menampilkan hasil rata-ratanya, jika n yang
dimasukan lebih besar dari 9999 maka akan muncul pesan error yaitu anda salah
input! setelah itu program akan berakhir. Parameter masukan yang digunakan
adalah parameter universal yaitu n.
Untuk program tugas_dua, menginput deret bilangan bulat dengan batas
yang tentukan oleh user tetapi tidak boleh lebih dari 9999 dan menggunakan
parameter keluaran yaitu rata-rata jumlah bilangan bilangan yang ditampilkan.
Function rata2 dengan tipe data real digunakan untuk menghitung rata-rata
tersebut, didalam Function rata2 terdapat logika if n<=9999 then yang arti nya
adalah jika N lebih kecil atau sama dengan 9999 maka program akan memproses
perulangan deret bilangan dari I ke N kemudian menghitung jumlah deret tersebut
dan merata-ratakan jumlah deret dan terakhir menampilkan hasil rata-ratanya, jika
N yang dimasukan lebih besar dari 9999 maka akan muncul pesan error yaitu
anda salah input! setelah itu program akan berakhir. Parameter masukan yang
digunakan adalah parameter universal yaitu N (digunakan untuk meinput banyak
nya bilangan pada deret).
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/mobile/zomb/algoritma-prosedur-dan-fungsi
(5 Desember 2014, jam 16:30).
http://sahrulwijaya.blogspot.com/2009/11/stack-tumpukan.html?m=1
(5 Desember 2014, jam 16:45).
http://id.m.wikibooks.org/wiki/Pemrograman_C/Prosedur_dan_Fungsi
(5 Desember 2014, jam 16:50).
36
http://there10han.wordpress.com/programming/pascal/prosedur-dan-fungsi/
(5 Desember 2014, jam 17:00).
http://ucakgratis.wordpress.com/tag/fungsi-tanpa-parameter/
(5 Desember 2014, jam 17:20).
BAB VI
LAMPIRAN
1
37
(OUTPUT)
Gambar 6.2 Program menghitung luas persegi panjang
(OUTPUT)
Gambar 6.4 Program menghitung luas persegi panjang
38
39
(OUTPUT)
Gambar 6.7 Program menghitung luas persegi panjang
40
(OUTPUT)
Gambar 6.9 Program menghitung luas persegi panjang
Tugas
1. Menginput deret bilangan bulat dengan batas yang di tentukan oleh user
tetapi tidak boleh lebih dari 9999 dan menggunakan parameter keluaran
yaitu rata-rata jumlah bilangan yang ditampilkan.
41
(INPUT)
Gambar 6.10 Program menggunakan procedure
(OUTPUT)
Gambar 6.12 Program menggunakan procedure
42
(OUTPUT)
Gambar 6.15 Program menggunakan function
43