com/doc/144641046/TInjauan-Pustaka-varikokel#download
BAB I
Tinjauan Pustaka
A. Definisi
Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus papiniformis
akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Kelainan ini
terdapat pada 15% pria. Varikokel ternyata merupakan salah satu penyebab
infertilitas pada pria dan didapatkan 21-41% pria yang mandul menderita
varikokel.
B. Epidemiologi
Umumnya prevalensi dari varikokel pada populasi laki-laki dewasa adalah
sekitar 15%. Prevalensi varikokel adalah 30-40% pada pria dengan infertilitas
primer dan 50-80% pada pria dengan infertiliras sekunder.
Dekade terakhir ini, pembahasan varikokel mendapat perhatian karena
potensinya sebagai penyebab terjadinya disfungsi testis dan infertilitas pada pria.
1
inferior atau vena renalis sampai di testis. Kadang varikokel merupakan faktor
kausal gangguan fertilitas sehingga merupakan indikasi ligasi vena testis.
Pada pengamatan dilakukan, membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri
lebih sering dijumpai daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri 70-93%).
Hal ini disebabkan karena vena spermatika interna kiri bermuara pada vena
renalis kiri dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan bermuara pada vena
kava dengan arah miring. Disamping itu vena spermatika interna kiri lebih
panjang daripada yang kana dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten.
Jika terdapat varikokel di sebalah kanan atau varikokel bilateral patut
dicurigai adanya: kelainan pada rongga retroperitoneal (terdapat obstruksi vena
karena tumor), muara vena spermatika kanan pada vena renalis kanan, atau
adanya situs inversus.
E. Manifestasi Klinis
Pasien datang ke dokter biasanya mengeluh belum punya anak setelah
beberapa tahun menikah, atau kadang-kadang mengeluh adanya benjolan di atas
testis yang terasa nyeri dan selain itu pasien juga kadang mengeluh kalau
testisnya terasa berat.
F. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri dengan memperlihatkan
keadaan skrotum kemudian dilakukan palpasi. Jika diperlukan, pasien diminta
untuk melakukan manuver valsava atau mengedan. Jika terdapat varikokel, pada
inspeksi dan palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing-cacing di dalam
kantung yang berada di sebelah kranial testis.
Secara klinis varikokel dibedakan dalam 3 tingkatan/derajat:
Derajat kecil
Derajat sedang
Derajat besar
G. Pemeriksaan Penunjang
Meskipun diagnosis varikokel dapat dibantu dengan berbagai metode
(misalnya, venography, radionuklida angiografi, Thermography, USG), standar
perawatan yang ada adalah resolusi tinggi USG Doppler. Resolusi tinggi secara
real - time dengan menggunakan USG skrotum 7 sampai 10 MHz probe
mendefinisikan varikokel sebagai struktur pipa berongga yang tumbuh setelah
Valsava manuver.
USG Doppler mendefinisikan aspek-aspek anatomis dan fisiologis dari
varicoceles dengan menggunakan real-time USG. Warna mengidentifikasi sinyal
dan arah aliran darah dalam Varikokel.
Meskipun definisi ukuran yang tepat masih kontroversial, kebanyakan ahli
bedah mempertimbangkan varikokel adalah pembuluh darah dengan diameter 3
mm atau lebih besar saat pasien istirahat. McClure, et al mendefinisikan
varikokel sebagai kehadiran dari 3 atau lebih vena, dengan memiliki minimal 1
vena dengan diameter lebih dari 3 mm saat istirahat atau peningkatan diameter
vena dengan manuver Valsava.
Pada varikokel harus diperhatikan pula konsistensi testis maupun
ukurannya dengan membandingkan testis kiri dengan testis kanan. Untuk lebih
objektif dalam menentukan besar atau volume testis dilakukan pengukuran
dengan alat orkidometer. Pada beberapa keadaan mungkin kedua testis teraba
kecil dan lunak karena telah terjadi kerusakan pada sel-sel germinal.
H. Penatalaksanaan
Varikokel merupakan kelainan anatomis yang dapat mengganggu produksi
sperma dan fungsi. Tidak ada perawatan medis yang efektif untuk varicoceles
telah diidentifikasi. Sementara beberapa peneliti mengevaluasi peran antioksidan
untuk pengobatan peningkatan kadar oksigen reaktif spesies, namun pendekatan
pengobatan ini masih eksperimental.
Bentuk utama pengobatan untuk varicoceles adalah operasi. Karena
varikokel berpotensi untuk menyebabkan kerusakan testis yang signifikan.
Retroperitoneal (Palomo)
laparoskopik, dan
I. Prognosis
Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan terapi dengan melihat
beberapa indikator antara lain:
11
Daftar Pustaka
1. Chan, P., and Goldstein., M., 2004. Reproductive Medicine Secrets.
Philadelphia, The Curtis Center Independence Square West.
2. De jong, W and Sjamsuhidajat., R., 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2.
Jakarta, EGC.
3. Purnomo., B.B. 2003. Dasar-dasar Urologi edisi kedua. Jakarta, Sagung
Seto.
4. Putih, W.M., and Residen, C. 2009. Varicocele. Emedicine.
http://emedicine.medscape.com/article/438591-overview
5. Sandlow., J., 2004. Pathogenesis and Treatment of Varicoceles. USA,
Medical College of Wisconsin.
http://www.bmj.com/cgi/content/full/328/7446/967?
maxtoshow=&hits=10&RESULTFORMAT=&fulltext=varicocele&searchid=
1&FIRSTINDEX=0&sortspec=date&resourcetype=HWCIT
12