Anda di halaman 1dari 5

FESTIVAL BURUNG PANTAI 2015 by KPB BIONIC UNY @TRISIK

Assalamualaikum, wr.wb.
Selamat malam, (dan lagi posting saat malam hari)
Kali ini ratih mau cerita tentang salah satu kegiatan favoritku, yaitu
birdwatching. Beberapa waktu lalu, ratih ikut kegiatan yang diadakan oleh
Bionic yaitu Festival Burung Pantai. Tahun ini (seperti biasa) diadakan di
Trisik, hari Jumat dan Minggu, 16-18 Oktober 2015. Nggak hanya buat anakanak Bionic atau UNY aja, tapi untuk umum loh, jadi aku ketemu tementemen dari UIN Sunan Kalijaga, UGM, Sanata Darma, beberapa juga ada yang
dari luar Yogyakarta seperti dari UNS, ada juga dari Jakarta. Dan yang special
disini ada birdwatcher cilik dari Jakarta, dek Kaysan, lain waktu aku cerita
deh tentang adek keren satu ini. Hehe
Kenapa dinamakan Festival Burung Pantai??
Ya karena yang diamati adalah burung-burung pantai (shorebird/wader),
khususnya adalah burung migran. Karena pada saat-saat ini adalah saatnya
burung-burung pantai melakukan migrasi dari belahan bumi bagian utara.
Kenapa burung pantai melakukan migrasi??

Penjelasan
ini
dijelaskan
oleh
Mas
Shaim
Bashari
http://shaimsabayouth.blogspot.co.id/ pada Jumat malam saat sesi materi,
tapi berhubung aku sakit kepala, penjelasannya gak masuk kepala, lewat
doang, dan aku ijin tidur duluan. Hehe
Tapi setau aku, burung melakukan migrasi dari belahan bumi utara ke
selatan, karena di utara sana lagi musim dingin, tentunya mereka bermigrasi
untuk mencari tempat yang lebih hangat untuk bertahan hidup, menghindari
cuaca ekstrim di negara asalnya. Burung ini menggunakan habitat untuk
mencari makan dan beristirahat. Mereka mulai bergerak terbang
berkelompok ke arah selatan pada awal musim gugur. Bulan OktoberNovember adalah puncak migrasi mereka di dataran dan pulau-pulau di asia
selatan dan tenggara termasuk juga di Jawa.
Untuk pola migrasi dan lain-lainnya, mungkin bisa kalian baca-baca di web
mongabay ini.
http://www.mongabay.co.id/tag/migrasi/
Kenapa di Trisik??
Trisik disini bukan hanya pantai nya, tapi juga termasuk di dalamnya area
persawahan, laguna-laguna, dan delta/muara sungai progo. Berada di
Kabupaten Kulonprogo. Habitat tepi pantai trisik adalah pantai berpasir
dengan tebing pantai yang curam. Gelombang ombak tergolong besar.
Laguna adalah genangan air di tepi pantai sebagai akibat dari luapan air
sungai, tampungan air hujan dan pasang surut air laut. Muara sekitar sungai
dan daerah aliran sungai merupakan habitat wetland, berlumpur khas delta.
Delta ini tersusun atas materi lumpur dan tergenang oleh pasang surut air
laut. Trisik adalah kawasan yang sangat penting, karena trisik adalah salah
satu tempat singgah bagi para burung migran.
Bagaimana mengamati burung pantai??
Tentang hal ini dijelaskan oleh Mas Wahab saat sesi materi pertama di
kampus UNY. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati burung pantai
adalah bentuk tubuh, paruh, kaki, saat terbang, suara, dan perilaku lain nya.
Bentuk tubuh apakah tegak, bungkuk, gemuk pendek, jenjang, atau bungkuk
panjang?
Paruh dilihat dari ukuran dan bentuk nya. Ukuran dilihat dari bagaimana
proporsinya dengan kepala. Apakah sangat panjang (paruh 3 x kepala),
panjang (1,5-2 x), sedang (1-1,5 x), atau pendek (<1 x)? Lalu bentuk nya
tebal atau pipih?
Kaki dilihat dari ukuran dan warna. Ukuran atau proporsi dengan tubuh akan
memberikan kesan bentuk tubuhnya.

Saat terbang dilihat dari corak warna pada akup, panjang kaki, dan gaya
terbangnya.
Perilaku yang dapat diamati misalnya adalah perilaku makan (Cerek = lihatlari-makan; Trinil Semak = makan dgn cepat) atau perilaku lainnya seperti
Trinil Pembalik Batu yang perilaku khas nya adalah membalik batu.
Ketemu burung apa aja??
Pengamatan pertama kami lakukan di pagi hari Sabtu, 17/10/12. Pagi itu
cuaca cerah dan matahari cukup terik menyinari. Kami mulai berangkat
pukul setengah 8 (cukup siang ya). Kami dibagi ke dalam 3 grup, yah walau
pada akhirnya juga pengamatan bareng jadi satu. Belum jauh dari tempat
penginapan kami berhenti di pinggir sawah, banyak burung, burung yang
pertama
aku
amati
adalah
Terik
Australia
http://www.kutilang.or.id/2012/10/08/terik-australia/, dengan tandanya paruh
berwarna orange kemerahan, tidak ada kalung. Selanjutnya aku temui
lumayan banyak burung yaitu:
Cerek Jawa http://www.kutilang.or.id/2012/09/17/cerek-jawa/ -> bungkuk
gemuk, dada putih bersih, paruh pendek, kalung tidak menyatu, kaki
pucat, mata ada garis hitam, lingkar mata tidak kuning
Trinil
Semak
http://www.kutilang.or.id/2012/09/24/trinil-semak/
->
superficial putih jelas, tegak, kaki panjang kuning, paruh panjang tipis
hitam
Kuntul Kerbau http://www.kutilang.or.id/2012/07/19/kuntul-kerbau/ ->
patuh kuning
Kuntul Kecil http://www.kutilang.or.id/2012/07/16/kuntul-kecil/ -> paruh
hitam, kaki hitam, ukuran lebih besar dari kuntul kerbau
Trinil Pantai http://www.kutilang.or.id/2012/09/25/trinil-pantai/ -> alis,
pundak putih, perilaku saat jalan gitu lah pokoknya. hehe
Cerek Krenyut -> alis putih tebal, dada kotor, warna coklat emas, paruh
pendek
Burung-burung tersebut aku lihat dari pinggir area persawahan. Pengamatan
sesi pertama selesai sekitar pukul 10, kemudian kami kembali ke penginapan
untuk makan siang dan diskusi hasil pengamatan pagi. Dari hasil diskusi, dari
grup nya dek Kaysan dan mas Wahab dkk yang mencar sendiri ke tengahtengah
sawah
mereka
ketemu
Cerek
Kalung
Kecil
http://www.kutilang.or.id/2012/09/16/cerek-kalung-kecil/, Layang-layang Api
http://www.kutilang.or.id/2012/11/07/layang-layang-asia/, Trinil Kaki Hijau
http://www.kutilang.or.id/2012/09/23/trinil-kaki-hijau/, dan Cerek Mongolia
http://www.kutilang.or.id/2012/09/18/cerek-pasir-mongolia/.

Pengamatan kedua kami lakukan sore hari sekitar pukul 4 sore. Lokasi
pengamatan kali ini kami langsung menuju muara / tepi Sungai Progo. Disini
aku ketemu:
beberapa kali flok Cerek Besar http://www.kutilang.or.id/2012/09/15/cerekbesar/, terbang nya beraturan
flok
(30ekor)
Dara
Laut
Jambon
http://www.kutilang.or.id/2012/10/15/dara-laut-jambon/
Trinil Pantai
Biru Laut Ekor Blorok http://www.kutilang.or.id/2012/09/22/biru-laut-ekorblorok/
Trinil Kaki Hijau
Kedidi Golgol http://www.kutilang.or.id/2012/10/03/kedidi-golgol/
Pengamatan sore hari selesai sekitar pukul 5. Kami pun kembali ke
penginapan. Sebelumnya, kami berhenti di pinggir jalan/sawah, ikutan Mas
Wahab ngitungin burung yang pulang, hmm, ada buanyak, ratusan, mungkin
ribuan, gak bisa ngitung. Hehehe
Malam hari ada sesi materi lagi, kali ini diisi oleh Cendrawasih Panji tentang
Migrasi Burung Pantai di Indonesia. Dari catatan di buku ku, kurang lebih
isinya seperti ini
Pengertian migrasi -> perpindahan; yang berpola, biasanya karena musim
atau kebutuhan breeding.
Wintering ground -> tempat bermigrasi untuk bertahan hidup; tetapi tidak
untuk menetap, karena ada persaingan
Storover -> tempat istirahat.
Jenis-jenis migrasi:
1. Short Distance Migration -> pindah ketinggian (missal dari air tawar ke
air asin)
2. Long DistanceMigration -> pindah dari utara ke selatan (dan
sebaliknya)
Cara-cara migrasi, penting:
1. Timing
2. Navigasi
3. Tujuan
4. Bekal
5. Jalur
Jalur migrasi yang melewati Indonesia namanya East Asian-Australasian
Flyway.
Ada yang dinamakan Vagrancy alias burung nyasar
Burung pantai PENTING untuk diamati karena:
Beberapa penelitian tentang migrasi burung misalnya:

1. Pengamatan rutin
2. Bendera warna atau cincin, atau dengan satelit
3. Track satelit
4. Publikasi
Yah begitulah, dipoin-poin aja ya, lagi males nih. Hhe
Nah, pengamatan terakhir di acara ini adalah Minggu pagi hari, lokasi nya
adalah di delta sungai dan di laguna pantai. Disini aku ketemu:
Gajahan pengala www.kutilang.or.id/2012/09/20/gajahan-penggala/ ->
paruh sedang, paruh tebal melengkung ke bawah
Terik Australia
Cerek Jawa
Cerek Kalung Kecil
Trinil Pantai
Trinil Pembalik Batu http://www.kutilang.or.id/2012/09/26/trinil-pembalikbatu/
Trinil Bedaran http://www.kutilang.or.id/2012/09/25/trinil-bedaran/
Dara Laut Hitam http://www.kutilang.or.id/2012/10/16/dara-laut-tengkukhitam/
Dara Laut Jambon
Cerek Pasir Besar
Itulah hasil pengamatan burung pantai aku kali ini, kalau ditotal ada 16 jenis
burung yang aku temui. Sebenarnya aku sudah tiga kali pengamatan di
Trisik, tapi, jujur saja, untuk mengamati burung pantai itu nggak gampang,
rasa-rasanya kalau dilihat sekilas semuanya hampir sama saja, terutama
karena saat singgah di Indonesia, burung migrant bukan saat musim
breeding jadinya warna bulu nya ya gitu aja. Walau begitu aku akan terus
semangat buat belajar biar bisa ident dengan cepat dan tepat. Hehe..
Sekian
Wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai