OKULASI1
OKULASI1
OKULASI1
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah
Pengembangan Konsep Dasar IPA SD
Disusun oleh :
1. Dewi Ayu Arismaya
2. Cici Istahiyyatun N
3. Eva Fahmawati
(1401413151)
(1401413179)
(1401413526)
Kelompok 7
Rombel 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi memang dapat menciptakan suatu yang baru. Dan apabila teknologi dipadukan
dengan seni, hasilnya akan lebih mempesona lagi. Hal ini dapat dilakukan pada tanaman. Cara
memperbanyak tanaman sangat banyak ragamnya. Mulai yang sederhana sampai yang rumit.
Ada yang tingkat keberhasilannya tinggi, ada pula yang rendah. Hal tersebut sangat bergantung
pada beberapa faktor, antara lain cara perbanyakan yang kita pilih, jenis tanaman, waktu
memperbanyak, keterampilan pekerja, dan sebagainya.
Perbanyakan tanaman bisa kita golongkan menjadi dua golongan besar, yaitu secara
generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif atau seksual adalah perbanyakan
dengan menggunakan biji. Namun demikian, perbanyakan secara generatif memiliki kendala,
yaitu tidak semua tanaman menghasilkan biji, ada tanaman menghasilkan biji, tetapi biji tersebut
tidak dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Disamping itu tanaman yang ditanam dengan biji
terkadang ada yang memiliki rasa dan hasil yang mengecewakan.
Untuk menghindari hal tersebut, maka dilakukan perbanyakan secara vegetatif.
Perbanyakan vegetatif dapat dibedakan menjadi dua yaitu secara alami dan secara buatan.
Perbanyakan vegetatif yang biasanya dilakukan adalah vegetatif buatan, salah satunya dengan
cara menempel atau okulasi.
Menempel juga disebut okulasi. Cara perbanyakan tanaman dengan okulasi memberikan
hasil yang lebih baik dibanding dengan stek dan cangkok, karena okulasi dilakukan pada
tanaman dengan perakaran yang baik serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit
dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah lezat, tetapi mempunyai perakaran yang
kurang baik. Teknik okulasi dapat menciptakan sesuatu yang baru bila dipadukan dengan seni,
sehingga hasilnya akan lebih mempesona hal tersebut dapat dilakukan pada tanaman misalnya
pada tanaman puring. Puring merupakan tanaman hias yang banyak diminati orang. Selain
sebagai tanaman hias puring juga digunakan sebagai tanaman pagar dan tanaman obat. Karena
banyak manfaat yang dimiliki oleh tanaman ini, maka dari itu dilakukan perbanyakan dengan
cara okulasi.
Oleh karena itu, pada makalah ini akan dijelaskan mengenai pengertian menempel atau
okulasi, macam-macam cara okulasi, faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan okulasi,
sejarah tanaman puring, langkah- langkah okulasi tanaman puring dengan cara okulasi huruf T,
dan kelebihan dan kelemahan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Menempel atau Okulasi
Okulasi sering juga disebut dengan menempel, oculatie (belanda) atau budding
(Inggris). Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi memberikan hasil yang lebih baik
dibanding dengan stek dan mencangkok karena okulasi dilakukan pada tanaman dengan
perakaran yang baik serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan
tanaman yang mempunyai rasa buah lezat, tetapi mempunyai perakaran yang kurang baik.
Banyak jenis tanaman yang dapat diokulasi, ada yang mudah dilakukan dan ada juga yang
susah dilakukan. Seperti pada tanaman puring, jeruk, durian, adenium, advokat, rambutan,
dan tanaman lainnya.
Syarat tanaman dapat di okulasi yaitu tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh
daun baru), antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama, tanaman
harus masih dalam satu family atau satu genus.
Waktu untuk melakukan okulasi yang paling baik adalah pada saat kulit batang bawah
maupun batang atas mudah dikelupas dari kayunya. Saat ini terjadi pada waktu pembelahan
sel dalam kambium berlangsung secara aktif. Setiap pohon mempunyai waktu pembelahan
yang berbeda, ada yang aktif dimusim kemarau dan ada pula yang aktif dimusim hujan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mudah atau sulitnya pelepasan kulit kayu adalah curah
hujan, ketinggian tempat dan sebagainya.
Jika kita melakukan okulasi tanaman pada saat musim hujan, jangan dilakukan pada
waktu hujan sedang turun, karena jika tempelan kemasukan air maka kemungkinan
keberhasilannya sangat kecil. Secara umum pekerjaan okulasi terdiri atas pengirisan batang
bawah, pengambilan, penyisipan mata, pengikatan tempelan, pelepasan ikatan, pemotongan
batang pokok. Pelepasan ikatan dan pemotongan batang pokok sering disebut dengan
pemeliharaan okulasi.
Disebut demikian karena irisan dari batang pokok berbentuk huruf T atau huruf T
terbalik. Adapun caranya sebagai berikut:
Kita buat irisan melintang kurang lebih 1 cm dari lingkaran batang. Dari pertengahan
irisan melintang ini kita buat irisan vertikal ke bawah (huruf T) atau ke atas ( huruf T
terbalik). Panjang irisan vertikal lebih kurang 3cm. Kulit di kedua belah sisi irisan
kesulitan untuk menempelkan kulit mata dan akibatnya okulasi akan gagal.
Kulit mata yang telah dilepas kayunya, di dalamnya ada kambiumnya dan diluar ada
matanya, ditempelkan pada irisan batang pokok yang telah kita buka lebar-lebar.
Setelah kambium menempel pada kambium batang pokok, maka kulit irisan batang
sering disebut dengan okulasi H. Okulasi H banyak diterapkan pada okulasi tanaman
buah-buahan di Indonesia karena tingkat keberhasilannya tinggi. Adapun caranya adalah
sebagai berikut:
Di bagian batang pokok yang telah kita pilih, dibuat irisan melintang selebar 2,5 cm.
Dari ujung- ujung irisan ini maka kita buat irisan tegak lurus ke bawah maupun ke
atas sepanjang 2 cm. Dan jika kita perhatikan, maka bentuk irisan ini akan
menyerupai huruf H. Secara pelan-pelan kulit kayu dari irisan melintang ini kita sayat
ke atas dan ke bawah sehingga terbentuk dua lidah yang mengarah ke atas dan ke
bawah.
Pada cabang mata kita buat irisan dengan panjang 3 cm dan lebar 2 cm, dan letak
kambium melekat.
Luka ini selanjutnya ditutup dengan lilin, kemudian diikat dengan tali plastik. Cara
tempat yang telah kita tentukan. Panjang sisi sisi dari irisan ini adalah 1,2 1,5 cm.
Dengan menggunakan sudip (pisau), kulit kayu ini kita angkat sampai terlepas.
Selanjutnya dibuat irisan segiempat pada kulit sekitar mata. Ukuran irisan segiempat
ini harus lebih kecil dibanding ukuran irisan pada batang pokok sehingga bisa masuk
plastik.
5. Okulasi Jendela
Pelaksanaan okulasi jendela memerlukan waktu yang agak lama dan rumit. Pada lidah
kulit yang telah dibuat, harus dibuat lubang. Lubang tersebut nantinya digunakan untuk
tempat mata, dengan demikian mata tidak akan tertutup oleh lidah atau kulit batang
pokok. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
Kita buat lebih dulu irisan pada batang pokok. Untuk membuat irisan ini ada dua cara.
Pertama, pada ketinggian kira-kira 15 cm dari permukaan tanah dibuat dua buah
irisan vertikal yang arahnya ke atas. Jarak antara dua irisan ini 1,25 cm, kemudian
kedua irisan ini bertemu kira-kira pada ketinggian 21 cm dari permukaan tanah. Cara
kedua, kira-kira 21 cm dari permukaan tanah kita buat irisan tegak lurus ke arah
rata.
Luka bekas irisan ditutup dengan lilin atau parafin, kemudian diikat dengan tali
diangkat, maka kulit batang pokok ini akan terikut dan kulit ini kita buang.
Kita ambil mata, caranya sama dengan pengambilan kulit pada batang pokok. Mata
beserta kulitnya yang menempel pada pisau lalu kita angkat dengan kuku ibu jari dan
telunjuk.
Secara perlahan lahan mata ini kita tempelkan pada lubang bulat yang telah kita
Temperatur yang diperlukan dalam penempelan berkisar antara 7,20 C-320 C, bila
temperatur kurang dari 7,20 C pembentukan kalus akan lambat. Bila lebih dari 320 C
pembentukan kalus juga lambat dan dapat mematikan sel-sel pada sambungan.
Temperatur optimum pada penyambungan adalah 250C-300C. Penempelan
memerlukan kelembaban yang tinggi, bila kelembaban rendah akan mengalami
kekeringan, dan menghambat/menghalangi pembentukan kalus pada sambungan
diperlukan ukuran batang bawah dan batang atas dipilih yang hampir sama.
3. Faktor pelaksana
Keahlian
Kecepatan menyambung merupakan pencegahan paling baik terhadap infeksi
Dalam penyambungan diperlukan ketajaman dan kebersihan alat, tali pengikat yang
tipis dan lentur.
D. Langkah - Langkah Mengokulasi Tanaman dengan Cara Okulasi Huruf T
1. Alat dan Bahan:
a. Dua buah pohon berjenis sama
b. Pisau
c. Tali plastik
d. Tunas tanaman
2. Cara Mengokulasi
a. Buat jendela okulasi pada batang tumbuhan satu, dengan irisan kira- kira 1 cm dari
lingkaran batang. Dari pertengahan irisan melintang ini, buat irisan vertikal ke
bawah(huruf T). Panjang irisan vertical lebih kurang 3 cm.
d. Irisan mata tunas ditempel pada batang pokok yang telah diiris tadi dan dijepit dengan
ibu jari untuk memudahkan pembalutan.
e. Mata tunas yang sudah ditempel, kemudian diikat menggunakan tali plastik. Cara
pengikatan dari bawah ke atas. Dalam pengikatan bagian mata tunas(tempelan) tidak
boleh terlalu kencang tidak juga terlalu longgar.
tinggi.
Ada beberapa warna di satu pohon.
Tanaman memiliki sifat yang baru.
Pertumbuhan tanaman yang seragam.
Penyiapan benih relatif singkat.
Beberapa kelemahan dari perbanyakan dengan cara okulasi yaitu sebagai berikut.
Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa menempel atau okulasi
adalah salah satu jenis perbanyakan secara vegetatif buatan. Cara memperbanyak tanaman
dengan okulasi memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan stek dan mencangkok
karena okulasi dilakukan pada tanaman dengan perakaran yang baik serta tahan terhadap
serangan hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah lezat,
tetapi mempunyai perakaran yang kurang baik. Salah satu tanaman yang dapat di okulasi
adalah tanaman puring
Banyak cara okulasi yang bisa kita lakukan, diantaranya adalah okulasi huruf T, cara
Forkert, cara okulasi Forkert yang disempurnakan, okulasi Segiempat, okulasi Jendela,
okulasi Haji Ali atau okulasi Stempel. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penempelan
dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu faktor lingkungan, faktor tanaman dan faktor
pelaksana. Dengan memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi okulasi, okulasi yang
saya lakukan dengan menggunakan cara okulasi huruf T dapat dinyatakan berhasil.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi.
Kelebihannya adalah dapat diperoleh tanaman
dengan produktifitas
beberapa warna di satu pohon, tanaman memiliki sifat yang baru, pertumbuhan tanaman yang
seragam, penyiapan benih relatif singkat. Sedangkan kelemahannya adalah terkadang suatu
tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara
batang bawah dengan batang atas (entres) dan bila salah satu syarat dalam kegiatan
pengokulasian tidak terpenuhi kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres
tidak tumbuh sangat besar.
B. Saran
Dalam mengokulasi tanaman sebaiknya dilakukan pada saat kulit batang bawah
maupun batang atas mudah dikelupas dari kayunya. Dan jangan melakukan okulasi pada saat
musim hujan, sebab tempelan bisa kemasukan air. Apabila tempelan kemasukan air,
kemungkinan keberhasilan okulasi sangat kecil . Dengan mengetahui syarat tanaman yang
dapat di okulasi dan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan okulasi,
hendaknya dapat dijadikan bekal baik oleh mahasiswa maupun masyarakat luas dalam
mengokulasi tanaman sehingga kegagalan dalam mengokulasi tanaman dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Sudiani, Luh. 2013. Okulasi. http://luhsudiani.blogspot.co.id/2013/01/makalah-okulasi.html.
Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015. Pukul 15.54
Wikipedia, 2014. Pengertian Okulasi . https://id.wikipedia.org/wiki/Okulasi. Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2015. pukul 15.33
Wudianto, R., 2001. Membuat Setek, Cangkok, dan Okulasi. Cet. XV. Penebar Swadaya, Jakarta.