Disusun Oleh :
Wahyu Relly Setiawan
102210101052
Hidayatul Ulyah
102210101055
Indra Wijayanti
102210101070
102210101075
102210101078
BAB1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Quantitative
structure-activity
relationship
(QSAR) atau
HKSA (Hubungan
kuantitatif seperti pada konsentrasi suatu substansi yang dibutuhkan untuk menunjukkan
respon biologis. Selain itu, ketika sifat fisika-kimia ditunjukkan dalam bentuk angka, kita
dapat menemukan hubungan kuantitatif antara struktur dan aktivitas biologis suatu substansi.
Hasil matematis dari QSAR dapat digunakan untuk memprediksi respon biologis dari suatu
struktur kimia. Saat inti QSAR banyak diaplikasikan dalam berbagai disiplin ilmu, salah
satunya sebagai sarana untuk mendesain obat dan faktor resiko lingkungannya. Dengan
menggunakan QSAR, kita dapat memperkiraakan aktvitas suatu zat kimia dari struktur
molekulnya dengan jumlah struktur yang beraneka ragam dalam waktu yang relatif singkat
dan biaya yang lebih murah.
Inti benzimidazole yang
pengembangan molekul baru, telah banyak menerima perhatian selama dekade terakhir.
Karena aktivitas antimikrobanya, benzimidazole baru telah disintesis dan diteliti dalam dunia
medis.
Posisi dan jenis substituen pada cicin benzimidazole yang bertanggung jawab
Tabel 1. Substituen pengganti R1, R2, R3, dan R4 untuk masing-masing compound.
2.2 Investigasi Antibakteri
Semua derivate benzimidazole dievaluasi secara in vitro untuk di lihat aktivitas
menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa (ATCC 27853).
Aktivitas
hambat lebih dari 8 mm mengindikasikan senyawa yang diuji aktiv terhadap mikroorganisme.
Setiap pengujian dilakukan tiga kali pengulangan.
Konsentrasi hambat minimum atau minimum inhibitory concentration (MIC)
menunjukan konsentrasi minimum untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang di gunakan
sebagai panduan oleh NCCLS standar M7-A5.
MIC pada pengujian derivate benzimidazole didefinisikan sebagai konsentrasi terkecil
dari senyawa yang mana tidak ada pertumbuhan bakteri yang diamati pada periode waktu
tertentu dan dibawah kondisi spesifik eksperimen. Stok larutan dari senyawa dipreparasi
dalam dimethylformamide (DMF). Pengenceran selanjutnya mengunakan aquadest. Rentang
konsentrasi senyawa yang diuji antara 6,25-125 g/ml. Plate inokulasi di inkubasi pada suhu
35oC selama 16-20 jam. Sebuah kontrol menggunakan DMF tanpa senyawa uji, yang mana
tidak ada aktivitas penghambatan di dalamnya. Nilai MIC dari benzimidazole yang diuji
diperoleh sebagai g/ml. untuk mengklasifikasikan aktivitas antibakteri, maka dibandingkan
dengan agen antibakteri yang banyak digunakan untuk terapi saat ini. MIC-nya dibandingkan
dengan Ampicillin dan Gentamicin yang digunakan dalam kondisi sama sebagai obat
referensi.
2.3 Pemodelan Molekuler
Semua studi model molekuler menggunakan software HyperChem 7.5 (HyperCube
Inc., Version 7.5) dijalankan menggunakan prosesor P-III. HyperChem termasuk pembuat
model dalam bentuk sketsa molekul 2D sampai 3D.
2.4 Deskriptor
Deskriptor numerik yang bertanggung jawab pada encoding fitur penting dari struktur
molekul dan dapat dikategorikan sebagai karakter/parameter elektronik, geometric,
hidrofobik, dan topologi.
kumpulan data menggunakan software HyperChem, Dragon, dan CS Chem Office version
7.0. Karena ada sejumlah besar deskriptor untuk masing-masing senyawa, maka matriks
korelasi Pearson digunakan sebagai model kualitatif, untuk memilih deskriptor cocok untuk
analisis MLR. Delapan deskriptor yang menunjukkan korelasi maksimum dengan aktivitas
penghambatan dipilih untuk dievaluasi lebih lanjut. Nilai-nilai deskriptor yang dipilih untuk
MLR disajikan pada Tabel 2 (refraksi molar (MR), polarisabilitas (P), volume molar (MV),
energi hidrasi (HE), energi total (TE), luas permukaan kontak (SAG), dan koefisien partisi
(log P)).
Dalam upaya untuk menentukan peran setiap struktur struktur, maka dilakukan studi
QSAR. Satu set benzimidazoles terdiri dari 12 molekul digunakan untuk model regresi
multilinear. Obat-obatan referensi tidak dimasukkan dalam model karena mereka memiliki
perbedaan seri struktur. Perbedaan fisiko-kimia, sterik, elektronik, dan descriptor struktur
molekul digunakan sebagai variabel independen/bebas dan berkorelasi dengan aktivitas
antibakteri.
Mengembangkan model umum membutuhkan beragam set data, dan dengan demikian,
sejumlah besar descriptor harus dipertimbangkan. Deskriptor adalah nilai-nilai numerik yang
menencoding struktur yang berbeda dari molekul. Pemilihan sebuah set sesuai deskriptor dari
sejumlah besar senyawa tersebut membutuhkan metode, yang mampu membedakan antar
parameter.
Perlu dicatat bahwa penambahan parameter-parameter lain untuk log P dan HE tidak
signifikan merubah koefisien korelasi.
Dari kedua model persamaan diatas, dapat disimpulkan bahawa adanya pengaruh kuat
lipofilitas, log P, penting dalam aktivitas antibakteri dan parameter tersebut biasanya
berhubungan dengan aktivitas farmakologinya. Bukti ini jelas dijelaskan dalam teori lipid
dikemukakan oleh Meyer dan Overton. Dalam teori tersebut, log P adalah tidak hanya ukuran
dari hidrofobitas yang penting untuk penetrasi dan distribusi obat, tetapi juga untuk interaksi
obat dengan reseptor. Oleh karena itu, dapat disarankan bahwa sifat lipofilik harus diperiksa
untuk mendesain agen antibakteri yang potensial.
Untuk memvalidasi kekuatan prediksis dari model MLR terpilih (Eq. (2))
menggunakan teknik leave-one-out (LOO). Model yang dikembangkan divalidasi dengan
perhitungan berikut parameter statistik: prediksi residual jumlah kuadrat (PRESS), jumlah
total kuadrat deviasi (SSY), koefisien korelasi cross-validation (r2CV), dan kesesuaian koefisien
korelasi (r2adj) (Tabel 4).
BAB 4. PENUTUP
Dari hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa derivat 1-benzylbenzimidazole
efektif melawan secara in vitro bakteri gram negatif Pseudomonas aeruginosa. Pemodelan
molekuler dan analisis QSAR dilakukan untuk menemukan efek kuantitatif struktur molekuler
senyawa terhadap aktivitas antibakterinya.
dikembangkan
untuk
memprediksi
aktivitas
dari
beberapa
derivat
Hal
ini
menunjukkan
aktivitas
antibakteri
seri
derivate
1-