: Humidifikasi &Dehumidifikasi
PEMBIMBING
Praktikum
Penyerahan
(Laporan)
Oleh :
Kelompok
: 11
Nama
Kelas
: 3A
1314110
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Proses humidifikasi merupakan proses yang dapat menambah kadar air di dalam gas.
Sebaliknya, untuk mengurangi uap air dalam aliran gas sering disebut proses dehumidifikasi.
Dalam humidifikasi, kadar dapat ditngkatkan dengan melewatkan aliran gas di atas cairan
yang kemudian akan menguap ke dalam aliran gas.
Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi dan pada perbatasan
(interface) perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus menerus, sedangkan dalam
dehumidifikasi dilakukan pengembunan (kondensasi) parsial dan uap yang terkondensasi
dibuang.
Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan dehumidifikasi menyangkut
sistem udara air. Contoh paling sederhana adalah pengeringan padatan basah dengan
pengurangan jumlah kandungan air sebagai tujuan utama dan dehumidifikasi aliran gas
sebagai efek sampingan.
Pemakaian AC dan pengeringan gas juga menggunakan proses humidifikasi dan
dehumidifikasi. Sebagai contoh kandungan uap air harus dihilangkan dari gas klor basah,
sehingga gas ini bias digunakan pada peralatan baja untuk menghindari korosi. Demikian
juga pada proses pembuatan asam sulfat, gas yang digunakan dikeringkan sebelum masuk ke
konventor bertekanan yaitu dengan jalan melewati pada bahan yang menyerap air
(dehydrating agent) seperti silica gel, asam sulfat pekat, dan lain-lain. Contoh proses
humidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas dialirkan berlawanan arah dengan
media pendingin yaitu udara.
1.
Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas bebas uap, karena
itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian uap di dalam campuran bila tekanan
total tetap.
2.
Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak berkesetimbangan yang
dicapai bila suatu massa kecil dari zat cair dikontakkan dalam keadaan adiatik di dalam
arus gas yang kontinu.
3.
Kelembaban jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan dengan air pada
suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini, tekanan parsial uap air dalam campuran
udara-air adalah sama tekanan uap air murni pada temperatur terntentu.
4.
Kelembaban relatif yaitu ratio antara tekanan bagian dan tekanan uap zat cair pada suhu
gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen (%) sehingga kelembaban 100% berarti gas
jenuh sedang kelembaban 0% berarti gas bebas uap.
5.
Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu satuan
massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat satuan suhu.
6.
Entalpi lembab adalah entalpi satu satuan massa gas ditambah uap yang terkandung di
dalamnya.
7.
Volume lembab adalah volume total stu satuan massa bebas uap beserta uap yang
dikandungnya pada tekanan 1 atm.
8.
Titik embun campuran udara-uap air adalah temperatur pada saat gas telah jenuh oleh
uap air.
Proses Humidifikasi dengan proses Dehumidifikasi mempunyai perbedaan dalam arah
alirannya. Semua itu tergantung dari cara mengatur valve yang ada. Gas yang masuk
mengalir pada pipa orifice mempunyai beda tekan tertentu. Adapun perbedaan antara proses
humidifikasi dengan dehumidifikasi sbb :
Proses humidifikasi, merupakan suatu proses yang dapat menambah kadar air dalam gas.
Dalam prosesnya ada dua cara yaitu dengan pemanasan dan tanpa pemanasan. Arah aliran
kedua proses tersebut berbeda tergantung bagaimana kita dapat mengatur buka tutupnya
valve. Pada proses ini, gas dikontakan dengan air yang berada di dalam labu secara counter
current dimana air mengalir dari atas dan gas/udara mengalir ke atas dari bawah, dengan laju
alir sirkulasi air tertentu. Data yang diambil dari percobaan ini seperti, suhu air di dalam labu,
suhu gas masuk (Tdin dan Twin), suhu gas keluar ( Tdout dan Twout), dan beda tekanan di dalam
labu.
Proses Dehumidifikasi, yang merupakan proses pengurangan kadar air dalam gas, sama
dengan proses humidifikasi mempunyai dua cara proses, yaitu dengan pemanasan dan tanpa
pemanasan. Kesemuanya itu tergantuk cara mengatur valve yang ada. Pada proses ini, gas
dilewatkan pada sebuah kolom yang yang didalamnya terdapat zat penyerap (absorbent) dan
juga dengan memperbesar tekanan. Data yang diambil pada percobaan ini seperti, suhu gas
masuk (Tdin dan Twin), suhu gas keluar (Tdout dan Twout), beda tekanan pada kolom (P), dan
suhu keluaran kolom bagian (A, B, C, dan D) yang menempel pada kolom.
2.2. Peralatan dengan Prinsip Humidifikasi dan Dehumidifikasi
Peralatan dengan prinsip humidifikasi di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
2.2.1 Humidifier (Peningkat Kelembaban)
Peralatan pelembab udara harus memiliki perangkat utama yang terdiri perangkat untuk
pemanasan udara, baik sebelum atau sesudah pelembaban atau keduanya, dan beberapa
metode untuk membuat udara di dalam kontak dengan air. Perangkat pemanas biasanya
berupa elemen atau susunan dari tabung bersirip. Udara dapat dibuat kontak dengan air dalam
berbagai perangkat.
BAB III
METODOLOGI
3.1.
3.2.
Langkah Kerja
3.2.1
Menghidupkan alat
3.2.2
Humidifikasi
3.2.3
Dehumidifikasi
3.2.4
Mematikan Alat
BAB 4
HASIL PENGOLAHAN DATA
4.1 Diameter Pipa
Humidifikasi
Dehumidifikasi
Pipa
Masukan
Keluaran
Masukan
Keluaran
Diameter (cm)
11.1
11.1
11.1
8
4.3
5 putaran
6 putaran
KecepatanAlirUdara
(m/s)
12.59
12.24
12.56
11.40
9.67
8.89
P Udara(mbar)
7.26
3.83
4
4
4
20
28
54
116
Masuk
Td Tw
32
27
32
28
31.5 28.5
30.5 27.5
31
28
31 28.5
31.5 28.5
31 28.5
31.5 28.5
32
29
32
29
33
29
Humidifikasi
Keluar
Td
Tw
26 25.5
27
26
27
26
27
26
27.5 26.5
28 27.5
27.5 27
27.5 26.5
27.5 26.5
28
27
27.5 26.5
28
27
4.4 Dehumidifikasi
LajuUdara
Masuk
t
(mbar)
(min) Td Tw
28
0
33 28
5
35 30
10
36 31
15
36 31
54
20
35.5 31
25
36 31
30
36 31
35
33.5 31
Keluar
A
Td Tw Td
Tw
27 26.5 29
28
30.5 30
30
30
31.5 30
32
31
31.5 30.5 30.5
31
32.5 31
32
31
32 30.5 31
30.5
32 30.5 31
30.5
33.5 32 31.5
31
B
Td
28.5
29.5
31
30.5
30.5
30.5
30.5
30
C
Tw
28.5
29.5
30.5
30.5
30.5
30.5
30.5
31
Td
28.5
29.5
30.5
30
30
30.5
29.5
29.5
D
Tw
28.5
30
30
30.5
30.5
30
30
30.5
Td
28.5
29.5
30.5
30
30
30.5
30.5
30
Tw
28.5
29.5
30
30
30
30
30.5
30.5
3.7
5.33
Air
Suhu Masuk
Flow
Masuk Tbasah Tkering
(m3/s)
27
32
28
32
28.5
31.5
0.036
27.5
30.5
28
31
28.5
31
0.009680786
28.5
31.5
28.5
31
28.5
31.5
0.052
29
32
29
32
29
33
A Masuk
(m2)
RH
(%)
Y
kg/kg
68.4
74.3
80.2
79.8
80
83.2
80.2
83.2
80.2
80.3
80.3
74.7
0.0207
0.0225
0.0236
0.0222
0.0229
0.0238
0.0236
0.0238
0.0236
0.0244
0.0244
0.024
H
Density
kJ/kg kg/m3
85
89.7
92.1
87.3
89.7
92.1
92.1
92.1
92.1
94.6
94.6
94.6
1.143
1.141
1.143
1.147
1.145
1.144
1.143
1.144
1.143
1.14
1.14
1.137
Kecepatan Udara
Keluar
(m/s)
A (Keluar)
(m2)
8.89
Air Flow
Masuk
(m3/s)
0.086
0.00968079
7.26
0.070
Suhu keluar
Tbasah Tkering
RH
(%)
Y
H
Density
(Kg/Kg) (kJ/kg) (kg/m3)
25.5
26
96.2
0.0205
78.4
1.166
26
27
92.5
0.0209
80.6
1.162
26
27
92.5
0.0209
80.6
1.162
26
27
26.5
27.5
92.5
92.6
0.0209
0.0216
80.6
82.8
1.162
1.159
27.5
28
96.3
0.0232
87.3
1.156
27
27.5
96.3
0.0225
85
1.159
26.5
27.5
92.6
0.0216
82.8
1.159
26.5
27.5
92.6
0.0216
82.8
1.159
27
28
92.7
0.0223
85
1.157
26.5
27.5
92.6
0.0216
82.8
1.159
27
28
92.7
0.0223
85
1.157
Laju
Udara
(atm)
0.0276
33851
0.0276
33851
0.0276
33851
0.0276
33851
0.0276
33851
0.0276
33851
0.0532
93856
0.0532
93856
0.0532
93856
0.0532
93856
0.0532
93856
0.0532
93856
T=
Td
(K
)
30
5
30
5
30
4.5
30
3.5
30
4
30
4
30
4.5
30
4
30
4.5
30
5
30
5
30
6
R
(l.atm/
mol.K)
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
BM
udara
(kg/
mol)
Vol
ume
(L)
Kandungan
H2O masuk
(kg H2O)
Kandungan
H2O keluar
(kg H2O)
Jum. H2O
yg diserap
(kg H2O)
0.029
0.029
7.2
0.00022928
0.000224234
5.04527E-06
4.6865E-06
18
0.00057414
0.000560903
1.32373E-05
1.17229E-05
27
0.000864048
0.000845283
1.87653E-05
1.76664E-05
43.2
0.001380203
0.001349304
3.08991E-05
2.9145E-05
54
0.001725254
0.001685147
4.01065E-05
3.90954E-05
7.2
0.000443637
0.000433324
1.03131E-05
9.35979E-06
18
0.001107271
0.001081741
2.55291E-05
2.33656E-05
27
0.001658183
0.001618687
3.9496E-05
3.60967E-05
43.2
0.002653093
0.002589899
6.31935E-05
5.59418E-05
54
0.003305528
0.003228055
7.74733E-05
7.19856E-05
0.029
0.029
0.029
0.029
-3.58775E07
-1.51444E06
-1.09887E06
-1.7541E06
-1.01109E06
0.029
0.029
0.029
0.029
0.029
0.029
0
-9.53312E07
-2.16348E06
-3.39924E06
-7.25172E06
-5.48769E06
Air
A
Flow
Masu Masu
k
k
(m2) (m3/s
)
Suhu Masuk
Tbas
ah
Tkeri
ng
33
28
35
3.7
0.036
0.009
6807
9
36
31
36
31
35.5
31
36
5.33
0.052
30
36
33.5
31
31
31
R
H
(%
)
Y
kg/
kg
Kecep
Dens
H
atan
ity
kJ/
Udara
kg/m
kg
Keluar
3
(m/s)
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
0.0
241
0.0
272
0.0
289
0.0
289
0.0
289
0.0
289
0.0
289
0.0
289
89.
7
99.
7
10
5
10
5
10
5
10
5
10
5
10
5
1.15
6
1.14
6
1.14
1
1.14
1
1.14
1
1.14
1
1.14
1
1.14
1
A
(Kelua
r)
(m2)
Air
Flow
Keluar
(m3/s)
Suhu
Keluar
Tba
sah
27
Y
RH
(Kg
(%
/Kg
Tker
)
)
ing
26.5
100
30.5
8.89
0.045
30
100
31.5
30
31.5
30.5
32.5
31
100
100
0.0050
28571
100
32
7.26
0.037
30.5
100
32
30.5
100
33.5
32
100
0.0
22
0.0
272
0.0
272
0.0
28
0.0
289
0.0
28
0.0
28
0.0
306
H
(kJ/
kg)
Dens
ity
(kg/
m3)
82.8
1.163
99.7
1.146
99.7
102.
3
1.146
105
102.
3
102.
3
110.
6
1.141
1.144
1.144
1.144
1.136
Suhu
Tb Tk
asa eri
h
ng
26. 27
5
30
30
30.
5
31.
5
30.
5
31.
5
31
32.
5
30.
5
32
30.
5
32
32
33.
5
R
H
(
%
)
9
6.
2
9
6.
5
8
9.
8
9
3.
1
Y
(K
g/K
g)
0.0
218
0.0
27
0.0
266
0.0
276
9 0.0
0 283
8
9. 0.0
9 274
8
9. 0.0
9 274
9
0. 0.0
1
3
B
De
nsi
H
ty
Suhu
(k (kg Tb Tk
J/k /m asa eri
g)
3)
h
ng
28. 28.
82. 1.1 5
5
8
61
29. 29.
99. 1.1 5
5
7
44
30. 31
99. 1.1 5
7
41
30. 30.
10 1.1 5
5
2.3 4
30. 30.
10 1.1 5
5
5
36
30. 30.
10 1.1 5
5
2.3 38
30. 30.
10 1.1 5
5
2.3 38
30 31
11 1.1
0.6 31
R
H
(
%
)
1
0
0
1
0
0
9
6.
5
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
9
3.
1
Y
(K
g/K
g)
0.0
249
0.0
264
0.0
278
0.0
28
0.0
28
0.0
28
0.0
28
0.0
268
De
nsi
H
ty
Suhu
(k (kg Tb Tk
J/k /m asa eri
g)
3)
h
ng
28. 28.
92. 1.1 5
5
1
53
29. 30
97. 1.1 5
1
48
30 30.
10 1.1
5
2.3 42
30 30.
10 1.1
5
2.3 44
30 30.
10 1.1
5
2.3 44
30 30.
10 1.1
5
2.3 44
29. 30
10 1.1 5
2.3 44
29. 30.
99. 1.1 5
5
7
42
R
H
(
%
)
1
0
0
9
6.
4
9
6.
5
9
6.
5
9
6.
5
9
6.
5
9
6.
4
9
6.
4
Y
(K
g/K
g)
0.0
249
0.0
262
0.0
27
0.0
27
0.0
27
0.0
27
0.0
262
0.0
262
D
De
nsi
H
ty
Suhu
(k (kg Tb Tk
J/k /m asa eri
g)
3)
h
ng
28. 28.
92. 1.1 5
5
1
53
29. 29.
97. 1.1 5
5
1
47
30 30.
99. 1.1
5
7
44
30 30
99. 1.1
7
44
30 30
99. 1.1
7
44
30 30.
99. 1.1
5
7
44
30. 30.
97. 1.1 5
5
1
47
30. 30
97. 1.1 5
1
47
R
H
(
%
)
1
0
0
1
0
0
9
6.
5
1
0
0
1
0
0
9
6.
5
1
0
0
9
6.
5
Y
H
(K (k
g/K J/k
g)
g)
De
nsi
ty
(kg
/m
3)
0.0
249
92.
1
1.1
53
0.0
249
92.
1
1.1
53
0.0
27
99.
7
1.1
44
0.0
272
99.
7
1.1
46
0.0
272
99.
7
1.1
46
0.0
27
99.
7
1.1
44
0.0
28
10
2.3
1.1
44
0.0
27
99.
7
1.1
44
0.027
634
0.027
634
T=
Td
(K
)
30
6
30
8
0.027
634
30
9
Laju
Udara
(atm)
0.027 30
634
9
0.053 30
294 8.5
0.053
294
30
9
0.053 30
294
9
0.053 30
294 6.5
R
(l.atm/
mol.K)
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
0.0825
1
BM
Volu
udara
me
(kg/
(L)
mol)
0.029
0
0.029 840
0
0.029
168
00
0.029
252
00
0.029 648
00
0.029
810
00
0.029
972
00
0.029 113
400
Kandungan
H2O masuk
(kg H2O)
Kandungan
H2O keluar
(kg H2O)
Jum. H2O
yg dilepas
(kg H2O)
0.26488746
0.257873306
0.007014154
0.007014154
0.528060439
0.513228145
0.014832293
0.013959806
0.792090658
0.769842218
0.02224844
0.021555582
0
0.00087248
8
0.00069285
8
3.934489546
3.823976621
0.110512924
0.110512924
4.910153822
4.772236196
0.137917626
0.133622613
5.892184587
5.726683435
0.165501151
0.160347136
6.930285623
6.735626031
0.194659592
0.206110157
0
0.00429501
3
0.00515401
5
0.01145056
4
BAB 5
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN