MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Ekonomi Makro Menengah
yang dibina Prof. Dr H. Wahjoedi, ME
Oleh
Bagus Prasetyo Bayu Aji
140432605650
Baharudin Yusuf
140432602341
Baktiar Prabowo
140432606358
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, bimbingan, dan petunjuk-Nya, sehingga
atas kemudahan-Nya, kami dapat menyelesaikan pembuatan Makalah ini dengan
judul PEMERINTAH DAN KEBIJAKAN FISKAL tak lupa shalawat serta
salam kita selalu mengiringi baginda Rasulullah Muhammad SAW karena atas
berkat beliaulah kita mampu mengenal agama yang benar yaitu adinul islam.
Kemudian kami juga menghaturkan ucapan terimakasih kepada Bapak
Prof. Dr H. Wahjoedi, ME. yang telah membimbing kami dalam mata kuliah
Ekonomi Makro Menengah sehingga kami mampu mengerjakan makalah ini
dengan baik. Makalah ini kami buat tidak hanya semerta-merta untuk memenuhi
tugas yang telah diberikan namun kami juga berharap bahwa maklah ini mampu
dijadikan sebagai pembelajaran kususnya dalam bab Makro Ekonomi.
Pada kesempatan ini pula kami menghaturkan ucapan terimakasih bagi
semua pihak yang telah membantu dalam penyeselaian makalah ini kususnya bagi
Dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Makro Menegah bagi teman-teman dan
semua yang tidak dapat kami ucapkan satu-persatu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan kekurangan dalam
makalah ini, maka besar kiranya harapan kami untuk mendapatkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan kami berharap
bahwa makalah ini dapat benar-benar bermanfaat bagi semua pihak, dan juga bagi
diri kami sendiri.
Malang 26 September 2015
penyusun
ii
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Permasalahan perekonomian negara sangat beragam diantaranya laju
inflasi, pengangguran pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain. Untuk mengatasi
masalah tersebut pemerintah menyiapkan kebijakan-kebijakan sebagai solusi
dalam menghadapi masalah masalah tersebut. Pemerintah sebagai pemegang
kekusasaan dalam sebuah negara ikut serta dalam perekonomian suatu negara
terlebih jika negara tersebut menganut sistem komando dan atau campuran.
Indonesia sebagai negara yang menganut sistem ekonomi campuran yang berdasar
pada ekonomi pancasila memiliki tanggaunjawab besar dalam menggerakkan
kebijakan kebiakan untuk mencapai kestabilan perekonomian negara. Salah satu
dari kebijakan negara dalam perekonomian negara adalah kebijakan fiskal.
Kebijakan fiskal yang sering juga disebut politik fiskal atau fiscal policy,
diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran
belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya parekonomian.
Oleh karena anggaran belanja negara terdiri dari penerimaan berupa hasil
pungutan pajak dan pengeluaran pemerintah yang dapat berupa government
expenditure, maka sering pula dikatakan bahwa kebijakan fiskal meliputi semua
tindakan pemerintah yang berupa tindakan memperbesar atau memperkecil
jumlah pungutan pajak dan memperbesar atau memperkecil pengeluaran
pemerintah. Instrument yang penting dalam mempengaruhi kebijakan fiskal
adalah pajak dan pengeluaran pemerintah (Reksoprayitno, 1985).
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendapatkan
dana-dana
dan
kebijaksanaan
yang
ditempuh
oleh
pemerintah
untuk
1..3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemerintah
Sebuah grup tidak hanya harus mencapai keputusan tentang kepentingan
umum, mereka juga harus mengetahui bagaimana keputusan mereka harus
disepakati dan dilaksanakan juga oleh kelompok-kelompok kecil. Kesepakatan ini
sering didapat dengan cara informal, seperti diskusi, tanpa perlu untuk
mengembangkan atau melalui prosedur khusus untuk pengambilan keputusan.
Dan mereka dapat membuat sebuah perjanjian yang bersifat self-executing, yaitu
mereka yang membuat keputusan dan mempraktekkannya sendiri. Namun,
mekanisme yang sederhana ini tidak bersifat praktis untuk kelompok besar, yang
harus mengembangkan lembaga khusus untuk membuat dan menegakkan
keputusan secara kolektif. Lembaga tersebut adalah pemerintah
Menurut
definisi,
pemerintah
merupakan
badan-badan
untuk
adalah
satu-satunya
badan
dengan
kewenangan
untuk
dikatakan bahwa hakim dan polisi merupakan bagian dari pemerintah, bahkan
meskipun orang-orang tersebut biasanya tidak ditunjuk oleh metode politik
seperti pemilu.
Dari definisi diatas dapat di tarik kesimpulan
bahwa pengertian
Smith,
konseptor
sistem
kapitalis
murni,
mengemukakan
Berbagai
pilihan
tersebut,
dalam
tataran
praktisnya
pengelolaan
anggaran
pemerintah
untuk
mempengaruhi
suatu
b.
c.
Redistribusi pendapatan.
pada
kesempatan kerja penuh (full employment) dengan harga yang stabil. Tujuan
utama dari fungsi stabilisasi kebijakan fiskal adalah memelihara tingkat
pendapatan nasional aktual mendekati potensialnya. Dengan tujuan seperti itu,
maka kebijakan stabilisasi seringkali dimaknai sebagai manipulasi dari
permintaan agregat agar pada saat yang sama mencapai full employment dan
stabilitas harga (price stability).
2) Alokasi
10
Pemerintah
melakukan
intervensi
terhadap
perekonomian
dalam
11
yang semakin merata. John F. Due dalam Ani Sri Rahayu, mengatakan terdapat
tiga tujuan dari kebijakan fiskal, yaitu :
a.
b.
c.
12
penurunan pengeluaran pemerintah (G) ataupun kenaikan pajak (T) terhadap output
(Y) adalah sebagai berikut, secara grafik kebijakan fiskal kontraktif diagram sebagai
berikut:
13
Pada gambar 2.2 dapat dijelaskan bahwa disaat pengeluaran pemerintah (G)
turun atau selisih pajak (T) naik maka akan menggeser kurva pengeluaran agregat
kebawah sehingga Pendapatan akan turun dari (Y ) menjadi (Yf)
1
14
LM0 dan IS0 adalah keseimbangan pasar uang dan pasar barang. Pada
suku bunga i1 ekuibrium antara jumlah uang yang beredar dan permintaan akan
uang terjadi pada tingkat pendapatan Y1, sedangkan ekuilibrium antara
permintaan dan penawaran barang terjadi pada tingkat pendapatan Y2. Hanya ada
satu suku bunga i0, dimana pasar uang dan pasar barang berada dalam
keseimbangan pada tingkat pendapatan Y0. Suku bunga ini ditentukan oleh titik
perpotongan antara kurva IS dan LM.
2.9 Pengeluaran Pemerintah Dan Perpajakan (Kebijakan Fiskal)
Perubahan dalam
15
= fungsi investasi
= fungsi saving
= fungsi konsumsi
= pendapatan nasional
= ekspor
= fungsi impor
BAB III
KAJIAN TEORI
3.1 Studi Kasus
JAKARTA - Pemerintah tahun ini banyak mengeluarkan kebijakan fiskal
lantaran melemahnya harga komoditas sehigga mengurangi daya beli masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih melambat karena pembangunan baru akan
dimulai pada April-Mei 2015.
Hal tersebut dikarenakan, proses penyelesaian administrasi, proses tender
dan menunggu anggaran untuk pembangunan tersebut cair.
"Proyek-proyek pembangunan baru sekarang keluar realisasi, karena APBNP baru
diketok pertengahan Februari. Sehingga dipercepat dan memperkuat daya beli
masyarakat juga," ujar Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Rabu
(29/4/2015).
Menurutnya, Kementeri PU saat ini sudah mulai melakukan tender dan
dinilai sudah lebih baik dan ada kemajuan. Jika pembangunan sudah berjalan,
maka akan menunjang daya beli masyarakat. "Ini merupakan bantalan sektor yang
memperkuat daya beli masyarakat menjadi lebih baik," ungkap dia.
Selain itu, jika daya beli masyarakat meningkat dan terus tumbuh, maka
pengaruhnya ke perekonomian Indonesia yang ikut mengalami kenaikan sesuai
dengan target pemerintah.
3.2 Tanggapan
Seperti yang telah kita pelajari bersama mengenai pemerintah dan
kebijakan fiskal maka dapat ditarik kesimpulan mengenai studi kasus yang terjadi
16
17
Selain daripada itu, kebijakan fiskal yang diberlakukan pada tahun 2015
ini merupakan langkah dalam merangsang ekonomi bangsa yang berorientasi pada
perkonomian berbasis ekonomi pancasila dangan UMKM dan koperasi sebagai
penggerak perekonomian masyarakat. Dengan adanya kebijakan fiskal ekspansif
oleh pemerinta maka akan berlaku kurfa kebijakan fiskal ekspansif yang
membawa dampak peningkatan output (Y) dan pendapatan masyarakat.
Tetapi, kebijakan fiskal ekspansif dalam jangka penjang membawa
perekonomian kedalam inflasi berkelanjutan maka dari itu kebijkan fiskal juga
harus didukung oleh kebijakan moneter dan kerjasama semua pihak yang ada pada
negara tersebut dalam hal ini khususnya negara Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemerintah
dan
kebijakannya
merupakan
bagian
penting
dalam
perekonomian suatau bangsa. Kegagalan pasar dalam menanggulangi permasalahpermasalahan ekonomi mampu dikendalikan oleh negara sebagai pemilik
kekuasaan tertinggi. Kebijakan fiskal pemerintah mampu menanggulangi
kegagalan pasar dalam masalah-masalah ekonomi makro. Pengenadalian
kebijakan fiskal bertujan menstabilisasikan ekonomi pasar yang dalam dunia
kenegaraan, negara melindungi masyarakatnya ketika ekonomi pasar tidak stabil.
Namun kegagalan pasar hanyalah salah satu sebab mengapa pemerintah
harus turun tangan dalam perekonomian agar kesejahteraan masyarakat dapat
tercapai secara Kegagalan pasar barulah merupakan syarat perlu (necessary
condition) bagi campur tangan pemerintah. menyebutkan pula bahwa dalam
ekonomi pasar yang dikendalikan oleh pemerintahan
yang
dipilih
secara
demokratis, hanya ada dua alasan bagi pemerintah untuk masuk ke dalam
aktivitas masyarakat, yaitu :social equity dan kegagalan pasar. Berdasarkan
alasan-alasan itu, secara garis beasar peran pemerintah dengan publicpolicies-nya
adalah mengkoreksi kegagalan pasar untuk memperbaiki efisiensi produksi.dan
alokasi sumber daya dan barang, serta merealokasi oportunitas dan barang untuk
mencapai nilai-nilai distribusional dan nilai-nilai lainnya
Kebijakan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengelola
pengeluaran dan perpajakan atau penggunaan instru men-instrumen fiskal untuk
mempengaruhi bekerjanya sistem ekonomi agar memaksimumkan kesejahteraan
Kebijakan fiskal sering didefinisikan sebagai pengelolaan anggaran pemerintah
untuk mempengaruhi suatu perekonomian, termasuk kebijakan perpajakan yang
dipungut dan dihimpun, pembayaran transfer, pembelian barangbarang dan jasajasa oleh pemerintah, serta ukuran defisit dan pembiayaan anggaran, yang
mencakup semua level pemerintahan.
18
19
4.2 Saran
Saran penulis bagi pemerintah adalah diharapkan dengan kepemilikan
kebijakan dalam mengatur kegiatan ekonomi suatu bangsa maka diharapkan
pemerintah mengambil keputusan-keputusan kebijakan yang berpijak pada citacita bangsa Indonesia yaitu kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia, sehingga
kebijakan yang dimiliki pemerintah melindungi segenap perekonomian rakyat dan
tidak menyalah gunakan kebijakan tersebut utuk keuntungan individu maupun
kelompok.
20
Daftar Rujukan
Basri, Y. Z. (2003). Dilematika ekonomi ketergantungan: sebuah pemikiran.
RajaGrafindo Persada.
Mankiw, N. G. (2007). Principles ofEconomics.
Reksoprayitno, S. (1985). Ekonomi makro: pengantar analisa pendapatan
nasional. Liberty.
http://loveuang.weebly.com/kebijakan-fiskal.html