5. Sub-Komite Desain dan Konstruksi Kapal (Ships Design and Construction - SDC): untuk
mempertimbangkan hal-hal teknis dan operasional yang terkait dengan: desain, konstruksi,
subdivisi dan stabilitas, daya apung, termasuk hal evakuasi, semua jenis kapal, alat transportasi
laut yang diwajibkan mengikuti instrumen IMO, pengujian dan persetujuan dan bahan
konstruksi; garis muat, pengukuran tonase, keselamatan kapal penangkap ikan dan
nelayan, survei dan sertifikasi.
Sub komite ini menggantikan sub komite Stability and Load Lines and Fishing Vessels Safety
(SLF).
6. Sub-Komite Sistem dan Peralatan Kapal (Ships System and Equipment - SSE): untuk
mempertimbangkan hal-hal teknis dan operasional yang berkaitan dengan: sistem dan peralatan,
termasuk mesin dan instalasi listrik, semua jenis kapal, kapal, alat transportasi laut yang
diwajibkan mengikuti instrumen IMO, pengujian dan persetujuan sistem dan peralatan,
peralatan hemat enerji, peralatan dan pengaturan, sistem proteksi kebakaran, dan analisis
kecelakaan dan catatan kejadian yang berkaitan dengan sistem dan peralatan kapal.
Sub komite ini sebelumnya bernama Ship Design and Equipment (DE) dan Fire Protection (FP).
7. Sub-Komite Pengangkutan Muatan dan Containers (Carriage of Cargo and Container CCC): untuk mempertimbangkan hal-hal teknis dan operasional yang terkait dengan:
pelaksanaan yang efektif dari konvensi, code dan instrumen lainnya, baik yang wajib maupun
yang direkomendasikan, berkaitan dengan operasi kargo, yang meliputi muatan berbahaya, kargo
bulk solid, kargo gas massal (gas in bulk); evaluasi keselamatan dan kemasan barang berbahaya
, muatan curah padat dan muatan gas, survei dan sertifikasi kapal yang mengangkut muatan
berbahaya; lebih meningkatkan kualitas keselamatan dan budaya keamanan, dan kesadaran
lingkungan di semua muatan dan operasi peti kemas , dan kerjasama dengan badan-badan PBB
terkait lainnya, IGO dan LSM pada standar internasional yang berkaitan dengan wadah dan
operasi muatan.
Ini adalah sub komite baru, yang dulu sebagian di bahas di sub komite Carriage of Dangerous
Goods, Solid Cargoes and Containers (DSC)
Kesimpulan:
Dampak dari restrukturisasi ini adalah nantinya pembahasan di tiap-tiap sidang dapat lebih focus
dan terjadi efisiensi bahwa jumlah sidang dalam satu tahun menjadi berkurang, sehingga dapat
mengurangi beaya penyelenggaraan organisasi. Indonesia sebagai anggota Dewan IMO (IMO
Council) sangat mendukung adanya restrukturisasi ini.