Anda di halaman 1dari 4

A.

Fungsi Eksponen
Perhatikanlah dua buah fungsi elementer dalam bentuk seperti berikut ini.
Y = f(x) = x3 dan y = f(x) = 3x
fungsi y = x3 dengan pangkat variabel adalah konstan, sehingga fungsi ini termasuk ke
dalam salah satu contoh fungsi aljabar. Sedangkan pada contoh yang kedua, yaitu y = 3x,
variabelnya muncul sebagai pangkat atau eksponen. Fungsi y = 3 x merupakan contoh
sebuah fungsi yang bukan fungsi aljabar melainkan fungsi transenden, yaitu sebuah
contoh fungsi eksponen.
Suatu fungsi yang memuat variabel sebagai pangkat atau eksponen kita namakan
fungsi eksponen. Secara lengkapnya, fungsi eksponen didefinisikan sebagai berikut :
Definisi:
Fungsi eksponen adalah fungsi yang mempunyai bentuk umum f(x) = ka x dengan k
dan a adalah konstanta, a > 0, dan a 1.
Secara simbolik, fungsi eksponen dapat ditulis dalam bentuk seperti berikut ini
f = {(x,y) / y = kax, a > 0, a 1}.
Fungsi eksponen ini adalah salah satu fungsi yang cukup penting dalam matematika.
Fungsi eksponen banyak sekali penerapannya, dan tidak hanya dalam matematika saja
tetapi banyak pula berkaitan dengan pertumbuhan dan peluruhan.
Hukum pertumbuhan dan peluruhan, merupakan penggunaan dari fungsi eksponen
dalam ilmu kimia, fisika, biologi dan bisnis. Timbul ketika kecepatan perubahan dari
suatu obyek terhadap perubahan waktu, sebanding dengan banyaknya obyek pada waktu
tersebut.
Pada kasus di atas berlaku,
Missal t = waktu, A = banyaknya obyek pada saat t, dimana berlaku dA/dt = k.A, dimana
k suatu konstanta.
Jika A berkurang dengan pertambahannya t, maka k < 0, dan kita dapatkan hukum
peluruhan natural.
Sebagai fungsi variabel bilangan real x, grafik ex selalu positif (berada di atas
sumbu x) dan nilainya bertambah (dilihat dari kiri ke kanan). Grafiknya tidak menyentuh
sumbu x, namun mendekati sumbu tersebut secara asimptotik. Invers dari fungsi
ini, logaritma natural, atau ln(x), didefinisikan untuk nilai x yang positif.
Berikut adalah grafik dari fungsi eksponensial.
Fungsi eksponensial (merah) terlihat hampir mendatar horizontal (naik secara sangat
perlahan) untuk nilai x yang negatif, dan naik secara cepat untuk nilai x yang positif.

B. Aplikasi Penerapan Fungsi Eksponen dalam Bidang Fisika


Laju perubahan inti atom radioaktif yang meluruh tiap satu satuan waktu disebut
aktivitas inti yang besarnya tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya tekanan dan
suhu melainkan hanya dipengaruhi oleh banyaknya inti atom radioaktif.
Aktivitas inti dapat dinyatakan persamaan berikut.
Dimana:
N

= jumlah inti atom yang ditinggal (masih radioaktif)


= jumlah inti atom mula-mula
= tetapan peluruhan (yang nilainya tergantung jenis inti radioaktif)
= waktu peluruhan
= aktivitas inti mula-mula
= aktivitas inti setelah waktu t
= massa mula-mula
= massa setelah waktu t

1. Menentukan Waktu Paruh Zat Radioaktif


Contoh Soal:
Perhatikan grafik dibawah ini.

N = kuat radiasi mula-mula

T = waktu selama peluruhan (dalam tahun)


Dari grafik, berapakah waktu paruh zat radioaktif?
Penyelesaian:
Persamaan untuk aktivitas inti dapat dinyatakan persamaan berikut:

Sehingga persamaan menjadi


Mencari waktu paruh yaitu sebagai berikut:

2. Menentukan Waktu Peluruhan jika Diketahui Aktivitas Intinya


Contoh Soal:
Tentukan usia kayu kuno, jika karbon yang terdapat didalamnya 3/8 dari akivitas
karbon yang terdapat pada kulit pohon yang masih segar. Diketahui waktu paroh
karbon 5570.
Penyelesaian:

3. Menentukan Waktu Peluruhan jika Diketahui Massa Intinya

Contoh Soal:
Waktu paroh suatu bahan radioaktif 1600 tahun. Mula-mula ada 15 gram bahan
radioaktif. Sekarang hanya ada 3 mg bahan radioaktif tersisa. Hitunglah waktu yang
dibutuhkan bahan radioaktif itu meluruh.
Penyelesaian:

Anda mungkin juga menyukai