Belajar Mengelola Sampah Dari Negara Lain Atau Rubbish Management in South Korea
Belajar Mengelola Sampah Dari Negara Lain Atau Rubbish Management in South Korea
Nim
: 121511158
1. Korea
Menurut laporan UNEP Green Economy, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah
Korea dengan berbagai kebijakannya, berhasil menggalakkan program daur ulang di Negeri
Ginseng itu sekaligus menciptakan ribuan lapangan kerja baru. Hal tersebut dilakukan
pemerintah demi menciptakan masyarakat yang mampu memanfaatkan kembali sumber daya
(Resource Recirculation Society). Kebijakan Extended Producer Responsibility (EPR) dari
pemerintah mewajibkan perusahaan dan importir untuk mendaur ulang sebagian dari produk
mereka. (EPR) adalah suatu strategi yang dirancang untuk mempromosikan integrasi semua
biaya yang berkaitan dengan produk-produk mereka di seluruh siklus hidup (termasuk akhir-ofpembuangan biaya hidup) ke dalam pasar harga produk. Tanggung jawab produser diperpanjang
dimaksudkan untuk menentukan akuntabilitas atas seluruh Lifecycle produk dan kemasan
diperkenalkan ke pasar. Ini berarti perusahaan yang manufaktur, impor dan / atau menjual produk
diminta untuk bertanggung jawab atas produk mereka berguna setelah kehidupan serta selama
manufaktur. Prinsip pengotor membayar prinsip pengotor membayar adalah prinsip di mana
2. Swedia
3. Austria
Kelompok statistik Uni Eropa Eurostat telah mengumumkan nama negara yang
melakukan daur ulang paling sukses pada 2009, yaitu Austria. Menurut statistic Eurostat itu,
tidak kurang dari 70 persen limbah dari rumah tangga didaur ulang atau dijadikan kompos di
Austria. Usaha pengomposan itu menempati tingkat pertama di atas 26 negara yang tergabung
dalam Uni Eropa. Di Inggris, sebagai perbandingan, bisa dikatakan Negara yang terburuk dalam
melakukan daur ulang. Karena negara itu hanya 26 persen saja dan menempati posisi akhir dari
statistik itu. Laporan Eurostat itu menampilkan data khususnya soal limbah yang dihasilkan
Negara-negara di Uni Eropa. Secara per kapita, penduduk Eropa menghasilkan rata-rata 513 kg
limbah rumah tangga selama tahun 2009. Rata-rata ini adalah tingkat tertinggi, sementara angka
limbah rumah tangga tertinggi dihasilkan oleh Denmark dengan 833 kg dan yang terrendah
adalah Republik Ceko dengan 316 kg limbah. Di Eropa limbah yang dihasilkan oleh warganya
rata-rata 504 kg per hari. Dari jumlah itu, 38 % dibuang ke TPA, 24 % didaur ulang, 20 %
diinsinerasi dan 18 % diubah menjadi kompos.
4. Mesir
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan atau
didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan limbah yang tercampur
seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus mendesain ulang produk-produk mereka
untuk memudahkan proses daur-ulang produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan
alur sampah. Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dari material
yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Bahan-bahan organik dapat mengkontaminasi/
mencemari bahan-bahan yang mungkin masih bisa di daur-ulang dan racun dapat
menghancurkan kegunaan dari keduanya. Sebagai tambahan, suatu porsi peningkatan alur limbah
yang berasal dari produk-produk sintetis dan produk-produk yang tidak dirancang untuk mudah
didaur-ulang; perlu dirancang ulang agar sesuai dengan sistem daur-ulang atau tahapan
penghapusan penggunaan. Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi
setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lainnya. Terutama programprogram di negara-negara berkembang seharusnya tidak begitu saja mengikuti pola program
yang telah berhasil dilakukan di negara-negara maju, mengingat perbedaan kondisi-kondisi fisik,
ekonomi, hukum dan budaya. Khususnya sektor informal (tukang sampah atau pemulung)
merupakan suatu komponen penting dalam sistem penanganan sampah yang ada saat ini, dan
peningkatan kinerja mereka harus menjadi komponen utama dalam sistem penanganan sampah
di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil
membuat
suatu
sistem
pengumpulan
dan
daur-ulang
sampah
yang
mampu