Oleh :
Danita Dwi Maryana
Pembimbing:
dr. Donny Jandiana, Sp.OT
Anatomi Tulang
Tulang
Klasifikasi tulang:
Klasifikasi:
Tulang rawan hilain
Struktur kuat, kolagen tipe II, penyangga
fleksibel, model kerangka
(permukaan sendi, ujung costa, hidung,
laring, trakea, bronki)
Tulang rawan elastik
Terdapat banyak serat elastik, bersifat
lentur
(telinga luar, dinding tuba auditorius,
laring)
Fibrokartilago
Serat kolagen kasar yang padat dan
tidak teratur, kolagen tipe I
(diskus intervertebralis, simfisis pubis)
Fisiologi Tulang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas osteoblas:
Faktor fisik (olahraga)
Hormon (estrogen, testosteron,
growth hormon)
Asupan vitamin D dan kalsium
Faktor yang mengontrol osteoklas:
Hormon paratiroid: hormon
paratirod meningkatkan aktivitas
osteoklas sehingga kadar kalsium
serum meningkat
Kalsitonin menghambat aktivitas
dan pembentukan osteoklas
Anatomi Sendi
Klasifikasi berdasarkan bentuk permukaan:
OSTEOARTHRITIS
Patogenesis osteoarthritis
Manifestasi Klinis
Diagnosis Osteoarthritis
Diagnosis osteoartritis lutut berdasarkan kriteria klasifikasi The
American College of Rheumatology :
Tatalaksana Osteoarthritis
Non farmakologi:
Edukasi
Terapi fisik
Farmakologi:
NSAIDs
Pembedahan
Indikasi :
Deformitas
Realigment osteotomi
Permukaan sendi direposisikan dengan cara
memotong tulang dan merubah sudut dari weight
bearing. Tujuannya adalah membuat kartilago
sendi yang sehat menopang sebagian besar berat
tubuh.
Arthroplasty
Tindakan eksisi tulang untuk dibentuk menjadi
sendi palsu baru, contohnya eksisi kaput femur lalu
ruang sendi diisi dengan massa jaringan lunak
seperti otot gluteus. Protesis juga dapat digunakan
untuk mengganti sebagian atau seluruh sendi,
contohny
pada
total
knee
replacement
arthroplasty.
Suatu kelainan di
mana terjadi
inflamasi pada kapsul sendi bahu, yaitu
jaringan
ikat
disekitar
sendi
glenohumeral, sehingga sendi tersebut
menjadi kaku dan terjadi keterbatasan
gerak dan nyeri yang kronis.
Sendi
pergerakan
bahu
:
art.
akromioklavikular
dan
art.
glenohumeral
Otot-otot rotator cuff: m. suprapinatus,
m. teres minor dan m. subscapularis
Terjadi pada usia > 40 tahun dan lebih
banyak pada wanita.
Etiologi : immobilisasi yang lama,
rotator
cuff
tendinopati,
bursitis
subacromial akut, fraktur tulang collum
atau caput humeri.
Pemeriksaan fisik:
NSAIDs
Pemberian panas pada lokasi nyeri
Latihan-latihan gerak
Opersai dilakukan pada kasus yang cukup parah dan sudah lama terjadi.
Biasanya operasi yang dilakukan berupa arthroskopi.
Plantar Fasciitis
Manifestasi :
Operatif
Gastrocnemius
recession
Plantar fascia
release
Manifestasi:
Penebalan tendon
Kalsifikasi intratendinosus
Rest (istirahat)
Ice (es)
Compression (kompres)
Elevation (elevasi)
Terapi konservatif:
NSAID
Kortikosteroid
Vasodilator
Terapi pembedahan:
Operasi terbuka
Terdapat beberpa teknik:
NSAIDs
Kortikosteroid
Trigger Finger
Manifestasi :
adanya benjolan kecil
pada telapak tangan,
nyeri di telapak tangan,
edema,
kekakuan diperberat
pada saat tidak
aktivitas.
Terjadi pada lebih dari
satu jari
Farmakologi:
NSAIDs
Kortikosteroid
Operatif:
Pembedahan untuk melonggarkan
jalan bagi tendon dengan
membuka selubung.