PENYUSUNAN ANGGARAN
Makalah Ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Controllership
Dosen: Wirman,SE,.MM.
Disusun Oleh:
( 1341173404062 )
( 1341173404072 )
( 1341173404102 )
Kelas AKT 2
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas Penyusunan Anggaran.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1.
LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
1.2.
RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1
1.3.
TUJUAN UMUM.....................................................................................................................1
DEFINISI ANGGARAN.........................................................................................................2
2.2.
HAKIKAT ANGGARAN........................................................................................................3
2.3.
2.4.
2.5.
KEGUNAAN ANGGARAN....................................................................................................5
2.6.
ISI DARI ANGGARAN OPERASI........................................................................................6
2.6.1.
Kategori anggaran operasi................................................................................................7
2.6.2.
Anggaran-anggaran lain...................................................................................................9
2.7.
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN..............................................................................10
2.7.1.
Organisasi.......................................................................................................................10
2.7.2.
Pengeluaran Garis Pedoman...........................................................................................10
2.7.3.
Awal Proposal Anggaran.................................................................................................10
2.7.4.
Negosiasi.........................................................................................................................11
2.7.5.
Pemeriksaan dan Persetujuan..........................................................................................11
2.7.6.
Perbaikan Anggaran........................................................................................................11
2.7.7.
Anggaran Kontinjensi......................................................................................................12
2.8.
ASPEK PERILAKU..............................................................................................................12
2.8.1.
Partisipasi dalam Proses Pembuatan Anggaran.............................................................12
2.8.2.
Derajat Kesulitan dari Target Anggaran.........................................................................13
2.8.3.
Keterlibatan Manajemen Senior......................................................................................13
2.8.4.
Departemen Anggaran.....................................................................................................13
2.9.
2.9.1.
2.9.2.
Simulasi...........................................................................................................................14
Perkiraan Probabilitas,...................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dalam operasional setiap perusahaan senantiasa diperlukan langkah yang
sistematis untuk dapat memberdayakan potensi sumber dayanya secara efisien dan
efektif. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan perencanaan yang cermat dari
manajemen dalam meniti langkah operasional yang akan dilakukan. Derajat
kompleksitas perencanaan tersebut tentu dipengaruhi oleh skala perusahaan;
perusahaan besar relatif memerlukan perencanaan yang lebih formal dan rinci.
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam
rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan
laba (proft planing). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana
operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan
jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan
datang.
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka
pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas
dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Oleh karena itu sering sekali proses
penyusunan anggaran sering sekali disebut sebagai penyusunan rencana laba jangka
panjang (short-run profit planning). Untuk memungkinkan manajemen puncak
melakukan pemilihan rencana kerja yang berdampak baik terhadap laba, manajemen
menggunakan teknik analisa biaya-volume dan laba. Dalam analisis biaya-volume dan
laba ini, informasi akuntansi diffirensial memungkinkan manajemen untuk melakukan
pemilihan berbagai altematif kerja yang akan dicantumkan dalam anggaran.
Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer
yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut memerlukan sumber daya,
untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.3.
TUJUAN UMUM
Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
DEFINISI ANGGARAN
Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan
tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat
dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses
penyusunan anggaran. Adapun pengertian anggaran menurut Gunawan Adisaputro
dan Marwan Asri (1989 : 6), adalah sebagai berikut :
Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan
tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan
pengawasan.
Pada dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat
membantu mempererat kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan
merealisasikan rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih
baik dalam perusahaan dan keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya.
Menurut Mulyadi (1993 : 438), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka
waktu satu tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang
diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan.
Tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan
pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali (at any cost).
Lebih jelas lagi Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah
sebagai berikut :
Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter
dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan dating.
Dari pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
1. Rencana
Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan
dilakukan di waktu yang akan dating.
2. Meliputi
Yaitu mencakup semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian
yang ada dalam perusahaan.
3. Dinyatakan dalam unit moneter
2.2.
HAKIKAT ANGGARAN
Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka
pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi
waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk
tahun itu. Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2.3.
2.4.
Suatu contoh prediksi adalah prediksi yang dibuat oleh kantor bendahara
untuk membantu perencanaan keuangan. Prediksi semacam itu meliputi estimasi
pendapatan, beban, dan pos-pos lain yang mempengaruhi arus kas. Tetapi,
bendaharawan tidak memiliki tanggung jawab untuk membuat agar penjualan, beban,
atau pos-pos lain sesuai dengan prediksi tersebut. Prediksi keuangan tidak dijelaskan
ke manajemen puncak; prediksi tersebut dapat berubah secara mingguan atau harian,
tanpa persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi; dan biasanya varians antara
kenyataan dan prediksi tidak dianalisis secara sistematis.
Dari sudut pandang manajemen, prediksi keuangan hanya merupakan alat
perencanaan saja, sementara anggaran adalah alat perencanaan maupun pengendalian.
Semua anggaran mencakup elemen-elemen prediksi, dalam hal mana pembuat
anggaran tidak dapat dimintai pertanggungjawabannya atas peristiwa-peristiwa
tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang
dianggarkan. Akan tetapi, jika pembuat anggaran dapat mengubah anggaran tersebut
setiap kuartalnya tanpa persetujuan formal, maka dokumen tersebut pada dasarnya
merupakan suatu prediksi dan bukan anggaran yang sesungguhnya. Dokumen tersebut
tidak dapat digunakan untuk evaluasi dan pengendalian, karena pada akhir tahun,
hasil yang sebenarnya akan selama sama dengan anggaran yang direvisi.
2.5.
KEGUNAAN ANGGARAN
Penyusunan anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk
menyesuaikan rencana strategis; (2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari
beberapa bagian organisasi; (3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer,
untuk mengotorisasi jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk
menginformasikan kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka,
dan; (4) untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi
kinerja aktual manajer.
1. Menyelaraskan dengan Rencana Strategis
Rencana strategis mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
dibuat pada awal tahun, dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
pada saat itu, penyusunan melibatkan relatif sedikit manajer, dan dinyatakan dalam
istilah yang relatif luas. Anggaran tersebut, yang diselesaikan sebelum permulaan
tahun anggaran, memberikan peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang
tersedia dan didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan dalam organisasi.
2. Koordinasi
Setiap manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam
penyusunan anggaran. Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan-potongan tersebut
menjadi suatu rencana keseluruhan, maka inkosistensi mungkin muncul. Penyebab
5
yang paling umum adalah adanya kemungkinan bahwa rencana dari organisasi
produksi tidak konsisten dengan volume penjualan yang direncanakan, baik secara
total maupun untuk lini produksi tertentu. Dalam organisasi produksi, rencana
pengiriman atas produk jadi mungkin tidak konsisten dengan rencana-rencana pabrik
atau departemen di dalam pabrik untuk menyediakan komponen bagi produk-produk
tersebut.
3. Penugasan tanggung Jawab
Anggaran yang telah disetujui seharusnya memperjelas tanggungjawab dari
setiap manajer. Anggaran tersebut juga memberikan wewenang kepada para manager
pusat tanggung jawab guna membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang
yang lebih tinggi.
4. Dasar untuk evaluasi Kinerja
Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya.
Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat
dinilai. Komitmen tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga
berubah. Namun demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam
menilai kinerja. Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat tanggung
jawab organisasi.
2.6.
Rencana Strategis
Operasi Anggaran
Anggaran Modal
Pendapatan dan
pengeluaran untuk tiap
program penting
proyek
utama
secara
proyek
Biaya fleksibel
Biaya kebijakan
Biaya yang sudah
disepakati (comitted)
Untuk waktu satu tahun yang
dibagi
perbulan
atau
kuartalan
Rekonsiliasi jumlah total
terhadap stratejik (kecuali
untuk yang telah direvisi)
Dari tampilan diatas menunjukkan isi dari anggaran operasi dan perbedaannya
dengan tipe lain dari dokumen perencanaan; rencana stratejik; dan anggaran modal,
anggaran kas dan anggaran neraca. Jumlahnya adalah jumlah dolar yang direncanakan
pada tahun itu, bersamaan dengan jumlah kuantitatif.
2.6.1. Kategori anggaran operasi
Dalam organisasi yang lebih kecil, terutama yang tidak mempunyai unit
bisnis, keseluruhan anggaran mungkin cukup satu halaman saja. Dalam organisasi
yang lebih besar, ada halaman ringkasan, dan halaman lain yang berisi detail bisnis
unit , plus penelitian dan pengembangan, dan pengeluaran umum administratif. Item
pendapatan disusun pertama, karena itu merupakan item pertama dalam laporan
7
2.7.
10
11
Anggaran Kontinjensi
Beberapa perusahaan mempersiapkan anggaran kebetulan yang menandakan
bahwa manajemen perlu mengambil tindakan jika ada penurunan dalam volume
penjualan yang telah diantisipasi dalam perkembangan anggaran. Anggaran kebetulan
menyediakan jalan yang lebih cepat untuk mengubah kondisi jika situasinya telah
tiba. Jika volume penjualan turun 20%, manajer unit bisnis dapat memutuskan sendiri,
sesuai dengan keputusan pembuatan anggaran kebetulan, tindakan harus dilakukan.
2.8. ASPEK PERILAKU
2.8.1. Partisipasi dalam Proses Pembuatan Anggaran
Proses anggaran ada dua baik dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas.
Dengan anggaran dari atas ke bawah, manajemen senior membuat anggaran untuk
level yang lebih rendah. Dengan anggaran dari bawah ke atas, manajer tingkat rendah
berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran.
Sebenarnya proses persiapan anggaran yang efektif adalah menggabungkan
kedua pendekatan tersebut. Pembuatan anggaran mempersiapkan draft pertama dari
anggaran untuk pembagian daerah tanggung jawab, yang merupakan dari bawah ke
atas, tetapi mereka melakukannya dengan garis panduan yang dibuat oleh atasan,
yang merupakan dari atas ke bawah. Manajer senior memeriksa dan mengkritik
anggaran yang diusulkan. Proses persetujuan yang keras membantu memastikan
pembuat anggaran tidak bermain-main dengan sistem anggaran. Proses pemeriksaan,
kurang lebih, harus dirasakan adil;jika atasan mengubah jumlah anggaran, dia harus
meyakinkan pembuat anggaran bahwa hal itu masuk akal.
12
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Suatu anggaran adalah merupakan suatu rencana keuangan periodic yang
disusun bedasarkan program-program yang telah disahkan, bisa juga diartikan
anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan
secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka waktu
tertentu.
Anggaran dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai landasan yuridis
formal, menggandakan pembatas jumlah dana, merinci jenis sumber dana dan jenis
penggunaan dana yang dicari, merasionalkan sumber dan penggunaan dana,
menyempurnakan rencana yang telah disusun dan menampung, menganalisa serta
memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. Manfaat yang di punya
pun beragam untuk mencapai tujuan yang sudah disususn besama, sebagai alat
menilai motivasi, kelebihan dan kekurangan serta tanggung jawab pegawai, dan alat
pendidik bagi para manajer. Memang anggaran mempunyai mamfaat tapi tidak
menutup kemungkinan anggaran juga mempunyai kelemahan.
Anggaran mempunyai fungsi sebagai fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan,
dan fungsi pengawasan dimana semua fungsi tersebut dimanfaatkan uintuk mencapai
tujuan dan apa yang telah diharapkan dari penyusunan anggaran tersebut, sehingga
berjalan baik sesuai apa yang telah diharapkan.Anggaran terdiri darim berbagai
macam diantaranya anggaran menurut dasar penyusunan, cara penyusunan, jangka
waktunya, bidang anggaran, badasarakan kemampuan anggaran, dan menurut
fungsinya dimana semua macam anggaran ini dibagi jadi beberapa lagi.
Perencanaan stratejik digunakan untuk menentukan hakikat dan ukuran dari
beberapa program yang harus dijalankan untuk mengimplementasikan berbagai
strategi organisasi. Peramalan dinyatakan dalam istilah moneter dan dilakukan setiap
waktu agar apa yang sudah diramalkan dapat diperbaharui secepatnya.
Tahapan penyusunan anggaran di dalam organisasi terdiri dari departemen
anggaran yang biasanya melaporkan kepada pengawasan perusahaan yang terdiri dari
panitia anggaran yang bertugas menyetujui dan menyesuaikan tiap anggaran,
selanjutnya pengeluaran garis
pedoman, awal proposal anggaran, negosiasi,
pemeriksaan dan persetujuan , perbaikan anggaran serta anggaran kontinjensi.
Aspek perilaku dalam anggaran ada partisipasi dalam proses pembuatan
anggaran, derajat kesulitan dari target anggaran, keterlibatan manajemen senior, dan
departemen anggaran.
15
Teknik-teknik kuantitatif dalam anggaran ada simulasi yaitu model dari situasi
yang sebenarnya dan manipulasi model ini dengan jalan tertentu, selain simulasi ada
perkiraan probabilitas yang dimana tipa angka dalam anggaran adalah poin perkiraan
yang mana, jumlah tunggal yang paling sering.
Pada hakikatnya suatu anggaran itu merupakan bagian yang sangat penting
untuk perencanaan efektif jangka pendek dan control dalam organisasi. Dengan
adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja yang
hendak di capai selama jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
keuangan,mengidentifikasi sumber daya dan komitmen, dan pengangaran berperan
penting dalam perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan
keputusan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert. N dan Vijay Govindarajan . Management Control System . Jakarta :
Salemba Empat, 2005
Nafarin, Muhammad . Penganggaran Perusahaan . Jakarta : Salemba Empat, 2005
Anthony, Robert N. The Management Control Function. Boston: Harvard Business School
Press, 1989.
Kaplan, Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard. Boston: Harvard Business School
Press, 1996.
17