Menyendiri otonomi
Bekerja sama
interdependen
Respons Maladaptif
Merasa sendiri
Dependensi curiga
Menarik diri
Ketergantungan
Manipulasi curiga
b. Faktor Predisposisi
Biologis
1. Latar belakang genetik
a. Riwayat keluarga gangguan jiwa
b. Riwayat kembar identik, monozigot dan dizigot
c. Riwayat janin pada saat prenatal dan perinatal meliputi trauma, penurunan
oksigen pada saat melahirkan, prematur, preeklamsi, malnutrisi, stres, ibu
perokok, alkohol, pemakaian obat-obatan, infeksi, hipertensi atau agen
teratonik
2. Status nutrisi
Adanya riwayat gangguan nutrisi ditandai dengan penurunan berat badan, rambut
rontok, anoreksia, bulimia nervosa
3. Status kesehatan secara umum
Adanya keluhan fisik, seperti: nyeri perut, anoreksia, sakit punggung, nyeri dada,
konstipasi, impotensi, kecacatan, kelemahan dan penurunan aktivitas
4. Sensitivitas biologi
a.
b.
c.
d.
a. Paparan virus
b. Riwayat keracunan CO, asbestos
Psikologis
1. Inteligensi
a. Riwayat kerusakan struktur lobus frontal
b. Suplai oksigen dan glukosa terganggu
2. Keterampilan verbal
Tidak ada komunikasi, komunikasi tertutup, gagap, riwayat kerusakan yang
mempengaruhi fungsi bicara
3. Moral
Riwayat tinggal di lingkungan yang mempengaruhi moral (broken home, konflik)
4. Kepribadian
Mudah kecewa, putus asa, cemas, introvert
5. Pengalaman masa lalu
a. Orangtua otoriter, membandingkan, ambil jarak, penilaian negatif
b. Orangtua yang suka cemas, melindungi, dingin, dan tidak berperasaan
c. Penolakan atau tindak kekerasan dalam rentang hidup klien, konflik orangtua
d. Konsep diri: ideal diri tidak realistis, HDR, identitas tidak jelas, krisis peran,
gambaran diri negatif
6. Motivasi : riwayat kegagalan, kurangnya penghargaan
7. Pertahanan psikologi: ambang toleransi stres rendah, riwayat gangguan
perkembangan
8. Self control: tidak mampu melawan terhadap dorongan untuk menyendiri
Sosial Budaya
1. Usia : riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
2. Gender: riwayat ketidakjelasan identitas dan kegagalan peran gender
3. Pendidikan: pendidikan rendah, riwayat putus sekolah
4. Pendapatan: penghasilan rendah
5. Pekerjaan: pekerjaan risiko tinggi
6. Status sosial: tuna wisma, kehidupan terisolasi
7. Latar belakang budaya: tuntutan sosial budaya tertentu, stigma masyarakat
8. Agama dan keyakinan: riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas keagamaan
secara rutin
9. Keikutsertaan dalam politik: riwayat kegagalan dalam politik
10. Pengalaman sosial: perubahan dalam kehidupan, mis. Bencana alam, perang,
kesulitan mendapat pekerjaan, ketidakutuhan keluarga
11. Peran sosial: isolasi sosial, khususnya usia lanjut, stigma negatif dari masyarakat,
diskriminasi, praduga negatif, stereotip
c. Faktor Presipitasi
Asal
1. Internal : kegagalan persepsi individu terhadap sesuatu yang diyakini
2. Eksternal: keluarga dan masyarakat mengalami kegagalan mempersepsi sesuatu
diyakini
Waktu
1. Waktu terjadinya stresor pada waktu yang tidak tepat
2. Stresor terjadi secara tiba-tiba atau bisa juga secara bertahap
3. Stresor terjadi berulang kali dan antara satu stresor dengan stresor yang lain saling
berdekatan
Jumlah
1. Sumber stres lebih dari satu (banyak)
2. Stres dirasakan sebagai masalah yang berat
Isolasi Sosial
Prioritas Diagnosa
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah kronis
3. Gangguan persepsi sensori: halusinasi