Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pendahuluan Isolasi Sosial

Oleh : Julyarni (1106053123)


I. Kasus
Isolasi sosial adalah keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama
sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya (Keliat, 2009). Isolasi sosial
adalah suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain
sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam (NANDA, 2014).
II. Proses Terjadinya Masalah
a. Tanda dan Gejala
1. Menarik diri
2. Tidak komunikatif
3. Mencoba menyendiri
4. Asyik dengan pikiran dan dirinya sendiri/ autistik
5. Tidak ada kontak mata
6. Sedih
7. Afek tumpul
8. Perilaku bermusuhan
9. Menyetakan perasaan sepi atau ditolak
10. Kesulitan membina hubungan di lingkungannya
11. Menghindari orang lain
12. Mengungkapkan perasaan tidak dimengerti orang lain
b. Rentang Respons
Respons Adaptif

Menyendiri otonomi
Bekerja sama
interdependen

Respons Maladaptif

Merasa sendiri
Dependensi curiga

Menarik diri
Ketergantungan
Manipulasi curiga

b. Faktor Predisposisi

Biologis
1. Latar belakang genetik
a. Riwayat keluarga gangguan jiwa
b. Riwayat kembar identik, monozigot dan dizigot
c. Riwayat janin pada saat prenatal dan perinatal meliputi trauma, penurunan
oksigen pada saat melahirkan, prematur, preeklamsi, malnutrisi, stres, ibu
perokok, alkohol, pemakaian obat-obatan, infeksi, hipertensi atau agen
teratonik
2. Status nutrisi
Adanya riwayat gangguan nutrisi ditandai dengan penurunan berat badan, rambut
rontok, anoreksia, bulimia nervosa
3. Status kesehatan secara umum
Adanya keluhan fisik, seperti: nyeri perut, anoreksia, sakit punggung, nyeri dada,
konstipasi, impotensi, kecacatan, kelemahan dan penurunan aktivitas
4. Sensitivitas biologi
a.
b.
c.
d.

Riwayat penggunaan obat


Riwayat infeksi dan trauma
Radiasi dan pengobatan lainnya
Ketidakseimbangan dopamin dan serotonin

5. Paparan terhadap racun

a. Paparan virus
b. Riwayat keracunan CO, asbestos
Psikologis
1. Inteligensi
a. Riwayat kerusakan struktur lobus frontal
b. Suplai oksigen dan glukosa terganggu
2. Keterampilan verbal
Tidak ada komunikasi, komunikasi tertutup, gagap, riwayat kerusakan yang
mempengaruhi fungsi bicara
3. Moral
Riwayat tinggal di lingkungan yang mempengaruhi moral (broken home, konflik)
4. Kepribadian
Mudah kecewa, putus asa, cemas, introvert
5. Pengalaman masa lalu
a. Orangtua otoriter, membandingkan, ambil jarak, penilaian negatif
b. Orangtua yang suka cemas, melindungi, dingin, dan tidak berperasaan
c. Penolakan atau tindak kekerasan dalam rentang hidup klien, konflik orangtua

d. Konsep diri: ideal diri tidak realistis, HDR, identitas tidak jelas, krisis peran,
gambaran diri negatif
6. Motivasi : riwayat kegagalan, kurangnya penghargaan
7. Pertahanan psikologi: ambang toleransi stres rendah, riwayat gangguan

perkembangan
8. Self control: tidak mampu melawan terhadap dorongan untuk menyendiri
Sosial Budaya
1. Usia : riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
2. Gender: riwayat ketidakjelasan identitas dan kegagalan peran gender
3. Pendidikan: pendidikan rendah, riwayat putus sekolah
4. Pendapatan: penghasilan rendah
5. Pekerjaan: pekerjaan risiko tinggi
6. Status sosial: tuna wisma, kehidupan terisolasi
7. Latar belakang budaya: tuntutan sosial budaya tertentu, stigma masyarakat
8. Agama dan keyakinan: riwayat tidak bisa menjalankan aktivitas keagamaan
secara rutin
9. Keikutsertaan dalam politik: riwayat kegagalan dalam politik
10. Pengalaman sosial: perubahan dalam kehidupan, mis. Bencana alam, perang,
kesulitan mendapat pekerjaan, ketidakutuhan keluarga
11. Peran sosial: isolasi sosial, khususnya usia lanjut, stigma negatif dari masyarakat,
diskriminasi, praduga negatif, stereotip

c. Faktor Presipitasi

Asal
1. Internal : kegagalan persepsi individu terhadap sesuatu yang diyakini
2. Eksternal: keluarga dan masyarakat mengalami kegagalan mempersepsi sesuatu
diyakini
Waktu
1. Waktu terjadinya stresor pada waktu yang tidak tepat
2. Stresor terjadi secara tiba-tiba atau bisa juga secara bertahap
3. Stresor terjadi berulang kali dan antara satu stresor dengan stresor yang lain saling
berdekatan
Jumlah
1. Sumber stres lebih dari satu (banyak)
2. Stres dirasakan sebagai masalah yang berat

III. Data yang Perlu Dikaji:

Pola hubungan dengan orang lain

a. Orang yang berarti bagi klien


b. Peran serta dalam kegiatan kelompok dan masyarakat
c. Hambatan berhubungan dengan orang lain

Arti perpisahan dan kehilangan bagi klien

Pola interaksi dalam keluarga


a. Pola komunikasi
b. Orang terdekat
c. Pengambilan keputusan

IV. Pohon Masalah dan Prioritas Diagnosa Keperawatan


Risiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Kronis


Sumber: Fitria (2009)

Prioritas Diagnosa
1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah kronis
3. Gangguan persepsi sensori: halusinasi

V. Rencana Tindakan Keperawatan


1) Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
a) Pasien dapat memulai hubungan atau interaksi dengan orang lain.
b) Pasien dapat mengembangkan dan meningkatkan hubungan/ interaksi sosial dengan
orang lain
c) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
2) Tindakan Keperawatan
a) Membantu pasien mengungkapkan hambatan ketika akan berinteraksi dengan orang
lain:
Dapat melakukan dengan berdiskusi dengan pasien tentang penyebab isolasi sosial,
keuntungan berinteraksi dan kerugian kerugian
b) Melatih pasien melakukan interaksi secara bertahap:
1. Berkenalan dengan satu orang
2. Berkenalan dengan dua orang atau lebih
c) TAK sosialisasi
VI. Referensi
Fitria, N. (2009). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP) untuk 7 Diagnosis Jiwa Berat bagi
Program S-1 Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). (2014). NANDA international nursing diagnoses:
Definitions & classification, 20152017. Oxford: Wiley Blackwel
Keliat, B.A. (2009). Model Praktik Keperawatan Professional Jiwa. Jakarta: EGC
Keliat, B.A., Novianti, E., Imelisa, R. & Jalil, A. (2014). Draft scanning pengkajian
keperawatan jiwa lanjut. Disampaikan pada Workshop Keperawatan Jiwa ke-8,
Depok, 21 Agustus 2014

Anda mungkin juga menyukai