Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012

PENGARUH PRAKTEK GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA


KEUANGAN PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Like Monisa Wati


Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus UNP Air Tawar Padang
(cha_aie@yahoo.co.id)
ABSTRAK
Penerapan untuk tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governnce) dapat diartikan
sebagai suatu proses yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas kinerja keuangan
perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance
terhadap kinerja keuangan perusahaan (ROE dan NPM) di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini tergolong
penelitian kausatif. Sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling dan periode
penelitian selama 2008-2010 sehingga diperoleh sampel sebanyak 13 perusahaan. Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan The Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Untuk
pengujian hipotesis menggunakan uji t statistik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Good
Corporate Governance (CGPI) yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (ROE dan NPM).
Kata kunci : Tata Kelola Perusahaan, Tingkat Pengembalian Ekuitas, Laba Operasi Bersih
ABSTRACT
The application for corporate governance (Good Corporate Governnce) can be interpreted as a
process used by companies to improve the quality of the financial performance company's. The purpose
of this research is to analyze the influence of Good Corporate Governance to the company's financial
performance (ROE and NPM) in Indonesia Stock Exchange. This research include to the causative
research. The research sample was determined by the method of purposive sampling. Research sample
chosen by purposive sampling method and research period in 2008 untill 2010, so the sample of this
research is 13 corporations.. The kind of data is secondary data from www.idx.co.id and The Indonesian
Institute for Corporate Governance (IICG). The method of analysis used is a simple regression analysis.
For testing the hypothesis using the t test statistic. The results of this study concluded that the Good
Corporate Governance (CGPI) that affect the financial performance company's (ROE and NPM).
Keywords : Good Corporate Governance (GCG), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM)

Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012

Kinerja merupakan gambaran dari


pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam
mewujudkan tujuan perusahaan. Dimana salah
satu tujuan penting didirikannya perusahaan
adalah memaksimalkan kekayaan pemegang
saham melalui peningkatan nilai perusahaan
(Brigham dan Houston, 2001). Menurut
Dwiermayanti (2009) Kinerja keuangan
perusahaan adalah suatu gambaran tentang
kondisi keuangan suatu perusahaan yang
dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui mengenai baik
buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan
yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode
tertentu. Dengan kata kinerja keuangan
perusahaan disebut juga suatu penentuan yang
mengukur mengenai baik buruknya perusahaan
dalam prestasi kerja dapat dilihat dari kondisi
keuangannya pada periode tertentu. Kondisi
keuangan dianalisis dengan alat-alat analisis
keuangan.
Pengukuran kinerja keuangan dalam
perusahaan dilakukan untuk mengetahui apakah
hasil yang dicapai telah sesuai dengan
perencanaan. Dengan meningkatnya kinerja
keuangan perusahaan berarti perusahaan dapat
mencapai tujuan dari didirikannya perusahaan
tersebut. Dalam mengukur kinerja keuangan
perusahaan dapat menggunakan Return On
Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM).
ROE merupakan pengukuran dari
penghasilan yang tersedia bagi para pemilik
perusahaan atas modal yang mereka investasikan
didalam perusahaan (Lukman, 2000: 64). ROE
dapat dilihat dari laba bersih perusahaan
dibandingkan dengan total ekuitas perusahaan.
ROE yang tinggi menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
yang tinggi bagi pemegang saham dan
menunjukkan
pertumbuhan
perusahaan
kedepannya. Sehingga dengan ROE yang tinggi
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan juga
baik, yang mengakibatkan investor tertarik
menanamkan modal. Sebaliknya, jika ROE yang
rendah menunjukkan kondisi kinerja keuangan
perusahaan yang tidak baik, sehingga investor
kurang tertarik untuk menanamkan modal pada
perusahaan yang bersangkutan.
2

Menurut Kasmir (2011: 200), NPM merupakan


ukuran keuntungan dengan membandingkan
antara laba setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan penjualanatau dengan kata
lain rasio pendapatan bersih perusahaan atas
penjualan. Rasio ini bisa diinterpretasikan
sebagai kemampuan perusahaan menekan biayabiaya (ukuran efesiensi) di perusahaan pada
periode tertentu. NPM dapat menunjukkan
keefektifan manajemen dalam mengelola laporan
keuangan perusahaan yang diukur dengan
membandingkan laba usaha terhadap penjualan.
Semakin tinggi NPM yang didapatkan
perusahaan, semakin baik operasi suatu
perusahaan. Sebaliknya, semakin rendah NPM
yang didapatkan suatu perusahaan, maka operasi
perusahaan akan memburuk.
Menurut Dani dan Hasan (2005), faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja keuangan
antara lain Good Corporate Governance (GCG).
Karena prinsip-prinsip dasar dari GCG pada
dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan
kemajuan terhadap kinerja keuangan pada suatu
perusahaan. Semakin baik corporate governance
yang dimiliki suatu perusahaan maka diharapkan
semakin baik pula kinerja dari suatu perusahaan
tersebut.
Good
Corporate
Governance
merupakan salah satu elemen kunci dalam
meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi
serangkaian hubungan antara manajemen
perusahaan, dewan direksi, para pemegang
saham, dan stakeholders lainnya.
Menurut Muh (2009: 2) Good
Corporate Governance
diartikan sebagai
seperangkat sistem yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan untuk menciptakan
nilai tambah (value added) bagi para pemangku
kepentingan. Hal ini disebabkan karena Good
Corporate Governance dapat mendorong
terbentuknya pola kerja manajemen yang bersih,
transparan, dan profesional. Menurut Muh
(2009: 3) Prinsip-prinsip Good Corporate
Governance
yang
dikembangkan
oleh
Organization for Economic Co-operation and
Development (OECD) mencakup lima hal, yaitu:
perlindungan terhadap hak-hak pemegang
saham, perlakuan yang setara terhadap seluruh
pemegang
saham,
peranan
pemangku

Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012

kepentingan berkaitan dengan perusahaan,


pengungkapan
dan
transparansi,
serta
tanggungjawab dengan dewan komisaris atau
direksi.
Menurut Gendut (2010) manfaat yang
diberikan dari penerapan GCG pada perusahaan
adalah Pertama, perusahaan dapat membenahi
faktor-faktor internal organisasinya yang belum
sesuai dan belum mendukung terwujudnya GCG
berdasarkan hasil temuan selama survei CGPI
berlangsung. Kedua, peningkatan kepercayaan
investor dan publik terhadap perusahaan karena
adanya hasil publikasi IICG tentang pelaksanaan
konsep CG yang dilakukan oleh perusahaan.
Ketiga,
peningkatan
kesadaran
bersama
dikalangan internal perusahaan dan stakeholder
terhadap pentingnya GCG dalam pengelolaan
perusahaan
kearah
pertumbuhan
yang
berkelanjutan. Keempat, pemetaan masalahmasalah strategis yang terjadi di perusahaan
dalam penerapan GCG sebagai masukan dalam
penyusunan kebijakan yang diperlukan. Kelima,
CGPI dapat dijadikan sebagai indikator atau
standar mutu yang ingin dicapai perusahaan
dalam bentuk pengakuan dari masyarakat
terhadap penerapan prinsip-prinsip GCG.
Terakhir, perwujudan komitmen dan tanggung
jawab bersama serta upaya yang mendorong
seluruh anggota organisasi perusahaan untuk
menerapkan GCG.
Praktek GCG diproksikan dengan CGPI
(Corporate Governance Perception Index).
Menurut Gendut (2008), CGPI adalah program
riset dan pemeringkatan penerapan GCG pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia. CGPI
diikuti oleh Perusahaan Publik (Emiten),
BUMN, Perbankan dan Perusahaan Swasta
lainnya. Semakin tinggi penerapan CGPI
berkemungkinan tingkat ketaatan perusahaan
akan tinggi serta menghasilkan kinerja
perusahaan yang baik. Sebaliknya, rendahnya
penerapan CGPI berkemungkinan tingkat
ketaatan perusahaan akan rendah serta
menghasilkan kinerja perusahaan yang kurang
baik.
Penilaian pada CGPI ini dilakukan
dilakukan melalui beberapa tahapan. Menurut
Gendut (2010) sistematika penilaian CGPI terdiri
Self-Assessment,
kelengkapan
dokumen,

penyusunan makalah dan observasi. Perangkat


yang digunakan dalam perhitungan angka bobot
menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP). Menurut Gendut
(2008)
pembobotan yang dilakukan untuk masingmasing tahapan memperoleh hasil sebagai
berikut : 20% untuk penilaian self-assessment, 20%
untuk penilaian kelengkapan dokumen, 20%
untuk penilaian penyusunan makalah, dan 40%
untuk penilaian observasi. Kemudian hasil dari
tahapan tersebut berupa skor dan indeks persepsi
pada perusahaan. Pemeringkatan ini disusun
berdasarkan kategori tingkat kepercayaan dengan
selang nilai yang telah ditetapkan.
Penelitian
mengenai
kinerja
keuangan
perusahaan telah dilakukan oleh beberapa
peneliti sebelumnya. Penelitian oleh Trinanda
(2010) menunjukkan bahwa GCG berpengaruh
signifikan terhadap Return On Equity (ROE),
Return On Investment (ROI), Return On Asset
(ROE) dan Net Profit Margin (NPM).
Sedangkan menurut Dani dan Hasan (2011)
menunjukkan
bahwa
penerapan
GCG
berpengaruh terhadap Net Profit Margin (NPM).
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya
dan mengacu pada penelitian terdahulu, hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Praktek Good Corporate Governance
berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan ROE.
H2 : Praktek Good Corporate Governance
berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan yang diukur dengan NPM.
Selanjutnya tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis pengaruh Praktek Good
Corporate
Governance
terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan yang terdaftar di BEI selama
tahun 2008-2010. Adapun harapan mengenai
manfaat hasil penelitian bagi banyak pihak. Bagi
perusahaan, diharapkan memberikan masukan
yang
dapat
dipertimbangkan
untuk
perkembangan kinerja yang lebih baik bagi
perusahaan di masa yang akan datang. Bagi
investor, diharapkan dapat menjadi sebagai salah
satu pedoman untuk berinvestasi pada suatu
perusahaan.
3

Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012

METODE PENELITIAN
Data
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di BEI pada periode analisis tahun
2008-2010, yaitu dengan jumlah populasi
sebanyak 13 perusahaan. Sedangkan teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling.
Adapun kriteria dalam pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah Perusahaan yang terdaftar di
BEI dari tahun 2008-2010, dan perusahaan yang
masuk dalam skor pemeringkatan (CGPI) dalam
penerapan good corporate governance (GCG)
dari tahun 2008-2010. Berdasarkan pada kriteria
tersebut, maka perusahaan yang akan dijadikan
sampel dalam penelitian ini berjumlah 39
perusahaan.
Teknik Analisis Data
Analisis
data
bertujuan
untuk
menggambarkan karakteristik data
yang
dikumpulkan, baik untuk variabel bebas maupun
variabel terikat. Analisis ini dilakukan dengan
pengujian regresi sederhana, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik yang berguna
untuk mengetahui apakah data yang digunakan
telah memenuhi model regresi. Pengujian ini
meliputi uji normalitas dengan metode
Kolmogorof-Smirnov test, uji autokorelasi
dengan perhitungan Durbin-Watson Test (DW
Stat), uji heteroskedastisitas yang dilakukan
dengan Spearman Correlation. Kemudian Uji
Kelayakan Model (Goodness of Fit Test)
meliputi Uji Koefisien Determinasi (R).
Selanjutnya melakukan uji masing-masing
hipotesis (uji t).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sampel (N) perusahaan yang akan diteliti
berjumlah 39 perusahaan selama periode tiga
tahun. Dari hasil olahan data SPSS seluruh
perusahaan telah memenuhi kriteria lulus uji
prasyarat analisis (uji asumsi klasik).
Berikut Tabel 1 yang memperlihatkan
hasil regresi linear sederhana:

Tabel 1 Hasil Uji Regresi Berganda (ROE)


Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Beta
Error
t
1
(Constant) -27,214 20,700
-1,315
CGPI
0,539
0,250 0,335
2,160
a Dependent Variable: ROE
Mo
del

sig
0,197
0,037

Berdasarkan hasil yang terdapat pada


Tabel 1, maka dapat dirumuskan persamaan
regresi linear sederhana sebagai berikut:
ROE = -27,214 + 0,539 CGPI
Angka-angka yang dihasilkan dari model diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut: Nilai konstanta
sebesar -27,214 artinya tanpa adanya CGPI,
maka nilai ROE akan turun sebesar 27,214%.
Nilai koefisien CGPI adalah sebesar 0,539
menunjukkan hasil yang positif yang berarti
setiap meningkatnya CGPI sebesar 1 maka akan
meningkatkan ROE sebesar 0,539%.
Tabel 2 Hasil Uji Regresi Berganda (NPM)
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Beta
Error
T
1
(Constant) -29,037 15,651
-1,855
CGPI
0,508
0,189 0,405
2,692
a Dependent Variable: NPM
Mo
del

Sig
0,072
0,011

Berdasarkan hasil yang terdapat pada


Tabel 2, maka dapat dirumuskan persamaan
regresi linear sederhana sebagai berikut:
NPM = -29,037 + 0,508 CGPI
Angka-angka yang dihasilkan dari model diatas
dapat dijelaskan sebagai berikut:Nilai konstanta
sebesar -29,037 artinya tanpa adanya CGPI,
maka nilai NPM akan turun sebesar 29,037%.
Nilai koefisien CGPI adalah sebesar 0,508
menunjukkan hasil yang positif yang berarti
setiap meningkatnya CGPI sebesar 1 maka akan
meningkatkan NPM sebesar 0,508%.
Selanjutnya adalah uji koefisien determinasi
(R2), yaitu menunjukkan proporsi yang
diterangkan oleh variabel bebas dalam model
terhadap variabel terikatnya, sisanya dijelaskan

Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam


model, formulasi model yang keliru dan
kesalahan eksperimen. Hasil uji koefisien
determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 3
berikut:
Tabel 3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (ROE)
Model

R Square

Adjusted
R Square

Std. Error of
the Estimate

0,335a

0,112

0,088

10,22578

a Predictors: (Constant), CGPI

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui


bahwa nilai Adjusted R2 yang diperoleh sebesar
0,335. Ini berarti bahwa kinerja keuangan (ROE)
perusahaan yang terdaftar di BEI yang masuk
dalam daftar pemeringkatan oleh The Indonesia
Institute for Corporate Governance (IICG) dapat
dijelaskan oleh variabel bebasnya yaitu CGPI
sebesar 11,2 dan sisanya 88,8% dipengaruhi oleh
variabel lainnya.
Tabel 4 Hasil Uji Koefisien Determinasi (NPM)
Model

R Square

Adjusted
R Square

Std. Error of
the Estimate

0,405a

0,164

0,141

7,73148

a Predictors: (Constant), CGPI

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui


bahwa nilai Adjusted R2 yang diperoleh sebesar
0,405. Ini berarti bahwa kinerja keuangan (NPM)
perusahaan yang terdaftar di BEI yang masuk
dalam daftar pemeringkatan oleh The Indonesia
Institute for Corporate Governance (IICG) dapat
dijelaskan oleh variabel bebasnya yaitu CGPI
sebesar 16,4 dan sisanya 83,6% dipengaruhi oleh
variabel lainnya.
Kemudian uji hipotesis atau uji t. Uji t dilakukan
untuk mencari pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dalam persamaan regresi secara
parsial dengan mengasumsikan variabel lain
dianggap konstan. Uji t dilakukan dengan
membandingkan antara nilai t yang dihasilkan dari
perhitungan statistik dengan nilai t Tabel. Untuk
mengetahui nilai t hitung dapat dilihat melalui Tabel
5 berikut:

Tabel 5 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) ROE


Mo
del
1

Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Beta
Error
t
(Constant) -27,214
20,700
-1,315
CGPI
0,539
0,250
0,335
2,160

a Dependent Variable: ROE

sig
0,197
0,037

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa


nilai koefisien CGPI bernilai positif 0,539 dan
nilai t hitung adalah sebesar 2,160 dengan
signifikan 0,037 < 0,05. Hal ini berarti CGPI
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE
pada perusahaan yang terdaftar di BEI yang
masuk dalam daftar pemeringkatan oleh IICG,
sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis
diterima.
Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) NPM
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
B
Beta
Error
T
1
(Constant) -29,037 15,651
-1,855
CGPI
0,508
0,189 0,405
2,692
a Dependent Variable: NPM
Mo
del

sig
0,072
0,011

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa


nilai koefisien CGPI bernilai positif 0,508 dan
nilai t hitung adalah sebesar 2,692 dengan
signifikan 0,011 < 0,05. Hal ini berarti CGPI
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
NPM pada perusahaan yang terdaftar di BEI
yang masuk dalam daftar pemeringkatan oleh
IICG, sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis
diterima.
PEMBAHASAN
Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
(ROE DAN NPM) di BEI
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
bahwa praktek Good Corporate Governance
(CGPI) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROE) pada perusahaan yang terdaftar
di BEI yang masuk dalam daftar pemeringkatan
oleh The Indonesia Institute for Corporate
Governance (IICG). Hasil ini dibuktikan dengan
hasil pengujian regresi CGPI bernilai positif
0,539 dan nilai t hitung adalah sebesar 2,160
5

Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012

dengan signifikansi 0,037 < 0,05. Nilai


signifikan ini menunjukkan perubahan nilai
CGPI akan mempengaruhi perubahan kinerja
perusahaan (Return On Equity).
Selanjutnya
praktek
Good
Corporate
Governance (CGPI) berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan (NPM) pada
perusahaan yang terdaftar di BEI yang masuk
dalam daftar pemeringkatan oleh The Indonesia
Institute for Corporate Governance (IICG).
Hasil ini dibuktikan dengan hasil pengujian
regresi CGPI bernilai positif 0,508 dan nilai t
hitung adalah sebesar 2,692 dengan signifikansi
0,011 < 0,05. Nilai signifikan ini menunjukkan
perubahan nilai CGPI akan mempengaruhi
perubahan kinerja perusahaan (NPM).
Kinerja keuangan suatu perusahaan ditentukan
oleh
sejauhmana
keseriusan
perusahaan
menerapkan good corporate governance. Secara
hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang
menyatakan penerapan GCG bermanfaat untuk
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Dalam Komite Nasional Kebijakan Corporate
Governance (2004) disebutkan bahwa Good
Corporate Governance (GCG) mengandung lima
prinsip utama yaitu keterbukaan, akuntabilitas,
tanggung jawab, independensi serta kewajaran,
dan diciptakan untuk dapat melindungi
kepentingan semua pihak (stakeholders).
Semakin baik corporate governance yang
dimiliki suatu perusahaan maka diharapkan
semakin baik pula kinerja dari suatu perusahaan
tersebut.
Selain itu, implementasi penerapan GCG
merupakan peluang yang cukup besar bagi
perusahaan untuk meraih berbagai manfaat
termasuk kepercayaan investor terhadap
perusahaannya. Nilai koefisien CGPI yang
positif menunjukkan semakin tinggi CGPI maka
akan diikuti semakin tingginya kinerja
perusahaan (ROE).
Hasil penelitian ini sejalan dengan Trinanda dan
Didin (2010) bahwa ROE menjadi salah satu
faktor yang akan mempengaruhi Good
Corporate Governance. Sedangkan untuk NPM
penelitian ini sejalan dengan Dani dan Hasan
6

(2011) dan Trinanda dan Didin (2010) bahwa


NPM juga menjadi faktor yang mempengaruhi
Good Corporate Governance. Semakin bagus
penerapan GCG yang diperlihatkan dengan
dimana semakin tinggi CGPI akan meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan. Oleh sebab itu,
manajemen perusahaan harus menyadari manfaat
jangka panjang dari penerapan Good Corporate
Governance yaitu dampak keuangan secara
langsung seperti peningkatan laba bersih
perusahaan dan akan menjadikan perusahaan
tersebut menjadi diminati oleh investor.
SIMPULAN
Berdasarkan pendahuluan, kajian teori dan
pengolahan data serta pembahasan yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Praktek Good Corporate Governance (CGPI)
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
keuangan perusahaan yang diukur dengan ROE
dan NPM pada perusahaan yang terdaftar di BEI
yang masuk dalam daftar pemeringkatan oleh
The Indonesia Institute for Corporate
Governance (IICG).
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
terdapat
beberapa
saran
yang
bisa
direkomendasikan antara lain sebagai berikut :
bagi investor, hasil penelitian menunjukkan
bahwa GCG berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja keuangan perusahaan yang
terdaftar di BEI. Sehingga GCG bisa dijadikan
investor sebagai salah satu pedoman untuk
berinvestasi pada suatu perusahaan. Sebaiknya
investor memilih untuk berinvestasi pada
perusahaan yang memiliki skor pemeringkatan
yang termasuk dalam kriteria kategori
kepercayaan, karena GCG yang tinggi akan
menghasilkan kinerja yang baik. Bagi
Perusahaan, lebih memperhatikan penerapan
GCG pada perusahaan, karena GCG memiliki
pengaruh yang positif terhadap kinerja keuangan
di masa depan. Bagi Peneliti selanjutnya, dengan
penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya
dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut
berkaitan
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan
seperti struktur modal, struktur kepemilikan dan

Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012

manajemen laba. Dengan menambah periode


penelitian, menganti objek penelitian pada sektor
atau indeks tertentu dan menambah variabel
penelitian. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat
menggunakan proksi lain untuk menghitung nilai
kinerja keuangan dengan menggunakan Tobins
Q, ROA, EPS, serta alat ukur lainnya yang
digunakan dalam rasio keuangan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Trinanda, Didin Mukodin. 2010. Effect of


Application of Corporate Governance on
The Financial Performance of Banking
Sector
Companies.
Gunadharma
University.
http://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/15/
kinerja-keuangan-perusahaan
(tanggal
akses 28 Maret 2012, 28 Maret 2012,
22:03)

Brigham, E.F. dan J. Houston. 2001. Manajemen


Keuangan. Edisi Kedelapan. Edisi
Indonesia.
Penerjemah
Hermawan
Wibowo. Buku II. Jakarta: Erlangga.
Dani Riandi dan Hasan Sakti Siregar. 2011.
Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance terhadap ROA, NPM dan
EPS pada Perusahaan yang Terdaftar di
CGPI. Jurnal Ekonomi Volume 14
Nomor 3.
Gendut Suprayitno, dkk. 2008. Good Corporate
Governance sebagai Budaya. Jakarta:
The Indonesian Institute for Corporate
Governance.
_____________________.
2010.
Good
Corporate Governance sebagai Budaya.
Jakarta: The Indonesian Institute for
Corporate Governance.
Kasmir S.E, M.M. 2011. Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
KNKG. 2004. Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia. Jakarta.
Lukman Syamsuddin M.A. 2000. Manajemen
Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Muh. Arief Effendi. 2009. The Power of Good
Corporate Governance: Teori dan
Implementasi. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai