Anda di halaman 1dari 28

Shanda Yudistiawan

Citra Novi Muliana

1110221027
1110221036

PEMBIMBING
dr. Hardjono Purwadhi, Sp.OG

Latar Belakang
Negara Maju angka
kematian maternal: 5
10/100.000 kelahiran hidup
Negara Berkembang :750
1000/ 100.000 kelahiran
hidup

SDKI tahun 1994, AKI seIndonesia :390 per 100.000


kelahiran hidup
SKRT tahun 1995 : 373 per
100.000 kelahiran hidup
merupakan Angka
Kematian Ibu tertinggi di
ASEAN.

Perdarahan Post Partum (Post


Partum Hemorrhage/PPH)
Defini
Klasifikasi
si
Perdarahan pasca
persalinan dengan
estimasi
kehilangan darah
500 mL pada
persalinan
pervaginam
Sebuah estimasi
kehilangan darah
1,000 mL pada
persalinan per
abdominal
Kala III

Primer: 24 jam
post partum

Atonia Uteri 80%


Sisa Jaringan
Plasenta
Laserasi Jalan Lahir

Inversio Uteri
Sekunder: 24
jam tapi 6 minggu
post partum
Infeksi
Von-Willebrand
(Kelainan
Hemostasis)

DEFINISI
Inversio uteri adalah suatu keadaan dimana uterus terbalik dengan
fundus uteri masuksebagian atau seluruhnya ke dalam kavum uteri,
vagina atau keluar dari vulva.

Epidemiologi
Canada 1
dari 3737
persalinan

Amerika 1 dari
23.127persalinan

Inggris 1 dari 27.992


persalinan

India
kejadiannya
1dari 8.573
persalinan

Anatomi Uterus

Vaskularisasi dinding
uterus

Etiologi

Faktor Predisposisi

Klasifikasi Inversio Uteri

Klasifikasi berdasarkan beratnya:


Inversio lokal
ke
Inversio parsial
hanya
Inversio
servikalis
Inkomplit
Inversio komplit
uteri
Inversio total
atau
/prolaps

: Jika fundus uteri menonjol sedikit


dalam kavum uteri.
: Penonjolan fundus uteri terbatas
pada kavum uteri
: Penonjolan sampai ke kanalis
: Tonjolan telah mencapai ostium
eksternum
: Tonjolan telah mencapai vagina
keluar vagina

Inversio Uteri
Lokal

Inversio Uteri
Parsial

Inversio Uteri
Inkompleta

Inversio Uteri
Kompleta

Inversio
Total/Parsial

DIAGNOSIS

-Keluhan
-Etiologi
-Faktor
Predisposisi

Pemeriksaan Penunjang

MRI
USG

Patofisiologi

Diagnosa Banding
Mioma Uteri Submukosum
Atonia Uteri
Sisa Plasenta
Robekan Jalan Lahir

-fundus uteri
ditemukan dalam
bentuk dan pada
tempat biasa
- Konsistensi mioma
lebih keras daripada
korpus uteri

-Perdarahan

Mioma Uteri

Gejala Klinis
Rasa nyeri yang hebat
Perdarahan
Syok
Pemeriksaan luar pada palpasi abdomen: fundus

uteri teraba lekukan pada fundus seperti kawah


(inversion uteri inkomplit) atau fundus uteri
sama sekali tidakteraba (inversion uteri komplit)
Pemeriksaan dalam: penampakan seperti tumor
berwarna merah keabuan yang kadang-kadang
plasenta masih melakat.

Penatalaksanaan
Prinsip penanganan pada pasien yang datang

dengan inversio uteri melibatkan dua


kompenen penting yaitu:
Menangani syok akibat pendarahan yang

banyak
Mereposisi semula uterus ke tempatnya.

Resusitasi cairan Syok hipovolemik:

Ringer laktat (IV)


Transfusi darah bila perdarahan >2000
ml / tanda tanda syok
Reposisi Manual
- Memberikan muscle relaksan padanya
sehingga otot rahim menjadi lemas. Relaksan
akan membuatkan otot rahim lemas
- Reposisi manual

Reposisi manual cara


Johnson

Seluruh telapak tangan di masukkan


ke dalam vagina untuk
mendoronginversio uteri untuk masuk
kembali.
Setelah berhasil lakukan pijitan
bimanual antara tangan intra uterine
dan tangan lainnya di fundus uteri yang
telah di reposisi.
Masukkan bolus uterotonik (oksitosin
atau methergin) sehingga
timbulkontraksi yang dapat
mempertahankan fundus uteri di
tempatnya.
Jika di pandang perlu dapat di
pertahankan dengan memasang
tamponuterovaginal.
Tampon dapat di pertahankan 24 jam
atau lebih dan selanjutnya di
tarik sedikit sehingga tidak
menimbulkan inversio kembali.
Sementara menarik tampon , dapat di
masukkan uterotonik secara drip

Koreksi Hidrostatik
Pasien dalam posisi

trendelenburg dengan kepala


lebih rendah sekitar 50cm dari
perineum.
Siapkan sistem bilas yang
sudah desinfeksi,berupa selang
2 m berujungpenyemprot
berlubang lebar. Selang
disambung dengan tabung
berisi airhangat 2-5 L( NaCl
atau RL ) dan dipasang setinggi
2 m.
Identifikasi forniks posterior.
Pasang ujung selang douche
pada forniks posterior sampai
menutup labia sekitar ujung
selang dengan tangan.
Guyur air dengan leluasa agar
menekan uterus ke posisi
semula

Bentuk-bentuk reposisi inversio uteri


lainnya:
1. Transabdominal
1. Transabdominal
Teknik Haultain
Teknik Huntington

2. Transvaginal
Teknik Kustner

Teknik Spinelli
Subtotal vaginal

histerektomi
Teknik Operasi
Abdominal Huntington

Histerektomi
Tidak mungkin di lakukan reposisi
Jaringan nekrosis akibat iskemik jaringan
Terdapat infeksi yang cukup membahayakan
jiwa

Komplikasi
Gangguan miksi dan
stress inkotenesi
Apabila seluruh uterus

tertarik ke awah ini


menyebabkan fascia
dinding depan vagina
mengendor dan vesika
urinaria akan terdorong
ke belakang
Selain itu uretrajuga
turut ke bawah bersama
dengan penurunan
cavum uteri.

Inkarserasi Usus
Ini dapat terjadi karena

ruang yang kosong


antara cavum dauglasi
terisi usus halusa tau
sigmoid masuk ke dalam
karena dinding uterus
sudah menonjol keluar.

Pencegahan
Dalam

memimpin persalinan harus dijaga


kemungkinan timbulnya inversiouteri, terutama
pada wanita dengan predisposisinya.
Jangan dilakukan tarikan pada tali pusat dan
penekanan secara Crede sebelum ada kontraksi
Penatalaksaan aktif kala III dapat menurunkan
insiden inversio uteri.
Tarikan pada tali pusat dilakukan bila benar-benar
plasenta sudah lepas.

Kesimpulan
Inversio uteri adalah salah satu dari kejadian

pendarahan post partum


Etiologi Inversio uteri disebabkan oleh faktor
non-obstetri dan purperalis
Penatalaksanaan untuk kasus inversio uteri
yaitu dengan cara menangani syok akibat
pendarahan yang banyak dan mereposisi
semula uterus ke tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai