NOMOR : 96 /PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (KPPI)
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Tindakan Nama
Disiapkan
Dr. Ridha
Jabatan
Wahyutomo,
Diperiksa
Tandatangan
Disetujui
SpMKK
Dr.
Dr.
Tanggal
H.
H.
Ketua
Makmur
Masyhudi
KPPI
Santosa,
AM,
7 Januari
M. MARS
14
KesJanuari
2014
Direktur
Direktur
10 Januari
2014
Utama
Pelayanan
2014
0
Bismillaahirrahmaanirrohiim
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
NOMOR : 96/PER/RSI-SA/I/2014
TENTANG
PEDOMAN ORGANISASI KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (KPPI)
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
MENIMBANG
MENGINGAT : 1. Undang-Undang
Ditetapkan di : Semarang
Tanggal : 12 Rabiul Awwal 1435.H
14 Januari
2014.M
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
TEMBUSAN
1.
2.
KPPI RS
Yth :
2 Arsip
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang profesional, bermutu sesuai standar
yang
sudah ditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung
di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atau infeksi
nosokomial
infeksi
yangyaitu
diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan atau datang
berkunjung
ke
rumah sakit. Angka kejadian infeksi nosokomial terus meningkat ( Al
Varado, 2000
) 9 % ( variasi 3-21 % ) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat
mencapai
sekitar
inap di
rumah sakit seluruh dunia.
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan
kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI),
yaitu
kegiatan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan,
pelatihan,
pengawasan, serta monitoring dan evaluasi.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting
karena
merupakan
gambaran mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul
berbagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti
Methycillin
Staphylococcus
Vancomycin
Resistant
Enterococci
(VRE)
dan Multi
petugas
manajemen
untuk Aureus
melakukan
risiko,(MRSA),
clinical
langkah-langkah
governance,
yangserta
sesuai
kesehatan
prosedurdan
yang
keselamaytan
berlaku
Resistance
Bacteremia
(MRB).
pencegahan
Agar
dalam
pengendalian
Meningkatkan
kerja.
mendapat
Pencegahan
dan dukungan
pengendalian
di
mutu
semua
dan
pelayanan
dan
Pengendalian
unit
B.
komitmen
infeksi
a.
Tujuan
RSrumah
Tujuan
Islam
maka
dari
Rumah
sakit
Umum
Sultan
disusunlah
pimpinan
Sakit
meliputi
Agung
Islam
rumah
Pedoman
melalui
kualitas
Sultan
sakit
Organisasi
pencegahan
dan
Agung
pelayanan,
seluruh
Semarang.
dan
3 di
b. Tujuan Khusus
Sebagai pedoman bagi Direktur Rumah Sakit dalam membentuk organisasi,
program, wewenang, dan tanggung jawab secara jelas
Menggerakkan segala sumber daya yang ada di rumah sakit secara efektif
dan
efisien dalam pelaksanaan PPI
Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit secara
bermakna
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PPI
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Sejarah Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Bermula dari Health Centre lalu Medical Centre, berawal dari lingkup layanan
kecil
poliklinik umum, poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana di
tahun
1971 kemudian diresmikan sebagai Rumah Sakit Madya pada tanggal 23 Oktober
1975. Langkah demi langkah Rumah Sakit Islam Sultan Agung terus mengayuhkan
derap layanan kesehatan secara istiqomah. Tahun 2002 menyambut makin derasnya
kepercayaan umat, wajah baru Rumah Sakit Islam Sultan Agung berupa sarana
bangunan dan peralatan medis baru ditampilkan kehadapan publik. Semata untuk
berkidmat semaksimal mungkin memepersembahkan yang terbaik untuk masyarakat
pengguna. Berbagai keteladanan penampilan apik di semua lini pelayanan rumah
sakit
pun perlahan mengiringi penampilan baru Rumah Sakit Islam Sultan
Agung.
Dari semenjak didirikan pada 17 Agustus 1971, Rumah sakit yang terletak di
Jl. Raya
Kaligawe KM.4 dan berdekatan dengan pusat pertumbuhan industri (LIK dan
Terboyo
Industri Park), Rumah Sakit Islam Sultan Agung memulai pengabdiannya dengan
pelayanan poliklinik umum, Kesehatan Ibu dan Anak untuk warga sekitar. Dua
tahun
berikutnya diresmikan sebagai Rumah Sakit Umum pada tanggal 23 Oktober 1975
diresmikan sebagai Tipe C (RS Tipe Madya).
sesuatu
Islam
Pelayanan
juga melandasi
Sultan
yang
optimal
lebih
Agung
dan
Rumah
untuk
perubahan
baik.
menorehkan
Sakit
umat
Baik
Islam
yang
kini
perubahan
banyak
Sultan
lebih
lebih
pengabdian
diarahkan
secara
dibuktikan
Agung untuk
fisik
untuk
kepada
lagi
jauh
( masyarakat.
perkembangan
dengan
pembangunan
lebih kesanggupan
berkembang
Visi
rumah
Dengan
sakit
tersebut
Rumah
golongan
pihak
menuju)Sakit
berbekal
masyarakat.
Islam
spiritual.
motto
Sultan
Hal
mencintai
tersebut
Agung
dibuktikan
Allah
tidak
danmembeda
menyayangi
denganditerimanya
bedakan
sesama segala
semua
Rumah
jenis
jenis
Sakit
5 untuk
asuransi yang dimiliki oleh pasien, mulai dari Asuransi Kesehatan (ASKES )
PNS,
Sukarela sampai asuransi untuk masyarakat kurang mampu atau lebih dikenal
dengan
JAMKESMAS ( Jaminan Kesehatan Masyarakat ). Sehingga dengan demikian, semua
lapisan masyarakat yang menggunakan layanan kesehatan di Rumah Sakit Islam
Sultan Agung berhak menerima jenis tindakan kesehatan yang sama tanpa dibeda
bedakan.
Pada saat ini Rumah Sakit Islam Sultan Agung tengah mengembangkan layanan
teaching hospital. Dimana konsep Rumah Sakit Islam Sultan Agung akan menjadi
pusat pendidikan bagi para dokter yang sedang menempuh pendidikan. Akan tetapi
tidak semua pasien menjadi program teaching hospital. Pasien akan tetap
diberikan
tawaran apakah bersedia menjadi peserta teaching hospital (dirawat oleh
dokter
UNISSULA
dengan pencanangan
sejak tahunitu,
muda)
1960,
takatau
telah
lainpasien
menempatkan
turut tersebut
menjamin
peran
tetap
keunggulan
signifikan
dirawat
pendidikan
oleh
sebagai
dokter
rumah
sakit
Fakultas
Islamic
untuk
Agungkedepan
pendidikan
pendidikan.
Teaching
kedokteran,
Kedokteran
sebagai
Hospital
Memantapkan
senior.
Islamic
di
Yayasan
rumah
menerima
sumbangsih
mencanangkan
sakit
anak
dan
Hospital.
didik
yang
dunia
fungsi
mahasiswa
lebih
pendidikan
Ada Rumah
harapan
berarti
fakultas
Sakit
kedokteran
bagi
yangIslam
kedokteran
duniaSultan
direngkuh
umumnya.
6 Teaching
Rumah Sakit Islam Sultan Agung merupakan rumah sakit swasta dengan kapasitas
293
tempat tidur, merupakan milik Yayasan Badan Wakaf Sultan
Agung.
Rumah Sakit Islam Sultan Agung mempunyai fungsi memberikan pelayanan
kesehatan
paripurna dengan motto mencintai Allah menyayangi sesama.
Dalam mengemban fungsi tersebut di atas, Rumah Sakit Islam Sultan Agung
mempunyai tugas pokok berupa:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Rumah Sakit Islam
Sultan Agung agar selalu memberikan pelayanan secara profesional, etis dan
bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta
menyumbang upaya mencerdaskan bangsa.
BAB III
VISI, MISI, VALUE, MOTO
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
A. VISI
Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Islam Terkemuka dalam pelayanan kesehatan,
pendidikan dan pembangunan peradaban Islam.
B. MISI
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang selamat menyelamatkan
dijiwai
generasi
khaira ummah
Membangun peradaban Islam menuju masyarakat sehat sejahtera yang
dirahmati
Allah
C. VALUE
Integritas
Profesional
Kasih sayang
Kerja sama
Inovatif
D.
MOTTO
E.
Mencintai
MEANING
STATEMENT
Allah
Menyelamatkan
MenyayangiKehidupan
Sesama
Manusia
8 Berkhitmat
BAB VI
URAIAN JABATAN
A. NAMA JABATAN
Tugas IPCLN:
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubung
bertugas : formulir surveilans setiap pasien di unit rawat
1. Mengisi dan mengumpulkan
inap masing masing, kemudian menyerahkan kepada IPCN ketika pasien
pulang
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di
unit
rawatnya masing masing
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi
nosokomial pada pasien
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan
bagi pengunjung di ruang rawat masing masing, konsultasi prosedur yang
harus
dijalankan bila belum faham
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
standar isolasi
11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Komite
Bidang
PPI BPI
Unit
Kerja RS
Instalasi Bid.
Jangme
Diklit
d
bank
Bidang
Kepera
watan
Bidang
Jangme
d
BidangInstalasi
Bidang
Yanmed Pemasa
KUDiklit
Yanmed
Umum
dan
bang
AKT ran
Keterangan :
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dokter Spesialis 1
13
Orang
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Lama
Pembimbing
orientasi
IPCN
Pemakaian APD
Pengelolaan LimbahBimbingan, Praktik
Penanganan luka tusuk
Kebersihan Tangan
jarum
Penyuntikan yang aman
Pengelolaan linen
14
BAB X
PERTEMUAN RAPAT
Jenis
Rapat
1. Rapat rutin IPCN, rapat yang diselenggarakan setiap hari Selasa dan Kamis
pagi
bersamaan dengan kegiatan membaca Al - Quran sebelum bekerja. Rapat
membahas
tentang kegiatan kerja pada minggu berjalan dan minggu yang akan
datang.
2. Rapat Rutin Bulanan antara IPCN dan IPCLN, rapat yang diselenggarakan 1
(satu)
bulan sekali pada minggu ke II setiap bulan. Rapat membahas mengenai laporan
infeksi bulanan, evaluasi kerja IPCLN pada bulan berjalan, penyiapan laporan
bulanan,
pembahasan masalah PPI di unit kerja terutama keperawatan,, rencana kerja
serta
sosialiasi kebijakan terbaru yang berhubungan dengan PPI di rumah
sakit.
3. Rapat rutin Komite PPI, rapat yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali
dengan unit
terkait yaitu perwakilan masing-masing SMF, Gizi, CSSD, Farmasi, K3, Sanitasi,
IPSRS,
Pemusaraan Jenazah. Rapat membahas tentang sosialisasi peraturan atau
kebijakan
PPI terbaru, anggaran tahun depan, kasus-kasus pasien infeksi, penentuan
ruang
isolasi/kohort, perlindungan kesehatan karyawan, program PPI
terbaru.
4. Rapat Koordinasi, rapat yang diselenggarakan dengan unit kerja lain dan
Direksi untuk
pelaksanaan koordinasi kegiatan yang berhubungan dengan PPI serta laporan
5. Rapat
diselenggarakan baik secara internal unit SDI maupun mengundang unit lain
sesuai
dengan kebutuhan.
15
BAB XI
PELAPORAN
A. Laporan Bulanan
Laporan yang disusun setiap bulan meliputi laporan angka kejadian infeksi,
luka
tusuk jarum bila ada di masing-masing unit keperawatan dan jumlah tindakan
(pemasangan infuse, pemasangan kateter, pemasangan ventilator, pemasangan
CVC) dari Link di unit masing ke
IPCN
Laporan bulanan diserahkan dari IPCLN ke IPCN.
B. Laporan Tri
Bulanan
C. Laporan Tahunan
16