3633
3633
KETUA
NIK
:
:
ANGGOTA TIM
NIK
:
:
RINGKASAN
Ketua
Anggota
manajemen rumah sakit perlu dijadwalkan supervisi secara lebih rutin dan
mengevaluasi prosedur mengenai pelaksanaan sentralisasi obat.
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN.........................................................
ii
RINGKASAN...................................................................................................
iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A.
Latar Belakang.............................................................................
B.
Perumusan Masalah.....................................................................
C.
Tujuan Penulisan.........................................................................
D.
Manfaat Penelitian.......................................................................
E. Keaslian Penelitian............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................
1
4
5
5
6
8
A. Konsep Teori ..
8
1 Perawat ..
8
2 Sentralisasi Obat
18
3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawat Dalam Pelaksanaan
Sentralisasi Obat 29
B. Kerangka Konseptual.................................................................. 44
C. Pertanyaan Penelitian .
45
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 46
46
47
47
48
48
50
51
51
51
52
52
54
55
56
56
59
60
67
BAB VI PENUTUP..........................................................................................
72
A. Simpulan..........................................................................................
72
B. Saran.................................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
25
26
27
49
50
59
60
61
62
63
63
64
64
65
65
66
DAFTAR GAMBAR
21
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Perawat Dalam
Pelaksanaan Sentralisasi Obat..................................................... 44
Gambar 3.1. Kerangka Operasional Pengetahuan, Sikap, dan Praktek Perawat
Dalam Pelaksanaan Sentralisasi Obat......................................... 55
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Ruangan Dahlia
RSUD dr. T.C.Hillers Maumere . 59
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biaya dan Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas
Lampiran 3.a. Biodata Ketua Peneliti
Lampiran 3.b. Biodata Anggota Peneliti
Lampiran 4. Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai waktu paling
lama dalam berinteraksi dengan pasien. Profesi perawat dituntut untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu, memiliki landasan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang kuat, disertai sikap, tingkah laku yang
profesional dan berpegang kepada etika keperawatan. Tuntutan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai suatu fenomena
yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif
dengan belajar banyak langkah konkrit dalam pelaksanaannya, salah satunya
adalah pengelolaan sentralisasi obat (Nursalam, 2011).
Sentralisasi obat (teknik pengelolaan obat penuh) adalah pengelolaan
obat dimana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
sepenuhnya kepada perawat, pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya
dilakukan oleh perawat. Penentuan obat untuk pasien adalah wewenang dari
dokter tetapi para perawat pun dituntut untuk turut bertanggung jawab dalam
pengelolaan obat. Kesalahan pemberian obat, seperti: salah obat, salah pasien,
atau pemberian obat yang tidak tepat waktu juga sering terjadi karena tidak
adanya sentralisasi obat (Nursalam, 2008).
Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan strategi persiapan
sentralisasi obat, persiapan sarana yang dibutuhkan dan membuat petunjuk
teknis penyelenggaraan sentralisasi obat serta pendokumentasian hasil
pelaksanaan sentralisasi obat. Pengelolaan sentralisasi obat yang optimal
merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan (Nursalam, 2008). Perawat dalam menjalankan tugasnya untuk
pengelolaan sentralisasi obat tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi
diantaranya: pengetahuan, sikap dan tindakan.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Ruang Dahlia RSUD dr. T. C.
Hillers Maumere yang dilakukan pada hari Senin, 20 November 2012
mengenai model asuhan keperawatan yang digunakan saat ini dan
pelaksanaan sentralisasi obat, diperoleh informasi bahwa model asuhan
keperawatan yang digunakan di Ruang Dahlia RSUD dr. T. C. Hillers
Maumere adalah metode tim, pelaksanaan sentralisasi obat tidak dilaksanakan
secara optimal sesuai dengan metode asuhan keperawatan profesional
(MAKP) M3 - Method, misalnya: format yang ada masih terbatas yaitu obat
oral dan injeksi, sedangkan pendokumentasian pemberian obat lain masih
digabungkan dengan salah satu dari keduanya.
untuk
selalu
meningkatkan
mutu
pelayanan,
namun
C Tujuan Penelitian
1
Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi
perawat dalam pelaksanaan sentralisasi obat di Ruang Dahlia RSUD dr. T.
C. Hillers Maumere.
Tujuan Khusus
a
Teridentifikasinya
pengetahuan
perawat
tentang
pelaksanaan
D Manfaat Penelitian
1 Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
2
pihak rumah sakit, kepala ruangan dan perawat di ruang Dahlia RSUD
dr. T. C. Hillers Maumere tentang pelaksanaan sentralisasi obat.
obat.
Peneliti selanjutnya
Menjadi
bahan
referensi
bagi
penelitian
selanjutnya
tentang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Konsep Teori
1 Perawat
a Definisi
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan
program pendidikan keperawatan, dan bertanggung jawab dalam
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap
pasien (Nuursalam, 2011). Menurut UU kesehatan No.22 / 1992
perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya
yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (Nursalam, 2011).
Pengertian Perawat dapat kita lihat dalam Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1239/MENKES/SK/XI/2001
tentang
Registrasi dan praktik perawat maka pada pasal 1 ayat 1 yang berbunyi
perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di
dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Jadi seseorang dikatakan sebagai
perawat dan mempunyai fungsi dan peran sebagai perawat manakala
yang
bersangkutan
dapat
membuktikan
bahwa
dirinya
telah
Peran edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit
bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Peran koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuhan dari klien.
Peran kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, ahli gizi, fisioterapi
dan
lain-lain,
dengan
upaya
mengidentifikasi
pelayanan
Peran konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah atau tindakan keperwatan yang tepat untuk diberikan.
Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
Peran peneliti
Peran sebagai peneliti dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.
Fungsi
Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. fungsi tersebut dapat berubah sesuai dengan keadaan yang
ada (Hidayat, 2008).
Dalam menjalankan perannya perawat akan melaksanakan berbagai
fungsi diantaranya:
a Fungsi independen
Merupakan fungsi sendiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
pemenuhan
kebutuhan
keamanan
dan
kenyamanan
Fungsi interdependen
Fungsi dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu dengan tim lainnya. Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit
kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat
saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya, seperti dokter
dalam memberikan tindakan pengobatan bekerja sama dengan
e
f
kepada PP.
Mengetahui kondisi dan menilai tingkat kebutuhan
pasien.
i Mengembangkan kemampuan anggota.
j Menyelenggarakan konferensi.
Pengarahan / pelaksanaan
a
f
4
Meningkatkan kolaborasi.
Pengawasan
a
Melalui komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan PP
mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien.
Melalui supervisi.
Evaluasi.
Tugas PP
1
7
c
Tugas PA
Seorang perawat yang diberi wewenang dan ditugaskan
untuk memberikan pelayanan perawatan langsung kepada klien.
Memberikan
pelayanan
keperawatan
secara
langsung
klien.
Melaksanakan
c
d
rencana.
Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan.
Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan
tindakan
perawatan
sesuai
dengan
4
5
diagnosis.
Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuannya.
Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakral
maut.
Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanaan ruangan
secara administratif
a Menyiapkan data klien baru, pulang atau meninggal.
b Sensus harian atau formulir.
c Rujukan harian atau formulir.
keamanan,
dengan
penyakitnya.
13 Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik
secara lisan maupun tulisan.
14 Membuat laporan harian klien.
Sentralisasi Obat
a
Definisi
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang
akan diberikan kepada pasien diserahkan sepenuhnya kepada perawat,
pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat
(Nursalam, 2011).
Kontroling atau pengawasan terhadap penggunaan dan konsumsi obat
merupakan salah satu peran perawat sehingga perlu dilakukan dalam
suatu pola yang sistematis, sehingga penggunaan obat benar-benar
dapat dikontrol oleh perawat sehingga resiko kerugian secara materiil
maupun non materiil dapat dieliminir.
4
5
mencoba.
Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan.
Memesan obat lebih dari pada yang dibutuhkan, sehingga banyak
6
7
penggunaan obat.
Penerimaan obat
a
Pembagian obat
a
Obat khusus
a
Dokter
Pendekatan perawat
Resep
PP
Surat persetujuan
sentralisasi obat,
Resep
PASIEN/ KELUARGA
FARMASI/APOTIK
PENERIMAAN, PENDISTRIBUSIAN,
PENYIMPANAN OLEH PERAWAT
PASIEN / KELUARGA
OBAT HABIS
Lembar serah
terima obat,
buku serah
terima obat
Keterangan :
: Garis Komando
-->
: Garis Koordinasi
Pengorganisasian peran
1
KARU
a
PP
a
d
3
PA
a
SURAT PERSETUJUAN
DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Umur
Alamat
:
Menyatakan setuju / tidak setuju *)
Untuk dilakukan sentralisasi obat terhadap diri saya sendiri / isteri / suami / anak /
ayah / ibu saya *), dengan :
Nama
Umur
Alamat
Ruang
Tahun
untuk
( Tempat/tgl/bln/tahun )
Yang membuat pernyataan,
Depo Farmasi,
TTD
Nama terang
TTD
.................................
(Nama terang)
.................................
(Nama terang)
Nama Pasien :
Ruangan
Umur
:
Keterangan
No
Nama
Obat
Dosis
Jumlah
(Diterima/d
iserahkan)
TT/Nama terang
yang menyerah kan
TT/Nama
Terang Yang
diserahkan
Ket
Nama Klien :
Umur
:
Ruang/Kelas: Dx. Medis :
Nama
obat
No. Bed
No. RM
:
:
Tgl.
Terima
(jumlah)
Pemberian
Ket
Jam
Paraf
P
Jam
Paraf
P
Jam
K
Paraf
P
Jam
Paraf
P
Jam
K
Paraf
P
1.
2.
Dosis
3.
4.
5.
Rute
6.
Nama
obat
Sisa
Tgl.
Terima
(jumlah)
Pemberian
Jam
Paraf
P
Jam
Paraf
P
Jam
K
Paraf
P
Jam
Paraf
P
Jam
K
Paraf
P
1.
2.
Dosis
3.
4.
5.
Rute
6.
Nama
obat
Sisa
Tgl.
Terima
(jumlah)
Pemberian
Jam
Paraf
P
K
Jam
Paraf
P
K
Jam
Paraf
P
K
Jam
Paraf
P
K
1.
2.
Dosis
3.
4.
5.
Rute
6.
Sisa
Keterangan : P : Perawat
K : Keluarga / Klien
Jam
Paraf
P
K
Pelaksanaan kegiatan
Tabel 2.3. Pelaksanaan Kegiatan Sentralisasi Obat
Tahap
Persiapan
Kegiatan
Waktu
Tempat
Pelaksana
Nums room
Karu
Nurse station
PP & PA
Nums room
Karu
Nums room
PP & PA
Bed pasien
Karu
Bed pasien
PP & PA
Bed pasien
PP
Bed pasien
PP & Keluarga
Pasien
Bed pasien
PP
Bed pasien
PP & Petugas
farmasi
Bed pasien
PP
Penutup
Nurse Station
PA
Bed pasien
PP & Keluarga
Pasien
Nurse Station
PA & PP
NUMs room
PP
NUMs room
Karu
Evaluasi struktur
a
Evaluasi proses
a
Tahu (know)
Tahu berhubungan dengan suatu kemampuan untuk mengingat
kembali sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh karena itu
tahu berkaitan dengan aktivitas mengingat kembali sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari.
Memahami (comprehention)
Comprehention diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara
benar
tentang
obyek
yang
diketahui
dan
dapat
Aplikasi (application)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi berhubungan dengan penerapan atau penggunaan hukumhukum, rumus metode dan prinsip ilmu pengetahuan dalam konteks
atau situasi yang lain.
Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi obyek-obyek tersebut dan dalam kaitan satu
dengan yang lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penanganan
bentuk-bentuk
kerja
seperti
menggambar,
membuat
bagan,
Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian-penilaian yang akurat dan benar akan sebuah
fenomena atau obyek dengan berdasar pada suatu kriteria yang
ditentukan sendiri atau juga menggunakan kriteria yang ada.
Evaluasi (evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian ini berdasarkan suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.
Jenis-jenis pengetahuan
Pada umumnya pengetahuan dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya
a
Pengetahuan partikular
Pengetahuan ini berkaitan dengan satu individu, obyek-obyek
tertentu
atau
realitas-realitas
khusus.
Apabila
ketika
kita
Pengetahuan Universal
Pengetahuan universal mencakup indifidu-indifidu yang berbeda.
Faktor Internal
1
Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.
Pendidikan
mempengaruhi
proses
belajar,
makin
tinggi
mutlak
berpengetahuan
rendah
pula.
Peningkatan
Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk
memperoleh
mengulang
kebenaran
kembali
pengetahuan
pengetahuan
yang
dengan
diperoleh
cara
dalam
dalam
bekerja
yang
dikembangkan
memberikan
keputusan
yang
merupakan
manifestasi
dari
Usia
Faktor Eksternal
1
Lingkungan
Fasilitas
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal
maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti
televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan
orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya,
media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang
dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.
tantangan.
Umur
Umur adalah usia yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai
berulang tahun.
Faktor eksternal
1 Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar
manusia
dan
pengaruhnya
yang
dapat
mempengaruhi
Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
Pengukuran
pengetahuan
dapat
diketahui
dengan
cara
yang
Pertanyaan subyektif
Contohnya pertanyaan essay.
b
6
Pertanyaan obyektif
suatu
keadaan
yang
hadir
dikarenakan
Intuisi
Ketika kita berbicara mengenai intuisi, sebuah konsep yang
sering muncul di benak kita adalah eksperimen, coba-coba, yang
berawal dari sebuah pertanyaan dan keraguan.
Rasional
Pengetahuan rasional atau pengetahuan yang bersumber dari
akal adalah suatu pengetahuan yang dihasilkan dari proses belajar
dan mengajar, diskusi ilmiah, pengkajian buku, pengajaran
seorang guru dan sekolah. Hal ini berbeda dengan pengetahuan
intuitif atau pengetahuan yang berasal dari hati.
Pengetahuan ini tidak akan didapatkan dari suatu proses
pengajaran
dan
pembelajaran
resmi.
Akan
tetapi,
jenis
Plato
sumber
pengetahuan
hanyalah
akal
dan
Wahyu
Wahyu diartikan sebagai petunjuk langsung dari Tuhan.
Orang yang mendapat wahyu dianggap sebagai orang yang
mendapat ilham dari Tuhan secara langsung.
Komponen sikap
a Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh
b
2011).
3 Tingkatan sikap
a Menerima (receiving)
Diartikan bahwa orang mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan.
b
Merespon (responding)
Memberi jawaban apabila ditanya.
Menghargai
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan
orang lain terhadap suatu masalah.
Bertanggung jawab
Segalah sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah
mempunyai sikap yang paling tinggi.
Sifat sikap
a Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,
b
syarat tertentu.
Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan
sesuai contoh.
Mekanisme: Dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau
B Kerangka Konseptual
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang diteliti
(Notoatmodjo, 2011).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Faktor
yang mempengaruhi
perawat
sikap
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
dalam
pelaksanaan
sentralisasi
obat
pengetahuan
1 Pengelaman pribadi
21 Pengaruh
orangyaitu:
lain pendidikan,
Faktor internal
3 Kebudayaan
pengelaman, usia, sosial budaya
4 Media
massa
dan ekonomi.
Pengetahuan
Sikapyaitu: lingkungan
52 Lembaga
pendidikan
Faktor eksternal
Pelaksanaan
Sentralisasi Obat
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A Jenis dan Desain Penelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk
menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang
mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain
penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
faktor
yang
adalah, semua perawat yang bertugas di Ruang Dahlia RSUD dr. T. C. Hillers
Maumere, sebanyak 19 orang.
C Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2008).
Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi untuk dapat mewakili
populasi (Nursalam, 2008). Pada peneliti ini teknik samplingnya adalah
Non Probability Sampling yaitu sampling jenuh.
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
D Klasifikasi Variabel
Variabel adalah perlakuan atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu (Nursalam, 2011). Variabel dalam penelitian ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi perawat dalam pelaksanaan sentralisasi
obat di Ruang Dahlia RSUD dr. T. C. Hillers Maumere.
E Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefenisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena. Defenisi operasional disusun berdasarkan parameter
yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2008)
Variabel
Pengetahuan
Definisi
Parameter
operasional
Pemahaman 1 Definisi
tenaga
2 Tujuan
keperawatan 3 Teknik pengelolaan
tentang
sentralisasi Obat
pelaksanaan
sentralisasi
obat, prosedur
kerja sampai
penyelesaian
Alat
ukur
K
u
e
s
i
o
n
e
r
Skala
N
o
m
Skor/kategori
Skor :
Benar, nilai 1
Salah, nilai 0
Kategori penilaian
Baik
: 56-100 %
Kurang : 55 %
i
n
a
l
Sikap
Praktik
Mekanisme 1 Sikap
positif
mental dalam
ditunjukan dengan
mengevaluasi
kemampuan
atau menilai
perawat menerima,
untuk
merespon,
membentuk
menghargai
dan
perilaku tenga
bertanggung jawab
keperawatan
dalam pelaksanaan
dalam
sentralisasi obat
pelaksanaan 2 Sikap
negatif
sentralisasi
ditunjukan dengan
obat.
ketidakmampuan
perawat menerima,
merespon,
menghargai
dan
bertanggung jawab
dalam pelaksanaan
sentralisasi obat
Tindakan
Tindakan perawat
nyata
yang dalam pelaksanaan
dilakukan oleh sentralisasi obat.
tenaga
1 Melakukan
keperawatan
Perawat
dapat
dalam
melaksanakan
pelaksanaan
sentralisasi
obat
K
u
e
s
i
o
n
e
r
N
o
Sangat setuju
: 4
Setuju
: 3
Tidak setuju
: 2
n
a
l
L
e
m
b
a
r
Skor :
N
o
m
sentralisasi
obat.
dengan
optimal
dimulai dari tahap
persiapan,
praktik/pelaksanaa
n sampai penutup.
2 Tidak melakukan
Perawat
belum
bisa melaksanakan
sentralisasi
obat
secara menyeluruh
sesuai
dengan
tahap-tahap
dan
alurnya.
o
b
s
e
r
v
a
s
i
i
n
a
l
F Instrumen Penelitian
1 Kuesioner
Kuesioner adalah penyelidikan suatu masalah dengan jalan
mengedarakan formulir pendaftaran pertanyaan observasi yang digunakan
secara tertulis pada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban
(tanggapan) respon tertulis seperlunya (Nursalam, 2008).
2
Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan suatu prosedur yang terencana
meliputi melihat dan mencatat jumlah dan aktifitas tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang kita teliti. Alat yang digunakan dalam
observasi antara lain; checklis, rating scale, daftar riwayat kelakuan, alat
mekanik.
Menurut sugiyono (2009), untuk memudahkan penyusunan instrumen
penelitian maka perlu dirumuskan kisi-kisi instrumen penelitian
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen kuesioner
N
NO.
1
Variabel
Indikator
Jumlah Soal
No. Soal
Pengetahuan
10
1
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Sikap
Sikap
perawat
dalam
sentralisasi obat meliputi :
pelaksanaan
12
4, 6, 10
1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 11,
12,
Maumere 2012.
Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan November 2012.
dalam
tindakan/peraktik
melaksanakan
perawat
dalam
sentralisasi
pelaksanaan
obat.
Sedangkan
sentralisasi
obat
Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini yaitu dokumen-dokumen ruangan
dahlia khususnya untuk sentralisasi obat seperti informed consent
pengelolaan sentralisasi obat, format kontrol pemakaian obat, buku
Editing
Melihat kembali jawaban responden apakah sudah sesuai dengan
pilihan jawaban yang sudah disediakan. Dengan kata lain apakah data
SS
:4
SS
:1
:3
:2
TS
:2
TS
:3
STS : 1
Sikap
I
STS : 4
positif
jika
Sikap
negatif
jika
Populasi
Seluruh Perawat di Ruang Dahlia RSUD dr. T. C. Hillers Maumere
Pengumpulan data
Data primer, Data sekunder
Pengolahan data
Editing, Coding, Tabulating
Analisa data
Analisa univariat
Hasil akhir dan
penarikan kesimpulan
Bagan 3.1.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
198
Poli Gigi
Poli Kebidanan
Poli Neurologi
Poli Umum
Poli Mata
Poli Bedah
Poli Mata
(CSSD)
d Instalasi Farmasi
e Intalasi Laboratorium dan Unit Transfusi Darah
f Instalasi Oksigen
g Instalasi Radiologi
h Instalasi Pemeliharaan sarana dan Prasarana Rumah sakit
i Instalasi Gizi
j Instalasi Laundry dan Kamar Jahit
k Kamar Jenazah
l Unit Pelayanan Pengaduan Masyarakat (UPPM)
m Unit Pelayanan Paviliun
3 Ruang Dahlia
Ruangan Dahlia merupakan salah satu ruang penunjang yang
berada di dalam area RSUD dr. T. C. Hillers Maumere dan merupakan
ruangan yang sangat penting, karena berhubungan dengan pembedahan.
Ruangan Dahlia memiliki jumlah tempat tidur sebanyak 36 buah tempat
tidur yang terdiri dari: kelas utama 2 tempat tidur, kelas satu 4 tempat
tidur, kelas dua 10 tempat tidur, kelas tiga 16 tempat tidur, ISO 4 tempat
tidur. Pelayanan kesehatan di Ruang Dahlia sebanyak 19 orang perawat
dengan kualifikasi pendidikan S1 Keperawatan Ners sebanyak 3 orang
perawat, D3 Keperawatan 9 orang perawat dan SPK 7 orang perawat.
Ketua Tim I
Kelompok Perawat
1
2
Kelompok Perawat
Kelompok Penunjang
Pekarya
Cleaning Servise
Jenis Kelamin
Perempuan
16
84
Laki-laki
16
19
100
Total
Sumber: Data Primer
No
Pendidikan Terakhir
SPK
D3 Keperawatan
S1 Keperawatan Ners
Total
37
47
16
19
100
Masa Kerja
Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan masa kerja di Ruang Dahlia
RSUD dr. T. C. Hillers Maumere
No
Masa Kerja
> 5 Tahun
47
10
5 Tahun
Total
53
100
19
Analisis Univariat
a Pengetahuan
Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang
pelaksanaan sentralisasi obat di Ruang Dahlia RSUD
dr. T. C. Hillers Maumere
No
1
Kategori
Baik
47
Kurang
Total
10
53
19
100
Sikap
Tabel 4.5
No
Kategori
Positif
13
68
Negatif
32
19
100
Total
Sumber: Data Primer
Tindakan/praktik
Tabel 4.6 Distribusi responden berdasarkan tindakan/praktik dalam
pelaksanaan sentralisasi obat di Ruang Dahlia RSUD dr.
T. C. Hillers Maumere
No
Kategori
Melakuan
37
Tidak melakukan
12
63
19
100
Total
Sumber: Data Primer
Jenis Kelamin
Perempuan
Baik
Kurang
Total
37,5
10
62,5
16
100
Laki-laki
Total
100
100
47
10
53
19
100
Baik
Pendidikan Terakhir
SPK
D3 Keperawatan
S1 Keperawatan Ners
Total
Kurang
Total
57
43
100
22
78
100
100
100
47
19
100
Masa Kerja
> 5 tahun
5 tahun
Total
Baik
Kurang
Total
56
44
100
40
60
10
100
47
10
53
19
100
Jenis Kelamin
Positif
Negatif
Total
Perempuan
11
69
31
16
100
Laki-laki
67
33
100
13
68
32
19
100
Total
Sumber: Data Primer
Pendidikan Terakhir
SPK
D3 Keperawatan
S1 Keperawatan Ners
Total
Positif
Negatif
Total
100
100
33
67
100
100
100
13
68
19
100
Masa Kerja
> 5 tahun
5 tahun
Total
Positif
Negatif
Total
89
11
100
50
50
10
100
13
68
32
19
100
Jenis Kelamin
Melakukan
Tidak melakukan
Total
Perempuan
37,5
10
62,5
16
100
Laki-laki
33
67
100
Total
37
12
63
19
100
No
1
2
3
Melakukan
Pendidikan Terakhir
SPK
D3 Keperawatan
S1 Keperawatan Ners
Total
Tidak melakukan
Total
29
71
100
33
67
100
67
33
100
37
19
100
Masa Kerja
> 5 tahun
5 tahun
Total
Melakukan
Tidak melakukan
Total
33
67
100
40
60
10
100
37
12
63
19
100
BAB V
PEMBAHASAN
A Pengetahuan Perawat Tentang Sentralisasi Obat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 19 orang perawat yang
berdinas di Ruang Dahlia RSUD dr. T. C. Hillers Maumere sebagian besar
memiliki pengetahuan kurang tentang pelaksanaan sentralisasi obat yaitu
berjumlah 10 orang (53%). Kurangnya pengetahuan perawat tentang
pelaksanaan sentralisasi obat dapat diukur berdasarkan tingkat pendidikan
dan lamanya bekerja.
Berdasarkan hasil penelitian, perawat yang berpendidikan S1
Keperawatan Ners sebanyak 3 orang semuanya berpengetahuan baik (100%).
Sedangkan yang berpendidikan SPK dan D3 Keperawatan masih ada yang
berpengetahuan kurang yaitu SPK 41%, D3 Keperawatan 78%. Apabila
ditinjau dari lamanya bekerja, sebagian besar perawat yang memiliki masa
kerja 5 tahun berpengetahuan kurang, yaitu sebanyak 60%.
Menurut Notoatmo djo (2003) terdapat beberapa faktor internal yang
mempengaruhi
pengetahuan
seseorang
diantaranya
pendidikan
dan
Hal ini disebabkan oleh karena kurangnya faktor pendukung berupa sarana
dan prasarana yaitu instrument, diantaranya informed consent pengelolaan
sentralisasi obat, format kontrol pemakaian obat, buku sentralisasi obat (buku
serah terima obat) dan leaflet.
Perawat dalam melakukan tindakan/praktik sentralisasi obat tidak hanya
mengandalkan jenjang pendidikannya tetapi di tuntut harus mempunyai
keterampilan/skill,
keperawatan,
sehingga
dalam
memberikan
pelayanan
asuhan
BAB VI
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Ruang Dahlia RSUD dr. T. C. Hillers
Maumere, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1 Sebagian besar pengetahuan perawat tentang pelaksanaan sentralisasi obat
di Ruang Dahlia masih kurang yaitu berjumlah 10 orang (53%).
(63%).
B Saran
Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya pelaksanaan
sentralisasi obat, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1 Bagi perawat
a Perawat diharapkan dapat memperbaiki kinerja dalam pelayanan
b
penelitian selanjutnya.
Bagi Peneliti Selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Dalam
Praktik
Lampiran 1:
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
1. Anggaran Biaya
Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Dosen Pemula yang diajukan.
No
1.
2.
3.
4.
Jenis Pengeluaran
3.000.000,7.000.000,2.000.000,3.000.000,-
Jumlah
15.000.000,-
2. Jadwal Penelitian
a. Jadwal penelitian tahap pertama adalah: ( Oktober 2012 s/d Desember 2012)
No
1
2
3
Jenis Kegiatan
Bulan Ke2
Studi Literatur
Pengumpulan dan Analisis Data
Laporan
b. Jadwal penelitian tahap kedua adalah: (Januari 2013 s/d April 2013)
No
1
2
Jenis Kegiatan
Implementasi (Coding)
Testing User
Bulan Ke5
6
3
4
5
Lampiran 2:
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
1. Honor
Honor/Jam (Rp)
Waktu (jam/minggu)
Honor pe
Minggu
Honor
Thp 1
Ketua Peneliti
2.708,-
10
24
650.000,-
Anggota 1
2.708,-
10
24
650.000,-
1.300.000,-
2. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Pemakaian
Material
Sewa Analisa Data
Harga
-Analisa Data
Kuantitas
Satuan (Rp
120 hari
5.625,-
Pemakaian
Harga
Kuantitas
Satuan (Rp)
- Akses Internet
5 bulan
260.000,-
buah modem
Toner Printer
- Untuk Printer
1 buah
1.000.000,-
1 buah
50.000,-
1 buah
50.000,-
Kertas HVS A4 80 gr
- untuk berkas
3 rim
45.000,-
kuesioner
- Untuk berkas Laporan
Alat-alat tulis (ball pen
2 paket
20.000,-
dan spidol)
SUB TOTAL (Rp)
3. Perjalanan
Justifikasi
Harga
Material
Perjalanan
Kuantitas
Satuan (Rp)
Perjalanan ke tempat
100 hari
9.750,-
penelitian
- Penyebaran kuesioner
Harga
Kuantitas
Satuan (Rp)
Thp 1
Thp 2
1.3
Konsumsi
- Makan siang
diskusi tim
- Minuman
15 kali
12.000,-
180.000,-
180.000,-
3 buah
170.000,-
340.000,-
5 eks
50.000,-
100.000,-
150.000, -
620.000,Tahap 1
6.145.000,-
1.330.000,Tahap 2
6.855.000,-
peneliti
Pembelian
- Penjabaran SPK
buku referensi
- Penjabaran
Pembuatan
Metode AHP
- Laporan
laporan
proposal
0,-
penelitian
- Laporan hasil
penelitian
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP
TAHAP (Rp)
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH
TAHAP (Rp)
15.000.000,-
Lampiran 3:
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI/PELAKSANA DAN
PEMBAGIAN TUGAS
No
Nama/ NIDN
Instansi
Bidang Ilmu
Asal
1.
Alokasi
Urain Tugas
Waktu
Pembronia Nona
Universitas
S2-
Fembi,
Nusa Nipa
Keperawatan
S.Kep,Ns,M.Kep /-
Maumere
(jam/minggu)
10
jam per
(jam/minggu)
Malakukan survei,
minggu
mengolah data,
menganalisis dan
menentukan kriteriakriteria serta bobot
kinerja dosen,
Mengembangkan
algoritma metoda
2.
Yuldensia Avelina,
Universitas
S1-
S.Kep,Ns/
Nusa Nipa
Keperawatan
0806128603
Maumere
10 jam per
Melakukan
AHP untuk survei,
minggu
(implementasi sistem).
Lampiran 4.a:
Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/Faks/HP
Alamat Kantor
10.
11.
12.
Nomor Telepon/Faks/HP
Lulusan yang Telah Dihasilkan
Mata Kuliah yang Diampu
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
S-1
Sekolah Tinggi Ilmu
S-2
Universitas Airlangga
S-3
-
Surabaya
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Surabaya
S1-Keperawatan
S2-Keperawatan
2004 2008
2010-2012
Hubungan
Tingkat Pengaruh Pendekatan
Skripsi/Thesis/Disertasi
Di
Pengirian
Karang Wolomarang
Tembok Surabaya
Kabupaten Sikka-NTT
Nama
Pembimbing:
Pembimbing
Pembimbing/Promotor
Budiono,dr.,M.Kes
Winariani
I;
K,dr.,Sp.P
(K).,MARS
Pembimbing II: Tintin
Sukartini,S.Kp.,M.Kes
1.
14 Februari
2013/UNIPA
MAUMERE
2.
3 24 Agustus 2013
3.
12 Maret 2011
Seminar
Nasional
Penataan Penataan
Kompetensi, Wewenang Profesi Kompetensi,
Perawat Dan RUU Keperawatan
Wewenang Profesi
Perawat Dan RUU
Keperawatan
4.
5.
6.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipertanggungjawabkan
sebagaimana mestinya.
Maumere, 12 April 2013
Peneliti,
(Pembronia Nona Fembi, S.Kep,Ns,M.Kep)
Lampiran 4.b:
Biodata Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/Faks/HP
Alamat Kantor
10.
11.
12.
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
S-1
Universitas Nusa Nipa
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi
Maumere
S1-Keperawatan
2005 2009
Tingkat Kepuasan Pasien
Terhadap Kualitas Mutu
Pelayanan di Polik Anak
RSUD
Maumere
dr.T.C.
Hillers
S-2
-
S-3
-
Nama Pembimbing/Promotor
Pembimbing
I:
Theresia
Angelina
Bala, S.Kep,Ns
1.
14
Februari
2013/UNIPA
MAUMERE
2.
3.
Penulisan
Ilmiah
4.
Penyusunan Silabus,
Kontrak
Perkuliahan, SAP
11 12 Juli 2011
5.
Pelatihan
Metode
Pembelajaran
Dan
Penulisan
Karya
Ilmiah
12 Desember 2010
6.
Entrepreneurship
in
Nursing For Brighter
Future
Artikel
13 Desember 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Lampiran 5:
KUESIONER
Petunjuk Pengisian Kuesioner:
1
2
3
4
Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu identitas Responden dan data khusus
tentang sentralisasi obat
Isilah terlebih dahulu identitas bapak/ibu pada kolom identitas responden
Pada bagian data khusus berisikan pertanyaan tentang pengetahuan dan sikap
perawat dalam pelaksanaan sentralisasi obat.
Jawaban diberikan dengan membuat tanda centang () pada kolom yang
disediakan.
A. Indentitas Responden
1
No. Responden
Jenis Kelamin
: Laki-laki
: Perempuan
3
Masa Kerja
: 5 tahun
: > 5 tahun
B. Data Khusus
1
Benar
Salah
Pernyataan
SS
TS
STS
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
3
1.
2.
3.
4.
Pelaksanaa
n
1.
2.
Pernyataan
KARU memberitahu
PP
bahwa ada pasien baru yang belum
diberikan penjelasan tentang sentralisasi obat.
PP meminta bantuan
PA untuk menyiapkan kelengkapan dokumen
yang diperlukan untuk sentralisasi obat
KARU menanyakan
kembali pada PP tentang kelengkapan dokumen
yang telah disiapkan.
PP menyebutkan halhal yang telah disiapkan.
Karu membuka acara
untuk sentralisasi obat
PP menyampaikan tentang sentralisasi obat
kepada pasien dan keluarga:
a. Tujuan dan manfaat dilaksanakan sentralisasi
obat
b. Cara pengelolaan obat : cara penyimpanan
Ya
Tidak
Penutup