waktu audiens akan dapat dihemat, selain itu juga dapat dengan mudah mengikuti alur
pemikiran pesan yang disampaikan.
4. Mempermudah Pekerjaan dalam Melakukan Komunikasi Internal
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator,
sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu. Hal ini merupakan faktor yang
sangat penting dalam dunia bisnis, agar pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan
efisien.
Hambatan Mengorganisir Usaha Komunikasi Internal
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filasafat
Komunikasi. Ada 4 jenis hambatan komunikasi, yaitu:
1.a Gangguan mekanik
Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat
fisik.
1.b Gangguan semantik
Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya
menjadi berbeda dari yang sebenarnya. Gangguan semantik tersaring ke dalam pesan
melalui penggunaan bahasa.
2. Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati
suatu pesan.
3. Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan
keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya.
4. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan
komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah
bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.
I.
Peran manajemen dalam sistem komunikasi internal tidak akan lepas dari keterlibatan
pimpinan senior yang berada dalam perusahaan. Keterlibatan pimpinan senior
memiliki peranan yang besar dalam sistem komunikasi internal suatu perusahaan.
Berikut adalah penjelasan mengenai keterlibatan pimpinan senior dalam sistem
komunikasi internal.
Pimpinan senior memiliki peranan yang besar dalam membentuk sistem komunikasi
internal. Pada awalnya, pimpinan senior menetapkan tujuan perusahaan atau dapat
disebut cita-cita bersama kepada bawahannya secara detail dan jelas sehingga
seluruh anggota dalam perusahaan dapat mengerti dan dapat meminimalisir perbedaan
yang muncul dengan adanya cita-cita bersama yang dijadikan sebagai pemersatu.
Dengan mengkomunikasikan tujuan besar secara detail dan jelas kepada anggota di
perusahaan, maka diharapkan akan muncul kepercayaan dari para anggota perusahaan
pada sistem perusahaan dan pada pimpinan itu sendiri, biasanya tujuan besar dari
perushaan dituangkan dalam visi perusahaan. Selanjutnya pimpinan senior dapat
terlibat dalam menetapkan skala prioritas atau hal-hal yang dianggap paling penting
dalam mencapai tujuan besar dari perusahaan, biasanya hal ini tertuliskan dalam misi
perusahaan.
Keterlibatan pemimpin senior selanjutnya, dapat diimplementasikan dengan bersikap
proaktif yang maksudnya adalah memiliki inisiatif, bertanggung jawab, membuat
keputusan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku dan cenderung pada tindakan yang
II.
Definisi Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, bertugas untuk
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. (Mary
Parker Follet)
5 Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa
yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses
dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan
dalam organisasi adalah esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang
peranan
lebih
dibanding
fungsi-fungsi
manajemen
lainnya.
Fungsi-fungsi
menentukan
dan
mengukur
penyimpanganpenyimpangan,
serta
mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
Prinsip Prinsip Manajemen
1. Pembagian Kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja dalam suatu badan sangat diperlukan untuk membedakan seseorang
dalam suatu perusahaan, apakah ia pemimpin, pelaksana, staf dan lain sebagainya.
Baik buruknya pembagian kerja banyak menentukan berhasil guna dan berdaya guna.
2. Kekuasaan (wewenang) dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Setiap pejabat/pimpinan dalam suatu badan tertentu harus mempunyai kekuasaan dan
tanggung jawab. Kekuasaan, wewenang (authority) adalah hak untuk mengambil
keputusan sehubungan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan yang dikerjakannya.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan sesuatu yang menjadi dasar bagi kekuatan suatu badan atau
perusahaan. Setiap pihak yang terlibat dalam suatu badan harus ada kedisiplinan
untuk melakukan suatu pekerjaan, menaati peraturan yang dibuat oleh badan tersebut.
Pimpinan harus dapat memberi teladan kepada bawahan dengan jalan memenuhi
peraturan dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Untuk memperlancar pencapaian tujuan, perlu adanya kesatuan perintah dari atasan
kepada bawahan atau seorang pegawai menerima perintah dari seorang atasannya.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Dengan prinsip kesatuan arah dimaksudkan seorang kepala dan pegawainya tidak
boleh bertentangan antara satu sama lain dalam mencapai suatu tujuan secara
keseluruhan.
6. Kepentingan Individu Harus Berada di Bawah Kepentingan
Umum ( Subordinate of Individual Interest to General Interest) Prinsip ini
dimaksudkan bahwa kepentingan umum atau perusahaan secara keseluruhan harus
berada di atas kepentingan pribadi.
7. Pembayaran Upah yang Adil (Remuneration of Personal)
Dalam pemberian upah kepada pegawai harus adil atau tidak berat sebelah, ada dasardasar objektif dalam menetapkan upah masing-masing pegawai.
8. Pemusatan (Centralization)
Suatu wewenang dapat dipusatkan dan dapat didelegasikan kepada pejabat-pejabat
tertentu untuk memperlancar jalannya suatu perusahaan.
9. Rantai Skalar atau Scalar Chain (Line of Authority)
Dengan prinsip ini dimaksudkan bahwa garis wewenang dalam suatu organisasi
haruslah jelas.
10.Tata Tertib (Order)
Dalam melakukan suatu usaha harus ada ketertiban baik secara material maupun
orang-orang, sehingga ada aturan yang harus dijalankan.
11.Keadilan (Equity)
Agar setiap bawahan setia kepada atasannya, maka masingmasing atasan harus
mempraktikkan keadilan yakni memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi
haknya.
12.Stabilitas Pegawai (Stability of Tenure of Personal)
Keberadaan pegawai harus dijaga kestabilannya, jangan terlalu sering pergantian
pegawai, baik karena pemindahan atau pemecatan. Ketidakstabilan pegawai akan
menimbulkan pertambahan biaya, baik merekrut, melatih dan juga untuk pengawasan.
13.Inisiatif (Initiative)
Setiap orang atau pegawai diberi kesempatan untuk mengungkapkan atau
menjalankan inisiatif, baik mengenai cara kerja, prosedur kerja atau menjalankan
rencana baru dalam pekerjaannya.
14.Jiwa Kesatuan (Esprits de Corps)
Pada diri setiap pegawai atau manajer perlu ditanamkan jiwa kesatuan atau kesetiaan
pada kelompok, sehingga dapat bekerja sama pada sejumlah orang untuk mencapai
tujuan bersama
III.
karyawan untuk menjadi lebih baik dan mencapai kesuksesan perusahaan. Cara untuk
menjaga komunikasi internal yaitu dengan menggunakan teknologi informasi bagi
internal perusahaan.
Saat ini di dalam perusahaan kebanyakan telah memiliki posisi jabatan untuk Manajer
Informasi, yaitu seorang manajer yangg bertanggung jawab untuk merancang dan
mengimplementasikan
sistem
untuk
mengumpulkan,
mengorganisir,
dan
Operasional : aksi dan proses yang dilakukan perusahaan setiap hari untuk menjaga
dan meningktkan kinerja perusahaan.
Kasus
Manajemen suatu perusahaan sangatlah berperan dalam penerapan atau aturan,
hal ini juga berlaku terhadap peran manajemen dalam menerapkan sistem keselamatan
dan kesehatan kerja. Karyawan atau pekerja merupakan asset penting bagi perusahaan
yang mana sebagai ujung tombak keberhasilan perusahaan baik yang bergerak dalam
bidang produksi barang ataupun jasa. Sehingga seberapa besar perhatian perusahaan
terkait dengan adanya aturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja karyawan,
merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Kecelakaan kerja bisa saja terjadi dan
mungkin terjadi kapan saja, tetapi hal tersebut bisa di cegah dan diminimalisir, maka
dari itu diperlukan peran manajemen dalam menerapkan sistem K3 yang ada pada
suatu perusahaan. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor manusia dan faktor lingkungan. Dengan adanya program pelaksanaan K3 ini,
maka karyawan atau pekerja akan merasa aman, nyaman dan terlindungi dan terjamin
keselamatannya, sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi baik dari segi biaya,
waktu dan tenaga sehingga akan menguntungkan bagi perusahaan dan Negara.
Pada PT. Wahana Wiarawan, manajemen sudah melakukan tugasnya yaitu
menerapkan
standart sistem K3 dengan baik dan sesuai, hal ini berguna untuk
Referensi :
http://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-xvi-mengelola-sisteminformasi-dan-teknologi-komunikasi
https://communicationista.wordpress.com/2010/03/26/teknologi-komunikasidalam-organisasi/
https://www.melcrum.com/blog/how-internal-communication-can-get-seniorleaders-deliver-effective-communication
http://www.fortunepr.com/consultant-indira-abidin/307-komunikasiinternal.html
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/29940