Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI INTERNAL

Ceasyalya Thahara / 1206248230


Gesha Apriliani / 1206205042
Irnintha Adjani / 1206273384
Raudha Putri / 1206242593
Review Bahan Minggu Lalu
Organisir Usaha Komunikasi Internal
Kegiatan mengorganisir usaha komunikasi internal adalah proses menyusun bagian
yang terpisah-pisah dari usaha-usaha komunikasi internal dan menjadikannya satu
kesatuan yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain untuk menciptakan
efektivitas komunikasi internal di sebuah perusahaan agar tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan diawal dapat tercapai dengan baik. Kegiatan mengorganisir usaha
komunikasi internal sangat penting dilakukan karena merupakan cara yang efektif
untuk mencipatkan komunikasi internal yang efektif.
Langkah-langkah dalam.membuat sebuah komunikasi internal yang terorganisir:
1. Menentukan tujuan dan pesan yang akan disampaikan
2. Melakukan survei internal
Menentukan siapa target khalayak yang tepat dari program komunikasi internal
tersebut, dengan mengetahui hal tersebut dapat ditentukan media yang tepat untuk
dipilih dalam penyampaian pesan sehingga pesan dapat diterima dengan efektif.
3. Membuat strategi program komunikasi internal
Strategi meliputi kelemahan dan kekuatan dari program sehingga dapat ditentukan
bentuk strategi yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, dan ada jangka waktunya.
4. Memilih taktik
Taktik merupakan turunan dari strategi
5. Pelaksanaan program

Setelah perencanaan maka masuk dalam pelaksanaan, dalam pelaksanaan ini


dilakukan juga pengamatan apabila ada hal-hal yang menggagu berjalannya program
6. Evaluasi
Evaluasi ini memperhatikan kefetivan program, kelemahan dan kelebihannya, dan
kesimpulan hasil dari program.
Cara mengorganisir Usaha Komunikasi Internal menurut Bryce Caluag-Oliveros
dalam Internal Communication Report (2009) yaitu pertama kita dapat mengorganisir
usaha komunikasi internal dengan mengacu kepada Communication Audit dan cara
lainnya untuk menilai efektivitas upaya komunikasi internal perusahaan adalah
dengan menentukan dan menilai sikap karyawan di sekitar perusahaan.
Audit komunikasi merupakan proses menelaah secara lebih mendalam dan
menyeluruh tentang pelaksanaan sistem komunikasi yang diterapkan di sebuah
perusahaan atau organisasi yang tujuannya untuk meningkatkan efektifitas
perusahaan. Cara lainnya, yaitu melihat sikap karyawan di sekitar perusahaan, sikap
karyawan dapat dikaitkan dengan kepuasan kerja karyawan. Jika karyawan merasa
nyaman dengan iklim perusahaan maka akan meningkatkan kepuasan kerja mereka
yang akan berdampak pada kinerja mereka di perusahaan dan efektifitas komunikasi
internal. Tujuan utama mengetahui sikap karyawan yaitu adalah meyakinkan
karyawan bahwa mereka merupakan asset berharga yang dimiliki perusahaan.
Sehingga membuat karyawan merasa dibutuhkan dan diperhatikan yang berdampak
positif bagi perusahaan itu sendiri. Untuk menncapai tujuan efektifitas perusahaan
maka harus terlebih dahulu mencapai komunikasi internal yang efektif dengan semua
public internal perusahaan.
Unsur-unsur dalam Mengorganisasikan Usaha Komunikasi Internal
-Komunikasi
Komunikasi merupakan unsur terpenting karena kita harus mengetahui bagaimana
pewagai melakukan komunikasi internal, dengan mengetahui bagaimana pegawai
melakukan komunikasi internal kita dapat mengetahui apa permasalahan dalam
komunikasi internal dan kita juga mengetahui apakah komunikasi internal yang
dilakukan dalam organisasi tersebut sudah efektif atau belum.

-Peran dan fungsi anggota dalam organisasi


Untuk membuat komunikasi internal yang efektif tentu harus mengetahui apakah
anggota organisasi sudah dalam posisi yang benar atau tidak, apakah fungsi dari
anggota organisasi tersebut sudah dijalankan dengan benar atau tidak, karena hal
tersebut bisa menjadi salah satu faktor penghambat usaha komunikasi internal.
-Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
Dalam mengambil keputusan tentunya harus sesuai dengan permasalahan yang ada,
jika keputusan yang diambil tidak tepat sasaran maka permasalahan komunikasi
internal tidak dapat terselesaikan.-Norma dan pertumbuhan organisasi
-Kerjasama dalam organisasi
Tahapan dalam mengorganisir Usaha Komunikasi Internal (Audit Komunikasi)
Terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu:
1. Pencarian fakta (fact finding)
2. Analisis (analysis)
3. Evaluasi dan pelaporan (evaluation and reporting)
Manfaat Mengorganisir Usaha Komunikasi Internal
1. Membantu Audiens Memahami Suatu Pesan
Audiens akan mudah memahami maksud/tujuan pesan jika kita mengemukakan poin
penting secara jelas dan menyusun ide secara logis.
2. Membantu Audiens Menerima Suatu Pesan
Maksudnya adalah membantu audiens dalam memahami maksud pesan, juga
membantu audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut.
3. Menghemat Waktu
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan
menghabiskan waktu auidiens. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan,

waktu audiens akan dapat dihemat, selain itu juga dapat dengan mudah mengikuti alur
pemikiran pesan yang disampaikan.
4. Mempermudah Pekerjaan dalam Melakukan Komunikasi Internal
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator,
sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu. Hal ini merupakan faktor yang
sangat penting dalam dunia bisnis, agar pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan
efisien.
Hambatan Mengorganisir Usaha Komunikasi Internal
Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filasafat
Komunikasi. Ada 4 jenis hambatan komunikasi, yaitu:
1.a Gangguan mekanik
Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat
fisik.
1.b Gangguan semantik
Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya
menjadi berbeda dari yang sebenarnya. Gangguan semantik tersaring ke dalam pesan
melalui penggunaan bahasa.
2. Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati
suatu pesan.
3. Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan
keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya.
4. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan
komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah
bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.

Peran Manajemen di Dalam Sistem Komunikasi Internal


Komunikasi internal yang dijalankan pada suatu perusahaan, pasti tidak lepas dari
pengaruh manajemen di dalam sistem perusahaan yang mempengaruhi sistem
komunikasi internal. Peran manajemen dapat dilihat dari keterlibatan pemimpin senior
dalam sistem komunikasi internal, implementasi fungsi manajemen dalam kegiatan
komunikasi di organisasi, dan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin
pesat, sistem komunikasi internal pada perusahaan dapat dipengaruhi oleh sistem
komunikasi berteknologi.

I.

Keterlibatan Pemimpin Senior Dalam Komunikasi Internal

Peran manajemen dalam sistem komunikasi internal tidak akan lepas dari keterlibatan
pimpinan senior yang berada dalam perusahaan. Keterlibatan pimpinan senior
memiliki peranan yang besar dalam sistem komunikasi internal suatu perusahaan.
Berikut adalah penjelasan mengenai keterlibatan pimpinan senior dalam sistem
komunikasi internal.
Pimpinan senior memiliki peranan yang besar dalam membentuk sistem komunikasi
internal. Pada awalnya, pimpinan senior menetapkan tujuan perusahaan atau dapat
disebut cita-cita bersama kepada bawahannya secara detail dan jelas sehingga
seluruh anggota dalam perusahaan dapat mengerti dan dapat meminimalisir perbedaan
yang muncul dengan adanya cita-cita bersama yang dijadikan sebagai pemersatu.
Dengan mengkomunikasikan tujuan besar secara detail dan jelas kepada anggota di
perusahaan, maka diharapkan akan muncul kepercayaan dari para anggota perusahaan
pada sistem perusahaan dan pada pimpinan itu sendiri, biasanya tujuan besar dari
perushaan dituangkan dalam visi perusahaan. Selanjutnya pimpinan senior dapat
terlibat dalam menetapkan skala prioritas atau hal-hal yang dianggap paling penting
dalam mencapai tujuan besar dari perusahaan, biasanya hal ini tertuliskan dalam misi
perusahaan.
Keterlibatan pemimpin senior selanjutnya, dapat diimplementasikan dengan bersikap
proaktif yang maksudnya adalah memiliki inisiatif, bertanggung jawab, membuat
keputusan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku dan cenderung pada tindakan yang

sifatnya positif. Selanjutnya, dapat membangun sinergi positif pada anggota


perusahaanya, misalnya dengan memberikan kesempatan bagi anggota perusahaan
untuk menyampaikan pendapat dan menuangkan ide-ide kreatifnya. Lalu, selayaknya
sebagai pemimpin adalah berlaku adil, dapat meciptakan win-win solution dalam
pemecahan masalah bagi anggota perusahaan. Setiap pemimpin pada perusahaan yang
senior maupun tidak, harus bisa mengetahui anggota perusahaannya, walau tidak
secara mendalam, tetapi setidaknya setiap pemimpin dapat mengukur anggota
kerjanya, membangun dan menjaga stabilitas anggota kerjanya agar selalu handal
Keterlibatan pemimpin senior dalam sistem komunikasi internal adalah dapat
mempengaruhi budaya yang dibentuk pada perusahaannya. Budaya atau kebiasaan
yang ada dibentuk oleh setiap keputusan dan pesan yang dikomunikasikan pada
anggota perusahaan. Keterlibatan pemimpin dalam sistem komunikasi internal
diharapkan dapat menunjukkan bahwa pemimpin tersebut memahami anggota
perusahaanya dalam pengambilan keputusan.

II.

Implementasi Fungsi Manajemen Dalam Kegiatan Komunikasi


di Organisasi

Definisi Manajemen
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, bertugas untuk
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. (Mary
Parker Follet)

5 Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa
yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses
dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan
dalam organisasi adalah esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang
peranan

lebih

dibanding

fungsi-fungsi

manajemen

lainnya.

Fungsi-fungsi

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan


keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan
mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam perencanaan dan
kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana
dibuat. Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision
making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada
berbagai tahap dalam proses perencanaan.
2. Pengorganisasian
Menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur
formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di
antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.
Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai
dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya.
3. Penyusunan Personalia
Fungsi manajemen yang berhubungan dengan perekrutan, penempatan, lahan, dan
pengembangan anggota organisasi. Kegiatan kegiatan penyusunan personalia
berhubungan dengan tugas tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi. Lalu
pembahasannya menjadi bagian dari fungsi pengarahan. Fungsi tersebut berhubungan
dengan fungsi pengorganisasian. Semua fungsi manajemen saling berkaitan sehingga
fungsi penyusunan personalia harus dilakukan oleh manajer.
4. Memimpin
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan
membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka
mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha
keras mencapai sasaran organisasi.
5. Pengawasan
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan
balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapakan
sebelumnya,

menentukan

dan

mengukur

penyimpanganpenyimpangan,

serta

mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
Prinsip Prinsip Manajemen
1. Pembagian Kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja dalam suatu badan sangat diperlukan untuk membedakan seseorang
dalam suatu perusahaan, apakah ia pemimpin, pelaksana, staf dan lain sebagainya.
Baik buruknya pembagian kerja banyak menentukan berhasil guna dan berdaya guna.
2. Kekuasaan (wewenang) dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Setiap pejabat/pimpinan dalam suatu badan tertentu harus mempunyai kekuasaan dan
tanggung jawab. Kekuasaan, wewenang (authority) adalah hak untuk mengambil
keputusan sehubungan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan yang dikerjakannya.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan sesuatu yang menjadi dasar bagi kekuatan suatu badan atau
perusahaan. Setiap pihak yang terlibat dalam suatu badan harus ada kedisiplinan
untuk melakukan suatu pekerjaan, menaati peraturan yang dibuat oleh badan tersebut.
Pimpinan harus dapat memberi teladan kepada bawahan dengan jalan memenuhi
peraturan dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Untuk memperlancar pencapaian tujuan, perlu adanya kesatuan perintah dari atasan
kepada bawahan atau seorang pegawai menerima perintah dari seorang atasannya.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Dengan prinsip kesatuan arah dimaksudkan seorang kepala dan pegawainya tidak
boleh bertentangan antara satu sama lain dalam mencapai suatu tujuan secara
keseluruhan.
6. Kepentingan Individu Harus Berada di Bawah Kepentingan
Umum ( Subordinate of Individual Interest to General Interest) Prinsip ini
dimaksudkan bahwa kepentingan umum atau perusahaan secara keseluruhan harus
berada di atas kepentingan pribadi.
7. Pembayaran Upah yang Adil (Remuneration of Personal)
Dalam pemberian upah kepada pegawai harus adil atau tidak berat sebelah, ada dasardasar objektif dalam menetapkan upah masing-masing pegawai.

8. Pemusatan (Centralization)
Suatu wewenang dapat dipusatkan dan dapat didelegasikan kepada pejabat-pejabat
tertentu untuk memperlancar jalannya suatu perusahaan.
9. Rantai Skalar atau Scalar Chain (Line of Authority)
Dengan prinsip ini dimaksudkan bahwa garis wewenang dalam suatu organisasi
haruslah jelas.
10.Tata Tertib (Order)
Dalam melakukan suatu usaha harus ada ketertiban baik secara material maupun
orang-orang, sehingga ada aturan yang harus dijalankan.
11.Keadilan (Equity)
Agar setiap bawahan setia kepada atasannya, maka masingmasing atasan harus
mempraktikkan keadilan yakni memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi
haknya.
12.Stabilitas Pegawai (Stability of Tenure of Personal)
Keberadaan pegawai harus dijaga kestabilannya, jangan terlalu sering pergantian
pegawai, baik karena pemindahan atau pemecatan. Ketidakstabilan pegawai akan
menimbulkan pertambahan biaya, baik merekrut, melatih dan juga untuk pengawasan.
13.Inisiatif (Initiative)
Setiap orang atau pegawai diberi kesempatan untuk mengungkapkan atau
menjalankan inisiatif, baik mengenai cara kerja, prosedur kerja atau menjalankan
rencana baru dalam pekerjaannya.
14.Jiwa Kesatuan (Esprits de Corps)
Pada diri setiap pegawai atau manajer perlu ditanamkan jiwa kesatuan atau kesetiaan
pada kelompok, sehingga dapat bekerja sama pada sejumlah orang untuk mencapai
tujuan bersama

III.

Sistem Komunikasi Berteknologi

Perkembangan teknologi yang semakin cepat berpengaruh terhadap agaimana cara


manusia berkomunikasi. Khususnya bagi teknologi informasi, saat ini orang orang
dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa batasan tempat maupun jangka waktu. Saat
ini kita membahas teknologi informasi yang digunakan suatu organisasi atau
perusahaan. Salah satu hal terpenting untuk dijaga adalah komunikasi internal
perusahaan. Hal ini dilaukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja

karyawan untuk menjadi lebih baik dan mencapai kesuksesan perusahaan. Cara untuk
menjaga komunikasi internal yaitu dengan menggunakan teknologi informasi bagi
internal perusahaan.
Saat ini di dalam perusahaan kebanyakan telah memiliki posisi jabatan untuk Manajer
Informasi, yaitu seorang manajer yangg bertanggung jawab untuk merancang dan
mengimplementasikan

sistem

untuk

mengumpulkan,

mengorganisir,

dan

mendistribusikan informasi. Hal ini dikarenakan tuntutan untuk memiliki teknologi


komunikasi yang baik semakin meningkat agar menghasilkan bisnis yang lebih baik.
Untuk memperluas jangkauan komunikasi, perusahaan menggunakan Teknologi
Informasi Elektronik / Electronic Information Technology (EIT) yaitu untuk
menyampaikan informasi dari perusahaan kepada internal perusahaan dengan alat
elektronik. Beberapa diantaranya yaitu
1. Mesin faks yaitu teknologi informasi yang digunakan untuk mengirim dan
menerima teks atau gambar melalui saluran telepon
2. Voice mail yaitu teknologi informasi untuk menerima dan menyampaikan
telepon yang masuk, agar tidak terlewatkan
3. Surat elektronik (e-mail)
4. Electronic Conferencing yaitu teknologi untuk berkomunikasi secara langsung
dari berbagai lokasi melalui komputer, telepon, atau video. Ada juga yang
disebut Video Conferencing, yaitu berkomunikasi secara tatap muka satu sama
lain melalui video.
5. Groupware yaitu teknologi komunikasi untuk menghubungkan anggota
kelompok untuk distribusi e-mail, rapat elektronik, penyimpanan pesan, rapat,
dan lainnya.
Selain itu, ada yang disebut sebagai data communication networks yaitu teknologi
untuk membawa aliran data secara bolak balik melalui sitem telekomunikasi.
Contohnya yaitu :
1. Internet
2. World Wide Web (www) : akses ke internet, kemampuan berhubungan serta
multimedia

3. Directories dan Search Engine : yahoo


4. Intranet : jaringan yang hanya bisa dipakai dalam internal organisasi
5. Enterprise Resource Planning (ERP) : mengumpulkan segala informasi
tentang organisasi seperti penjualan, sumber daya manusia, persediaan dan
perakitan, keuangan dan akuntansi, pembelian dan distribusi
Terdapat beberap akeuntungan dengan menggunakan teknologi komunikasi didalam
internal perusahaan yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Manual menjadi otomatis


Pekerjaan menjadi lebih cepat
Pengambilan keputusan lebih cepat dan efektif diambil
Data dapat diperoleh dengan cepat
Menghemat biaya promosi dan pemasaran

Sistem informasi memiliki peranan di dalam perusahaan :


a. Meminimalisir resiko yang terjadi didalam perusahaan
b. Sebagai katalisator untuk biaya biaya yang dikeluarkan perusahaan
c. Eliminasi proses : menggunakan sistem informasi untuk hal-hal yang kurang
diperlukan, mislanya membuat call center untuk menerima keluhan pelanggan
d. Simplifikasi proses yaitu menyederhanakan masalah masalah yang dihapai
perusahaan
e. Intergrasi proses yaitu untuk meningkatkan kepuasaan pelanggan
f. Otomatisasi proses
g. Add value yaitu untuk menciptakan value dan membuat loyalitas dari
pelanggan
h. Menciptakan suatu arena bersaing yang baru dalam perusahaan dan dunia
bisnis seeprti e-commerce, e-procurement, e-customer, e-loyalty, dan lainlainnya pada dasarnya merupakan cara pandang baru dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi
Sistem informasi diperlukan untuk mengelola teknologi dan sistem informasi dalam
suatu organisasi. Maka dari itu IT dapat mendukung perusahaan/organisasi pada levellevel dibawah ini :
Strategik : membuat perusahaan dapat mencapai target yang relevan secara panjang
dan bisnis secara keseluruhan
Taktis : perusahaan perlu mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka
melakukan perubahan perusahaan menuju titik kesuksesan

Operasional : aksi dan proses yang dilakukan perusahaan setiap hari untuk menjaga
dan meningktkan kinerja perusahaan.
Kasus
Manajemen suatu perusahaan sangatlah berperan dalam penerapan atau aturan,
hal ini juga berlaku terhadap peran manajemen dalam menerapkan sistem keselamatan
dan kesehatan kerja. Karyawan atau pekerja merupakan asset penting bagi perusahaan
yang mana sebagai ujung tombak keberhasilan perusahaan baik yang bergerak dalam
bidang produksi barang ataupun jasa. Sehingga seberapa besar perhatian perusahaan
terkait dengan adanya aturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja karyawan,
merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Kecelakaan kerja bisa saja terjadi dan
mungkin terjadi kapan saja, tetapi hal tersebut bisa di cegah dan diminimalisir, maka
dari itu diperlukan peran manajemen dalam menerapkan sistem K3 yang ada pada
suatu perusahaan. Pada umumnya kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu
faktor manusia dan faktor lingkungan. Dengan adanya program pelaksanaan K3 ini,
maka karyawan atau pekerja akan merasa aman, nyaman dan terlindungi dan terjamin
keselamatannya, sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi baik dari segi biaya,
waktu dan tenaga sehingga akan menguntungkan bagi perusahaan dan Negara.
Pada PT. Wahana Wiarawan, manajemen sudah melakukan tugasnya yaitu
menerapkan

standart sistem K3 dengan baik dan sesuai, hal ini berguna untuk

memberikan kenyamanan dan keamanan kerja terhadap para mekanik bengkel,


sehingga dapat menghasilkan situasi yang kondusif tehadap perusahaan dan dampat
berimplikasi positif pada profit yang tinggi karena para pekerja merasa diapresiasi
sebagai asset penting bagi perusahaan. Terdapat banyak aturan-aturan dan kebijakan
dalam bekerja yang menjadi tanggung jawab manajemen untuk diterapkan kepada
para pekerja dan karyawan yang terdapat pada PT. Wahana Wirawan Malang guna
menanggulangi dan meminimalisir kecelakaan kerja yang akan terjadi tiba-tiba
dikemudian hari.

Referensi :

http://www.slideshare.net/shellyintanpermatasarie/bab-xvi-mengelola-sisteminformasi-dan-teknologi-komunikasi

https://communicationista.wordpress.com/2010/03/26/teknologi-komunikasidalam-organisasi/

https://www.melcrum.com/blog/how-internal-communication-can-get-seniorleaders-deliver-effective-communication

http://www.fortunepr.com/consultant-indira-abidin/307-komunikasiinternal.html

Presentasi kelompok 7&8 mengenai "mengorganisir usaha komunikasi


internal"

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/29940

Anda mungkin juga menyukai