PENDAHULUAN
dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri
konsekuensi dari tindakan-tindakannya, pandangan konstuktivisme tentang
pendidikan sejalalan dengan Ki Hadjar Dewanatara (Uyoh Sadulloh, 2007:3)
mengemukakan bahwa Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada
anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Menurut
Permendiknas No. 22 tahun 2006 Paragraf 3 menyatakan: Pembelajaran IPA
sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu
pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar
secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah. Oleh karena itu maka pembelajaran sifat-sifat cahaya harus
melibatkan keaktifan peserta didik secara penuh (active learning) dengan cara
guru dapat merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada
peserta didik untuk melakukan keterampilan proses meliputi: mencari,
menemukan, menyimpulkan, mengkomunikasikan sendiri berbagai pengetahuan,
nilai-nilai, dan pengalaman yang dibutuhkan.
Berdasarkan studi pendahuluan di SDN 1 Balandongan peneliti mendapatkan
data hasil pembelajaran sifat sifat cahaya tahun pelajaran 2013/2014 yang masih
rendah dengan nilai rata-rata 65,6 diantaranya 27 siswa dinyatakan tuntas dan
dapat memahami materi pembelajaran sifat-sifat cahaya dan 18 siswa memperoleh
nilai dibawah kriteria ketuntansan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu
sebesar 65, maka dapat disimpulkan 60% siswa yang telah mencapai dan
memahami pembelajaran materi sifat-sifat cahaya dan 40% siswa yang belum
mencapai dan memahami pembelajaran materi sifat-sifat cahaya.
Penyebab rendahnya nilai di atas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
proses belajar mengajar di SDN 1 Balandongan masih berpusat pada guru
(teacher centered), dengan guru lebih banyak menerangkan materi pembelajaran
dan peserta didik hanya berperan sebagai penyimak tanpa dilibatkan aktif dalam
pembelajaran dengan demikian pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya
diarahkan pada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, peserta
didik dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkanknya dengan
situasi dalam kehidupan sehari-hari, selain dari itu jumlah siswa di kelas V SDN 1
Balandongan melebihi batas maksimal yang telah ditetapkan permendikbud
tentang standar pelayanan minimal yaitu terdapat 45 siswa yang terdiri dari 21
laki-laki dan 24 perempuan, hal ini meneyebabkan peserta didik merasa kurang
perhatian dan keseriusan selama mengikuti pembelajaran yang belangsung.
Dari pemaparan diatas, menunjukan bahwa terdapat korelasi antara rendahnya
hasil belajar dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Model
belajar yang digunakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran kurang tepat
dengan pembelajaran materi sifat-sifat cahaya. Maka dari itu guru harus lebih
selektif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran. Menurut Joyce &
Weil yang disitir Rahman (2011:7) Mendefinisikan model pembelajaran (Model
of teaching) adalah suatu perencanaan yang digunakan dalam menyusun
Malang).http://library.um.ac.id/ptk/index.php?
Untuk
Meningkatkan
Hasil
Belajar
PKN
Siswa.
B; IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1;
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
aktif,
dalam
pembelajaran.
2;
3;
Nilai rata-rata hasil pembelajaran masih rendah dan belum mencapai target
kriteria ketuntasan minimal.
D; TUJUAN PENELITIAN
1;
Tujuan Umum
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan pembelajaran sifatsifat cahaya melalui model discovery learning pada siswa kelas V SDN 1
Balandongan.
2;
Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini ingin memperoleh deskripsi tentang hal-hal
sebagai berikut :
a; Ingin memperoleh gambaran tentang perhatian siswa kelas V SDN 1
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1;
Manfaat teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh suatu model
Manfaat Praktis
a; Bagi Peserta didik
1; Meningkatkan perhatian dan keseriusan siswa dalam pembelajaran
peserta
didik
lebih
aktif,
kreatif,
dan
berani
mengungkapkan pendapat.
3; Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi sifat-sifat
cahaya.
4; Mendapatkan pengajaran yang nyata (konkrit) yaitu tidak hanya sekedar
kemampuan
guru
dalam
mengatasi
kendala
10
sifat cahaya
3; Penelitian Tindakan Kelas menjadi alternatif peningkatan proses dan hasil
sifat-sifat cahaya
11
G; DEFINISI OPERASIONAL
Peningkatan pembelajaran
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan yang
membentuk susunan. Peningkatan memiliki arti kemajuan dalam hal yang positif
secara umum peningkatan adalah upaya untuk menambah derajat, tingkat dan
kualitas maupun kuantitas. Sedangkan pembelajaran adalah kegiatan atau proses
penyampaian pengetahuan dari guru kepada siswa berdasarkan mata pelajaran
tertentu. Keberhasilan pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang
dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi prosesnya. Penilaian proses merupakan
penilaian yang menitikberatkan pada efektivitas kegiatan belajar mengajar
menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola interaksi gurusiswa, dan keterlaksanaan proses belajar mengajar. Jadi peningkatan pembelajaran
dalam penelitian ini diartikan sebagai upaya seorang guru dalam meningkatkan
pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (motorik) serta
tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran.
2;
12
Pembelajaran terjadi karena ada proses interaksi antara guru dengan peserta
didik. Pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan pembelajaran yang berkaitan
erat dengan kehidupan sehari-hari dan dapat diamati oleh Indra manusia, sifatsifat cahaya adalah ciri khas yang dimiliki cahaya yaitu cahaya dapat merambat
lurus, cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, dan
cahaya dapat dibiaskan. Pembelajaran sifat-sifat cahaya merupakan sebuah konsep
yang dapat diperoleh melalui metode dan sikap ilmiah. Untuk melihat sejauh
mana peningkatan pembelajaran konsep yang telah dilaksanakan, dilakukan
dengan pengamatan aktivitas peserta didik dan pendidik selama proses
pembelajaran berlangsung, dan tes tertulis maupun lisan secara individual dalam
bentuk pretest posttest. Hasil pengamatan pretest dan posttest nantinya akan
dianalisis untuk melihat sejauh mana peningkatan yang terjadi dalam
pembelajaran sifat-sifat cahaya, dan hasilnya dinyatakan secara deskriptif
kualitatif.
3; Model Discovery Learning
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan dilaporkan dalam bentuk skripsi.
Skripsi yang dimaksud terdiri dari 5 Bab.
13
BAB I Pendahuluan. Dalam Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Hasil Penelitian, Anggapan Dasar, Definisi Operasional, dan Struktur Organisasi.
BAB II Kajian Teori, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Dalam Bab
ini berisi tentang 1) Hakikat Belajar Dan Pembelajaran 2) Karakteristik
Pembelajaran IPA (sifat-sifat cahaya), Model Discovery Learning, setelah itu
diuraikan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang Lokasi Dan Subjek
Penelitian, Desain dan Metode Penelitian, Instrumen Penelitian, Proses
Pengembangan Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam Bab ini diurakan tentang
penerapan Model Discovery Learning, Pengolahan atau Analisis Data, dan
Pembahasan atau Analisis Temuan.
BAB V Kesimpulan dan Saran. Dalam Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari
hasil penelitian serta saran yang merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang
ditemukan.