Anda di halaman 1dari 38

Satuan Proses (TPI-2301)

Minggu ke-2
Arita Dewi Nugrahini, STP., MT.
Email: arita.dewi.n@gmail.com

TIP FTP UGM

Kalender
26 Oktober 2015
2 November 2015
9 November 2015
16 November 2015
23 November 2015
30 November 2015
7 Desember 2015
Mid-test : 12 23 Oktober 2015
Kuliah After Mid : 26 Oktober 11 Desember 2015
Minggu Tenang : 14 18 Desember 2015
Final Test : mulai 21 Desember 2015

14 Desember 2015 pukul 08.00

Homework Tekanan
Contoh Soal 1:
Sebuah manometer digunakan untuk mengukur tekanan dari suatu tangki yang
berisi minyak dengan rapat massa 0,6 g, tinggi cairan adalah 34 cm. Jika tekanan
barometer adalah 98 kPa, tentukan tekanan mutlak dalam tangki!
Contoh Soal 2:
Jika barometer membaca tekanan 740 mmHg. Tentukan tekanan mutlak bila
tekanan hampa terbaca -270 mmHg
a. dalam bar
b. dalam psi

Jawaban
Jawaban Soal 1:
Diketahui:

Rapat massa minyak = = 0,6 g = 600 kg

= 98 kPa
g = 9,8 m/
Penyelesaian:
Dari Persamaan 10):
.
= 99.999,2 Pa

Jawaban
Jawaban Soal 2:
Diketahui:

= 740 mmHg

= -270 mmHg
Penyelesaian:
a. = + = 740 270

= 470 mmHg

= 470 mmHg x
= 0,626 bar
b. = 0,626 bar x = 9,079 psi

BAB 2. KALOR & USAHA


Tujuan Bab 2:
Memperkenalkan definisi usaha, energi, dan kalor secara tepat
Memperkenalkan hukum pertama Termodinamika yang
merupakan hubungan antara ketiga besaran tersebut

Suhu dan Hukum ke-nol Termodinamika


Suhu merupakan besaran yang sangat dikenal, tetapi sulit didefinisikan secara
tepat
Percobaan sederhana dilakukan oleh John Locke (1690)

Kesetimbangan Termal Hukum ke-nol Termodinamika

=
A
Panas

>

B
Dingin

A
Perubahan sifat

Kesetimbangan Termal

Postulat: bila dua sistem satu sama lain berada dalam kesetimbangan termal, suhu
kedua sistem tersebut adalah sama
Hukum ke-nol Termodinamika: Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal
dengan sistem ketiga, ketiga sistem tersebut berada dalam kesetimbangan termal satu
sama lain

Pembentukan Skala Suhu


Nilai suhu dapat ditentukan dengan mengukur beberapa sifat yang bergantung suhu Sifat
Termometrik
Setiap sistem yang berada pada kesetimbangan termal dengan termometer tersebut berlaku:
T = aX ..... (Persamaan 1)
dimana: T = suhu dari suatu termometer
a = tetapan
X = sifat termometrik
Untuk menghitung a harus ditentukan Titik Tetap terlebih dahulu
Pada titik tetap, semua termometer harus memberikan pembacaan T yang sama
Titik Tripel air (suhu pada saat es, air, dan uap dalam keadaan setimbang),
yaitu pada 273,16 K

Pembentukan Skala Suhu


Dengan demikian, harga a dapat ditentukan dari Persamaan 1 diperoleh
a = ..... (Persamaan 2)
dimana: = besaran sifat termometrik

Jadi, untuk setiap termometer berlaku hubungan:


T(X) = 273,16 K ..... (Persamaan 3)

Contoh Soal 1
Sebuah

termometer hambatan platina mempunyai hambatan R =


90,35 pada saat bola gelas termometer ditempatkan pada titik
tripel. Berapakah suhunya ketika bola gelas termometer
ditempatkan pada sistem yang hambatannya 120 ?

Jawaban Soal 1
Diketahui:

= 90,35
R = 120
Penyelesaian:
Hambatan R merupakan sifat termometrik termometer, jadi
= = 90,35 dan R = X = 120
Dari Persamaan (3), diperoleh:
T(X)

= 273,16 K

= 273,16 K
= 362,8 K
Jadi suhu yang ditunjukkan ketika R = 120 adalah 362,8 K

Termometer
Sistem yang dipilih sebagai indikator kesetimbangan termal antar sistem
dalam penentuan suhu sejumlah sistem disebut Termometer
Kualitas termometer ditentukan oleh:
- kepekaan
- ketelitian
- keterulangannya (dapat diperbanyak)
- kecepatannya mencapai kesetimbangan termal dengan sistem lainnya

Jenis Termometer
Tabel 1. Termometer dengan Sifat Termometriknya
Nama Termometer

Sifat Termometrik

Gas volume konstan

Tekanan

Termokopel tegangan mekanis tetap

Elektromotansi termal

Hambatan listrik tegangan tetap

Daya hambat tetap

Uap helium jenuh

Tekanan

Garam paramagnetik

Suseptibilitas magnetik

Radiasi benda hitam

Emitansi radian

Termometer semikonduktor

Tegangan atau arus listrik

Termometer LCD

Beda potensial

Pirometer radiasi

Radiasi

Termometer batang

Panjang kolom cairan dalam kapiler

Termometer Gas Volume Konstan


Disebut juga sebagai Termometer gas ideal
Terutama dipakai di lembaga standar dan lembaga
riset universitas
Ukurannya besar dan lambat mencapai titik
kesetimbangan termalnya
Terdiri dari sebuah tabung dan manometer raksa yang
dihubungkan pipa kapiler
Tabung dapat terbuat dari gelas, porselen, kuarsa,
platinum, atau platinum iridium

Pada
termometer gas volume konstan, tak peduli

sifat gasnya, semua termometer gas mendekati


pembacaan yang sama ketika tekanan gasnya
mendekati nol
Apabila termometer dikontakkan pada sistem yang
hendak diukur suhunya, kemudian dikontakkan
pada sistem acuan, maka Persamaan (2) berlaku
dan diperoleh:
T(K) = 273,16 ..... (Persamaan 4)
adalah tekanan mutlak pada saat termometer
dalam keadaan kesetimbangan dengan titik tripel
air

Termokopel
Biasa digunakan di laboratorium riset dan rekayasa
Terdiri dari hubungan dua logam atau logam campuran

Termometer Batang
Merupakan termometer yang paling dikenal, namun kurang akurat
Terdiri dari bola berdinding sangat tipis dihubungkan dengan pipa kapiler yang
berisi cairan raksa atau alkohol
Panjang kolom cairan dalam kapiler merupakan sifat termometriknya

Skala Suhu
Skala suhu Celcius, Kelvin, Fahrenheit, Rankine
Hubungan skala Kelvin dengan skala Celcius dituliskan:
..... (Persamaan 5)
Hubungan antara skala suhu Rankine dan suhu Kelvin dituliskan:
..... (Persamaan 6)
Hubungan suhu dalam skala Fahrenheit dengan Rankine dan skala suhu
Celcius dituliskan:
( ( )C ..... (Persamaan 7)

Skala Suhu

Contoh Soal 2
Helium

mempunyai titik didih 5,25 K. Tentukan besarnya titik didih


helium dalam,, dan

Contoh Soal 2
Helium

mempunyai titik didih 5,25 K. Tentukan besarnya titik didih


helium dalam,, dan
Penyelesaian:
Titik didih helium = 5,25 K
= 5,25 =
= =
==

Usaha Mekanis
Usaha

didefinisikan sebagai perkalian


Dalam mekanika, usaha dibutuhkan untuk memindahkan suatu objek dari
satu titik ke titik lainnya.
Apabila suatu kakas F diberikan kepada sebuah partikel hingga mengalami
pergeseran sebesar ds, maka usaha mekanis yang dilakukan oleh kakas
tersebut adalah:
W = F . ds = F . cos ds ..... (Persamaan 8)
dengan: F = gaya / kakas
ds = jarak
= sudut antara F dan ds

2.1 (b) menunjukkan bahwa kakas F paralel dengan pergeseran ds atau


Gambar

= sehingga cos = 1, maka:

W = F . ds ..... (Persamaan 9)
Sedangkan Gambar 2.1 (d) menunjukkan bahwa kakas F antiparalel dengan
pergeseran ds atau = sehingga cos = -1, maka:
W = -F . ds ..... (Persamaan 10)
Jika = , kakas tidak mempunyai komponen dalam arah pergeseran sehingga tidak
ada usaha yang dilakukan pada partikel
Jika partikel bergerak dari titik 1 ke titik 2, usaha yang dilakukan adalah integral
dari Persamaan 8
W = ..... (Persamaan 11)

Satuan Usaha
Satuan usaha dalam satuan SI adalah Joule (J)
Satuan usaha dalam sistem teknik adalah ft-lb, satuan gaya adalah poundforce (lb), dan satuan panjang adalah kaki (ft)
1 Joule = 1 Nm = 0,7376 lb-ft

Contoh Soal
Contoh

Soal 3
Sebuah kakas sebesar 1000 N dikenakan pada sebuah balok bermassa 50 kg. Kakas
membentuk sudut dengan bidang mendatar positif. Tentukan usaha yang
dilakukan oleh kakas agar balok bergeser horisontal sepanjang 60 m!
Contoh Soal 4
Sebuah mobil seberat 2 ton yang terletak pada bidang miring dengan sudut
kemiringan (bidang dianggap licin sempurna) didorong ke atas oleh kakas F yang
membentuk sudut dengan bidang miring. Mobil bergerak dengan laju konstan.
Hitung usaha yang dibutuhkan untuk menaikkan mobil sejauh 20 m. (Lihat
Gambar)

Jawaban Soal
3
Soal
Diketahui:

F = 1000 N

m = 50 kg
Penyelesaian:

W=

s = 60 m

W = (1000 . cos 60) (60) = 3 x J = 30 kJ

Jawaban Soal
Soal
4
Diketahui:
Penyelesaian:

Pertama-tama dicari besarnya kakas F yaitu kakas yang mendorong ke atas,


F . cos - mg sin = 0
F = (2000) (9,8) (0,5) / 0,87 = 11.264,368 N
Karena kakas F membentuk sudut dengan pergeseran, usaha yang dilakukan
adalah
W = F . cos . S
= 11.264,368 x 0,866 x 20 = 196 x J = 196 kJ

oleh kakas F

Hubungan Usaha & Tekanan


Besarnya gaya yang dilakukan gas pada piston dinyatakan dengan persamaan:
F=PxA
Keterangan: P = tekanan gas (N/m2)
A = luas penampang piston (m2)
F = besar gaya (N)
Dengan mensubstitusikan s = h2 - h1, kita mendapatkan persamaan:
W = F (h1 - h2)
W = P A (h2 - h1)
Telah diketahui bahwa luas alas (A) dikalian tinggi tabung (h) adalah volume
tabung (V), jadi:
W = P(V2 - V1)
W = P V

Berdasarkan persamaan tersebut, maka:


Jika V2 > V1 maka W bernilai positif (+) yang berarti gas (sistem) melakukan
usaha terhadap lingkungan.
Jika V2 < V1 maka W bernilai negatif (-) yang berarti pada gas (sistem) dilakukan
usaha
Berdasarkan perjanjian tersebut, jika pada gas dilakukan usaha (gas menerima
usaha), maka besar usaha yang dilakukan pada gas adalah:
W = -P V

Contoh Soal 5
Gas oksigen sebanyak 0,25 liter di dalam tabung dipanaskan hingga memuai
menjadi 0,3 liter. Jika tekanan gas 1 atm, berapakah usaha yang dilakukan gas
oksigen tersebut?
Penyelesaian:

Diketahui:

V1 = 0,25 liter = 2,5 x 10-4 m3

V2 = 0,3 liter = 3 x 10-4 m3


P = 1 atm = 1 x 105 N/m2
Ditanyakan: W = ... ?

Jawab:
Untuk menghitung usaha yang dilakukan gas, kita dapat menggunakan
persamaan berikut:
W = P V
W = P (V2 - V1)
= (1 x 105 ) (3 x 10-4 - 2,5 x 10-4 )
=5J
Jadi, usaha yang dilakukan gas adalah 5 J

Energi Mekanis

Energi kinetik dan energi potensial merupakan dua buah


bentuk energi mekanis
Penggunaan Hukum kedua Newton akan membawa kita pada
konsep usaha dan energi kinetik dan pada pengembangan
teorema usaha-energi.

Energi Kinetik
Hukum kedua Newton menyatakan:
F = m.a ..... (Persamaan 12)
Disulihkan ke Persamaan (11) diperoleh:
W=
Karena a = = sehingga kita peroleh:
W=
W = - ..... (Persamaan 13)
W = - = ..... (Persamaan 14)

Energi Potensial

Usaha yang disebabkan oleh kakas gravitasi adalah:


W=
W = mg - mg ..... (Persamaan 15)
W = - = - ..... (Persamaan 16)

Anda mungkin juga menyukai