‘\WALIKOTA DENPASAR
PERATURAN WALIKOTA DENPASAR
NOMOR25TAHUN 2010
TENTANG
PERSYARATAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Menimbeng : &
Menginga: :
DIKOTA DENPASAR
‘WALIKOTA DENPASAR,
‘bahwa untuk dapat mendukung terwujudaya Kota Denpasar
sebagai Kota Berwawasan Budaya sekatigus dalam rangka
pelaksanaan Rencana Teta Ruang Wilaysh (RTRW) Kote
Denpesar dan tindak lanjut dari Undang-Undang 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Daerah Provinsi Bali
Nomor 5 Tahun 2005 tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan
Gedung, make pendirian bangunan gedung di Kota Denpesar
perlu ditata sccara serasi, selaras dan seimbang dengan
Tingkungen;
babwa dalam penyelenggaraan bangunan gedung di Kota
Denpasar, wajah Kota agar memiliki identitas sebagai kota yang
berwawasan budaya perlu dilakukan standarisasi sebagai
pedoman bagi pelaksana pembangunan guna menampilkan
wujud arsitektur bangunan gedung menyesuaikan dengan
perkembangan Arsitektur Tradisional Bali masa lalu, masa kini
dan masa yang akan datang di Kota Denpasar;
babwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huraf a den buruf b, peru menetapkan Peraturan Walikota
tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung Di Kota
Denpasar;
Undang-Undang Nomor | Tahun 1992 tentang Pembentukan
Kotamadya Daerah Tingkat I! Denpasar (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan Lemberan
‘Negara Republik indonesia Nomor 3465); Fi
Undang-Undang Nomor 4 Tain 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Taiun 1992
Nomor 23, Tambehan Lembsran Negara Republik Indonesia
Nomor 3469),
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar
Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
‘Nomor 3427);
Undang-Undang Nomor 18 Tehun 1999 Tentang Jase Konstruksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahus 1999 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3833);Bangunan
5, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Gedudg (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4247};
Pembentuken
-Undang Nomor 10 Tshun 2004 tentang
6 Undong-Orperandang-Undangan (Lembaren Negara Republik
Pefenesia Tahun 2004 Nomor 53. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389 )s
004
Perdbahan Kedua Ates Undang-Undang Nomor 32 Tahun 200
tentang Pemetintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
in ,-Undang Ni .r 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
: =. Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 134,
‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 20 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara
‘Republik Indonesia Nomor 5059);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahua 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
‘Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 83, Tambshan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4532);
11,Peraturen Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006
Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung,
12,Peraturan Menteri Pekerjagn Umum Nomor 26/PRT/M/2007
tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung;
13.Peraturan Bersama Menteri Agama Nomor.9 Tahun 2006 dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam
Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum
Kerukunan Umet Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah;
14,Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2005 tentang
Persyardtan Arsitektur Bangunan Gedung(Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2005 Nomors);
Ls ress Daerah Provinsi Bali Nomor 34 Tahun 2009 tentang
‘encana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali (Le Deerah
Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 3; ee
16, Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 10 Tehiin 1999 tentang
Rencand Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denposar
(Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 1999 Nomor 11 Seri D
‘Nomor 6);
DPERWALLABSITERT kPa
‘ 217. Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 200] tentang
jin Bangun-bangunan (Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun
2001 Nomor 6);
18, Peraturan Dacrah Kota Denpaser Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Denpasar
(Lembaran Daerah Kote Denpasar Tahun 2008 Nomor 7)
sebagsimana telah diubeh dengan. Peraturan Daerah Kota
Denpasar Nomor 2 Talun 2009 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisesi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Denpasar
(Lembaren Daerah Kota Denpasar Tahun 2009 Nomor 2);
19.Peraturan Gubernur. Bali Nomor 10 Tahun 2006 tentang
Prosedur dan Ketentuan-Ketentauan Pembangunan Tempat-
‘Tempat Ibadan untuk Umum di Wilayah Provinsi Bali;
20.Peraturan Walikota Denpasar Nomor 33 Tahun 2008 tentang
Uraian Togas Jabatan pada Organisasi Daerah (Berita Decrah
Kota Denpeser Tahun 2008 Nomor 33) sebagaimana telah
divbah dengan Peraturan Walikota Nomor 29 Thun
200Stectang Perubahan Atas Peraturan Walikota Nomor 33
Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Jabatan pada Organisasi
Dinas Daersh Di Kota Denpasar.
MEMUTUSKAN
Monewaplan ; PERATURAN WALIKOTA TENTANG _ PERSY,
ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG DI KOTA DENPASAR
BABI
KETENTUAN UMUM.
Pasal 1
Dalam Pe-aturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
- Kota rdalah Kota Denpasar.
+ Walikuta adalah Walikota Denpasar.
Dinas *erijinan adalah Dinas Perijinan Kota Denpasar.
Dinas fata Ruan
dan Pe ir
Denpa er ua dan Perumahan adalah Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota
DYeEAmAL ARS CTU Pian ee7, Bangunar Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan te mpat kedudukannya, sebagian atau selurubnya berada di ates dan/atau
di dalam anah dan/atan air , yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kkegiatann ya, baik untok hunien atau tempet tinggal, kegiatan keagamaan,
kegiatan isaha, kegiatan sosial, kegiatan budaya, kegiatan campuran (lebih dari
satu fung 4 ) maupun kegiatan khusus.
8. Banguna: gedung tertentu adalah bangunan gedung yang digunakan untuk
kepentinjan umum dan bangunan gedung i khusus ys =
vans dan/atau pemanfaatanaya membutuhken “-
Gaweiou momillki Koraploksitas tertesta yaog dapet mecimbulkan dampal
penting terhadap masyarakat dan lingkungannya. .
9. Arsiteku sr adslah tata ruang dan tats bentuk sebagai wadah kegiatan manusia
baik individu maupun kelompok untuk menunjang kesejabteragn jasmani dan
robani.
10. Tradisi idalah kebiasaan yang diwariskan secara turun—temurun yang dianggap
baik dar benar oleh masyarakat.
\.Arsiteliur ‘Tradisional Bali adalah tata ruang dan tata bentuk yang
Pemban junsnnya didesarkan atas nilai dan norms—norma baik tertulis yang