Nama : M. KARDAFI
NIM
: 1301102010013
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW.
Berkat
limpahan
mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Operasional.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Strategi
Operasi Dalam Lingkungan Global, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh penyusun
dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Syiah
Kuala. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.
Banda Aceh, 01 Desember 2014
Penyusun,
iii
M. KARDAFI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II : LANDASAN TEORI.......................................................................................... 3
2.1 Strategi Operasi............................................................................................... 3
2.2 Strategi Operasi Dalam Lingkungan Global................................................... 3
2.2.1 Supply Chain Management................................................................... 5
2.2.1.1 Tujuan Supply Chain Management............................................. 5
2.2.1.2 Strategi Supplay Chain................................................................ 5
2.2.2 Strategi Lokasi....................................................................................... 6
2.2.2.1 Analisa Lokasi Fasilitas Global 8
BAB III : PEMBAHASAN................................................................................................ 9
3.1 Strategi Bersaing di Lingkungan Bisnis Global.............................................. 9
3.1.1 Lingkungan Bisnis Global dan Urgensi Mutu (Kualitas)...................... 9
iii
iii
iii
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................48
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen Operasional merupakan salah satu mata kuliah yang patut
ditempuh oleh mahasiswa S1 Ekonomi Manajemen Universitas Syiah Kuala.
Tujuan pemberian mata kuliah ini sendiri adalah untuk mengenalkan Strategi
Operasi di Lingkungan Global kepada mahasiswa, agar nantinya mampu
memahami dalam strategi operasi dilingkungan global. Strategi Operasi di
Lingkungan Global merupakan salah satu materi yang akan dipelajari pada mata
kuliah ini. Salah satu hal yang membuat suatu operasi maju dan menuai hasil yang
baik adalah pada perencanaan usaha yang matang. Perencanaan usaha yang
dilakukan untuk menganalisa terhadap beberapa faktor yang akan berpengaruh pada
kelangsungan bisnis yang dijalani. Analisa bisnis ini memegang peranan yang
cukup penting
B. Rumusan Masalah
Dalam karya tulis ini penulis mencoba menghadirkan beberapa masalah, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang tertulis, tujuan makalah ini tidak lain yaitu :
1. Mendeskripsikan Strategi Operasi di Lingkungan Global
2. Langkah yang dilakukan dalam mengembangkan misi dan strategi
3. Hal yang diperhatikan dalam mencapai keunggulan kompetitif melalui
operasi
4. Keputusan yang harus diperhatikan dalam manajemen operasi
5. Pengertian dari isu dalam strategi operasi
6. Cara yang dilakukan perusahaan dalam mengatasi permasalahan
pengembangan dan implementasi strategi
7. Pemilihan strategi dalam strategi operasional global
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Efisiensi Biaya
Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara
internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya antara lain dengan:
a) Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah.
b) Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada
2. Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan
Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada
maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.
3. Pemberian produk yang lebih baik
Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan
ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang
beroperasi secara internasional menempatkan diri di negara dimana produknya
dipasarkan misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku .
4. Menarik pasar Baru
Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas maka
dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka.
5. Belajar untuk beroperasi yang lebih baik
Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari negara
lain untuk alih teknologi, mengadakan riset bersama ataupun kerjasama dalam
desain serta kegiatan operasional lainnya.
6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global
Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan
karir yang lebih baik dengan cara beroperasi secara global sehingga dapat
memper tahankan karyawan.
Transportasi ke vendor.
Pemindahan uang secara kredit dan tunai.
Para pemasok.
Bank dan distributor.
Utang dan piutang usaha.
Pergudangan dan tingkat persediaan.
Pemenuhan pesanan.
Berbagi informasi pelanggan, prediksi, dan produksi.
Strategi
yang
memiliki
sedikit
pemasok
(few
supplier)
penting lagi karena lokasi tersebut akan memengaruhi besarnya biaya operasi
ataupun biaya kapital.
3. Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan
dan saran transportasi belum dibangun.
4. Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
pedagang dan masyarakat yang aktif, lautan tengah terlindung dari bajak laut, jalan
darat mulai terbuka dan mulai tumbuhnya bank atau lembaga keuangan.
Episode pertama yang memulai maraknay bisnis global setelah perang
Dunia II, ditandai dengan kesepakatan mengenai tariff dan perdagangan atau The
General Agrement On Tariff and trades (GATT) yang ditetapkan pada tahun 1974
oleh 23 negara. Saat itu GATT mempunyai 100 anggota dari seluruh dunia. GATT
mempunya tiga tujuan pokok yaitu (1) Berfungsi sebagai sebuah forum, dimana
dalam forum itu, bangsa-bangsa dapat membicarakan perdagangan, (2)
Menyediakan mediator instutisional untuk melakukakn perundingan guna
mengurangi halangan perdagangan, dan (3) Memudahkan perundingan negara
anggota jika timbul perselisihan dagan diantara mereka. Pada dasarnya, GATT
mempunyai
dua
prinsip
yaitu
Nondiskriminasi
dan
Pengikatan
tariff.
berbasis pada efesiensi yang diperkirakan akan terus berlangsung sampai tahun
2020.
Dalam lingkungan pasar global, dimana konsumen sudah terdiri dari
berbaagi suku bangsa, ras dan agama : jangkauan pemasaran sudah melintasi benua
dan sistem informasi sudah mampu mempelajari pelosok dunia, maka kesamaan
persepsi terhadap kualitas (mutu) suatu produk menjadi hal yang sangat penting.
Kesamaan persepsi tersebut bukan hanya diantara konsumen, tetapi juga produsen,
lembaga pemasaran dan lembaga lainnya yang terlibat atau terkait dengan proses
produksi, proses pemasaran, dan konsumsi suatu produk mengenai tingkat mutu
produk tersebut. Persepsi berbeda akan mengakibatkan kegagalan produk di pasar
global.
Sebenarnya ada dua hal yang dibeli konsumen dari sebuah produk. Pertama
nilai yang terkandung dalam produk tersebut dan service yang diberikannya. Nilai
ditentukan oleh biaya dan kualitas sedangkan service ditentukan oleh mutu.
Kualitas ternyata menjadi faktor penentu agar produk dapat menarik perhatian
konsumen. Oleh karena itu mutu dapat dijadikan sebagai senjata strategic yang
harus dikembangkan gumna mencapai kompetitif.
3.1.2 Perkembangan konsep dan Pandangan terhadap Mutu
JM Juran melihat konsep mutu dari dua sudut pandang. Pertama adalah dari
segi penampilan dan kedua adalah dari segi kekurangan (defisiensi). Suatu produk
yang mempunyai penampilan memuaskan (excellent), dinilai sebagai sebuah
produk bermutu. Demikian juga jika memiliki sedikit defisiensi, maka produk
tersebut dinilai sebagai produk bermutu.
Pandangan Juran sedikit berbeda dengan pandangan konvensional. Secara
konvensional produk dianggap bermutu jika produk tersebut tahan lama, meskipun
penampilannya tidak menarik. Disamping tahan lama, produk juga disebut bermutu
jika dapat diapkai drngan baik. Faktor lain dari mutu yang baik adalah bentuk yang
baik. Jadi secara konvensional, faktor bentuk (performance), faktor tahan lama
(durability) dan faktor kegunaan (service ability) dianggap sebagai faktor mendasar
untuk mengatakan suatu produk bermutu dan tidak.
Kembali pada konsep mutu yang dituangkan oleh Juran, ternyata ada dua
implikasi berbeda akibat mengambil dua pandangan berbeda. Jika berbicara mutu
dari segi penampilan, cenderung akan memberikan alternative semakin tingginya
biaya produksi. Hal ini dikarenakan dibutuhkannya inovasi baru yang mengubah
sesuatu yang sudah ada selama ini. Namun jika berbicara mutu dari segi defiensi,
cenderung akan memberikan alternative semakin rendahnya biaya produksi. Hal ini
dikarenakan dengan memperbaiki alternatif semakin rendahnya biaya prodksi. Hal I
ni dikarenakan dengan memperbaiki proses yang sudah ada menjadi lebih baik,
maka produk-produk rusak (nonconformance) dapat dihindarkan. Hal tersebut
berakiabt semakin tingginya pendapatan perusahaan. Tingginya pendapatan
perusahaan tersebut diikuti rendah nya biaya produksi karena tidak terdapatnya
barang yang rusak atau abran yang rusak sangat kecil proporsinya disbanding
dengan barang yang tidak rusak. Aktivitas memperbaiki proses tersebut merupakan
daya saing, suatu daya ungkit (leverage) untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan secara keseluruhan.
Saat ini suatu produk yang bermutu adalah produk yang dapat memuaskan
pelangga. Hal ini berkaitan erat dengan konsep pemasaran modern yang
menyatakan
bahwa
pengenalan
perilaku
konsumen
merupakan
tonggak
keberhasilan pemasaran. Hal ini yang kemudian dikembangkan oleh para ahli
sehingga lahirlah suatu definisi baru tentang produk bermutu yang dicetuskan oleh
Michael Porter.
Porter menyatakan bahwa produk yang bermutu, setidaknya ditentukan oleh
delapan faktor yaitu : Performance, Feature, Reability, Conformance, durability,
Service Ability, Aesthetics, dan Perceived Quality. Performance yang baik dilihat
dari penampilan produk tersebut dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.
JM Juran
Penampilan
Defisiensi
Porter
Performance
Feature
Reability
Conformance
Durability
Sevice Ability
Aesthetics
Perceived Quality
tradisional diartikan oleh mutu yang masih berbicara produk dan bersifat teknis,
tergantung inspector, dituntun oleh para ahli (Experts), membutuhkan pengawasan
dan memerlukan biaya yang lebih tinggi. Cara berpikir mutu ini terus berubah,
sehingga sampai pada konteks ekstrim modern sekarang ini. Jika sebelumnya
Quality Thunking didasarkan pada mutu organisasi yaitu mutu yang bersifat
strategis. Mutu menurut konsep modern tidak lagi merupakan tanggung jawab
inspector, tetapi tanggung jawab semua orang yang dituntun oleh manajemen
(bukan hanya para ahli) serta membutuhkan pengembangan secara terus menerus.
Pada akhirnya manajemen mutu bertujuan untuk menghemat biaya produksi dari
hal-hal yang tidak efisien dan penghematan ini bertujuan pada suatu usaha untuk
menciptakan baiaya yeng lebih rendah.
Quality paradigms (Paradigma Mutu) secara konvensional berkisar pada
melakukan inspeksi atau pemeriksaan mutu, peningkatan mutu berarti peningkatan
biaya, berorientasi prosedur, tanggung jawab secara departementalisasi, memenuhi
kebutuhan pelanggan, fokus pada pabrik yang paling menonjol dari paradigm mutu
secara konvensional adalah peningkatan mutu dianggap merupakan pekerjaan
orang lain dan memerlukan biaya tinggi. Paradigma ini tentunya membawa
perusahaan pada satu dilemma : bertahan dengan mutu seadanya tapi biaya rendah,
atau berproduksi dengan mutu tinggi, tapi biaya tinggi. Seringkali paradigm ini
akhirnya membuat perusahaan berjalan ditempat atau bahkan kehilangan sebagai
pangsa pasar yang sudah ada.
Paradigma mutu secara modern sudah dibicarakan bagaimana membangun
mutu sekaligus mengurangi biaya, tidak lagi berorientasi proses. Tanggung jawab
sudah dipikul secara bersama dibawah komando seorang leader, fokus pada
organisasi dan mutu bukan lagi pekerjaan orang lain. Suatu hal yang agak menonjol
dari paradigm baru ini adalah, mutu suatu produk dikaitkan dengan harapan dan
keinginan konsumen agar dengan produk tersebut konsumen dapat terpuaskan
(Consumer Satisfaction). Tentunya hal ini membawa angin baru tentang mutu suatu
produk itu sendiri.
Tabel 2 : Perkembangan Pemikiran Mutu
Tradisional
Berbicara tentang produk
Bersifat teknis
Tergantung inspektor
Dituntun para ahli
Membutuhkan pengawasan
terus menerus
Menurunkan biaya
Tabel 3 : Perkembangan Paradigma Mutu
Menigkatkan biaya
Tradisional
Inspeksi mutu
Peningkatan biaya
Orientasi prosedur
Tanggung jawab departemental
Memenuhi kebutuhan
Modern
Berbicara tentang organisai
Bersifat strategis
Tanggung jawab semua
Dituntun manajemen
Membutukan pengembangan
Modern
Membangun mutu
Penghematan biaya
Orientasi proses
Tanggung jawab terpimpin
Memenuhi dan melebihi
harapan konsumen
Fokus pada organisasi
Pekerjaan saya
ISO 900
ISO 9000 adalah suatu standar sistem manajemen mutu yang memfokuskan
pada penerimaan dunia internasional (world wide acceptance). ISO 9000 juga
merupakan persyaratan untuk melakukan bisnis dengan Eropa (requiremen for
doing business in europe). ISO 9000 bukanlah suatu standar produk tetapi
merupakan suatu standar sistem mutu sehingga aplikasi yang tepat bukanlah
pada produk atau jasa, tetapi pada proses memproduksi barang dan jasa tersebut.
Selama ini ISO merupakan singkatan dari International Organization of
Standardisation. Ternyata anggapan tersebut keliru. ISO diambil dar bahasa
Yunani, ISOS yang artinya setar. Kata ISOS inilah yang merupakan cikal
bakal istilah-istilah ilmiah selama ini seperti Isoterm (Kesetaraan panas/suhu)
dan Isometrik (Kesetaraan ukuran). Pengambilan istilah ISOS ini dilandasi pada
konsep setara menjadi standar (The ISO 9000 Handbook terbitan Irmin
Prodensional Publishing,hal 3)
Standar mutu ISO 9000 adalah standar mutu yang mendapat pengakuan
internasional. Apalagi suatu perusahaan telah mendapat sertifikat ISO 9000,
maka produk perusahaan tersebut dapat dikirim dipasar internasional. ISO
9000menyediakan infrastruktur manajemen mutu yang baku dan terpadu, serta
dapat diaplikasikan dalam keadaan apapun dan situasi bagaimanapun.
ISO 9000
ISO 9000
Fundamental
Concept
ISO 9003
ISO 9002
Guideline for
ISO 9001
Companys
Quality system
Selection
CE Mark
CE Mark (Conformite Europene) Mark merupakn bagian dari kerangka
penilaian kecocokan Uni eropa yang komprehensif. Ini merupakan tanda bahwa
10-Dumont (878293)
System O
NBN-EN 121/Part 1/type
Rf ih./density II
91
12-BSI-910703
Ada beberapa tahap yang harus dilalui agar suatu produk mendapat CE
Mark. Pertama, produk tersebut harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam instruksi UE. Kedua, telah mendapat sertifikat ISO 9000 (ISO 9001, ISO
9002, ISO 9003, atau ISO 9004) kalau sistem manajemen mutu produk tersebut
diwajibkan menurut instruksi UE. Ketiga, dokumentasi setiap uji data harus sesuai
dengan persyaratan UE dan Keempat, sertifikat CE Mark yang dikeluarkan
selama ini ada dua tipe yaitu pernyataan sepihak dan pernyataan pihak ketiga.
Dalam pernyataan sepihak, perusahaan yang bersangkutan mengumumkan sendiri
yang belum tentu dapat diterima oleh orang lain. Pada pernyataan pihak ketiga, ada
CE dan nomor identifikasi dari badan yang mensertifikasi.
ISO 14000
Secara ringkas ISO 14000 adalah suatu sistem standarisasi manajemen baik
standarisasi produk maupun proses yang dikaitkan langsung dengan lingkungan
hidup. Lingkungan hidup menjadi penting karena perhatian dunai terhadap
lingkungan hidup sangat tinggi. Bahkan hal yang sangat monumental betapa
pentingnya lingkungan hidup adalah diselenggarakannya KTT Bumi pada tahun
1992. Indonesia sudah sangat peduli dengan lingkungan ini ditandai dengan
satu-satunya negara didunia yang mempunyai menteri negara lingkungan hidup.
ISO 14000 mencakup sistem pengelolaan lingkungan, investigasi dan
auditing yang berkaitan dengan llingkungan, pelabelan produk rumah
lingkungan, evaluasi untuk kerja lingkungan, pengkajian siklus hidup dan
pendefinisian. ISO 14000 yang dikembangkan saat ini berkisar 16 seri dengan
berbagai aspek yang diatur cukup luas.
(Milyar US $)
6.044
5.500
2.190
2.340
1.450
Plastik
0.289
Pada masa yang akan datang , produk ekspor juga harus berwawasan lingkungan
dengan diharuskannya memperoleh sertifikat ISO 14000. Belum selesai mempersiapkan
ISO 9000, muncul pula syarat baru yang lebih berat yaitu ISO 14000. Kenyataan ini
mungkin sangat berat bagi industri manufakturting Indonesia. Tetapi jika Indonesia masih
tetap akan mempertahankan perdagangan internasional, maka konsekuensi tersebut suka
tidak suka harus diterima.
perusahaan
dipaksa
untuk
mengikuti
perlombaan
dalam
urusan.
Dengan
semakin
timbulnya
lingkungan
bisnis,
pimpinan
yang
dekat
dengan
lingkungan
bisnis
yang
dihadapinya.
2. Gambaran Perubahan Lingkungan Bisnis di Zaman Globalisasi Ekonomi
Globalisasi
ekonomi
berdampak
terhadap
3C
Customer,
perangkat
lunak
tersebut.
Dengan
demikian,
smart
technology hanya akan produktif jika dimanfaatkan oleh smart people atau
sering disebut knowledge workers.
oleh
manajemen
puncak.
Didalam
information-based
Mengurangi biaya
Banyak perusahaan internasional mencari keunggulan dari kesempatan yang
nyata untuk menurunkan biaya.Lokasi di tempat asing dengan upah lebih rendah
dapat membantu menurunkan baik biaya langsung maupun biaya tidak
langsung.Peraturan pemerintah yang lebih longgar dalam ragam praktik operasi
yang lebih luas mengurangi biaya.Contohnya seperti pengawasan lingkungan,
kesehatan, keselamatan kerja, dan lain-lain.kesempatan untuk mengurangi pajak
dan tarif juga mendorong dilakukannya operasi di negara lain.
membutuhkan
keahlian
khusus.Ketiga,
pengurangan
upah
pekerja
Memahami pasar
Karena operasi internasional membutuhkan interaksi dengan pelanggan
asing, pemasok, dan pesaing bisnis lain, tidak terelakkan perusahaan internasional
harus mempelajari peluang barang dan jasa yang baru.Pemahaman mengenai pasar
tidak hanya membantu perusahaan memahami kemana pasar bergerak, tetapi juga
membuat perusahaan mampu melayani pelanggan yang beragam dan memperlancar
siklus bisnis mereka. Alasan lain untuk menjelajah ke pasar asing adalah peluang
utuk mengembangkan siklus hidup dari barang yang ada.
sebuah
pabrik
perakitan
mobil
San
Jose,
Clifornia,
dan
kerja
dan
hukum
ligkungan
Amerika
Serikat.Sementara
Jepang
karyawan yang tidak dibutuhkan dari satu lokasi ke lokasi yang lebih
baik.Organisasi global juga menyediakan insentif untuk orang-orang yang senang
bepergian atau mengambil liburan di negara asing.
Pada praktiknya, tiga konsep ini diferensiasi, biaya rendah, dan respon
yang cepat- kerap diterapkan dalam enam strategi khusus. (1) fleksibilitas
rancangan dan volume, (2) harga rendah, (3) pengantaran, (4) kualitas, (5) layanan
purna jual, dan (6) lini produk yang beragam. Melalui enam strategi khusus ini,
manajemen operasi dapat meningkatkan produktivitasnya dan menghasilkan
keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Penerapan yang tepat dari keputusankeputusan berikut kan memungkinkan strategi tersebut tercapai.
3.5.4 Pilihan-Pilhan Strategi Operasi Global
Strategi operasi saat ini membutuhkan wawasan internasional untuk dapat
mengembangkan produksinya demi mencapai tujuan dari organisasi.Perusahaan
yang memiliki wawasan internasional sering disebut dengan perusahaan
internasional.Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan dalam operasi.
o Strategi internasional
Strategi internasional (international strategy) menggunakan ekspor dan
lisensi untuk memasuki pasar global.Strategi internasional adalah strategi
yang paling tidak menguntungkan karena tingkat respons lokalnya rendah
dan pengurangan biayanya.
o Strategi multidomestik
Strategi
multi
domestik
(multi
domestic
strategy)
membagikan
kantor
pusat
mengkoordinasikan
organisasi
untuk
o Strategi transnasional
Strategi transnasional (transnational strategy) memanfaatkan skala ekonomi
dan pengetahuan, juga penekanan pada respons dengan menyadari
kemampuan dasar tidak hanya terdapat di negara asal, tetapi juga
mungkin berada dimana saja.
BAB IV
KASUS PERUSAHAAN
di Wolfsburg,
Lower
Pada awal 1930 pabrikan otomotif Jerman masih banyak terdiri dari
pabrikan mobil mewah, karena rata-rata penduduk Jerman tidak bisa membeli lebih
dari sebuah motor. Dengan melihat pasar potensial yang ada, beberapa pabrikan
membuat projek independen untuk mobil rakyat seperti Adler AutoBahn,
Mercedes' 170H, Hanomag 1.3L, Steyr 55 dan lainnya. Sampai pada tahun 1933,
banyak dari projek tersebut masih dalam pengembangan atau pada tahap produksi
awal. Adolf Hitler menyatakan akan membuat sebuah mobil rakyat. Hitler
menginginkan sebuah mobil standar berkapasitas 2 dewasa dan 3 anak dan
berkecepatan 100 km/jam (62 mil/jam). Pada waktu itu, Insinyur yang terpilih
untuk mengembangkan projek mobil ini adalah Ferdinand Porsche. Porsche adalah
seorang desainer Mercedes 170H dan juga pernah bekerja pada Steyr untuk
beberapa saat akhir 1920an.Pada tanggal 22 Juni 1934, Dr. Ferdinand Porsche
setuju untuk membuatkan mobil rakyat tersebut untuk Hitler sehingga didirikanlah
pabrik mobil yang bernama Volkswagen.
4.1.1.2 Produksi Awal Volkswagen
Pada tahun 1936 muncul prototipe dengan nama KdF-Wagen. Dimana
mesinnya sudah dilengkapi dengan pendingin udara, 4 silinder, dan terletak di
belakang. Dengan sebuah nama perusahaan Gesellschaft zur Vorbereitung des
Deutschen Volkswagens mbH pada 28 Mei 1937. Pada tanggal 16 September 1938
nama perusahaan tersebut diganti menjadi "Volkswagenwerk GmbH". Bangunan
pabriknya
sendiri
dimulai
26
ini
Mei
1938
di
kota
bernama
KdF-Stadt
karena terjadi Perang Dunia II pada tahun 1939. Salah satu produksi VW yang
dipersembahkan pada Hitler di hari ulang tahunnya, dengan Type 1 Cabriolet
digunakan untuk memproduksi kendaraan militer. Namun, pada pertengahan
perang, kota KdF-Stadt beserta pabriknya di bom hingga rusak berat.
4.1.1.3 VW Setelah Berakhirnya Perang Dunia II
produsen
mobil
pertama
di
Cina
yang
dengan menggunakan sistem digital. Saat ini Shanghai Volkswagen telah melakukan
investasi sebesar 2 miliar Yuan di fasilitas perangkat keras pada beberapa tahun
terakhir. Fasilitas ini merupakan fasilitas canggih untuk sebuah pengembangan
independen dari badan mobil dan mesin yang disesuaikan dengan sistem kelistrikan
dan chassis. Dimana kontrol kualitas diinstal dengan peralatan tingkat dunia untuk
pengujian
logam,
non-logam
dan
kelistrikan.
Sehingga pada
tahun
2003,
Jerman dengan Cina yang sangat sukses. Shanghai Volkswagen adalah produsen mobil
pertama yang menerima "Penghargaan Manajemen Mutu Nasional" yang dikeluarkan
oleh China Quality Management Association. Shanghai Volkswagen telah berhasil
memproduksi 3 juta mobil yang menjadikan perusahaan ini menjadi produsen mobil
pertama di Cina yang mampu mewujudkan output total sebanyak 3 juta mobil. Pada
tahun 2001 Shanghai Volkswagen meluncurkan kembali mobil ciptaannya serta
melaksanakan
proyek
Customer
Relationship
Management
(CRM)
sehingga
menjadikan Shanghai Volkswagen ini dalam lima tahun terakhir terpilih sebagai
pemenang Best Enterprise Implementasi CRM dalam industri pembuatan mobil
Cina. Pada tahun 2005, Shanghai Volkswagen memperkenalkan kembali layanan baru
berjudul "Techcare", yaitu layanan yang menggabungkan pembelian kendaraan,
pemeliharaan, penggantian serta dekorasi ke dalam pelayanan secara keseluruhan,
sehingga customer dapat menikmati layanan ekstra dari perusahaan. Program unggulan
produk ini memberikan pelayanan penjualan professional dan sistematis, transparan
dan terpercaya. Dalam bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR.
156, 032 unit dikirim ke AS dan Kanada , sekitar 48,726 unit ke Amerika Selatan dan
20,968 unit untuk pasar Asia. Sedangkan sisanya 72,514 unit dijual untuk pasar
domestik Meksiko.
4.1.4 Hubungan konsumen dan pemasok Volkswagen
Volkswagen telah mengatur sedemikian runtutnya dalam menciptakan
hubungan antara pemasok dan konsumennya. Sebagai contohnya adalah VW
Meksiko mengirimkan mobil dan suku cadangnya untuk dirakit di Nigeria, dan
mengirimkan hasil rakitan ke Brazil, sementara VW Meksiko sendiri menerima
suku cadang hasil rakitan dari kantor pusat di Jerman.
4
.2 STUDI KASUS
1. Keputusan VW untuk mengkonsolidasikan produksi untuk Amerika Utara di
Meksiko
Para pembuat mobil meresmikan perluasan dari pabriknya di Puebla,
Meksiko, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tahunan untuk Amerika
Utara dengan lebih dari 100.000 kendaraan menjadi sekitar 430.000 . Volkswagen
akan menggunakan pabrik Puebla, untuk menghasilkan mobil peringatan dua
abad untuk memperingati 200 tahun kemerdekaan Meksiko dari Spanyol tahun ini,
bersama dengan model lainnya. Pabrik Puebla memiliki sekitar 9.500 pekerja dan
memproduksi 1.600 kendaraan per hari. Volkswagen mengalihkan produksinya ke
Amerika Utara dan telah membangun pabrik baru di Chattanooga, Tennessee.
Perusahaan menjual 3,5 juta kendaraan pada semester pertama 2010, 15 persen
lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Karena letaknya sangat strategis dan
penting bagi volkswagen group dan dianggap akan menjadi pabrik yang terbesar
walaupun kalah besar dengan pabrik di Jerman, kalau menurut pendapat kelompok
kami bahwa adanya atau pembangunan pabrik di Puebla akan mendukung
berasal dari Meksiko sehingga produk VW akan bisa lebih bersaing dengan Toyota
dan General Motors.
NAFTA dapat mengubah dinamika kompetitif Industri karena perusahaan
yang membangun pabrik dan memproduksi barang di negara anggota NAFTA akan
menikmati efisiensi jika menjual produknya di negara anggota NAFTA. Dengan
adanya efisiensi ini maka akan menciptakan iklim persaingan baru diantara para
produsen.
3. Usaha VW mengatasi masalah perburuhan
Dilakukan dengan cara melakukan beberapa pelatihan kepada para karyawan
seperti pelatihan mengoperasikan robot,pelatihan bahasa Jerman untuk karyawan
yang berasal dari Meksiko,pelatihan bahasa Spanyol untuk karyawan yang berasal
dari Jerman dan palatihan bahasa Inggris untuk semua karyawan. Ini bertujuan untuk
meminimalisir konflik yang terjadi akibat dari kesulitan berkomunikasi. Secara lebih
lanjut ini bertujuan untuk menjaga kualitas produksi agar setara dengan VW Jerman.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi dalam strategi operasi di lingkungan global hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah yang pertama kita harus memahami pandangan operasi secara
global, lalu yang kedua kita harusmengembangkan misi dan strategi agar sebuah
manajemen operasi bisa berjalan efektif. Yangketiga, kita harus bisa mencapai
keunggulan kompetitif dalam operasi tersebut seperti Bersaing pada pembedaan,
Bersaing pada biaya, Bersaing pada respons. Yang keempat, kita harus
bisamengambil keputusan operasi yang tepat yang dapat mendukung misi dan
strategi operasitersebut. Yang kelima, memahami isu di dalam strategi operasi.
Yang keenam, kita haru bisamengembangkan dan mengimplemetasikan strategi
dalam manajemen operasi, yang terakhir,kita harus tepat memilih pemilihan strategi
operasional global.
B. SARAN
Menurut saya, masih banyak hal-hal di Indonesia yang perlu diperbaiki
demi menyambut era globalisasi. Bidang-bidang dasar seperti politik, ekonomi,
sosial & budaya, serta hukum harus banyak mengalami perubahan mengarah
kepada yang lebih baik.
Globalisasi tidak bisa kita hindari, tetapi kita perlu untuk tetap menanamkan
pengamalan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 demi terciptanya Indonesia yang
lebih maju namun tetap mempertahankan ciri ke Indonesiaan nya. Saya yakin
meskipun secanggih-canggihnya perubahan zaman nanti, apabila kita tetap
berpegang teguh terhadap kedua pedoman tersebut, maka kehidupan negara ini
akan menjadi semakin baik kedepannya, amin.
DAFTAR PUSTAKA
http://rachmadrevanz.com/2011/pandangan-global-operasi.
html
http://monoters.blogspot.com/2008/09/strategi-operasi-di-lingkungan-global.
htmlhttp://nurrahmanarif.wordpress.com/2008/11/12/manajemen-operasi
http://gr33nlov3.blogspot.com/2011/04/strategi-operasi-di-lingkungan-global.html?
zx=b138cf5172fa7176
http://dedysetyawanpc.wordpress.com/2012/11/01/manajemen-strategi-pada-lingkunganglobal/