Di Susun Oleh :
KELOMPOK IV (EMPAT)
Ketua
: M. KARDAFI
Anggota : JUFRIADI
1301102010013
1301102010068
T. FADHILATUL AMRI
1301102010107
1301102010108
FANDIKA MAULANA
1301102010067
FAKULTAS EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu proses dalam konsep manajemen adalah menyusun faktor penentu
keberhasilan yang diawali dengan mengkaji lingkungan strategis yang meliputi
kondisi, situasi, keadaan, peristiwa, dan pengaruh-pengaruh yang berasal dari dalam
maupun dari luar suatu organisasi atau unit satuan wilayah baik pada level Negara,
provinsi, kabupaten, dan kota. Lingkungan internal dan eksternal mempunyai dampak
pada kehidupan dan kinerja seluruh komponen yang terlibat pada pembangunan,
mencakup kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan tantangan eksternal.
Analisis lingkungan strategis adalah menyusun asumsi-asumsi strategis dan
mengujinya dengan visi dan misi organisasi untuk memperoleh factor penentu
keberhasilan.
1.1 Tujuan dan Peran Analisis lingkungan
Untuk menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan faktor-faktor yang
berada di luar maupun di dalam organisasi yang dapat mempengaruhi kemajuan
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah contoh
tujuan analisis lingkungan dari beberapa perusahaan.
Untuk menyediakan kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis
dalam lingkungan bagi manajemen perusahan.
Untuk menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan organisasi dan
kemudian mencoba masukkannya kedalam pengambilan keputusan organisasi.
Untuk mengenali masalah-masalah mendesak yang signifikan bagi
perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, serta
mengembangkan sutau rencana untuk menanganinya.
Secara khusus, peran atau fungsi analisis llingkungan bagi tiap perusahaan
tentu saja berbeda-beda. Namun secara umum jika kita mengacu kepada pendapat
Certo dan Peter, maka ada tiga peran utaman yang bisa ditemui sehari-hari, yaitu :
a) Policy-Oriented Role
Yaitu peran analisis yang berorientasi pada kepada kebijakan manajemen
tingkat atas dan bertujuan untuk memperbaiki kinerja organisasi dengan memberikan
informasi bagi manajemen tingkat atas tentang kecenderungan utama yang muncul
dalam lingkungan.
b) Integrated Strategic Planning Role
Peran ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja organisasi dengan membuat
manajemen tingkat atas dan manajer divisi menyadari segala isu yang terjadi di
lingkungan perusahaan memiliki implikasi langsung pada proses perencanaan.
c) Function Oriented Role
Peran
ini
bertujuan
untuk
memperbaiki
kinerja
organisasi
dengan
merupakan bagian dari segmen keuangan ini. Tingkat bunga yang berlku juga
berpengaruh terhadap kemudahan memperoleh sumber keuangan. Tersedinya sumber
keuangan dengan tingkat bungayang rendah akan merangsang pertumbuhan
organisasi secara cepat. Pertumbuhan yang lambat umumnya terjadi apabila
organisasi
tidak
mampu
mendapatkan
sumber
keuangan
yang
murah
di
Pengaruh kondisi ekonomi ini terasa oleh semua jenis organisasi, baik organisasi
pemerintah, perusahaan, maupun organisasi sosial yang tidak mencari keuntungan.
Pemerintah
Segmen ini mencakup peraturan-peraturan dan system pemerintahan, serta
system politik yang melingkupi organisasi. System politik, seperti ideology kapitalis
ataupun sosialis, berpengaruh terhadapkebebasan organisasi dalam menjalankan
usahanya.
Kebudayaan
Segmen ini mencakup karakteristik demografis dan system nilai yng berlaku
pada masyarakat dimana organisasi berada. Karakteristik demografis mencakup
isyribsi penuuk menurut umur, distribusi pendapatan, tingkat pendidikan, penyebaran
penduduk, dan sebagaina. System nilai merupakan komponen penting dari
kebudayaan dan seringkali berpengaruh terhadap cara pengelolaan organisasi.
Perusahaan-perusahaan jepang jarang sekali melakukan pemutusan hubungan kerja
dengan karyawannya walaupun kegiatannya sedang menurun. Hal ini terjadi karena
pekerja dianggap sebagai anggota keluarga oleh perusahaan, dan tidak dipandang
sebagai tenaga sewaan yang bias dihentikan jika tidak lagi diperlukan.
Sembilan segmen lingkungan ini terdiri dari berbagai elemen yang
mempunyai potensi untuk mempengaruhi organisasi. Setiap segmen mestinya diamati
dan dianalisis oleh pemimpin organisasi agar dapat ditetapkan cara pengelolaan
organisasi yang sesuai untuk menghadapinya. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua
segmen sama pentingnya bagi organisasi. Walapun ada kaitan antara masing-masing
segmen,
tetapi
biasanya
ada
satu
atau
beberapa
segmen
yang
besar
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi perekonomian
Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan keakurasian
kondisi perekonomian
mencangkup :
1) Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis seperti despresi,resesi,recovery,
dan tahap kemakmuran.
2) Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas2 tertentu yang mempunyai nilai
strategic. Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi perusahaan khusus nya
dalam penentuan harga dan tingkat upah karyawan.
3) Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat
berpengaruh terhadap penentuan besarnya suku bunga dan besarnya tingkat
pajak yang harus di bayarkan oleh perusahaan.
4) Informasi tetntang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan antar
Negara.
Kondisi alam
Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya .namun kondisi alam
10
d. Faktor teknologi
Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis
dan perbaikan upaya pencapaian tujuan organisasi . tapi dapat juga ancaman bagi
11
transitor,
perkembangan
teknik
genetika
tanaman
dan
pendayagunaan tenaga surya. Oleh karena itu perubahan teknologi sudah tentu
berpengaruh terhadap siklus kehidupan produk . Ketetapan dan penilaian aiklus
kehidupan produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang tepat untuk
meluncurkan produk baru atau modifikasi produk yang ada. Dalam kasus ini maka
pengamatan lingkungan atau di kenal environmental scanning sangat di perlukan
untuk tetap mempertahankan produk di pasar. Perubahan teknologi juga akan
berpengaruh pada pilihan metode distribusi dan kemampuan tenaga penjual yang di
butuhkan untuk melayani segmen pasar yang di pilih.
Tingkat kecepatan atau keterlambatan dalam mengantisipasi perubahan
teknologi dalam banyak hal adalah merupakan fungsi dari kreativitas sumberdaya
mansia,tingkat reseptif perusahaan dalam industri dan ketersediaan sumber dana
untuk membiayaai kegiatan penelitian dan pengembangan serta operasional.
e. Faktor Pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke
konsumen sangat besar. Campur tangan pemerintah tidak dapat dihindari pada setiap
tahap dalam rangkaian kegiatan produksi. Alat kendali pemerintah melalui berbagai
paket kebijakan fiskal dan moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi
dinamika bisnis. Pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata
niaga berbagai komoditas termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaa kerja
dan pengendalian supply produk. Peran pemerintah sangat dominan dalam penciptaan
kesempatan dan ancaman terhadap kelangsungan bisnis.
Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap sebagai kesempatan bisnis yang
di timbulkan dari sector pemerintah :
1) pemerintah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk.
Pasar pemerintah dapat di gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi
12
13
Makin terbatas saluran pedagang besar atau pengecer untuk suatu produk dan
makin banyak pesaing yang telah mengikat saluran ini, jelas akan semakin
berat usaha untuk masuk kedalam industri.
6) Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industri dengan
melakukan pengendalian dan pengawasan.
2.2 Lingkungan Internal dan Analisis Lingkungan Internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu
yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi
kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor
internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri.
Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.
Lingkungan internal :
15
merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang
cukup kuat terhadap perusahaan.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu
diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
16
bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama
dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
pengiriman.
Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input
produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan,
mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas
17
18
Ketergantungan Sumber
Organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya. Prouk
dan jasa yang merupakan out put organisasi dkonsumsi oleh pemakai yng terdapat
pada pada lingkungannya. Di pihak lain, organisasi juga mendapatkan berbagai jenis
input dari lingkungannya. Posisi organisasi menjadi berbahaya jika pertukaran input
dan out put ini menjadi tidak seimbang. Input yang diperlukan oleh organisasi sering
kali sumbernya ikuasai oleh organisasi lain yang terdapat di lingkungannya, sehingga
organisasi terpaksa mempunyai ketergantungan sumber terhadap lingkungannya. Jika
19
tingkat ketergantungan ini tidak terlalu besar, seperti yang terjadi pada lingkungan
Tenang-Acak, maka organisasi tidak perlu terlalu memperhatikan lingkungannya dan
dapat memusatkn pehatianny terhadap kegiatan produksi. Tetapi, jika ketergantungan
ini sangat besar, organisasi perlu beradaptasi terhadap ketergantungan tersebut dan
melakukan tindakan-tindakan yang sesuai untuk menguranginya.
Terdapat dua cara adaptasi yang dapat dilakukan oleh organisasi. Cara
pertama adalah melalui perubahan internal, yaitu dengan menyesuaikan struktur
internal organisasi, pola kerja, perencanaan, dan aspek internal lainnya, trhadap
karakteristik lingkungan. Cara kedua adalah dengan berusaha untuk menguasai dan
mengubah konisi lingkungan sehingga menguntungkan bagi organisasi.
lebih kompleks agar mampu menghadapinya. Setiap elemen dari lingkungan perlu
dihadapi oleh suatu bagian khusus dari organisasi. Karena itu organisasi yang terdapat
pada lingkungan yang kompleks seharusnya memiliki lebih banyak bagian maupun
jenis tugas.
Peredam
James Thompson menggambarkan organisasi sebagai suatu inti teknis
pelaksana produksi yang dikelilingi oleh sejumah bagian peredam. Inti teknis
merupakan bagian yang mengerjakan tugas utama organisasi, misalnya produks pada
sebuah perusahaan industry atau pendidikan pada sebuah peguruan tinggi. Inti teknis
ini dikelilingi oleh sejumlah bagian peredam yang bertugas untuk meredam
ketidakpastian lingkungan. Untuk setiap sgmen lingkungan dignakan satu again
peredam khusus. Bagiab peredam ini berusaha mmbuat kondisi inti teknis menjadi
seperti sebuah system tertutup agar bisa berfungsi dengan cara yang paling efesie.
Bagian-bagian peredam ini misalnya adalah bagian penelitan dan pengembangan
(litbang), keterangan, penjualan, pembelian dan lain-lain.
20
para
pemngambil
keputusan.
Elemen
perbatasan
lainnya
megamati
21
BAB III
KASUS
Studi Kasus Excelcomindo Pratama, Tbk.
Lingkungan Umum / Remote Environment
Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke suatu titik di
mana XL tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai konsep
ideal, tetapi sesuatu yang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis.
Percaya dengan manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan tata kelola perusahaan,
XL secara terus menerus mencari tempat dimana perusahaan dapat melakukan
praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. XL juga menyadari dinamika di
seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalami kemajuan selama
ini.
Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke suatu titik di
mana perusahaan tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai
konsep ideal, tapi sesuatuyang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek
bisnis.
Selain memastikan kepatuhan perusahaan pada seluruh hukum dan peraturan
yang berlaku, XL juga ingin menggunakan praktek tata kelola perusahaan sebagai
suatu elemen penting dalam mengembangkan daya saing kami baik di pasar modal
dalam negeri maupun luar negeri.
Melalui komitmen XL yang tinggi dalam menjunjung prinsipprinsip GCG,
perusahaan dapat memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki kinerja melalui nilainilai perusahaan XL dan melindungi kepentingan para pemegang saham. XL secara
berkesinambungan memperkuat bagan kerja tata kelola perusahaan dalam
menghadapi pertumbuhan bisnis yang pesat ditengah-tengah lingkungan persaingan
bisnis yang amat ketat.
22
23
XL dalam rentang satu tahun selama lima tahun terakhir, sehingga total BTS XL di
akhir 2008 adalah 16.729.
Perusahaan menempatkan sebagian besar BTS dengan model regular grid,
sehingga dapat mengatur kepadatan trafik dari satu BTS ke BTS lain. Dengan cara
ini, penggunaan BTS dan spektrum lebih efisien di seluruh jaringan, tanpa
mengabaikan kualitas jaringan. XL juga terus menggali kemungkinan untuk
mempertinggi efisiensi penggunaan frekuensi dalam meningkatkan kapasitas jaringan
dan mengimplementasikan fitur-fitur jaringan radio demi menjaga kualitas suara.
Pembangunan BTS dengan manajemen in-house serta lokasi BTS terpadu, di
samping menjalin kerja sama dengan beberapa vendor, perusahaan lakukan untuk
memastikan penyelesaian BTS tepat pada waktunya. Sebagian besar BTS dan
infrastruktur jaringan dibeli dari Ericsson AB, Huawei Technologies Company
Limited, Alcatel Lucent dan Nokia Siemens. Selain itu, XL lebih efisien dalam
mendirikan lokasi transmisi BTS melalui model self-managed dibanding operator
lainnya, yang umumnya menggunakan turnkey model.
Di 2008, mulai diterapkan pendekatan build to suit untuk pembangunan
BTS, sejalan dengan rencana untuk lebih fokus dalam bisnis utama dan secara
bertahap meninggalkan model self-built. Pada akhir Desember 2008 jumlah BTS
yang sewa telah mencapai 15% dari jumlah keseluruhan.
3. Bisnis Menara
Untuk mendayagunakan potensi yang tersimpan dalam infrastruktur pasif XL,
di 2008 mulai melakukan beberapa langkah bisnis terkait dengan menara kami.
Inisiatif yang telah diwujudkan pada awal 2008 adalah membangun unit bisnis
menara terpisah, di mana perusahaan akan menyewakan lokasi menara kepada
operator lainnya. Pada 31 Desember 2008 XL telah menyiapkan 3.325 lokasi, di
mana pemasangan peralatan dari empat penyewa sudah dimulai dan mencatat
pendapatan Rp. 277 miliar.
XL telah menutup negosiasi penjualan menara karena kondisi pasar keuangan
yang saat ini tidak menguntungkan. Karena itu, perusahaan akan terus menyewakan
24
menara kepada para penyewa yang sudah ada. Penjualan ini dapat dibuka kembali
bila ada penawaran menarik dan kondisi ekonomi membaik.
4. Transmisi
XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan serat optik di
beberapa kota besar di Indonesia. Secara nasional, XL telah membangun jaringan
infrastruktur transmisi yang terdiri dari jaringan serat optik di semua kota besar di
Jawa, dan jaringan transmisi gelombang mikro di luar Jawa yang didukung oleh
jaringan VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami telah memasang sekitar 11.600
kilometer kabel darat dan bawah laut.
Jaringan serat optik darat XL sudah dipasang sepanjang lebih kurang 9.200
kilometer, termasuk jaringan transmisi pendukung yang membentang sepanjang jalur
kereta api utara dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan
pendukung (ring) serat optik yang terhubung dengan jaringan transmisi utama
(backbone). Konfigurasi ini bertujuan untuk meningkatkan redundansi jaringan dan
mengakses trafik telekomunikasi dari kotakota di tengah dan selatan Jawa. Selain itu,
terdapat dua jaringan pendukung di Lingkar Luar Jakarta untuk melayani area
Jakarta. Di wilayah Sumatera, XL telah membangun dan mengoperasikan kabel darat
yang menghubungkan Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan Bandar
Lampung.
Untuk kabel bawah laut, sampai 31 Desember 2008 kami telah memasang dan
mengoperasikan lebih kurang 2.400 kilometer kabel berkapasitas besar. Di Indonesia
sendiri, XL telah memasang jaringan bawah laut antara Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini, pembangunan jaringan yang
menghubungkan Kalianda (Lampung) ke Anyer, dan Jawa ke Kalimantan sedang
berjalan. Dengan selesainya pembangunan ini, Sumatera dan Jawa akan terhubung
dalam konfigurasi cincin, dan antara Jawa dan Kalimantan akan memiliki koneksi
langsung.
Didukung dengan jaringan transmisi serat optik dan jaringan transmisi
gelombang berkapasitas tinggi, perusahaan dapat menyediakan layanan berkualitas
25
26
27
wilayah terus diperluas melalui peningkatan BTS menjadi lebih dari 14.000 BTS
(termasuk 981 node B BTS untuk 3G) hingga Agustus 2008 yang membentang di
sepanjang daerah wilayah Indonesia.
Di masa mendatang, XL akan senantiasa mengembangkan wilayah cakupan,
khususnya di luar Pulau Jawa, mengembangkan produk dan layanan yang menarik
dan terjangkau untuk pelanggan. Karena XL menyadari sepenuhnya bahwa jangkauan
jaringan pelayanan yang berkualitas tinggi, kapasitas bandwidth, dan produk serta
layanan yang inovatif merupakan kunci bagi kesinambungan pertumbuhan jangka
panjang Perseroan.
XL telah berhasil meluncurkan layanan 3G di 13 kota di 9 propinsi Indonesia
sebagai penyedia jasa layanan 3G Pertama Terluas dan Tercepat di Indonesia.
Didukung oleh teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access)
yangmemungkinkan kecepatan akses data hingga 2.6Mbps, menjadikan XL sebagai
penyedia layanan 3G tercepat sampai dengan saat ini.
Inisiatif pemasaran yang inovatif dilakukan dengan cara memperluas
jangkauan layanan, serta menawarkan produk dan layanan unggulan yang lebih
mudah dijangkau pelanggan melalui lebih dari 156 XL Center dan hampir 34.000
outlet XL Kita di hampir semua kota besar di Indonesia. Berbagai inisiatif ini berhasil
meningkatkan jumlah pelanggan hingga mencapai lebih dari 22 juta pelanggan pada
semester 1 2008.
Selain solusi konsumer, XL juga mengembangkan layanan pasar korporat
yang sedang berkembang pesat dengan meningkatkan sinergi dengan TMI. Saat ini
XL dalam proses untuk lebih lanjut mengembangkan jaringan serat optik digital
mencakup seluruh Pulau Jawa; jaringan gelombang mikro digital berkapasitas tinggi
di Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi; dan kabel jaringan serat optik digital bawah
laut yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi dan
Kalimantan.
Dengan tersedianya jaringan backbone di sepanjang kawasan industri dan
daerah yang berpopulasi padat, XL memiliki peluang strategis untuk menggabungkan
jaringan backbone dengan seluler digital bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan ritel
28
29
perusahaan sebagai suatu elemen penting dalam mengembangkan daya saing baik di
pasar modal dalam negeri maupun luar negeri.
Melalui komitmen yang tinggi dalam menjunjung prinsip-prinsip GCG, dapat
memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki kinerja melalui nilai-nilai perusahaan dan
melindungi kepentingan para pemegang saham. XL secara berkesinambungan
memperkuat bagan kerja tata kelola perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan
bisnis yang pesat ditengah-tengah lingkungan persaingan bisnis yang amat ketat.
Pada 2008, XL telah mengupayakan peningkatan untuk memastikan bahwa tata
kelola perusahaan telah dilaksanakan pada ruang lingkup yang lebih luas. Dua
peningkatan penting yang telah dilakukan pada tata kelola perusahaan pada tahun ini
adalah:
1. Penyusunan dan penerbitan kumpulan pedoman tata kelola perusahaan, yang
diberi judul Buku Manual Tata Kelola Perusahaan 1, mencakup penjelasan
dan informasi umum mengenai hukum dan peraturan yang berlaku. Penerbitan
buku ini berfungsi sebagai suatu alat strategis, yang akan menjadi pedoman
bagi manajemen dalam meminimalkan paparan dan resiko masalah yang
mungkin terjadi, sekaligus menghindari kegagalan Perusahaan dalam
mematuhi standar peraturan yang dapat menyebabkan terjadinya penalti.
2. Memulai penyusunan Buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan 2 yang
berisikan
penjelasan
secara
terinci
tentang
langkah-langkah
dalam
Dewan Komisaris
Direksi
30
Komite Audit
32
Pembahasan
Knowledge goal dari kasus diatas:
1. Strategic Knowledge Goalmen
Jadi jaringan operator GSM no. 1 di Indonesia
2. Operational Knowledge Goal
33
BAB III
PENUTUP
Deskripsi di atas hanyalah analogi yang memudahkan kita untuk
mengembangkan perangkat SWOT dalam menganalisis lingkungan strategis dalam
rangka proses penyusunan suatu strategi atau perencanaan strategik. Pemanfaatannya
atau penerapannya haruslah disesuaikan dengan kondisi obyektif unit satuan yang
akan dianalisis sebab prinsip analisis ini berbasis pada kenyataan atau fakta sosial
yang sedang terjadi. Tanpa memperhatikan situasi-situasi nyata-lokal yang terjadi,
maka hasil analisis kita tetap mengambang yang pada akhirnya akan mempengaruhi
pada efektivitas dan efisiensi perencanaan.
Dengan demikian sangat dituntut bagi siapa saja yang akan menggunakan
perangkat ini untuk melakukan penyesuaianterhadap kebutuhan local.
3.1 Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang terdapat dalam lingkungan eksternal antara lain: faktor
ekonomi, faktor sosial dan demogafi, faktor politik dan hukum, faktor
teknologi, faktor ekologi, dan faktor global.
2. Untuk menangani data-data lingkungan yang tidak lengkap perusahaan
melibatkan diri dalam suatu proses. Proses tersebut yang harus adalah
pemindaian, pengawasan, peramalan, dan penilaian.
3. Ketika terlibat dalam analisis pesaing, suatu perusahaan memahami:
Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan
34
Apa
kemampuan
kapabilitasnya.
4. Kluster (cluster) yaitu
perusahaan,
konsentrasi
seperti
yang
ditunjukkan
oleh
geografis
dari
subsektor-subsektor
manufaktur yang sama. Yang muncul dari studi literatur adalah jaringan, yang
sebagian besar merupakan usaha kecil dan rumah tangga.
5. Analisis SWOT (strength,weaknesses,opportunities,threats) biasa digunakan
untuk mengevaluasi kesempatan dan tantangan di lingkungan bisnis maupun
pada lingkungan internal perusahaan. Manajer tingkat atas menggunakan
SWOT untuk mendorong refleksi diri dan diskusi kelompok tentang
bagaimana mengembangkan perusahaan dan posisinya untuk mencapai
sukses.
35
DAFTAR PUSTAKA
36