Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
pengungkapan
kita--contohnya
dalam
kegiatan
kemanusiaan,
ibadah
keagamaan, atau pun upaya untuk menjaga kelestarian alam. Kesehatan spiritual itu
berkontribusi terhadap rasa makna hidup dan dapat menjadi sumber dukungan
ketika kita menghadapi tantangan-tantangan.
5. Dimensi Sosial
Kesehatan sosial memaparkan kualitas interaksi dan hubungan kita dengan
orang-orang lain. Seberapa memuaskankah hubungan Anda dengan keluarga,
teman, dosen, dan orang-orang lain di kehidupan Anda? Bagaimana perasaan Anda
mengenai kemampuan Anda untuk memenuhi peran sosial, misalnya sebagai teman
atau pun selaku sukarelawan di lingkungan tempat tinggal Anda? Kesehatan sosial
yang baik itu juga ditandai dengan kemampuan untuk saling menyediakan dan
menerima dukungan dengan orang lain.
6. Dimensi Lingkungan
Kesehatan environmental memaparkan mutu lingkungan rumah, pekerjaan,
sekolah, dan sosial kita--sebagaimana kesehatan planet kita. Kualitas udara,
ketersediaan air bersih dan makanan bergizi, tingkat kejahatan, cuaca, polusi, dan
keterlindungan terhadap zat-zat kimia merupakan beberapa gelintir saja dari
variabel-variabel yang mempengaruhi kesehatan environmental.
7. Dimensi Pekerjaan
Kesehatan okupasional memaparkan mutu hubungan Anda dengan pekerjaan
Anda. Pekerjaan itu bukan hanya yang mendapatkan bayaran. "Pekerjaan" Anda
bisa terdiri dari studi Anda, menjadi ibu rumah tangga, atau apa pun yang Anda
anggap pekerjaan utama Anda. Apakah pekerjaan Anda ini terasa memuaskan?
Apakah Anda memiliki peluang untuk maju dan belajar? Apakah Anda merasa
dihargai oleh rekan kerja Anda? Tantangan terhadap kesehatan okupasional itu
mencakup stres, kurangnya kepuasan kerja, hubungan yang buruk dengan rekan
kerja, kompensasi yang tidak memadai, dan PHK mendadak.
a. Tahap perkembangan
Pola pikir dan pola perilaku seseorang mengalami perubahan sepanjang
hidupnya. Perawat harus mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan
klien pada saat perawat menggunakan keyakinan terhadap kesehatan dan cara klien
melaksanakannya sebagai dasar dalam membuat rencana perawatan.
b. Latar belakang intelektual
Keyakinan seseorang terhadap kesehatan sebagian terbentuk oleh variabel
intelektual, yang terdiri dari pengetahuan (informasi yang salah) tentang berbagai fungsi
tubuh dan penyakit, latar belakang pendidikan, dan pengalaman di masa lalu.
c. Persepsi tentang fungsi
Cara seseorang merasakan fungsi fisik akan berakibat pada keyakinan terhadap
kesehatan dan cara melaksanakannya. Ketika perawat mengkaji tingkat kesehatan
klien, mereka mengumpulkan data subjektif tentang cara klien merasakan fungsi fisik,
seperti tingkat keletihan, sesak napas, atau nyeri. Mereka juga mengumpulkan data
objektif tentang fungsi actual, seperti tekanan darah, tinggi badan, dan bunyi paru.
d. Faktor emosional
Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan dan cara
melaksanakannya. Banyak orang yang memiliki reaksi emosional yang berlebihan, yang
berlawanan dengan kenyataan yang ada, sampai-sampai mereka berpikir tentang resiko
menderita kanker dan akan menyangkal adanya gejala dan menolak untuk mencari
pengobatan.
e. Faktor spiritual
Terlihat dari bagaimana seseorang menjalani kehidupannya, mencakup nilai dan
keyakinan yang dilaksanakan, hubungan dengan keluarga/teman, dan kemampuan
mencari harapan dan arti dalam hidup.
2. Variabel eksternal
a. Praktek di keluarga
Cara bagaimana keluarga klien menggunakan pelayanan kesehatan biasanya
akan mempengaruhi cara klien dalam melaksanakan kesehatan. Klien kemungkinan
keyakinan,
tempat
masuk
nilai,
ke
dan
dalam
kebiasaan
sistem
individu.
pelayanan
Budaya
juga
kesehatan
dan