PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era industrial saat ini terdapat satu kebutuhan tentang penjaminan
kesejahteraan pekerja. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu
tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi
kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia
seperti halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial
berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan
masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.
Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT
Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek (Persero) yang
bertransformsi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan
tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang
meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.
Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS Ketenagakerjaan
pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan
berbagai program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan
keluarganya.Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS
Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja,
tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi
bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia ok.
Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan gaya hidup masyarakat, dan
kebutuhan informasi bagi seluruh masyarakat menjadi sangat penting untuk mampu
meberikan, mengumpulkan dan mengelola informasi untuk masyarakat tentang
pergerakan suatu instansi dan pihak pihak yang terkait. Berdasarkan itu, peran public
relation atau (PR) / hubungan masyasrakat (humas) dierlukan untuk saling terhubung
antara N{JS dengan berbagai stakeholder termasuk peserta BPJS baik di tingkat nasional
atau regional. Peran pr dari BPJS ketenagakerjaan diantaranya sebagai sumber informasi
kebijakan dan membentuk kepercayaan masyarakat terhadap instansi, serta menjaga
hubungan baik dengan para stakeholder.
Dengan mengacu hal tersebut, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro mengambil langkah dengan mempersiapkan
mahasiswanya sebagai SDA yang mumpuni dan dapat bersaing nantinya ketika
memasuki dunia kerja dengan menyelenggarakan mata kuliah kerja praktek atau magang.
Dimana Kuliah Kerja Praktek ini sangat bermanfaat bagi mahasiswanya untuk
menerapkan dan mempraktekkan pengetahuan dan teori yang telah dipelajari di bangku
perkuliahan. Dengan terjun langsung ke dunia kerja, mahasiswa diharapkan dapat belajar
langsung dan memahami dalam beradaptasi dalam menghadapi realitas dunia kerja dan
memanfaatkan teori-teori yang didapat untuk dapat pula diterapkan.
B. Tujuan
Adapun Tujuan dari Kuliah Kerja Praktek ini ialah:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari magang (Kuliah Kerja Praktek) ini adalah untuk
menerapkan teori-teori yang telah diperoleh mahasiswa dalam bangku
perkuliahan, mendapatkan pengalaman praktik di lingkungan kerja nyata, dan
membuka wawasan mahasiswa terutama di bidang Public Relations.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus magang (Kuliah Kerja Praktek) ini bertujuan untuk :
a)
Mengaplikasikan bagaimana peran Public Relations di
BPJS
Nama
NIM
: 14030111140120
Jurusan
: IlmuKomunikasi S1
Handphone
: 087731302269
: anggitasandya@gmail.com
Alamat
Nama Instansi
Alamat
Waktu
telah mempelajari
dan mengaplikasikan
ilmu di BPJS
F. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan mahasiswa selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktek
(KKP) sampai penyusunan laporan akhir ini ditentukan oleh wakil dari perusahaan
yang ditunjuk membimbing pelaksanaan KKP tersebut dan dosen pembimbing
BAB II
GAMBARAN UMUM BPJS KETENAGAKERJAAN & BIDANG KOMUNIKASI
KANTOR WILAYAH SEMARANG
II.2
Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan
keluarga
Sahabat, sebagai bagian dari transformasi, BPJS Ketenagakerjaan tampil dengan logo
baru. Melalui logo yang merepresentasikan nilai-nilai dan cita-cita organisasi. Logo baru
ini juga menjadi janji yang akan diwujudkan.
Logo BPJS Ketenagakerjaan menggunakan empat warna berbeda, yaitu hijau, putih,
kuning dan biru. Penggunaan warna yang lebih beragam ini bukan sekedar agar logo baru
ini terlihat lebih menarik. Tapi, dibalik warna-warna tersebut mengandung nilai dan
makna filosofis tertentu, yaitu :
HIJAU
- Warna hijau melambangkan kesejahteraan
- Warna hijau diharapkan dapat merepresentasikan nilai-nilai pertumbuhan, harmoni,
kesegaran, stabilitas dan keamanan.
PUTIH
- Warna putih melambangkan integritas
KUNING
- Warna kuning melambangkan optimism
- Warna kuning diharapakn dapat merepresentasikan optimisme, pencerahan dan
kebahagiaan serta memberi harapan akan masa depan yang lebih baik.
BIRU
- Warna biru melambangkan keberlanjutan
- Warna biru diharapkan dapat merepresentasikan kepercayaan, kesetiaan, kebijaksanaan,
kepercayaan diri, keahlian dan ketahanan jangka panjang.
Selain dari sisi warna, perbedaan lain pada logo BPJS Ketenagakerjaan adalah pada
tipologi huruf J yang membelah lingkaran dan dibuat makin membesar dari bawah ke
atas. Ini melambangkan cita-cita BPJS Ketenagakerjaan yang terus bergerak naik dan
semakin memberikan banyak manfaat bagi pekerja.
Selain itu, huruf J yang dibuat melebihi diameter lingkaran melambangkan sebagai
puncak pencapaian yaitu universal coverage bagi kesejahteraan seluruh tenaga kerja di
Indonesia.
Denga logo baru ini diharapkan cita-cita BPJS Ketenagakerjaan untuk mewujudkan
kesejahteraan bagi tenaga kerja di Indonesia dapat terealisasi, sesuai dengan tagline baru
yaitu Jembatan menuju Ksejahateraan Pekerja.
II.4
KEDUDUKAN
DAN
PERAN
SUB
BIDANG
KOMUNIKASI
BPJS
ketenagakerjaan yang dinikmati hampir semua warga negara. Humas dan bagian lainya
yang berada dalam BPJS Keteagakerjaan
mendukung sehingga dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan ini. Sebagai bentuk
terselenggaranya kegiatan usaha secara efektif dan efisien diperlukan struktur organisasi
yang baik, sehingga dapat mengetahui pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing karyawan dengan jelas.
Peran Humas dalam BPJS Ketenagakerjaan , berada dibawah naungan Direktorat utama
Divisi Komunikasi . Disebut sebagai. Divisi bidang tersebut dibagi menjadi dua struktur
bagian yaitu Hubungan Mayarakat & Protokol dan Kemitraan dan Bina Lingkungan yang
masing-masing dipimpin oleh seorang supervisor yang diatur oleh BPJS Ketenagakerjaan
Pusat, yang diteruskan ke tiap tiap daerah kantor wilayah dan cabang.
Divisi komunikasi menjadi salah satu peran penting dalam kegiatan Perusahaan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Divisi komunikasi berhubungan dengan seluruh naungan
Direktorat utama.Seluruh
Ketenagakerjaan
membutuhkan
peran
Humas
untuk
mensosialisasikan
dan
Direktorat
Utama dan dan diawasi oleh Dewan Pengawas. Direktorat Utama mengawasi 6
Direktorat lainnya yakni, Kepesertaan dan Hub. Antar Lembaga, Investasi, Pelayanan dan
Pengaduan, Umum & SDM, Keuangan, Restra & IT. Dab Satuan Pengawas Internal, Staf
Senior manajemen, Change Manajer Office,Divisi Sekertaris Badan, Divisi Kepatuhan
dan Hukum, Dan Kantor Wilayah yang menaungi kantor Cabang. Untuk kantor daerah
dikepalai kantor wilayah dibantu oleh sekertaris wilayah dan Kabid Pelayanan,
Keuangan, Umum & SDM, dan Pemasaran.
Kepala Kantor
Wilayah
Achmad Hafiz
M.Si
Sekertari
Rahmita Wulandari
S.E
Kabid
Pelayanan
Kabid
Keuangan
Kabid Umum
& SDM
Adi MarifanA. Md
Dwi Ernawan
M.m
Penata Madya
Pelayanan
Staff PM
Penata Madya
Keuangan
Staff PM
Penata Madya
SDM
Staff PM
CSO
Staff CSO
Penata Madya
TI
Staff PM
Kabid
Pemasaran
M. Aris Fauzi
Relationship
Officer
Staff RO
Marketing
Officer
Staff MO
Penata Madya
Adminsitrasi
Pemarasan
Humas
Kabid
Pemasaran
M. Aris
Fauzi
Relationship
Officer
Nur Krisna
Humas
Kartika
Devi
Marketing
Officer
Fauzan
Rahmat
Penata Madya
Administrasi
Pemasaran
Isiqomah
PMAP
II.5
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA PRAKTEK
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DIY
III.1
- 16
Agustus 2015 di BPJS Kanwil Semarang. Jam kerja yang diterapkan mulai pukul
07.30 17.00 WIB dari hari Senin hingga Jumat Dalam pelaksanaan KKP ini
penulis berada di bawah bimbingan Ibu Dwi selaku Supervisor SDM & BP. Aris
selaku staff marketing & PR BPJS Kanwil Semarang . Dalam department
Komunikasi dan Bina Lingkungan ini, penulis mempelajari pekerjaan di bidang
Public Relations Perusahaan.
Selama berlangsungnya pelaksanaan magang, terdapat berbagai kegiatan
yang harus dilakukan setiap harinya. Kegiatan kehumasan yang dijalankan dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni kegiatan internal dan kegiatan
eksternal. Kegiatan internal merupakan kegiatan yang berkaitan dan ditujukan
untuk lingkup dalam perusahaan. Elemen internal yang berpengaruh dalam
keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan kanwil Semarangseperti karyawan, manajer,
dan direksi. Sedangkan kegiatan eksternal merupakan kegiatan yang berkaitan dan
ditujukan untuk luar perusahaan. Elemen eksternal tersebut yakni masyarakat
disekitar perusahaan, pers, pemerintah dan konsumen.Lebih detailnya pekerjaan
yang dilakukan penulis selama melaksanakan KKP di Komunikasi dan BPJS
Ketenagakerjaan dapat dijelaskan seperti berikut:
III.2
berita cetak ataupun online khusus Jateng karena kanwil Semarang. Lalu
setiap minggunya dari seluruh berita yang ada dibuat resumenya.
Selanjutnya akan direkomendasikan oleh supervisior atau manajer kantor
wilayah Semarang untuk kemudian diteruskan kepada pihak terkait agar
ditindak lanjuti. Untuk di wilayah Semarang hanya berfokus pada 4 surat
kabar lokal karena untuk surat kabar nasional ditangani oleh kantor pusat.
Surat kabar lokal tersebut adalah :
Suara Merdeka
Tribun Jateng
Wawasan
Solo Pos
Employee Relation :
Pada kantor wilayah Semarang sendiri biasa rutin diadakan permainan
futsal untuk pegawai laki laki di Calcio Futsal Banyumanik, yang rutin diadakan
setiap selasa untuk menjaga kekompakkan serta kebugaran pegawai & staff.
Eksternal relation
Untuk kantor wilayah Semarang sendiri sering membuka stand BPJS
ketenagakerjaan di area CFD di jl. Pahlawan untuk menyampaikan kebijakan dan
konten pelayanan agar orang orang mengetahui dan memahami pentingnya BPJS
ketenagakerjaan sebagai bentuk pemasaran.
BAB IV
PEMBAHASAN
Menurut Menurut Frank Jefkins (2004:10), Public Relation adalah semua bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian. Sementara itu menurut Rex F. Harlow (dalam
Cutlip, 2007: 5), berpendapat bahwa Public Relation adalah fungsi manajemen tetentu
yang membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama,
penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan publiknya; PR melibatkan
menejemen problem atau manajemen isu; PR membantu manajemen agar tetap
responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik; PR mendefinisikan dan
menekankan tanggung jawab menajemen untuk melayani kepentingan publik; PR
membantu manajemen tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan secara
efektif, dan PR dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk
mengantisipasi perubahan (trends); dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang
sehat dan etis sebagai alat utamanya.
Menurut (British) Institute of Public Relation/IPR (dalam Jefkins, 2004: 80)
Dalam kegiatan PR, semua kegiatan khusus diarahkan kepada khalayak atau pihakpihak tertentu yang berbeda-beda. Dan masing-masing pihak mendapatkan treatment
yang berbeda pula. Kepada khalayak terbatas itu pula lah organisasi senantiasa menjalin
komunikasi baik secara internal maupun eksternal. Terdapat sepuluh khalayak dari
berbagai organisasi secara umum :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
masyarakat luas
calon pegawai atau anggota
para pegawai atau anggota
pemasok jasa dan berbagai macam barang
para investor
para distributor
konsumen dan pemakai produk organisasi
para pemimpin pendapat umum
serikat-serikat pekerja
media massa
manajer
dan
karyawan
tempat
organisasi
menggantungkan
kesuksesannya.
2. Publisitas
Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan
oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan
pesan di media ini adalah metode yang tidak bisa dikontrol sebab sumber
informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi
tersebut.Dengan demikian publisitas adalah informasi yang bukan berasal
dari media massa itu sendiri, namun media menggunakan informasi itu
karena informasi itu memiliki nilai berita. Public Relations dalam hal ini
hanya menawarkan informasi yang dinilai memiliki nilai berita dengan
harapan editor dan reporter media massa akan mempublikasi informasi
tersebut.
3. Advertising
Advertising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor
tertentu yang jelas identitasnya yang membayar untuk ruang dan waktu
penempatan
informasi
tersebut.Ini
adalah
metode
terkontrol
untuk
6. Lobbying
Lobbying adalah bagian khusus dari public relations yang berfungsi untuk
menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan
tujuan penyusunan undang-undang dan regulasi.
7. Manajemen isu
Manajemen isu
adalah
proses
proaktif
dalam
mengantisipasi,
suatu
kegiatan
memilih,
menggunting,
menyimpan,
dan
memperbanyak suatu berita (news) atau karangan (artikel), serta foto berita
(photo press) pada event atau peristiwa tertentu yang telah terjadi dan
dimuat di berbagai media cetak. (Ruslan, 2006:228). Kliping berita sendiri
memiliki fungsi sebagai sarana pengumpulan fakta mengenai perusahaan,
atau isu-isu terkait dengan ketenaga listrikan pada umumnya.
Selain langkah pertama dalam proses standar PR ini fungsi lainnya
kliping berita adalah dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan
program komunikasi PR yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut
LindenMann (dalam Iriantara, 2005: 68), terdapat empat komponen penting
yang harus diperhitungkan dalam mengevaluasi program komunikasi PR,
salah satunya adalah mengukur output komunikasi. Output merupakan hasil
langsung atau hasil jangka pendek dari program komunikasi tertentu, yang
dalam konteks media relations, dapat diukur dari jumlah berita, artikel, atau
tulisan yang berkaitan dengan perusahaan yang muncul di media cetak.
Selain itu, kliping berita juga dapat menjadi salah satu sarana
perusahaan dalam menjaga reputasi perusahaan. Citra perusahaan yang baik
terbentuk dari reputasi perusahaan yang terjaga dan juga merupakan salah
satu tujuan utama dalam strategi komunikasi PR sebuah perusahaan.
Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara
matematis, tetapi wujudnya dapat dirasakan dari hasil penilaian atau
penerimaan dan tanggapan baik secara positif maupun negatif yang
khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada
umumnya. (Ruslan, 2006: 75)
Pada BPJS Ketenagakerjaan kantor wilayah Semarang, kliping
media cetak telah dilakukan secara rutin dan dilakukan dengan baik serta
sesuai standar dalam membuat kliping berita pada umumnya. Selama
pelaksanaan KKP tugas yang dilakukan adalah mencari pemberitaan di
media cetak terkait informasi mengenai BPJS Ketenagakerjaan kantor
wilayah Semarang. Pemberitaan yang dipantau hanya sebatas pemberitaan
di media cetak saja, tidak ada pemantauan melalui digital media maupun
media televisi.
Pemantauan media pada umumnya adalah kegiatan mengikuti apa
yang dimuat di media, khususnya pemberitaan positif, negatif ataupun netral
bagi perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan kliping berita, yang
kemudian dilanjutkan analisis pemberitaan untuk melihat berita tersebut
termasuk pemberitaan positif, negatif maupun netral, apakah berita tersebut
memuat pesan yang ingin disampaikan perusahaan, dan untuk menilai
apakah pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan sampai dan
dimengerti oleh media sebagai perantara antara perusahaan dan publiknya.
Selain itu juga untuk menilai isu-isu yang saat ini sedang menjadi perhatian
masyarakat.
menggunakan kop surat pada release yang dicetak dan menuliskan deskripsi
organisasi pada bagian akhir. (Rini Darmastuti, 2012:213)
Pada BPJS Ketenagakerjaan kantor wilayah Semarang, presss
release selalu di buat sebagai bukti telah terlaksananya suatu kegiatan. Salah
satu kegiatan penting yang selalu dibuat press release-nya adalah kegiatan
CSR, dan kegiatan seminar atau workshop. Humas BPJS Ketenagakerjaan
kantor wilayah Semarang selalu memberikan press release yang telah dibuat
kepada
pers/redaksi
media
cetak
atau
surat
kabar
lokal
untuk
dipublikasikan.
suatu kondisi dimana eksistensi diri kita bisa lebih dirasakan oleh rekan kerja
lainnya, sehingga kepercayaan terhadap diri kita dapat semakin meningkat.
Selain untuk melakukan pembahasan, evaluasi, maupun koordinasi
mengenai hal-hal yang menjadi tugas atau tujuan perusahaan, briefing juga menjadi
sarana komunikasi antar karyawan untuk semakin mengenal karakter dan menjalin
hubungan baik termasuk menjalin kepercayaan. Internal relations atau hubungan
internal antar karyawan dalam BPJS Ketenagakerjaan kantor wilayah Semarang
juga telah menciptakan suasana kerja yang kondusif dan produktif.
Minggu 2
Tanggal
16 Juni 2015
Kegiatan
Pengenalan jajaran BPJS Kanwil
17Juni 2015
18 Juni 2015
19 Juni 2015
22 Juni 2015
monitoring
Pengarsipan data klien.
Media monitoring melalui google dan
web berita suaramerdeka.com,
jateng.tribun news.com& pelayanan
23 Juni 2015
customer
Media Monitoring web berita tribun
24 Juni 2015
Minggu 3
25 Juni 2015
metro tv news
Pengarsipan data klien & observasi
29 Juni 2015
pelayanan klien
Media monitoring & pelayanan customer
30 Juni 2015
1 Juli 2015
2 Juli 2015
3 Juni 2015
monitoring
absen
Media monitoring sindo news, metro tv
news, suara merdeka.com &
pengsarsipan data klien
Minggu 4
Minggu 5
Minggu 6
Minggu 7
Minggu 8
Minggu 9
6 Juli 2015
7 Juli 2015
8 Juli 2015
9 Juli 2015
10 Juli 2015
13 Juli 2015
14 Juli 2015
Media monitoring
Media Monitoring & penulisan resume
absen
Pengarsipan data klien
absen
Media monitoring
Media Monitoring & penghitungan berita
15 Juli 2015
16 Juli 2015
17 Juli 2015
Libur Lebaran
27 Juli 2015
28 Juli 2015
29 Juli 2015
30 Juli 2015
online
Libur Lebaran
Libur Lebaran
Libur Lebaran
Libur Lebaran
Media Monitoring
Pengarsipan data klien
Pengarsipan data klien
Media monitoring & Analisis
3 Agustus 2015
4 Agustus 2015
5 Agustus 2015
Pemberitaan performa
Pengarsipan data klien
Pengarsipan data klien
Media monitoring Fatwa Haram MUI BPJS
6 Agustus 2015
7 Agustus 2015
10 Agustus
Media Monitoring
2015
11 Agustus
2015
12 Agustus
2015
13 Agustus
2015
14 Agustus
Absen
2015
BAB V
PENUTUP
SARAN
BPJS Ketenagakerjaan adalah suatu badan penyelenggara jaminan sosial bagi
para tenaga kerja di Indonesia. Kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) telah di bagian
humas di tanggal 15 Juni hingga 16 Agustus 2015. Di BPJS Ketenagakerjaan Kantor
Wilayah Semarang. Kegiatan tersebut tentunya telah memberikan banyak ilmu baik
berupa materi maupun pengalaman bagi penulis.
Kesimpulan
Selama berlangsungnya pelaksanaan magang, terdapat berbagai kegiatan
yang harus dilakukan setiap harinya. Kegiatan kehumasan yang dijalankan dapat
dikelompokkan beberapa bagian, yakni kegiatan Media Relations, Internal Relations
dan kegiatan Eksternal Relations. Kegiatan media relations Kegiatan internal
merupakan kegiatan yang berkaitan dan ditujukan untuk lingkup dalam perusahaan.
Elemen internal yang berpengaruh dalam keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan
Kanwil Semarang
eksternal merupakan kegiatan yang berkaitan dan ditujukan untuk luar instansi.
Saran
Pada dasarnya yang dilakukan divisi Humas BPJS Ketenagakerjaan sudah
cukup baik. Masing-masing staf dalam divisi ini juga memegang peran yang berbeda
namun saling berkomunikasi satu dengan lainya. Namun beberapa bagian perlu
untuk membenahi pekerjaanya misalnya :
1. Untuk staf humas bagian pengarsipan perlu untuk rutin melakukan
kliping/monitoring mengingat berita tersebut sangat penting untuk menganalisa
citra perusahaan di mata masyarakat.
2. Saat terjadi banyak pemberitaan terkait kinerja atau hal hal yang berkaitan
dengan citra BPJS Ketenagakerjaan setiap kantor wilayah sebaiknya kooperatif
dengan melakukan media monitoring dan riset pendapat para peserta dan
dilaporkan kepada kantor pusat.
DAFTAR PUSTAKA
Cutlip, M. Scott, Center H. Allen, dan Brom M. Glan. 1999. Effective Public Relations.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Darmastuti, Rini. 2012. Media Relations - Konsep, Strategi, dan Aplikasi. Yogyakarta :
Andi.
Iriantara, Yosal. 2005. Media Relations: Konsep, Pendekatan, dan Praktek. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Jefkins, Frank, dan Yadin, Daniel. 2004. Public Relations Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2006. Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Kreatama.
Rumanti, Sr. Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations Teori dan Praktik.
Jakarta: PT Grasindo.
Ruslan, Rusady. 1997. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relation Perusahaan. Bandung: Nuansa.
Untung, Hendrik Budi. 2008. Coorporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika
Vardiansyah,Dani.2004.Pengantar Ilmu Komunikasi.Bogor: Ghalia Indonesia.