Anda di halaman 1dari 23

DOKTER KELUARGA

SKENARIO 1BLOK KEDOKTERAN KELUARGA


KELOMPOK A - 2

KELOMPOK A-2
Ketua : Haya Farah Khansa 1102012110
Sekertaris : Gina Maharani CDB 1102012099
Anggota : Dewi Nur Azizah 1102011077
Ayu Anggraeni H 1102012036
Deza Harati Z 1102012060
Diah Daryanti Salim 1102012063
Fajri Rozi Kamaris 1102012081
Helena Azhar A 1102012111
Lia Taradipa 1102012143
M. Khoirul Anwar 1102012151

SKENARIO
Tn. M. 50 tahun datang ke klinik Sumber Sehat untuk
berobat penyakit diabetes melitus yang sudah 3 tahun
dideritanya. Tn. M. datang ke klinik ini atas saran temannya.
Menurut temannya, klinik Sumber Sehat pelayanannya
sangat bagus, baik cara pendekatannya maupun jenis
pelayanan yang tersedia karena dokter yang berpraktek di
klinik ini adalah dokter keluarga yang agak berbeda dengan
dokter umum biasa.
Masih menurut temannya dokter keluarga ini tidak hanya
mengobati pasien di klinik, tetapi juga dapat memberikan
pelayanan kunjungan rumah, penyuluhan kesehatan dan
memberikan binaan kepada keluarga di sekitar klinik tersebut.

SASARAN BELAJAR
LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Dokter Keluarga
LO. 1.1. Definisi Dokter Keluarga
LO. 1.2. Sejarah dan Latar Belakang Dokter
Keluarga
LO. 1.3. Batasan Ilmu Dokter Keluarga
LO. 1.4. Tujuan Dokter Keluarga
LO. 1.5. Prinsip dan Standar Pelayanan Dokter
Keluarga
LO. 1.6. Kompetensi Dokter Keluarga
LO. 1.7. Manajemen Dokter Keluarga

1.1. Definisi Dokter Keluarga


Dokter keluarga adalah dokter yang mempunyai
tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan personal, menyeluruh terpadu,
berkesinambungan dan proaktif sesuai dengan
kebutuhan pasiennya sebagai anggota satu unit
keluarga, komunitas serta lingkungannya serta bila
menghadapi masalah kesehatan khusus yang tak
tertanggulangi bertindak sebagai koordinator dalam
konsultasi dan atau rujukan pada dokter ahli yang
sesuai (AAFP, IDI, Singapura )

1.2. Sejarah dan Latar Belakang


Dokter Keluarga

1972

World of National College and


Academic Association of General
Practitioners / Family Physicians
(WONCA).

1981

dengan didirikannya Kelompok


Studi Dokter Keluarga.

1990

Menjadi Kolese Dokter Keluarga


Indonesia (KDKI)

Kurikulum yang telah disepakati dari hasil rumusan kerjasama tripartid


pengembangan dokter keluarga (IDI / KDKI-FK-Depkes) meliputi empat
paket, yaitu :

Paket
A
Paket
D

Pelatihan secara
terprogram &
berkesinambung
an

Paket
C

Paket
B

1.3. Batasan Ilmu Dokter Keluarga


Dokter Praktek Umum

Dokter Keluarga

Cakupan Pelayanan

Terbatas

Lebih Luas

Sifat Pelayanan

Sesuai Keluhan

Cara Pelayanan

Kasus
per
kasus
pengamatan sesaat

Jenis Pelayanan

Peran keluarga

Lebih kuratif hanya untuk penyakit Lebih kearah pencegahan, tanpa


tertentu
mengabaikan pengobatan dan
rehabilitasi
Kurang dipertimbangkan
Lebih diperhatikan dan dilibatkan

Promotif dan pencegahan

Tidak jadi perhatian

Jadi perhatian utama

Hubungan dokter-pasien

Dokter pasien

Awal pelayanan

Secara individual

Dokter pasien teman sejawat


dan konsultan
Secara individual sebagai bagian
dari keluarga komunitas dan
lingkungan

Menyeluruh, Paripurna, bukan


sekedar yang dikeluhkan
dengan Kasus
per
kasus
dengan
berkesinambungan sepanjang hayat

1.3. Tujuan Dokter Keluarga


Tujuan pelayanan dokter keluarga
mencakup bidang yang amat luas sekali. Jika
disederhanakan secara umum dapat
dibedakan atas dua macam (Azwar, 1995) :
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

1.4. Prinsip dan Standar Pelayanan


Dokter Keluarga
PRINSIP PELAYANAN
1. Dokter kontak pertama
( first contact )
2. Layanan bersifat
pribadi ( personal care )
3. Pelayanan Paripurna
( comprehhensive )
4. Pelayanan
berkesinambungan
(continuous care )

5. Mengutamakan
pencegahan
( prevention first )
6. Koordinasi
7. Kolaborasi
8. Family Oriented
9. Community
Oriented

Prinsip Dokter Keluarga Menurut


WHO&WONCA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.

Pelayanan yang holistik dan komprehensif


Pelayanan yang kontinu
Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai
bagian integral dari keluarganya
Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga,
lingkungan kerja, dan lingkungan tempat
tinggalnya
Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertanggungjawabkan
Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu

Standar Pelayanan Dokter Keluarga Menurut


Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI)
Standar pelayanan dokter keluarga meliputi:
A. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik
1. Standar pelayanan paripurna
2. Standar pelayanan medis (standard of
medical care)
3. Standar pelayanan medis (standard of
medical care)
4. Standar pelayanan menyeluruh (standard of
holistic of care)
5. Standar pelayanan terpadu (standard of
integration of care)

B. Standar perilaku dalam praktik


(standard of behaviour in practice)
1. Standar perilaku terhadap
pasien
2. Standar perilaku dengan mitra
kerja di klinik (standard of
partners relationship in
practive)

1.5. Kompetensi Dokter Keluarga


Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tahun 2006
1. Keterampilan komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar ilmu biomedik, ilmu klinik,
ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran
keluarga
4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu,
keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang
komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinir dan
bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer
5. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri atau belajar sepanjang
hayat
7. Etika moral dan profesionalisme dalam praktek

Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yang


dimiliki, yaitu (Azrul Azwar, dkk. 2004) :
Care Provider
Communicator
Decision Maker
Manager
Community Leader

1.7. Managemen Dokter Keluarga


Prosedur Pelayanan Dokter
Keluarga :

Menunjukka
n kartu
askes / ID

Rawat jalan
tingkat I di
dokter
keluarga

Rujukan ke
RS / Dr.
Spesialis
(jika perlu)

Pasien sakit
kronis
mendapatk
an surat
rujukan
kembali

Pelayanan Obat Dokter Keluarga

Jumlah obat
yang
diberikan
maksimal
.untuk 30
(tiga puluh)
hari
Pelayanan Obat Kronis

Jumlah obat
yang
diberikan
maksimal
untuk 7
(tujuh) hari
Pelayanan Obat Biasa

Resep

Dapat
diambil di
apotek
provider /
langsung
oleh dokter

Rujukan
Rujukan Medis
Rujukan Pasien

Rujukan Ilmu
Pengetahuan
Rujukan bahan
pemeriksaan
laboratorium

Rujukan
Kesehatan
Rujukan Tenaga

Rujukan Sarana

Rujukan
Operasional

Tata Cara Rujukan


Pasien

Dijelaskan selengkap mungkin alasan dilakukan konsultasi dan rujukan

Dokter

Harus melakukan komunikasi langsung dengan dokter yang dimintai


konsul.

Surat Rujukan

apakah hanya untuk memastikan diagnosis, menginterpretasikan hasil


pemeriksaaan khusus, memintakan nasihat pengobatan atau yang
lainnya.

Pembagian Wewenang dan


Tanggung Jawab
Interval Referral
Collateral Referral
Cross Refferal
Split Referral

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai