Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Alkaline
compou
nd
Hidrolisis
protein
Protease
Enzyme
Enzym
chain
stabilit
y
Managing
efisiensi
Managing
suspecibility
Hidrolisat
dengan
peptida yang
spesifik dan
baik
Acid
compoun
d
Penentuan asam amino dengan hidrolisis asam 6 M HCl pada temperatur 1100C
mengakibatkan rusaknya triptofan (Tsugita & Scheffler, 1982).
Penggunaan protease dalam hudrolisis protein tidak mengganggu reaksi utama, dan tidak
mempengaruhi nutrisi protein(Maldonado, 1998)
Hidrolisis protein dengan Enzim protease lebih baik dengan spesiftas tinggi terhadap
substrat, sehingga meningkatkan karakteristik nutrisi(Castro et al, 2011)
Perbahan sebagian kecil struktur protein mengakibatkan dampak pada fungsi enzim, dimana
terdapat inhibitor, kebutuhan kofaktor dan bahkan atolisis (McGeagh et al, 2011)
Peptida bioaktif adalah fragmen protein spesifik yang berdampak positif pada fungsi atau
kondisi tubuh dan akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan (Kitts & Weiler 2003).
Mereka mempengaruhi banyak proses biologi termasuk membangkitkan perilaku, saraf,
hormonal, respons nutrisi dan gastrointestinal (Clare & Swaisgood 2000)
PROTEASE
Protease (biasa disebut peptidase, proteolitik enzim, protein
hidrolase) mengkatalisis ikatan amida(peptida) untuk
menghidrolisis protein atau substrat peptida.
Ikatan peptida
Gambar 2. Struktur protease
Protease aspects
Protease
Aminopeptidase A (EC 3.4.11.1)
Carboxypeptidase B ( EC 3.4.17.2)
Chymotrypsin (EC 3.4.21.1)
Papain(EC3.4.22.2)
Pepsin(EC3.4.23.15)
Subtilisin(EC3.4.22.2)
Reaksi hidrolisis
Pelepasan N-terminal Leu, tapi bisa juga
asam amino lain, termasuk Pro, tapi tidak
Arg atau Lys
Pelepasan N-terminal Arg and Lys dari
oligopeptida ketika P1 bukan Pro
Pelepasan C-terminal asam amino, tapi
sedikit atau tidak bereaksi dengan -Asp,
-Glu, -Arg, -Lys or -Pro
Preferensi pelepasan C-terminal Lys atau
Arg
Preferensi pelepasan N-terminal Tyr, Trp,
Phe, Leu atau Arg
Preferenceforanaminoacidbearingalar
gehydrophobicsidechainattheP2positi
on.
Preferentialcleavage:hydrophobic,prefer
ablyaromaticresidues.
Preferenceforanaminoacidbearingalar
Chemical modifications
Immobilization of
enzymes
Managing
Proteases efficiency and
substrate susceptibility
Ultrsound treatment
pyromellitic
Lysine
anhydride acid
residues
carried out
& poly maleic
in bromelain carried out
anhydride
Covalent attachment of
caboxymethylcellulose
surface of
trypsin
changes
changes
the protein
positive charge
decrease dehydration
and/or provide
thermodynamic barriers
to unfolding
improved enzyme
thermostability and
pH stability
Imobilisasi Enzim
Imobilisasi enzim adalahproses pelekatan pada suatu
bahan atau wilayah yangmeningkatkan aktivitas
katalitik. Dan dapat digunakan berulangkali dan terus
menerus(Bickerstaf, 1997).
Manrich
Manrich
et al.
2008
et al. 2008
trypsin
immobilized on
chitosan activated
with glycidol
Ju et al.
Ju et al.
2012
2012
chymotrypsin immobilized
through covalent-bonding onto
Fe3O4-CS nanoparticles
approximately, threefold
more stable than glyoxyl
agarose derivative, at 70 C
Ultrasound
Ma et al mengobservasi aktivitas alcalase yang
meningkat maksimum setelah dikenakan ultrasonik
selama 4 menit dengan intensitas 80 W, tapi saat
dikenakan ultrasonic 10 menit aktivitas alcalase
under which Alcalase activity
activity of Alcalase was increased to
menurun.
was increased by 5.8%
Ma et al.
Ma et al.
2011
2011
Tailoring Enzyme
Teknologi baru dan program komputasi untuk
menemukan protein terkini yang menyelesaikan
masalah Keterbatasan enzim(eijsink et al, 2004).
MANAGING SUBSTRAT
SUSCEPTIBILITY
Peningkatan kestabilan enzim dapat juga dilakukan
peningkatan sensitivitas enzim itu sendiri dengan
substratnya dengan denaturasi.
Penyesuaian kondisi lingkungan seperti suhu, tekanan,
pH, konsentrasi pelarut mengakibatkan protein
terdenaturasi, tapi berefek pada substrat berikatan
dengan mudah dengan enzim.unfold(Franks et al,
1998).
Pemberian panas meningkatkan rantai protein mudah
diakses(Agboola, 1996).
Pelunakan daging sapi diteliti dengan kondisi suhu 60700C dan 200 Mpa, meningkatkan kerja proteolisis(Ma &
modifications of
modifications
sensory
qualityof
sensory
quality
texture
or flavor
texture
flavor
(Lahl
& or
Braun,
(Lahl & Braun,
1994)
1994)
Hidrolisis
Protein
pada
makanan
dengan
Hidrolisis
Protein
pada
makanan
penambahan asam dapat membahayakan dengan
bagi
penambahan
asam
dapat
membahayakan
bagi
manusia.
manusia.
gelation
gelation
emulsifying
emulsifying
and
foaming
and
foaming
characteristics
characteristics
Disadvantage
kondisi
hidrolsisis
harus
dikontrol
karena
dapat
mengakibatkan efek yang tidak
diinginkan, seperti timbul
peptida yang terasa pahit
produksi(Jung et al, 2005) dan
juga peptida yang hidrofobik.
Sehingga
menurunkan
kelarutan(Creusot et al, 2008).
hydrolyzed by
Alcalase &
Flavourzyme
Flavourzyme was
used,
a
65%
decrease in IgE
reactivity after 300
min of hydrolysis
Beresteijin et al
hydrolysates of casein
and whey proteins
hydrolysates
present
high
nutritional values and the same
amino acids as the native proteins
Taste preservation
Peptida pahit dapat dihasilkan selama proses hidrolisis protein
(Glendinning, 1994)
Adanya korelasi antara peptida pahit dengan panjang rantai,
hidrofobisistas dan juga adanya N- and C-terminus (Maehasia, 2009)
Penggunaan enzim yang sesuai akan mereduksi rasa pahit selama
hidrolisis protein.
Kodera et al menghidrolisis protein dengan menggunakan protease
D3(hasil purifikasi protein dari kotiledon kecambah kedelai) dimana
peptida yang dihasilkan memiliki rasa pahit yang lebih kecil daripada
menggunakan subtilisin,pepsin, tripsin.
Cheesemaking
Rennetm
engandung
enzim
proteolytic
(protease)
yang
memisahk
an susu
menjadi
bagian
padat dan
cair.
Protein dari
kasein pada
keju dipecah
menjadi
peptidapeptida yang
berat
molekulnya
rendah dan
asam-asam
amino oleh
beberapa jenis
enzim
proteolitik(Fox
Cleaning process
Protein-based residues cause problem during cleaning procedures
The first detergent containing protease was marketed in 1960s, using
subtilisins from Bacillus licheniformis (Saeki et al, 2007)
Study Alcalase as cleaner efficiency in remove casein dan Hb
(Turner et al, 2005)
Kesimpulan
Proses bioteknologi pangan didesain untuk
menghasilkan hidrolisat yang spesifik dan menghasilkan
(peptida bioaktif), dalam hal ini dapat digunakan enzim
protease. Proteolisis dapat mengubah protein dalam
makanan, yaitu kelarutan, gelatinisasi, pengemulsian,
reduksi alergi protein, pengubahan rasa, penghasilan
peptida bioaktif.