Cerpen
Cerpen
sepatu Rizky pada ahlinya tukang sol sepatu, karena baju yang sudah sobek bolong pun bisa
kembali bagus setelah dijahit begitu juga dengan sepatu sejelek apapun sepatu kalau sudah
disol sama ahlinya pasti kembali bagus, biayanya juga ekonomis iya kan bu? usul Bapak,
Ibu tersenyum dan setuju dengan usul Bapak. iya yah. Iya kalau begitu pulang sekolah
Rizky sepatunya langsung Ibu serahkan sama tukang sol sepatu keliling
Ayah dan Ibu menunggu Rizky pulang dan menunggu tukang sol sepatu tiba, begitu
terdengar suara tukang sol sepatu Ibu segera memanggil tukang sol sepatu padahal Rizky
belum pulang. pak sini pak saya mau sol sepatu anak saya tapi anak saya belum pulang tapi
Bapak jangan khawatir ini sudah jam 5 sore pasti anak saya sebentar lagi pulang Pak
Maryadi tukang sol sepatu itu menunggu di halaman rumah sederhana Rizky tak lama
kemudian Rizky pun tiba. akhirnya kamu pulang juga Ky, Ky Bapak sama Ibu mau solkan
sepatu kamu sama pak Maryadi. Yah karena Bapak sama Ibu belum bisa membelikan sepatu
baru tapi dijamin sepatu kamu sama Pak Maryadi bisa dibuat seperti baru lagi jelas Ayah.
Rizky pun melepaskan sepatunya. emangnya Bapak bisa memperbaiki sepatu yang
udah butut gini? tanya Rizky sambil memberikan sepatunya pada Pak Maryadi, Pak Maryadi
tersenyum. serahkan saja sama Bapak dijamin bagus dan hasilnya seperti baru lagi ucapnya
meyakinkan Rizky. Rizky pun duduk di samping Pak Maryadi melihat sepatunya yang
sedang diperbaiki.menurut Bapak sepatu ini masih bagus dan jauh dari kata butut ucapnya
sambil melihat Rizky. Rizky pun bengong dan merasa heran sepatunya dibilang masih bagus.
bagus dari mana pak, itu kan sudah bolong? sahut Rizky, sambil memperbaiki sepatu Rizky
Pak Maryadi menceritakan pengalamannya. dulu Bapak berjalan sana-sini menawarkan jasa
sol sepatu namun hanya satu dua orang yang sepatunya disol sama Bapak hingga waktu
sampai sore jumlah sepatu yang disol hari itu tidak bertambah Bapak pun enggan untuk
pulang ke rumah karena belum mendapatkan uang yang cukup untuk kebutuhan Bapak dan
keluarganya akhirnya Bapak pun memutuskan untuk istirahat sejenak dan salat berjamaah di
masjid setelah itu Bapak pulang ketika pulang Bapak menemukan sepatu sport yang sudah
parah bolongnya banyak, alas sepatunya sudah terlepas yang tergeletak di pinggir selokan.
Bapak pun mengambilnya dan menurunkan tanggungannya di pinggir jalan untuk
memperbaiki sepatu itu, satu jam Bapak memperbaiki sepatu itu Bapak menyimpan sepatu itu
diikatkan di atas kotak alat sol kemudian Bapak melanjutkan perjalanan untuk pulang bawa
uang seadanya namun Allah Swt menunjukkan kebesaranNya menghendaki rezeki dari sepatu
butut itu hingga tidak menyangka orang yang memanggilnya menghentikan langkahnya
tertarik pada sepatu yang baru saja diperbaiki hingga membelinya dengan harga yang cukup
besar.
Bapak memang tak mematok harga namun orang itu yang membeli sepatu itu dengan
ikhlas sebesar 100 rIbu rupiah sungguh saat itu Bapak bersyukur alhamdulilah dari sepatu
butut ternyata mendatangkan rezeki yang begitu luar biasa melebihi dari penghasilan Bapak
yang biasanya mendapat 50-70 rIbu rupiah. Allah Swt sungguh maha segalanya dan
menghendaki segala sesuatu cerita Pak Maryadi sampai selesai memperbaiki sepatu Rizky.
Rizky yang ikut terjun dan menjadi pendengar baik dalam cerita dan pengalaman pak
Maryadi membuatnya tak sadar bahwa sepatunya telah usai diperbaiki. ini de sepatunya
sudah bagus kan? ucap Pak Maryadi sambil memberikan sepatunya pada Rizky. Rizky
terkagetkan dan terkejut dengan hasilnya. wow, sepatu Rizky bagus lagi mengkilat lagi
warnanya, yah bu sepatu Rizky udah gak butut lagi gak perlu deh Rizky beli sepatu baru bu
karena ini lebih dari baru sahutnya sambil mencoba sepatunya. pak terima kasih yah sudah
memperbaiki sepatu anak saya ucap Ibu. ini pak sebagai tanda terima kasihnya atas jasa
Bapak yang telah memperbaiki sepatu anak saya tambah Ayah sambil memberikan uang
pada Pak Maryadi. pak maksih yah sepatu yang asalnya butut juga akan menjadi rezeki buat
Rizky sambung Rizky.sama-sama pa, bu, de, kalau gitu saya keliling lagi pamit Pak
Maryadi kemudian berkeliling lagi. Rizky pun sekolahnya kembali semangat lagi dan tak
pernah mengeluh untuk meminta sepatu baru pada orangtuanya karena sepatu bututnya telah
menjadi sepatu yang sangat bagus.