Contoh RPJMD 2010-2015
Contoh RPJMD 2010-2015
PENDAHULU
AN
A. Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010 2015 merupakan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025 yang ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2010. RPJMD 2010
- 2015 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat
Daerah dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah
(Renstra-SKPD)
dan
Desa
dalam
menyusun
rencana
rangka
pencapaian
sasaran
pembangunan
daerah.
Untuk
dari
visi,
misi,
dan
program
Kepala
Daerah
yang
melaksanakan
pembangunan
dalam
rangka
mencapai
tujuan
Wonosobo,
serta
menjawab
tiga
pertanyaan dasar
yaitu
kemana
2.
Undang-Undang
Nomor
3 Tahun
2002
tentang
Pertahanan
4.
5.
6.
Undang-Undang
Perencanaan
Nomor
25
Tahun
Pembangunan
2004
Nasional
tentang
(Lembaran
Sistem
Negara
Undang-Undang
Nomor
Pemerintahan Daerah
32
Tahun
2004
tentang
telah diubah
Nomor
12
beberapa
Tahun
kali, terakhir
dengan
Tahun
2004 tentang
Antara Pemerintah
Undang-Undang
Nomor
PembangunanJangka
17
Panjang
Tahun
2007
Nasional
tentang
Tahun
Rencana
2005-2025
Dan Pengawasan
(Lembaran
Penyelenggaraan
Negara Republik
Indonesia
Pemerintahan
Tahun
2005
Indonesia
Nomor 4593);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4664);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 03 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan
Laporan
Pemerintahan
Keterangan
Daerah
Kepada
Pertanggungjawaban
Pemerintah,
Kepada
Daerah
Lembaran
Negara
Republik
Dan
Penyebarluasan
Peraturan
Perundang
-undangan;
19. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010
2014;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
Tahun
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah
2006
tentang
Daerah
dan
Pelaksanaan
Musyawarah
Perencanaan
Tahun
2009
Daerah
Tahun
2010
tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
kegiatan
pembangunan
daerah
pembangunan
yang
diarahkan
disemua
pada
bidang
dalam
pengembangan
dan
di
penyusunan
lingkungan
RENSTRA
Pemerintah
SKPD
tahun
Kabupaten
2011
Wonosobo
2015
dan
dalam
pedoman
yang
meliputi
aspek
geografi
berdasarkan
hasil
analisis
dan
kajian
gambaran
ini
menyajikan
gambaran
hasil
pengolahan
data
dan
dilakukan
pada
dan
perumusan
Wakil
Bupati
yang
program
dan
kegiatan
mewujudkan
visi
dan
merupakan
misi.
payung
pembangunan
Berisi
di
tentang
pada
dalam
strategi
dipilih
dengan
target
capaian indikator
kinerja,
dan
capaian
yang bersifat
mandiri
setiap tahun
RKPD
dan
RAPBD
tahun
pertama
dibawah
Hal
ini
penting
untuk
menjaga
kesinambungan
Pedoman
transisi dimaksud
antara
lain
bertujuan
pembangunan
yang
akan
dihadapi
dalam
antar sektor,
antar
ruang,
antar
waktu,
antar
fungsi
pedoman
bagi
penyusunan
RKPD yang
memuat
BAB
II
GAMBARAN UMUM KONDISI
DAERAH
A. Geograf dan Demograf
1. Geografi
0
7 .04.40
garis
Lintang
Selatan
(LS)
serta
109 .43.19
dan
110 .04.40 garis Bujur Timur (BT), dengan luas 98.468 ha (984,68
2
km ) atau 3,03 % luas Jawa Tengah. Komposisi tata guna lahan terdiri
atas tanah sawah mencakup 18.696,68 ha (18,99 %), tanah kering
seluas 55.140,80
(19.20 %),
ha
(55,99 %),
hutan
negara
18.909,72
ha
perkebunan
Wonosobo
sebagai
daerah
yang
terletak
di
sekitar
menjadi 12 15
C di
siang hari. Rata-rata hari hujan adalah 196 hari, dengan curah hujan
rata-rata 3.400 mm, tertinggi di Kecamatan Garung (4.802 mm) dan
terendah di Kecamatan Watumalang (1.554 mm).
Berdasarkan kajian Tata Ruang Kabupaten Wonosobo sistem
perdesaan yang
dikembangkan
sebagai
kawasan
Agropolitan
adalah
Kawasan
PPK
(Pusat
Pelayanan
Kawasan)
yang
mencakup
wilayah
adalah
kawasan
yang berfungsi
melindungi
kelestarian
Hutan
perlindungan
bencana
Kawasan
budidaya
adalah
wilayah
yang
sesuai
dengan
komoditas
yang
berkembang
di
kabupaten Wonosobo.
d. Kawasan
Peruntukan
Perikanan
diprioritaskan
dikembangkan
Kawasan
peternakan
ternak
besar
diprioritaskan
yang
dikelola
berkelanjutan
Kawasan
dengan
yang
serta
Jalur
Kertek-Sapuran-Kepil
dengan lokasi
di
Rumah
tangga
dikembangkan
di
seluruh
wilayah
Kecamatan.
i. Kawasan peruntukan pariwisata diarahkan pada kawasan sebagai
berikut :
1). Kawasan Wisata Alam,
1
0
Kawasan
di
Kecamatan
Kejajar,
1
0
Kecamatan
Jumlah
90.97
3
88.50
0
57.02
7
46.42
9
54.71
4
45.40
0
61.39
3
57.19
6
60.89
7
67.35
0
70.29
5
58.28
8
66.34
1
35.98
3
28.02
7
888.81
3
Prosentase
10,23
9,9
6
6,4
2
5,2
2
6,1
6
5,1
1
6,9
1
6,4
3
6,8
5
7,5
7
7,9
0
6,5
6
7,4
6
4,0
5
3,1
5
100
20
Tabel II.2
Jumlah Penduduk dirinci menurut Struktur Usia Kondisi Bulan Mei 2010
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Kelompok
Umur
(th)
0
54
109 14
15 19
20 24
25 29
30 34
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
65 69
70 74
74 +
JUMLAH
31.08
8
39.76
0
40.46
0
40.68
8
39.94
1
41.83
4
37.94
6
34.87
5
32.46
1
28.08
9
22.93
9
18.74
1
12.18
1
11.79
78.15
1
10.41
3
451.36
Sumber : Dinas Kependudukan 3dan
Catatan Sipil
Menurut tabel
Jumlah
Perempua
n
29.54
0
37.74
7
38.30
5
39.55
3
39.46
9
41.24
5
38.08
4
34.74
4
32.67
3
27.15
7
21.82
5
16.31
5
12.53
8
10.82
07.75
4
9.68
1
437.45
0
Prosentase
60.62
7
77.50
7
78.76
5
80.24
1
79.41
0
83.07
9
76.03
0
69.61
9
65.13
4
55.24
6
44.76
4
35.05
7
24.71
9
22.61
7
15.90
5
20.09
3
888.81
3
6,8
2
8,7
2
8,8
6
9,0
3
8,9
3
9,3
5
8,5
5
7,83
7,3
2
6,2
1
5,0
3
3,9
4
2,7
8
2,5
4
1,7
8
2,2
6
100
periode
pertumbuhan
tahun
PDRB,
2005-2009
laju
inflasi,
dapat
PDRB
dilihat
dari
perkapita,
indikator
dan
angka
pembangunan
pada
kesejahteraan
dan
sebagai
a. Pertumbuhan Ekonomi /
PDRB
Salah satu tolok ukur untuk mengukur pembangunan ekonomi
regional
adalah
Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB).
Perkembangan Nilai PDRB dari tahun 2005 2009 dapat dilihat dari
Tabel II.3
Perkembangan Nilai PDRB atas Dasar Harga
Berlaku dan Konstan Tahun 2005 2009 (dalam
jutaan rupiah)
Harga
Berlaku
Nil
Perkembanga
ai
n
2.309.638,
169,6
86
7
2.630.737,
193,2
89
2
2.962.993,
217,6
79
7
3.332.061,
244,7
77
8
3.584.212,
263,3
92
1
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
Data
dalam
tabel
di
atas
Harga Konstan
Nila
i
1.570.347,
68
1.621.132,
33
1.679.149,
17
1.741.148,
31
1.811.092,
67
menunjukkan
Perkembanga
n
115,3
6
119,1
0
123,3
6
127,9
1
133,0
5
bahwa
rata-rata
atas
1.684.574.032.083
menunjukkan
dasar
atau
bahwa
harga
123,75%.
selama
konstan
sebesar
Rp
Kondisi
semacam
itu
tahun
penyelenggaraan
2005
2006
2007
2008
2009
3,19
3,24
3,58
3,69
4,02
Data
dalam
tabel
diatas
menunjukkan
bahwa
rata-rata
Lapangan Usaha
2005
2006
2007
2008
2009
3,41
3,34
3,31
3,36
3,85
Pertania
n
Pertambangan dan Penggalian
4,33
4,68
3,60
1,67
0,11
Industri Pengolahan
1,89
2,77
2,70
2,55
2,41
3,97
0,32
2,59
3,07
3,34
Banguna
n
Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
3,38
3,06
4,34
4,39
6,01
3,62
4,03
4,56
4,09
4,62
2,39
2,75
5,89
5,88
5,6
3,41
2,68
3,98
4,17
4,39
3,22
3,14
2,89
3,81
4,16
PDRB
3,19
3,24
3,58
3,69
4,02
Lapangan Usaha
2005
2006
45,0
4
0,69
47,42
Pertania
n
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air bersih
10,55
12,1
7
1,08
5
6
Banguna
n
Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Sumber : BPS
Wonosobo
Kabupaten
4,06
12,5
4
6,67
6,16
11,5
8
4,01
2007
2009
0,60
0,92
4,04
4,09
12,28
6,18
11,6
6
4,01
2008
6,01
11,4
7
6,46
6,02
11,4
3
6,06
11,63
Harga Berlaku
2005
2.037.774,41
1.997.121,61
2006
2.099.787,23
3.406.711,37
2007
2.164.192,27
3.818.891,36
2008
2.229.811,50
4.267.223,88
2009
2.300.951,42
4.553.659,76
Sedangkan
b. Inflasi
Tabel II.8
Laju Inflasi Kabupaten Wonosobo Tahun 2005 2009
Tahun
Kumulatif Inflasi
(%)
16,77
2005
2006
7,3
7
9,8
9
10,
3
3,0
1
9,4
7
2007
2008
2009
Rata-rata
Sumber : BPS Kabupaten Wonosobo
Kesejahteraan Sosial
Indek Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah
satu
bagi pembangunan
manusia
disebabkan
beberapa kapasitas
yaitu
Sehat dan
Tahu
n
Satuan
2006
Tahun
%
69,0
0
88,9
0
200
7
69,20
88,91
2008
69,4
9
88,9
1
2009
69,74
89,27
Rupiah
Tahun
621.00
0
6,00
68,8
0
624.600
6,11
69,22
626.77
0
6,11
69,5
5
629.26
0
6,27
70,08
optimalnya
penganggaran
pada
beberapa
prioritas
Pendidikan
Pembangunan
strategis
dalam
pendidikan
keseluruhan
menempati
upaya
peran
membangun
sangat
kehidupan
Selain
itu,
khususnya
millennium
berbagai
kesepakatan
development
goals
internasional
(MDGs),
yang
menetapkan bahwa sebelum tahun 2015 semua anak baik lakilaki maupun perempuan menyelesaikan pendidikan dasar, dan
Deklarasi UNESCO tentang Education for All (EFA) telah pula
menjadi dasar pelaksanaan pembangunan pendidikan di Indonesia.
Pembangunan pendidikan telah berhasil meningkatkan taraf
pendidikan
masyarakat
Indonesia
yang
ditandai
dengan
menjadi
sebesar
6,18
tahun
pada
tahun
2009,
meningkat
tahun
menjadi
2005
52,00
adalah
sebesar
49,15
2009.
manajemen
pelayanan
pendidikan
dan
keterbukaan,
akuntabilitas,
dan
peran
serta
telah
dilakukan
penjaminan
mutu
pekerjaan
Tahun
2007
Tentang
Sistem
Perencanaan
Tahunan
dan
b.
Kesehatan
Pencapaian
kesehatan
dan
yang
pemerintah
status
pusat
dan
daerah
serta
gizi
masyarakat
dilaksanakan
berbagai
oleh
komponen
(3)
alat
sumberdaya
kesehatan dan
kesehatan;
dan
manusia kesehatan;
makanan;
(6)
(5)
(4)
sediaan
manajemen
pemberdayaan
dan
masyarakat.
Indikator
1
Satuan
Angka Harapan
Hidup
Angka Kematian Ibu
2
3
Tahun
2007
68,9
per seratus
ribu
kelahiran
per mil
kelahiran
hidup
%
Angka Kematian
Bayi
Prevalensi Gizi
Kurang
2006
2008
69.5
69,2
71,68 174,6
8
kesehatan
Ibu
dan
anak
14,34
21,51
15,35 15,84
11,33
10,26
14,03 10,02
terus
mengalami
dipengaruhi
oleh
berbagai
faktor
diantaranya
adanya
Indikator
Cakupan
Tahun
2006
2007
Satuan
Orang
%
11.14
3
67,96
11.727
69,42
2008
12.43
7
79,9
2
2009
12.734
86,4,42
Status
Gizi
masyarakat
juga
mengalami
peningkatan
peningkatan
ekonomi
keluarga
70,44
123,3 115,75
9
Derajat
2009
melalui posyandu
dan
pemberian
makanan
tambahan
bagi
Tabel
II.12
Data Cakupan Program Gizi Masyarakat Tahun 2006 - 2009
No.
Indikator
1
2
3
4
5
Satuan
6
7
8
2006
2007
2008
264
1,99
13.244
98,01
208
1,65
12.332
98,35
246
238
1,68 1,69%
14.352 13.771
98,32 98,30
%
%
%
%
1,79
11,3
3
84,6
02,28
1,21
10,2
6
86,7
51,78
1,40
14,0
3
79,3
64,81
0.73
10.0
2
84,2
83,96
3,51
3,51
3,25
2,67
2050
49,9
1892
39,6
1884
39,6
1905
40,1
Anak
%
Anak
%
K.kal
Gr
pelaksanaan,
pertanggungjawaban
pengendalian,
pembangunan
menyusun
pengawasan
kesehatan
perumusan
dan
terus
kebijakan
terus
ditingkatkan.
Sementara
itu,
pemberdayaan
Kepemilikan tanah
Berdasarkan sumber dari Kantor Pertanahan Kabupaten
Wonosbo tahun 2010, Masih rendahnya kepemilikan sertifkat
tanah sebagai bukti sah atas kepemilikan tanah merupakan
permasalahan pertanahan yang mendasar di Kabupaten Wonosobo
yang bisa menjadi permasalahan serius. Sampai dengan tahun
2009 dari 620.641 bidang tanah sudah 126.660 bidang atau
20,41 % tanah bersertifikat dan meningkat 2,5 % dalam kurun
waktu 5 tahun. Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah
tanah yang telah bersertifikat yang berarti bahwa kesadaran
masyarakat mulai terketuk akan arti penting sertifkat sebagai alat
bukti sah kepemilikan atas tanah.
d.
Kesempatan Kerja
2009
Salah
satu
upaya
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
Tabel II.13
Data Penempatan Tenaga Kerja Kabupaten Wonosobo Tahun 2006
- 2009
Tahun 2006
AKL
Tahun 2007
AKAD
183
502
AKAN
2.557
AKL
95
3.242
AKAD
1.451
Tahun 2008
AKAN
1.751
AKL
AKAD
22
979
3.297
Tahun 2009
AKAN
1.217
AKL
327
2.218
AKAD
1.399
2.661
upaya
pemberdayaan
masyarakat
penganggur
dan
Upah Minimum
Kebutuhan
Hidup
Kegional
(UMK)
yang
disesuaikan
2
0
AKAN
935
Gambar. II.2
Perbandingan UMK dengan KHL di kabupaten Wonosobo
e.
Angka Kriminalitas
Upaya penanggulangan gangguan keamanan, ketertiban
dan
tindak kriminalitas
menunjukkan
peningkatan
walaupun
Kepolisian
terpadu
dengan
Kewilayahan
Instansi
terkait
maupun
Operasi
menunjukkan
Kepolisian
hasil
yang
diwujudkan.
Turunnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum
serta berbagai
tindak kejahatan yang semakin berani berakibat pudarnya rasa
persatuan dan kesatuan
masyarakat
terhadap
masyarakat.
Kepatuhan
hukum merupakan
dan disiplin
prasyarat
sekaligus
kondusif.
keanekaragaman
budaya,
Perbedaan pemahaman
kondisi
sosial,
terhadap
kesenjangan
apabila
tidak
dibina
dan
dikelola
secara
baik
dapat
39
Tabel II. 14
Jumlah Kasus Kriminalitas Tahun 2006 2009
NO
URAIAN
2006
2007
2008
2009
Pembunuhan
Aniaya Berat
Pencurian dg pemberatan
Pencurian dg kekerasan
6
7
6
6
6
8
59
2
9
1
2
1
3
3
1
2
43
Curanmor
Kebakaran / pembakaran
1
2
0
2
Uang Palsu
9
3
1
6
3
1
Narkotika
Perkosaan
10
Kenakalan Remaja
11
Pencurian biasa/ringan
3
8
1
50
12
2
4
3
9
8
7
3
1
2
17
12
0
1
7
1
30
-
13
Penipuan
1
3
2
14
Penggelapan
15
Perjudian
16
Pengrusakan
1
7
2
17
Pengroyokan
18
Pemerasan
19
12
20
21
Pencurian
kayu
UU Darurat (petasan, bw sajam)
22
Buang bayi
23
24
Penyuapan
25
Penghinaan
26
Pencemaran
27
28
Melarikan Perempuan
29
KDRT
12
30
TKI Illegal
31
Korupsi
32
33
Subsidi
Pupuk
Traficking
34
35
UU Lingkungan Hidup
36
163
258
280
322
JUMLAH PENDUDUK
773.96
7
2,11
ANGKA KRIMINALITAS
Sumber : Polres Kabupaten Wonosobo
1
8
6
baik
pencurian
dengan
30
2
16
pemberatan,
kasus
pencurian
Pembangunan
jumlah
mengembangkan
grup
dibidang
kesenian
kesenian
dan
tradisional
seni
dan
gedung
budaya
olahraga.
diharapkan
akan
meliputi
Upaya
mampu
dalam
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
1
8
1
21
3
2
1
3
25
Regional
1
8
1
Nasional
Internasional
2
5
37
Lokal
Jumlah
2
2
25
8
5
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonosobo
10
Tabel II.16
Daftar Kelompok Kesenian di Kabupaten
Wonosobo Tahun 2006-2009
No.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Tahu
2006
200 n
200
7
8
1
Angguk
25
29
29
2
Kuda Kepang
448
455
455
3
Daen
12
15
15
g
4
Roda
54
64
64
t
5
Bangilun
16
16
16
6
Kubrosiswo
17
17
17
7
Cepetan
3
3
3
8
Dayakan
20
22
22
9
Monyetan
1
1
1
Gambus
26
30
30
Cekok Mondol
4
4
4
Barongsay
6
16
16
Liongsay
6
9
9
Andu
2
2
2
Reog
3
5
5
Wulang Bunu
16
16
16
Campur Bawur
5
5
5
Sanggar Tari
4
8
8
Rebana
427
438
438
Band
46
50
50
Karawitan Campursari
50
56
56
Rosidah
23
23
23
Jamjanen
22
22
22
Genjringan
12
12
12
Ayun - Ayun
44
44
44
Kulintang
4
4
4
Keroncong
9
9
9
Solo Organ
5
5
5
Terbang Jawa
43
43
43
Bundengan
1
1
1
Calung
1
1
1
Dangdut/Orkes Melayu
30
30
30
Thek Thek
5
7
7
Terbang Arab
30
30
30
Lainnya
6
6
6
Jumla
1426
1506
1506
Sumber : Dinas Pariwisata hdan Kebudayaan Kab. Wonosobo
Jenis Kesenian
2009
25
463
12
54
16
17
3
20
1
26
4
6
6
2
3
16
5
4
127
100
60
0
0
6
0
0
0
0
0
2
0
0
5
30
12
1025
C. Pelayanan Umum
Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk
jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik
yang
menjadi
umum
yang
mencakup
kesejahteraan
dan
pemerataan
ekonomi,
pada
aspek
pelayanan
umum
selama
urusan
a. Pendidikan
Angka Partisipasi sekolah (APS) merupakan ukuran daya
serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka
tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama
usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan
seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan
jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah.
Sehingga, naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan
sebagai
semakin meningkatnya
partisipasi
sekolah.
Kenaikan
APS
Kabupaten
Wonosobo
tahun
2009
pada
jenjang
SMP/MTS
mencapai
33
sedangkan
jenjang
b. Kesehatan
Keberhasilan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
terlihat
dari
keberhasilan
meningkatkan
akses
masyarakat
prasarana
dan
sarana
kesehatan,
sudah
Fasilitas Kesehatan
Balai
Kecamatan
Rumah
Laborat
Apotik
Saki
Pengob Pengob
Sakit
ori
Bersali
Umum t
a
at
um
n
Khusu
tan/R
an
Wonosobo
2
1
1
2
4
15
Kertek
Selomerto
Leksono
Kalikajar
Sapuran
No
Ruma Ruma
Bal
mas
/
Pust
2/3
2/4
102
1/5
88
2/2
86
2/4
104
1/2
76
Kepil
2/5
124
Kalibawang
1/2
55
Garung
1/3
73
10
Mojotengah
1/1
92
11
Kejajar
2/1
78
12
Watumalan
g
Kaliwiro
1/3
70
1/3
93
2/6
65
2/4
73
24/48
1.30
0
31
13
Puske
1
1
1
1
1
1
14 Wadaslintan
15 gSukoharjo
JUMLAH
2
1
2
4
5
Sumber data Dinas Kesehatan Kab. Wonosobo
28
BTA
(+)
penanganan
Cakupan
mencapai
penderita
93
%,
penyakit
Cakupan
DBD
penemuan
mencapai
100
dan
%,
daerah
dalam
pengurangan
ketimpangan
antar
pembangunan
infrastruktur
dalam
wilayah.
Secara
garis
besar,
dan
Pengairan
Pengelolaan
lainnya
Jaringan
dan
Irigasi,
Program
Rawa
dan
Pembangunan
khususnya
melalui
peningkatan
kualitas
dan
penanganan jalan
sepanjang
810
km
dan
d.
Perumahan
Sebagai
upaya
aksi
pelaksanaan
urusan
perumahan
dasar
perumahan
dan
permukiman,
telah
pula
21
kegiatan
dapat
meningkatkan
kapasitas
penanggulangan
pemadam kebakaran.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat juga
terlihat dari
dasar
perumahan
dan
permukiman,
meningkatkan
rumah
tangga
(KK)
yang
sudah
bersanitasi
sebanyak
wilayah,
sering
sedangkan
menjadi
ketimpangan pertumbuhan
penyebab
lambatnya
antar wilayah
pertumbuhan
tingkat
Pemerintah
Daerah
terus
berupaya
meningkatkan
tertinggal,
kawasan
meningkatkan
pedesaan
keseimbangan
pertumbuhan
perkotaan,
menyerasikan
dan
sistem
pengembangan
ekonomi
yang
saling
Penyusunan
RDTRK
Kec.
Watumalang,
RDTRK Kec.
Perhubungan
Kinerja
pembangunan
pada
pelayanan
pada
urusan
jumlah
penumpang
lebih
adanya
Persentase
sebanyak
unit.
Tantangan
kedepan
adalah
bagaimana
54
lain. Distribusi barang dan jasa yang lancar akan menekan biaya
produksi
dan
Peningkatan
pada muaranya
kualitas
dan
akan
kuantitas
menekan
sarana
harga
dan
pasar.
prasarana
lintas.
pendukkungkeselatan
Data
Sarana
prasarana
dan
Fasilitas
2006
1
2
3
4
5
6
Jalur Penyelamat
Rest
Area
Shelter/ Halte
Lampu Pengatur Lalu
Lintas
Rambu-Rambu
1
0
2
2
72
-
2007
2008
2009
1
0
2
2
72
-
1
0
4
6
158
-
1
0
4
17
458
6.287
kelaikan
kendaraan
kecelakaan
lalu
dapat
lintas
dipertanggungjawabkan,
akibat
dari
penggunaan
kegiatan
kendaraan
perbaikan
guna
lebih
dan
modifikasi
peralatan
mengoptimalkan
kegiatan
Trayek
Jml Armada
Jara
k
(km
8
2006
2007
81
81
81
81
12
63
63
63
63
2008 2009
Wonosobo- Kertek
Wonosobo- Sawangan
Wonosobo- Leksono
39
39
39
39
Wonosobo- Garung
74
74
74
74
Wonosobo- Mojotengah
26
26
26
26
Wonosobo- Limbangan
19
19
19
19
Wonosobo- Gondang
Wonosobo- AndongsiliKeseneng
Wonosobo- Wonolelo
9
10
11
12
Wonosobo- PacarmulyoGondang
Wonosobo- MadukoroKeseneng
Wonosobo- Jetis- Wonokasihan
20
20
20
20
10
12
12
12
12
14
14
17
17
13
13
13
13
Tabel II.20
Alokasi Kendaraan Angkutan Antar Kota Dalam
Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi
(AKAP)
No.
Trayek
Jml Armada
Jara
k
(km
490
2006
2007
2008
2009
10
10
10
Wonosobo- Jakarta
Wonosobo- Bandung
340
120
28
28
28
28
WonosoboPurwokerto
Wonosobo- Magelang
66
80
80
80
80
Wonosobo- Purworejo
54
99
99
99
99
Wonosobo- Kebumen
101
36
36
36
36
Wonosobo- Semarang
119
berkelanjutan
dan
berwawasan
lingkungan,
urusan
harus
dilihat
secara
menyeluruh dari
berbagai
sudut
pengelolaan
sampah
di
Wonosobo
juga
58
Urusan
Pertanahan,
Pemerintah
Daerah
terus
transparansi
dan
demokrasi.
Masih
rendahnya
tanah
untuk
menunjang
pelayanan
puskesmas
kesehatan
yang
masyarakat
bertujuan
demikian
untuk
juga
bertujuan
untuk
menyediakan
sarana
olah
raga
bagi
menguhubungkan
objek
pariwisata
maupun
penunjang
wisata
Tuk
Bimo
Lukar
dimana
menurut
sejarahnya
sayur dikarenakan
Wonosobo merupakan
salah satu sentra penghasil sayur dan buah terbesar di Jawa Tengah.
Untuk
pelaksanaan
program
penataan
penguasaan,
daerah
(PRODA)
berupa
pensertifikatan
hak
milik
bengkok
dari
desa
yang
berubah
statusnya
menjadi
tanah
bengkok
dan
38
bidang
eks
tanah
instansi
ini
berpengaruh
besar
bagi
kesempurnaan
administrasi
kependudukan.
Pada
tahun
kependudukan
2007
difokuskan
program
pada
penataan
kegiatan
administrasi
pembangunan
dan
yang
menghubungkan
setiap Kabupaten/Kota
dengan
Penerapan
sistem
online
tersebut
banyak
mengalami
fundamental.
Kebijakan
ofine
yang
hanya
merespon
keterbatasan
daerah
dalam
mempersiapkan
Pembangunan
jaringan
hingga
ke
titik
lokasi
unit
melakukan
tahun
2007,
pembangunan
jaringan
hanya
cukup
dilaksanakan di 6 kecamatan.
Walaupun
program
SIAK
ini
belum
dapat
sebutan KK/KTP
Nasional.
KK/KTP
Nasional
ini
pada
yang
menyebutkan
perlunya
penerapan
suatu
ketiga
(CV
pencetakannya,
DELTRON COMPUTER,
Boyolali)
sedangkan
dalam
hal
bekerja
sama
dengan
pendistribusiannya
dalam
pendaftaran
hal
dan
pemerintahan
kecamatan, kelurahan/desa.
Kegiatan
penyusunan
penyediaan
database
KK
gratis
kependudukan,
ini
diawali
dimana
dengan
setiap
kepala
143.849 pemohon.
Kesiapan
Informasi
yang
diperlukan
Administrasi
untuk
Kependudukan
melaksanakan
(SIAK)
Sistem
terdiri
dari
85%).
Jumlah
Penduduk
64
pembangunan
pemberdayaan
perempuan,
berbagai
perempuan.
bentuk
Permasalahan
praktek
disamping
diskriminasi
mendasar
lainnya
masih
terhadap
adalah
masih
hanya
orang
(8,89%)
yang
berjenis
kelamin
diantaranya
mensubordinasi
masih
perempuan,
adanya
pandangan
anggapan
bahwa
gender
yang
perempuan
kompetensinya,
terbatasnya
kesenjangan
ini
mencerminkan
masih
umum,
keberhasilan
pelaksanaan
urusan
komitmen
melalui
daerah,
pelaksanaan
dukungan
dan
dan
penerapan
peran
strategi
partisipasi,
akses,
kontrol
dan
peran
serta
upaya-upaya
dan
yang
dilakukan
untuk
Tahun
Jumlah Kasus
2006
15
15
3
4
5
2007
2008
2009
100
95
100
95
100
74
7
5
7
4
7
4
0
21
15
Dari tabel
bahwa jumlah
Tahun
Jumlah Kasus
2006
3
4
2007
2008
1
2
1
2
1
2
0
1
2
1
2
1
2
0
18
23
18
18
20
akan
tetapi
juga
2009
menunjukkan
peningkatan
pengintegrasian
strategi
dapat dilihat
dari
maupun
GEM
di
Kabupaten
Wonosobo.
Namun
jika
mempermudah
akses
serta
penggunaan
metode
informasi
manajemen
pada
masa
penduduk
merupakan
yang
akan
salah
satu
datang.
Saat
permasalahan
ini, ledakan
global
yang
perencanaan
dilaksanakan
dan
program
pengendalian
keluarga
jumlah
berencana
kelahiran,
dengan
kegiatan
KR,
pelaksanaan
pengumpulan
data
berbasis
RT
yang
pelayanan
KB.
Pelayanan
KIE
KRR
(Komunikasi
kelompok
sebaya
yang
diharapkan
mampu
keluarga
berencana
yang
ditunjukkan
dengan
No.
Tahun
1
2
3
4
Sumber :
2006
Pasang
an
Usia
Subur
Peserta Aktif
Jumlah
155.37 121.92
3
3
2007
157.20 119.60
2
5
2008
159.81 127.37
0
1
2009
162.06 130.02
6
5
BKBKS Kabupaten Wonosobo
%
77,97
96,26
79,70
80,23
Peserta KB
Baru
Capaian
Realis
PPM PB
(%)
asi
11.93
14.794
80,6
1
5
15.41
15.430
99,9
8
2
22.73
21.546
105,6
9
4
25.58
21.518
118,9
6
1
71
kurangnya
sarana
dan
72
mencapai
97,62%
(persen).
Perkembangan
Tahun
2006
2007
2008
2009
Sumber Data
l.
Sosi
al
Baru
Total PA
PA Pria
119.377
2.565
2,1
5
119.605
2.458
2,0
6
127.371
2.769
2,1
7
130.025
2.921
2,2
5
Badan Keluarga Berencana Kab.Wonosobo
kesejahteraan
sosial
yang
terdapat
kemudian
Total PB
PB Pria
15.373
21
9
11
2
54
6
1.354
1,4
2
0,7
3
2,4
0
5,2
9
15.418
22.739
25.586
seiring
indikator
dengan
adanya
(PMKS).
Selama
masyarakat
(PMKS)
di
Kabupaten
Wonosobo
telah
Selanjutnya,
penanganan
kesejahteraan
sosial
apabila
dilakukan
tidak
penyandang
(PMKS) khususnya
secara
tepat
kepada
akan
masalah
fakir
berakibat
miskin
pada
sosial
masyarakat,
serta
dapat
74
dan
perbatasan.
Berdasarkan
data
Dinas
Sosial
orientasi
untuk
mengentaskan,
membantu,
dalam
perbaikan
ekonomi
bagi
penyandang
masalah
stimulan
untuk
merangsang
pengembangan
usaha
pendampingan
pelatihan
pada
keterampilan
KUB
(kelompok
kewirausahaan
usaha
yang
bersama),
akhirnya
dapat
terjangkau
merealokasikan
sehingga
masyarakat
pengeluarannya.
miskin
Kegiatan
tidak
monitoring
perlu
harga
maupun
ketersediaan
bahan
makanan
pokok
dapat
dalam
mengkampanyekan
Kabupaten
kegiatan/program
kerja
Wonosobo
praktis
hidup
tersebut
mengarah
sehat.
Peran
berbentuk
langsung
kepada
hidupnya,
keluarga,
masyarakat
dilakukan
ini
merupakan
upaya
pemerintah
dalam
dengan
program
pelayanan
dan
rehabilitasi
ini
dilaksanakan
dengan
kegiatan
pembinaan
dan
Tahun
2006
2007
2008
2
7
2
2
85,2%
2
7
2
3
88,9%
2
7
2
5
92,6%
225
230
250
2009
26
25
96,2%
1.955
78
m. Ketenagakerjaan
Tantangan terbesar yang dihadapi dalam ketenagakerjaan
adalah
masalah
pengangguran.
Sebelum
terjadinya
krisis,
perlambatan
ekonomi.
Konsekuensinya
daya
beli
pemutusan
hubungan
kerja
(PHK)
yang meningkatkan
program
Kabupaten
Wonosobo
melalui
Dinas
Tahun 2007
AKAD
183
502
AKAN
2.557
AKL
AKAD
95
3.242
1.451
Tahun 2008
AKAN
AKL
AKAD
22
979
1.751
3.297
Tahun 2009
AKAN
AKL
1.217
327
2.218
AKAD
1.399
AKAN
935
2.661
penerapan TTG
peningkatan
potensi
taraf
lokal.
hidup
Padat
ini
merupakan
masyarakat
Karya
salah
dengan
Infrastruktur
satu
upaya
memanfaatkan
sebagai
upaya
Tabel
II.27
Jumlah Peserta Pelatihan WUB, TTG dan
Padat Karya
No.
Tahun
Jumlah
Peserta
Jenis Kegiatan
200
9
40
orang
20
orang
20
orang
program
penyelesaian
perselisihan
hubungan kerja,
ini
dalam
beberapa
hubungan
peningkatan
kegiatan
industrial,
pengawasan,
yaitu
pemutusan
perlindungan
dan
kegiatan
penyelesaian kasus
Jamsostek,
dewan
pengupahan
kabupaten,
pemeriksaan
kesehatan
tenaga
klaim
kerja,
JHT
dan
adalah
kondisi
hubungan
industrial
Kabupaten
Jenis Data
Tahun
2006
2007
2008
2009
1
1
1
1
1
0
1
0
3
4
5
1
1
1
6
6
7
Jumlah peraturan perusahaan
4
4
4
7
7
7
Jumlah kesepakatan kerja
1
1
1
bersama
0
0
0
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo
17
47
10
Jenis Data
1
2
3
2006
(org)
6.25
7
6.84
1
Penempatan melalui
Disnakertrans (AKL,
AKAD, AKAN)
2007
2008
(org)
(org)
7.118
10.13
6
11.22
12.63
4
2
3.24
2
3.297
2009
(org)
3.310
2.641
2.21
8
2.661
80,3
%
kerja
yang
terserap
sehingga
dapat
memicu
berusaha
tersebut
terkait
dengan
upaya
pengentasan
Jenis Data
2009
6.189
2.175
4.920
13.28
0
rangka
berusaha
memberikan
untuk
pelayanan
menggiatkan
dan
usaha
kemudahan
masyarakat
Izin
Jumlah
1
2
3
4
5
6.347
SK
6.588
SK
6.936
SK
6.936
SK
112 SK
sebanyak
334
buah
meningkat
38,81
bila
Kenaikan
tersebut
menunjukkan
meningkatnya
kesadaran
masyarakat
akan
arti
semakin
pentingnya
kualitas baik
hambatan
UMKM
untuk
mengakses
sumber
utama
Tahun
2006
2007
2008
Koperasi
237
21
228
aktif
5
Koperasi
tidak aktif
0
10
102
4
Jumlah Koperasi
237
31
330
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo9
URAIAN
2009
283
46
329
o. Penanaman Modal
Selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 telah
direalisasikan kegiatan antara lain Feasibility study panas bumi,
Feasibility Study perusahaan rami,
Dari
kegiatan
program
Bintek
yang
dapat
menambah
wawasan
dan
karyawan
dan
strategis
yang
diambil
pemerintah
dalam
hal
walaupun
urusan penanaman
modal
tidak
identik
telah
melakukan
dalam
satu
pintu. Kondisi
yang
diharapkan
para
mendukung
investasi
yang
dilakukan
oleh Pemerintah
22
tahun
2007
tentang
Jenis-jenis
Pelayanan
Umum/Perizinan.
Pada tahun 2006 sampai dengan 2009 Kantor pelayanan
dan perijinan Terpadu telah menerbitkan Surat keterangan jenis
perizinan berupa Izin Prinsip 648 buah, Izin gangguan (HO) 2088
buah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 1026 buah Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) 2124 buah, Izin Usaha Industri danTanda
Daftar Industri 270 buah, Tanda Daftar Perusahaan 2.444 buah,
Tanda Daftar Gudang 31 buah, Izin Pemasangan Reklame 1.552
buah, Izin Usaha Jasa Kontruksi 389 buah.
kecil
sebesar
54
milyar,
usaha
mengalami
penurunan.
Guna
meningkatkan
hambatan
dalam
nilai
bidang
tahun
kinerja
Pariwisata
Kabupaten
Wonosobo
wisatawan
domestik
yang
berkunjung,
wisatawan
243.205
orang
yang
mengalami
peningkatan
Obyek Wisata
1
2005
Tahu
n
2007
2006
Dataran Tinggi
Dieng
Lembah Dieng
90.08
55.49
119.59
7
9
4
2
25.48
21.31
34.10
5
5
2
3
Kalianget
27.25
32.60
40.87
33.30
72.30
54.636
4
Telaga Menjer
9
2
5
Waduk
8.60
6.32
10.28
Wadaslintang
7
8
9
6
Pemandian
Mangli
25.35
27.46
30.20
0
9
9
7
Surodilogo
Jumlah
179.82
145.52
239.70
1
0Kab. Wonosobo
5
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
2008
2009
122.04
2
31.45
6
51.34
44.46
0
6.34
5
31.70
0
247.34
7
108.81
7
44.47
7
60.78
96.173
13.69
9
27.35
4
261.30
9
diartikan
sebagai
proses
pariwisata.
tanpa
Sarana
dan
hambatan
dari
adalah
hotel.
kontribusi
sarana
Pendapatan
akomodasi
untuk
*)
Asli
Daerah
(PAD)
diterbitkan
oleh
Dinas
Pariwisata
dan
Kebudayaan
Kabupaten Wonosobo
melati
dan
pada
pada
tahun
tahun
2009
berkembang
menjadi
Hotel
Bintang.
Pertumbuhan
Hotel
Non
Bintang
(Melati)
di
sarana
akomodasi
mengujungi
Kabupaten
pengelolaan
hotel
bagi
Wonosobo,
melati
belum
para
wisatawan
namun
di
dilakukan
yang
pihak
secara
lain,
optimal
bangunan
meningkatkan
peran
fsik
hotel
hotel,
melati
dan
agar
pelayanan.
dapat
Dalam
memberikan
Tabel
II.34
Perkembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata di
Kabupaten Wonosobo
Tahun
No.
Indikator
2006
2007
2008
2009
2
3
2
3
29
29
29
47
47
53
13
13
15
(unit)
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kab. Wonosobo
hotel,
pengusaha
kerajinan,
usaha
makanan
khas,
1.630
atau
meningkat
sebanyak
71%.
Industri
peranan
penting
dalam
pembangunan
daerah,
memiliki
potensi
alam
*)
dan
dan
masyarakat
industri-industri
pada
umumnya,
perluasan
dan
industri-industri
sampingan lainnya.
Dalam pelaksanaan pengembangan nilai budaya kegiatan
seremonial seperti peringatan HUT Kabupaten Wonosobo setiap
tanggal 24 Juli dan Peringatan HUT RI
lokal
budaya
Kabupaten
kesenian,
dalam
memperkenalkan
Wonosobo.
Pemerintah
Kabupaten
Tidak
dan
mempromosikan
hanya
Wonosobo
juga
menampilkan
menyajikan
tujuannya
adalah
sebagai
salah
satu
cara
untuk
Kabupaten
Wonosobo
melalui
Dinas
Pendidikan,
Kabupaten
dan
Wonosobo
dengan
penampilan
5 kelompok
dalam
Pemerintah
Kabupaten
mengembangkan
budaya
daerah
hal
Keolahragaan,
pengelolaan
diupayakan
bisa
Urusan
Kepemudaan
meningkatkan
dan
kualitas
dan
memiliki
jiwa
kepemimpinan,
kewirausahaan
melakukan
peningkatan
peran
pengembangan
serta,
dan
penumbuhan
dan
akan
terus
keserasian kebijakan,
kewirausahaan
dan
organisasi
kepemudaan,
maka
jumlah
r.
Kesatuan
mewujudkan
hasil
Bangsa
Wonosobo
dan
yang
Politik
ASRI,
Dalam
telah
Negeri.
Upaya
membuahkan
yang
5
0
dan
keamanan,
yang
didukung
ketahanan
masyarakat
terhadap
gangguan
antar
desa/dusun
dan
antar
pelajar.
Aksi
masa
Kepegawaian,
diupayakan
secara
Dan
optimal
Persandian.
guna
Urusan
tersebut
meningkatkan
kualitas
97
pemerintahan
daerah
dan
lembaga
pemerintahan
selama
periode
daerah
2006
terus
s/d
dilakukan.
2009
tidak
Oleh
pernah
98
maupun
antara
lembaga
penyelenggara
keuangan
daerah
dapat
setiap
tahun
langsung
terhadap
mencapai
APBD
terus
49,11%.
Proporsi
dioptimalkan,
tahun
belanja
2006
mencapai 41,76% dan tahun 2010 mencapai 29,76% atau ratarata per tahun mencapai 39,06%. Proporsi alokasi anggaran
SKPD terhadap APBD, tahun 2006 mencapai 1,23% dan tahun
2010 mencapai 1,23% atau rata-rata setiap tahun mencapai
1,23%.
Proporsi
belanja
modal
tehadap
total
belanja
SKPD
2010
mencapai
50,26% atau
rata-rata
setiap
tahun
tahun
2010
mencapai
20,91%
atau
rata-rata
setiap
tahun
pendapatan
asli
daerah sangat
daerah
(PAD)
yang
sudah,
sedang
dan
terus
dilakukan
dalam
Rp
1.211.070.900
dan
tahun
2010
sebesar
Rp
Dalam
rangka
akuntabilitas
pengelolaan
keuangan
Tindak
lanjut
temuan
dioptimalkan, tahun
aparat
2006
pengawasan
proporsi
temuan
fungsional
BPK
yang
Untuk
mewujudkan
sistem
hukum
daerah
yang
adil,
kali, dilakukan
secara
musyawarah
mufakat,
dengan
Pemerintah
Daerah
berjalan
sinergis
dan
100
Dari
seluruh
peraturan
daerah
yang
lain
terukur
dari
keberhasilan
Pemerintah
Daerah
(kepegawaian
daerah).
Selain
itu,
keberhasilan
(KPPT). Dari
71 jenis
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
antara
fasilitas
atau
prasarana
partisipasi.
Bukti
lain
dari
semakin
skor
3,5,
atau
Sangat
Tinggi
terhadap
Laporan
Dalam
bidang
pengawasan,
aparat
pengawas
korupsi,
penindakan
terhadap
pelaku
tindak
International
Fenomena
Indonesia
Korupsi
dan
Analisa
USAID
Mendalam
bertajuk
Fenomena
Ketahanan Pangan
Ketahanan
pangan
kesediaan
pangan
yang
ketahanan
pangan,
ada
tidak
hanya
cukup.
tiga
mencakup
Dalam
pengertian
pencapaian
subsistem/aspek
kondisi
yang
sangat
subsistem
ini,
harus
dikembangkan
secara
serentak,
karena satu sama lain saling terkait. (a) aspek ketersediaan, yang
diartikan
bahwa
pangan
tersedia
cukup
untuk
memenuhi
dapat
mengakses
pangan yang
cukup
dan mampu
langkah-langkah
ketersediaan,
penanganan
distribusi
dan
akses
pangan.
Tabel
II.35
Ketersediaan dan Kebutuhan Bahan Pangan Pangan
Kabupaten Wonosobo
Tahun
No.
Komoditas
2006
2007
2008
2009
Kebutuhan (Kw)
71.797
72.059
72.831
72.831
Ketersediaan
(Kw)
Kebutuhan (Kw)
76.981
79.211
102.253
110.752
12.764
12.810
12.948
12.915
Ketersediaan
(Kw)
Kebutuhan (Kw)
72.380
87.003
104.126
94.264
43.525
43.684
44.152
44.152
128.569 114.029
114.679
102.115
Beras
1
S
Jagung
m
b
e
Ubi Kayu
Ketersediaan
(Kw)
Kebutuhan (Kw)
r
:
K
Kacan
g
Tana
o
r
4.965
5.019
5.019
Ketersediaan
(Kw)
Kebutuhan (Kw)
8.181
10.583
12.412
9.806
2.598
2.607
2.635
2.635
Ketersediaan
(Kw)
Kebutuhan (Kw)
600
404
212
8.313
8.313
Ubi Jalar
a
n
4.948
16
8.195
2.607
8.181
357
melalui
265
Kedelai
Ketersediaan
(Kw)
Sumber : Ketahanan Pangan, 2009
6
Distribusi
raskin
dilaksanakan
20
titik
29
di
15
raskin
85.760
dengan
8.576.000
kg
dan
tahun
2010
12.766.884
kg.
Upaya
ini
diharapkan
dapat
petani
akan
menentukan
Kesejahteraan tersebut
prospek
ditentukan
oleh
ketahanan
berbagai
pangan.
faktor
dan
2006
149.20
5
88.03
4
161.95
2007
2009
159.93
2
130.16
6
134.91
159.97
3
136.68
6
147.12
4 9.16
511.63
514.10
8
6
4
261.87
268.52
281.65
0
7
8
Sayur-sayuran (Kw)
1.872.76
1.771.93
1.855.23
1
1
9
Buah-buahan (Kw )
525.38
963.93
899.96
7
6
1
susu (liter)
95.97
107.90
145.41
5
9
9
telur (kg)
1.186.90
1.103.50
1.647.10
0
0
0
daging (kg)
4.873.40
4.348.00
4.652.20
0
0
0
ikan (Kg)
3.396.17
3.462.81
3.494.07
7
0
9
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Dinas Peternakan dan
Perikanan;2009
213.96
2
299.73
8
2.100.94
8
1.238.06
4
142.96
9
1.303.90
0
4.227.10
0
4.666.57
6
Jagung (Ton)
Ketela Pohon (Ton)
134.28
9
98.00
1
156.47
2008
peningkatan
kualitas
dan
efektivitas
pembangunan
pembangunan
periode
2005-
pada
2009
pelayanan
pada
urusan
masing-masing
statistik
indikator
Indikator
1.
2.
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
w. Kearsipan
Upaya untuk melakukan reformasi birokrasi secara terencana,
komprehensif, dan bertahap terus dimantapkan pelaksanaannya.
Langkah yang telah dan terus dilakukan
mencakup
perbaikan
11
2
transparansi
pemerintahan.
Selain
dan
itu,
akuntabilitas
penerapan
dalam
proses
pengeloolaan kearsipan
Site,
(kerjasama
www.wonosobokab.go.id
Pemkab
Wonosobo
dan
dengan
www.e-wonosobo.com
swasta).
Dalam
hal
wartawan
dan
Halo
interaktif
Wonosobo
pemerintah
dalah
dengan
salah
satu
masyarakat
bentuk
yang
y. Perpustakaan
Kabupaten Wonosobo tidak pernah absen dari prestasi di
itu
Desa/Kelurahan
inovasi
dilakukan Pemerintah
di
mendapat
Tingkat
II
Provinsi Jawa
bidang
perpustakaan
Kabupaten
Wonosobo
Juara
Lomba
Tengah.
terutama
melalui
yang
leading
Pada
lingkup
Provinsi
Jawa
Tengah,
perpustakaan
SMP
Negeri
Kertek
yang
menjuarai
Lomba
tingkat
SMA.
Untuk
Tahun
2010,
program
urusan
Jenis / Tipe
2006
Perpustakaan Kabupaten
2
3
Perpustakaan
Kelurahan/Instansi
Perpustakaan Desa
4
5
2007 2008
2009
11
11
11
14
47
49
49
58
Perpustakaan Sekolah
151
183
183
192
11
11
11
17
Perpustakaan Rumah
Ibadah
Perpustakaan Pribadi
Rumah Belajar
10
13
222
261
266
296
JUMLAH
Wonosobo.
Penting
sekali
untuk
meningkatkan
Tabel II.39
Produktifitas Tanaman Pangan (2006-2009)
No.
Produktifitas ( Tahun )
Komoditas
2006
2007
2008
2009
4,74
4,69
5,32
5,49
Palawija ( Ton/Ha)
8,36
8,90
8,66
9,96
Sayur-sayuran ( Kw/Ha)
Buah-buahan (Kw/Pohon)
94,7
2
0,22
104,7
1
0,59
117,3
3
0,45
159,0
0
0,47
adalah
pada
komoditas
sayur-sayuran
yaitu
67,8
No
Komoditas
Produktifitas
Tanaman
Perkebunan
hampir
semua
Untuk
produktiftas
semakin
tanaman
dikarenakan
mengalami
produktifitas.
Selain
tembakau
faktor
degradasi
itu
mengalami
cuaca dan
sehingga
dengan
semakin
penurunan
lingkungan
terjadi
yang
penurunan
turunnya
harga
2009
0,44
0,05
0,11
0,63
1,15
0,11
0,21
0,21
1,2
0,19
0,41
semakin
menurun.
Sedangkan
dari
tahun
2006-2009,
11
7
mempunyai
menguntungkan
nilai
bagi
jual
petani
yang
cukup
penanam.
tinggi
dan
Pengembangan
bagian
dari
produk
unggulan
yang
potensi
untuk
berkembang.
Sedangkan pada bidang peternakan, Kabupaten Wonosobo
mulai tahun 2007 mendapat permasalahan yaitu merebaknya
penyakit flu burung yang disebabkan oleh Virus Avian Influenza
type A sub type H5N1. Virus H5N1 ini disamping menyerang
ternak
unggas
juga
bisa
menular
kepada
manusia.
Jumlah
kesehatan
hewan
merupakan
salah
satu
yang
dilaksanakan. Tahun
2008
pengobatan
ternak
Sektor
peternakan
tidak
luput
dari
perhatian
Tabel Tabel
II.41
Populasi Ternak di Kabupaten Wonosobo
(2006-2009)
No
Kategori
A.
1
2
3
4
B
Ternak Besar
Sapi Potong
Sapi Perah
Kerbau
Kud
a
Ternak Kecil
Domba
Kambing
2006
Jumlah
(ekor)
2007
2008
2009
33.42
6 205
4.04
1 570
33.72
0 177
3.94
3 578
29.73
1 274
3.83
0 464
11,05
33,88
-5,23
18,57
139.71
5
130.82
138.63
8
132.62
84.47
3
136.61
84.54
9
134.49
39,48
2,81
925
6 1.05
6
2,03
638.87
6 6.924
186.51
9
162.30
7
649.83
8 6.75
2
188.91
5
166.33
4
-9,15
-70,68
50,50
-8,10
38.81
2
26.16
7
58.12
8
39.66
5
30.65
7
45.70
6
54,88
62,40
21,12
29.02
6 210
3.687
462
0 1.03
5 2.96
Babi
5
8
Unggas
Ayam Buras
715.25 661.21
Ayam Ras Petelur 123.02 722.90
5
4
Ayam Ras
381.61
318.76
Pedaging
8
2
Puyuh
181.00
187.61
0
7
Aneka Ternak
Itik
87.90
81.16
3
0
Kelinci
18.87
20.92
8
5
Ento
37.73
57.55
g
6
2
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
3
C
1
2
3
4
D
1
2
3
rata-rata naik
(turun) %
3.053
ekor.
IB
pada
kambing/domba
juga
mulai
bidang
perikanan
peran
pihak
swasta
dalam
yang
cukup
besar.
Hal
ini dapat
dilihat
dengan
adanya
kegiatan
yang
melibatkan
peran
aktif
Perbenihan
Tabel II.42
Data Produksi Hasil Perikanan
Jumla
Rata-rata
2006
200 h
2008
2009
7
Ikan Konsumsi
1
3.396.17 3.462.81 3.494.07 4.666.57 423.46 12,46
(kg)
7
0
9
6
6
%
Benih
2
27.053.66 27.055.00 26.417.80 43.023.00 5.323.11 19,67
Ikan
0
0
0
0
3
%
(ekor)Peternakan dan Perikanan
Sumber : Dinas
No
Kategori
Dalam
empat
tahun
terakhir,
pembangunan
perikanan
2006-2009,
mengalami
volume
peningkatan
dari
produksi
perikanan
3.396.177
kg
budidaya
(2006)
menjadi
11,34
(2006)
menjadi
peningkatan
sebesar
5,73
masyarakat
Wonosobo
11,99
%.
Hal
semakin
(2009)
ini
atau
mengalami
menunjukkan
giat
dan
bahwa
bersemangat
terdiri dari
yang
mengaliri
setidaknya
wilayah
kabupaten
langsung memberikan
setiap
gerakan
wanita
menanam
menanam
jumlah
tanaman
keras
1.175.695
batang.
Seiring
dengan
masyarakat
dalam
menanam
dan
gerakan
pramuka
yang
ditanam
mencapai
meningkatkan
pohon,
luas
hutan
kesadaran
rakyat
di
dengan
upaya
penuntasan
kebutuhan
listrik
Perdesaan
Kabupaten
Wonosobo.
Dengan
semakin
Hal
ini
ditunjukkan
dengan
bertambahnya
jumlah
Wonosobo
(Mikrohidro
Wangan
Aji)
dapat
dihasilkan
daya
12
4
Infrastruktur
fasilitasi
masyarakat
Perdagangan
dalam
bertujuan
berusaha
melalui
dan
los
mengembangkan
pasar.
Diharapkan
pasar-pasar
dari
program
tradisional
dan
ini
bisa
membuat
Indikator
Satuan
2005
1
Pasar Daerah Buah
19
Buah/Orang
2
Kios
1.02
4
Buah/Orang
3
Lo
6.47
s
3
Buah/Orang
4
PK
1.21
L
1
m
5
Luar
Pasar
85.29
2
5
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.
Perolehan devisa
2009 sebesar
dari ekspor
Perkembangan Tahun
2006
2007
19
19
1.02
1.024
4
6.47
648
5
1.21
122
5
85.29
85.29
5
5
Wonosobo
non
migas
2008
19
1.024
648
1.225
85.29
5
pada
2009
19
1.02
4 648
1.42
4
85.62
4
tahun
Tabel II.44
Nilai Ekspor 2005-2009
No.
Tahun
Jenis
2005
10.318.84
2
-
2006
1
Nilai Ekspor (US.
12.912.58
$)
4
2
Nilai Impor (US.
27,429,7
$)
1
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2007
13,903,359,
62
149,2
0
2008
14,850,544
,5
-
2009
18,814,048,
12
18,796,105,
12
e. Perindustrian
Selama
lima
tahun
terakhir
pertumbuhan
industri
di
informal,
industri
skala
kecil
dan
industri
skala
Unit usaha
Tahun
2005
2006
2007
6.89
1
98
6.88
5
274
7.831
1.17
2
Industri Kerajinan
2.12
7
823
11.11
1
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2008
2009
9.503
279
8.56
7
283
229
229
236
245
2.83
8
436
2.843
3.04
5
465
3.354
10.66
2
445
11.62
7
12.59
6
285
481
13.86
8
Tabel II.46
Kapasitas Produksi Industri
Rumah Tangga di Kabupaten
Wonosobo
No
.
1
Jenis
Produk
Industri
Pangan
Sanda
ng dan
Kulit
Kerajinan
Umum
Kimia
dan
Industri
Logam
Sat.
Ton/Liter
2005
78.026,6
0
Kodi/Stel
2
8.483,9
0
m3/set/kod
3
30.912,7
i
0
buah/m3
4
13.805,8
0
kodi/buah/
5
16.425,2
u
0
nit
Sumber: Dinas Perindustrian
dan Perdagangan
200
Kapasitas Produksi
2007
2008
67.145,7 94.004,0
6
6
27.064,5 35.183,8
1
6
85.795,6 111.534,3
4
3
3.682,3
5.155,3
8
3
35.507,3 56.811,7
7
9
Kab. Wonosobo
2009
140.707,1
123.427,3
9
6
41.675,2 45.842,8
8
1
144.066,6
133.395,0
6
6
7.887,6
8.913,0
6
6
100.030,9
81.992,6
8
1
f.
Transmigrasi
Selama tahun 2006-2010, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah
berhasil melaksanakan program transmigrasi dengan daerah tujuan
Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Tabel II.47
Daftar Jumlah Transmigran dan Lokasi
Transmigrasi
No
Tahun
Daerah Tujuan
1.
2006
2.
2007
3.
2008
4.
2009
Jumlah
10 KK, 30
jiwa
20 KK, 74
jiwa
20
KK
25 KK, 94
jiwa
25 KK, 69
jiwa
5 KK, 15 jiwa
20 KK, 54
jiwa
20
KK
5 KK
10
KK
25 KK, 80
jiwa
BAB
III
GAMBARAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
Keuangan
daerah
Kabupaten
Wonosobo dikelola
sesuai
dengan
2007
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah,
serta
akuntansi
kerugian
daerah,
pengawasan
pengelolaan
pengelolaan
keuangan
keuangan
pelaksanaan
BUMD,
daerah,
pembinaan
serta
sistem
APBD,
dan
informasi
keuangan daerah.
Asas umum pengelolaan keuangan daerah yang telah menjadi
komitmen
pemerintah
daerah
Kabupaten
onosobo
adalah
bahwa
keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk
masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu
sistem terintegrasi, diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan
dengan Peraturan Daerah. APBD merupakan instrumen yang menjamin
terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan
kebijakan pendapatan maupun belanja daerah. Agar APBD dapat disusun
dan dilaksanakan dengan baik dan benar, maka landasan administratif
dalam pengelolaan anggaran daerah yang mengatur antara lain prosedur
dan teknis penganggaran harus diikuti secara tertib dan taat azas.
Beberapa prinsip disiplin anggaran dalam penyusunan anggaran daerah,
antara lain adalah:
1. pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur
secararasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan,
sedangkan
belanja
yang
dianggarkan
merupakan
batas
tertinggi
pengeluaran belanja;
2. penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan
daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan
kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam
APBD/Perubahan APBD;
3. semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran
yang bersangkutan
harus dimasukkan dalam APBD dan dibukukan dalam rekening Kas Umum
Daerah.
Aspek
penting
dalam
penyusunan
anggaran
adalah
penyelarasan
tahun
2004
tentang Perbendaharaan
Negara,
Peraturan
keuangan
keuangan
daerah
meliputi
kekuasaan
APBD,
penatausahaan
keuangan
pertanggungjawaban
pengelolaan
pengelolaan
perubahan
daerah,
pelaksanaan
keuangan
BUMD,
APBD,
akuntansi
APBD,
pembinaan
pengelolaan
kas,
keuangan
daerah,
kerugian
daerah,
dan
pengawasan
daerah.
Asas umum pengelolaan keuangan daerah yang telah
menjadi komitmen
pemerintah daerah Kabupaten Wonosobo adalah bahwa : keuangan
daerah
dikelola secara
menjamin terciptanya
disiplin dalam
proses
pengambilan
yang
direncanakan
merupakan
perkiraan
yang
sedangkan
belanja
7
0
2. penganggaran
pengeluaran
harus
didukung
oleh
kepastian
pengeluaran daerah
anggaran
yang
penting
penyelarasan
dalam
penyusunan
anggaran
adalah
untuk
menyelaraskan
kebijakan
ekonomi
makro
dan
keadaan
yang
daerah
daerah
wajib
yang
akuntabel
menyampaikan
dan
transparan,
pertanggungjawaban,
Proporsi
menunjukkan
pendapatan
terhadap
kecenderungan
APBD
meningkat
Kabupaten
sebagaimana
13
2
Tabel III.1
ANGGARAN PENDAPATAN KABUPATEN
WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2006
-2010
ANGGARAN PENDAPATAN T.A. :
(Dalam Jutaan Rupiah)
NO
URAIAN PENDAPATAN
2006
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
a.
Pajak Daerah
b.
Retribusi Daerah
Pengelolaan
Kekayaan
c.
d.
DANA PERIMBANGAN
a.
P.
b.
c.
2007
2008
2009
25.53 31.979
4
4.053 4.684
36.903 51.681
16.731 14.025
23.076
5.200
1.211 1.128
1.602
3.539 12.142
7.025
422.54 452.04
9
3
16.936 16.977
29.979
13.015
11.502
Prosent
a
se rata2
thd
Total
Rata-2
Pendap
a tan
7,05
4.917
0,83
25.337
4,26
2.240
0,38
9.445
1,59
540.50 492.368
7
42.804 27.950
82,74
68,93
67.019
9,11
21.31 43.939
0
-
48.626 73.890
12.076 15.138
15.323
10.000
9.234 18.801
d. Bankeu dr Prov/Pemda
lain
42.874
3.487 3.771
LAIN-LAIN PENDAPATAN
YG. SAH
a. Pendapatan Hibah
63.597 41.939
5.200 5.450
509.25 537.48
9
3
24.312 38.721
2010
Jumlah
Rata-2
20062010
(000.00
0 )
55.333
54.214
4,70
116.04 60.761
0
6.500
1.300
10,21
18.823
19.150
16.102
2,71
11.163
43.378
69.616
26.831
4,51
22.140
11.689
20.774
16.528
2,78
0,22
JUMLAH PENDAPATAN
yang
dipisahkan
dan
lain-lain
pendapatan
asli
daerah.
Dana Alokasi
merupakan
penyumbang
terbesar
terhadap
perimaan
Dana
URAIAN BELANJA
2006
1
1
2
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
a. Belanja Pegawai
b.
Belanja Hibah
c.
d. Belanja Bantuan
Keuangan
e. Belanja Bunga
f.
Jumlah
BELANJA LANGSUNG
2007
2008
2009
268.63
2
222.13
3
20.96
3
408
320.00
3
264.33
9
13.95
2
3.212
395.80
4
322.67
2
10.01
6
1.658
430.24
0
419.69
7
38.39
6
868
22.12
8
-
34.50
0
-
59.45
8
1.366
3.000
4.000
2.000
2010
7
506.28
5
318.13
1
19.01
9
1.66
4
44.95
42.84
8
6
273
0,04
1.000
2.26
0
61,3
8
50,86
3,04
3,03
0,27
0,27
6,84
6,85
273
0,04
0,36
0,36
241.75
5
38,6
2
* RSU
* SKPD Non RSU
Belanja Langsung
BOP/BM
* Spesifik Grant
50.60
7
56.25
6
55.44
2
50.83
6
60.72
1
16.90
1
13.33
1
14.89
2
23.68
0
17.25
1
33.70
6
42.92
5
40.55
0
37.04
1
37.52
2
JUMLAH BELANJA
74.34
90.58
101.68
54.772
2,7
6
5,9
9
186.98
3
2,76
6,00
29,8
7
14,26
14,3
0
89.48
8,7
5
625.94
5 Kabupaten
9
0
0 2006-20010
5
8
Sumber: Perda Perubahan APBD
Wonosobo
TA.
15,59
total belanja
daerah
Kabupaten
tidak terkait
secara
langsung
dengan
pelaksanaan
pegawai
terdiri
dari
belanja
gaji
dan
tunjangan,
digunakan
untuk
menganggarkan
bantuan
biaya
retribusi
daerah
kepada
Kabupaten/Kota,
untuk
tahun
yang
tidak
diperkirakan
sebelumnya,
termasuk
kerja, pakaian
pendidikan
PNS,
kursus,
khusus,
perjalanan
dinas,
pelatihan, sosialisasi
dan
bea
siswa
bimbingan
di
pengolahan
air
tidak
pertanian
bermotor,
dan
alat-alat
peternakan,
bengkel,
alat-alat
peralatan
kantor,
Wonosobo sudah
4. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah, adalah meliputi semua transaksi keuangan
untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, elama kurun
tahun anggaran 2006-2010 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel III.3
DATA SURPLUS/ DEFISIT APBD TAHUN ANGGARAN 2006-2010
NO.
TAHUN ANGGARAN :
(Dalam Jutaan Rupiah)
URAIAN
2006
2007
2008
2009
2010
SURPLUS / DEFISIT
Tabel III.4
PEMBIAYAAN DAERAH KABUPATEN
WONOSOBO TAHUN ANGGARAN
2006 -2010
PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN :
(Dalam Jutaan Rupiah)
NO.
URAIAN PEMBIAYAAN
2006
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
2008
2009
2010
52.964
66.181
44.410
36.448
2.301
1.500
23.00
2.88
2.05
13
350
299
91
d. Penerimaan Pinjaman
e. Penerimaan Piutang
138
-
2007
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
387
299
2.561
7.905
1.64
11.065
14.09
34.553
10.146
23.000
1.500
11.364 38.591
345
PEMBIAYAAN NETTO
(8.156 37.412 66.591 56.695 1.879
)
Sumber: Perda Perubahan APBD Kabupaten Wonosobo
TA. 2006-2010
digambarkan
tersebut
di
atas
disampaikan
untuk
URAIAN
I.
PENDAPATAN
1.
PENDAPATAN
ASLI DAERAH
- Pajak Daerah
-
Retribusi Daerah
2.
3.
PREDIK
SI APBD
2011
60.314.879.
680
6.150.500.0
00
9.750.633.5
00
5.656.852.0
PREDIK
SI APBD
2012
61.763.937.
274
6.273.510.0
00
9.945.646.1
70
5.769.989.0
PREDIK
SI APBD
2013
71.999.216.
019
15.398.980.2
00
10.144.559.0
93
5.885.388.8
Pengelolaan
Kekayaan Daerah
00
40
21
yg
dipisahkan
- Lain-lain
38.756.894.1
39.774.792.0
40.570.287.9
Pendapatan
80
64
05
Asli Daerah
yg sah
% PAD
TERHADAP
6,97
7,00
7,92
APBD
DANA
590.120.642. 601.923.055. 613.961.516.
PERIMBANGAN
787
- Bagi Hasil Pajak /
41.784.329.7 643
42.620.016.3 756
43.472.416.7
87
83
10
Bukan Pajak
- Dana Alokasi
486.041.113.0 495.761.935.2 505.677.173.9
00
- Umum
Dana Alokasi
62.295.200.0 60
63.541.104.0 65
64.811.926.0
Khusus
% D.PERIMB.
THD
APBD
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
SAH
-YANG
Pendapatan
Hibah
-
PREDIKSI
APBD 2014
73.439.200.
339
15.706.959.8
04
10.347.450.2
75
6.003.096.5
97
PREDIK
SI APBD
2015
74.907.984.
346
16.021.099.0
00
10.554.399.2
81
6.123.158.5
29
41.381.693.6
63
7,92
JUMLAH
RATA-RATA
68.485.043.
532
11.910.209.8
01
10.148.537.6
64
5.887.696.9
97
42.209.327.5
36
7,92
40.538.599.0
70
7,54
00
00
80
02
94
15
68,1
68,1
67,5
67,5
67,5
67,7
9
8
0
0
0
8
214.959.990. 219.187.790. 223.571.546. 228.042.977. 232.603.836. 223.673.228.
551
362
169
093
634
162
7.500.000.0
7.650.000.0
7.803.000.0
7.959.060.0
8.118.241.2
7.806.060.2
00
00
00
00
00
40
18.970.263.5
19.349.668.8
19.736.662.1
20.131.395.4
20.534.023.3
19.744.402.6
51
22
98
42
51
73
117.431.107.0
00
71.058.620.0
00
119.708.329.1
40
72.479.792.4
00
122.102.495.7
23
73.929.388.2
48
124.544.545.6
37
75.407.976.0
13
127.035.436.5
50
76.916.135.5
33
122.164.382.8
10
73.958.382.4
39
24,8
4
24,8
3
24,5
8
24,5
8
24,5
8
24,6
8
JUMLAH
PENDAPATAN
DAERAH
II.
BELANJA
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Hibah
c. Belanja Bantuan
Sosial
d. Belanja Bantuan
Keuangan
e. Belanja Bunga
f.
Belanja Tidak
Terduga
% BTL TERHADAP
BELANJA
BELANJA
LANGSUNG
a. Belanja Langsung
Eks
BAU
-RSUD
-SKPD SeKab.Wonosobo
b. Belanja Langsung
BOP/BM
-Spesifc Grant
* DAK
* Bant. Provinsi
* DBHCHT (Cukai
Tembakau
* DPPIP
* BEC
* DPID
* BOS
-APBD Murni
* Pendamping
DAK
* Pendamping
BEC
* Penunjang DAK
* Penunjang
Bant. Provinsi
* Penunjang
DPPIP
* Penunjang DPID
III.
* Penunjang PIP
APBN
*Penunjang
PNPN
(Kota+Desa)
* Kegiatan
BOP/BM Seluruh
SKPD
% BL
TERHADAP
BELANJA
JUMLAH BELANJA
DAERAH ..
E F I S I T / S U R
D
PLU
S .
P
EMBIAYAAN
A.
PENERIMAAN
1. SILPA TAHUN LALU
B.
2. PENCAIRAN DANA
CADANGAN
3. PENERIMAAN
DANA
TALANGAN
4. KET.
PENERIMAAN
PIUTANG
5. DIVESTASI
SAHAM BANK
P EJATENG
NGELUARA
N
1. PEMBENTUKA
N DANA
CADANGAN
2. PENYERTAAN
MODAL
- PDAM
- Bank Jateng
527.539.350.
543
457.016.361.5
75
21.712.488.9
543.132.877.
554
466.148.688.8
07
27.616.638.7
553.568.770.
105
475.463.662.5
83
28.179.366.5
564.203.900.
257
484.964.935.8
34
28.753.868.6
575.042.278.
750
494.656.234.5
51
29.340.406.4
552.697.435.
442
475.649.976.6
70
27.120.553.8
68
2.352.500.0
00
45.458.000.0
00
-
47
2.399.550.0
00
45.468.000.0
00
-
22
2.447.541.0
00
45.478.200.0
00
-
03
2.496.491.8
20
45.488.604.0
00
-
62
2.546.421.6
56
45.499.216.0
80
-
61
2.448.500.8
95
45.478.404.0
16
-
1.000.000.0
1.500.000.0
2.000.000.0
2.500.000.0
3.000.000.0
00
00
00
00
00
59,0
59,3
59,4
59,4
59,5
2
3
0
6
2
366.229.596. 372.244.520. 378.379.742. 384.637.668. 391.020.754.
425
64.980.910.9 135
64.980.910.9 319
64.980.910.9 947
64.980.910.9 107
64.980.910.9
30
30
30
30
30
27.920.000.0
27.920.000.0
27.920.000.0
27.920.000.0
27.920.000.0
00
00
00
00
00
37.060.910.9
37.060.910.9
37.060.910.9
37.060.910.9
37.060.910.9
30
30
30
30
30
301.248.685.4 307.263.609.2 313.398.831.3 319.656.758.0 326.039.843.1
95
05
89
17
77
202.852.738.3 206.909.793.1 211.047.988.9 215.268.948.7 219.574.327.7
45
62.295.200.0 12
63.541.104.0 74
64.811.926.0 54
66.108.164.6 29
67.430.327.8
2.000.000.0
00
59,3
5
378.502.456.
387
64.980.910.9
30
27.920.000.0
00
37.060.910.9
30
313.521.545.4
57
211.130.759.3
83
64.837.344.5
00
62.296.425.0
00
5.016.022.3
00
63.542.353.5
00
5.116.342.7
80
64.813.200.5
70
5.218.669.6
02
66.109.464.5
81
5.323.043.0
94
67.431.653.8
73
5.429.503.9
15
64.838.619.5
05
5.220.716.3
45
3.868.000.0
00
1.000.000.0
92
3.945.360.0
00
1.020.000.0
48
4.024.267.2
00
1.040.400.0
41
4.104.752.5
44
1.061.208.0
02
4.186.847.5
95
1.082.432.1
45
4.025.845.4
68
1.040.808.0
00
22.770.000.0
00
45.607.091.0
00
23.225.400.0
00
46.519.232.8
00
23.689.908.0
00
47.449.617.4
00
24.163.706.1
60
48.398.609.8
60
24.646.980.2
83
49.366.582.0
32
23.699.198.8
89
47.468.226.6
00
98.395.947.1
50
6.229.520.0
20
100.353.816.0
936.354.110.4
76
102.350.842.4
156.481.192.6
26
104.387.809.2
636.610.816.4
22
106.465.515.4
486.743.032.7
29
102.390.786.0
746.483.734.4
00
200.000.0
00
1.245.904.0
00
200.000.0
00
1.270.822.0
08
200.000.0
00
1.296.238.5
60
200.000.0
00
1.322.163.2
89
200.000.0
00
1.348.606.5
52
200.000.00
0
1.296.746.8
00
1.421.172.4
00
77.360.00
0
455.400.0
00
70.000.00
0
232.500.0
00
88.464.090.7
50
40,9
8
893.768.946.
968
(28.373.433.
950)
80
1.449.595.8
48
78.907.20
0
464.508.0
00
70.000.00
0
232.500.0
00
90.233.372.5
65
40,6
7
915.377.397.
689
(32.502.614.
410)
22
1.478.587.7
65
80.485.34
4
473.798.1
60
70.000.00
0
232.500.0
00
92.038.040.0
16
40,6
0
931.948.512.
424
(22.416.233.
480)
92
1.508.159.5
20
82.095.05
1
483.274.1
23
70.000.00
0
232.500.0
00
93.878.800.8
17
40,5
4
948.841.569.
204
(21.118.644.
681)
58
1.538.322.7
11
83.736.95
2
492.939.6
06
70.000.00
0
232.500.0
00
95.756.376.8
33
40,4
8
966.063.032.
857
(19.785.649.
844)
90
1.479.167.6
49
80.516.90
9
473.983.97
8
70.000.00
0
232.500.00
0
92.074.136.1
96
40,6
5
931.199.891.
828
(24.839.315.
273)
38.123.433.
950
36.493.433.9
40.502.614.
410
38.872.614.4
30.416.233.
480
28.786.233.4
29.118.644.
681
27.488.644.6
22.785.649.
844
21.155.649.8
32.189.315.
273
30.559.315.2
50
10
80
81
44
73
1.500.000.0
00
130.000.00
0
9.750.000.
000
8.250.000.0
00
8.250.000.0
00
-
1.500.000.0
00
130.000.00
0
-
1.500.000.0
00
130.000.00
0
-
1.500.000.0
00
130.000.00
0
-
1.500.000.0
00
130.000.00
0
-
8.000.000.
000
5.000.000.0
00
1.500.000.0
00
-
8.000.000.
000
5.000.000.0
00
1.500.000.0
00
-
8.000.000.
000
5.000.000.0
00
1.500.000.0
00
-
3.000.000.
000
-
1.500.000.0
00
1.500.000.0
00
1.500.000.0
00
1.500.000.0
00
1.500.000.0
00
-
1.500.000.0
00
130.000.00
0
7.350.000.
000
3.000.000.0
00
2.850.000.0
00
1.650.000.0
00
1.200.000.0
00
3.
PEMBAYARAN
HUTANG JATUH
TEMPO
4
DANA
TALANGAN
PANGAN
5 KET.
PENYERTAAN
MODAL
BAK JATENG
PEMBIAYAAN
NETTO
...
KEKURANGAN
DANA
1.500.000.0
00
-
1.500.000.0
00
-
1.500.000.0
00
-
1.500.000.0
00
-
1.500.000.0
00
-
1.500.000.0
00
-
28.373.433.
950
-
32.502.614.
410
(0)
22.416.233.
480
(0)
21.118.644.
681
(0)
19.785.649.
844
(0)
24.839.315.
273
(0)
1. Pendapatan Daerah
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah dalam tahun anggaran 2011
2015 diasumsikan terjadi peningkatan rata-rata sebesar 5,74 % dan
memberikan kontribusi terhadap APBD rata-rata sebesar 7,54 % .
Penerimaan
daerah
dari
dana
perimbangan
untuk
Kabupaten
total belanja
daerah
Kabupaten
partai
politik,
serta
stimulan
pembangunan
pedesaan
hal
ini
menunjukkan
bahwa
tingkat perencanaan
8
0
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
A. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan
pembangunan
yang
disajikan
adalah
dokumen
lain
yang
terkait
Provinsi
Jawa
keterbatasan
kemampuan
ekonomi,
terutama
ekonomi
antar
pengentasan
pertumbuhan
warga
masyarakat.
kemiskinan
ekonomi
dan
yang
ada
Untuk
mengurangi
harus
dapat
yang
lebih
baik.
Harapan
untuk
meningkatkan
14
8
dengan
keahlian,
kompetensi,
kemampuan
untuk
14
9
kesenjangan
infrastruktur
harus
infrastruktur. Untuk
tetap
menjadi
itu
prioritas
pembangunan
pembangunan.
dan
perbaikan
kualitas
infrastruktur.
Revilitalisasi
biaya
pendidikan
khususnya
pendidikan
dasar.
Selain itu mutu, relevansi dan daya saing pendidikan yang masih
relatif rendah, akan menghambat pembangunan kualitas sumber
daya manusia yang berdaya saing dan komptensi tinggi.
b. Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat,
memang sudah
cukup banyak, akan tetapi kesenjangan atas derajad kesehatan
masyarakat
pelayanan
kualitas
masih terasa.
kesehatan
SDM.
yang
Disamping
Terbatasnya
aksesibilitas
berkualitas, baik
itu,
dengan
terhadap
sarana
melihat
mupun
pengalaman
secara
optimal,
sehingga
akan
berdampak
pada
dukung
lingkungan
yang
semakin
rendah
akibat
dari
hidupkarena
hidup
kerusakan
lingkungan
akan
menyebabkan
pembangunan
yang
tidak
ramah
lingkungan.
Ancaman
kurang
profesionalnya
birokrasi
dalam
proses
peningkatan
kualitas
birokrasi
harus
menjadi
prioritas
untuk mengagendakan
perubahan
dapat
berubah
menjadi
sistem
yang
mantapnya
implementasi
prinsip-prinsip
dalam
lalu
telah
berhasil
dijalankan.
Akan
tetapi
proses
B. Isu Strategis
1. Pelayanan Umum
a. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan
pembangunan
diarahkan
kepada
pembangunan
keseimbangan
pembangunan
untuk
mewujudkan
menjadi
faktor
pendukung
dalam
efektiftas
tatanan
penyelenggaraan
pemerintahan
dengan
perubahan
paradigma
maupun
regulasi.
Pemerintah
menuju
pemanfaatan
otomatisasi
teknologi
sistem
(ofce
otomation)
informasi,
antara
e-procurement,
lain
e-
goverment
dan
lain
sebagainya. Dengan
adanya
Reformasi
Yang
perlu
diperhatikan
kepegawaian
adalah
dalam
pembangunan
penyempurnaan
di
pengelolaan
PNS
promosi,
dan
mutasi
PNS,
serta
sektor
yang
pelatihan,
peningkatan
krusial
untuk
penyelenggaraan
dilaksanakan
pemerintahan
dalam
dan
rangka
pelayanan
perbaikan
masyarakat,
data
dapat
mengefektifkan
dan
mengefisienkan
pengelolaan data.
e. Kearsip
an
Pengelolaan arsip secara baik yang dapat menunjung kegiatan
administrasi
agar
lebih
lancar
seringkali
diabaikan
dengan
instansi pemerintah.
dengan image
sebagai
yang
bidang
Kondisi
semacam
selalu menempatkan
pinggiran
diantara
itu
diperparah
bidang
kearsipan
lainnya.
f. Komunikasi
Informatika
dan
pesat
menuntut
kesiapan
pengguna
dalam
hal
ini
Terbatasnya
dalam
kualitas
pengelolaan
dan
kuantitas
teknologi
sumber
informasi
daya
menjadikan
terwujud
komunikasi
dua
arah
antara
pemerintah
dengan
Dalam
Negeri
dan
untuk
mendukung
penyelenggaraan
pemerintahan
meningkatkan
serta
peran
dan
pencegahan
bencana
dalam
rangka
dan
ketertiban
dengan
integrasi
dan
integritas
kepada
masyarakat
tanpa
pandang
bulu.
Efektifitas
sehingga
menghambat
proses
penyelenggaraan
pemerintahan.
3. Ekonomi
a. Perhubung
an
Penyediaan dan pengelolaan infrastruktur (sarana, prasarana dan
fasilitas) perhubungan perlu dilaksanakan secara terpadu dengan
bekerjasama dengan instansi kepolisian, agar kondisi berlalulintas
kendaraan di jalan raya dapat benar- benar menciptakan rasa
aman dan nyaman bagi pengguna jalan. Pembangunan jaringan
prasarana dan penyediaan sarana transportasi antar-moda sesuai
dengan Sistem Transportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi
Multimoda dan penurunan tingkat kecelakaan transportasi. Selain
itu
perlu
adanya
peningkatan
pelayanan
dan uji
kelayakan
meratanya
peluang
serta
rendahnya
aksesibilitas
Untuk
ketenagakerjaan
itu
dan
perlu
iklim
untuk
mensinkronisasi
usaha
dalam
rangka
kebijakan
penciptaan
Menengah
Isu stregis pada sektor Koperasi dan Usaha Mikro,Kecil dan
Menengah
yaitu
pada
pengembangan
Koperasi
dan
Usaha
terjadi
harmonisasi
peraturan
yang jelaskonsistensi
pada
Kantor
Pelayanan
Perizinan
Terpadu
(KPPT),
usaha
dan
Perdagangan
yang
mengurangi
biaya
pengembangan
menjamin
dan
penetapan
kelancaran
transaksi/ekonomi
arus
biaya
Sistem
barang
tinggi
dan
serta
masyarakat
desa
diarahkan
kepada
peningkatan
Selain
itu,
didistribusikan
kapasitas kelembagaan
dengan
di
adanya
desa,
dana
pemerintahan
PNMP
diharapkan
dan
mampu
ADD
desa.
yang
meningkatkan
ekonomi
kerakyatan
dengan
melanjutkan
dan
ketahanan
pangan
dan
lanjutan
revitalisasi
kelestarian
pembangunan
angkutan,
dan
lingkungan
dan
pemeliharaan
sumber
sarana
daya
transportasi
alam,
dan
peningkatan
kuantitas
dan
kualitas
produksi
serta
dan
hasil
penelitian
lainnya
menuju
kualitas
dan
lingkungan
dapat
terjaga.
memenuhi
kebutuhan
energi
masyarakat
perlu
untuk
mendukung
kebutuhan
hidup
masyarakat
dalam
tersebut
dengan
pemenuhan
sarana
pelayanan
penyediaan energi.
i. Perdagangan
Penguatan struktur perekonomian desa dan kota berbasis potensi
lokal menjadi isu strategi
bumi
berperan
ekonomi daerah.
penting
dalam
meningkatkan
ketahan
keunggulan kompetitif
yang
mencakup
pengelolaan
sumber
industri
dengan
pemanfaatan
potensi
lokal
dapat
mendorong
pertumbuhan
ekonomi
daerah.
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
dapat
mendorong
strategis
dalam
pelaksanaan
transmigrasi
adalah
belum
urusan
transmigrasi.
Belum
sebanding
sosialisasi
Huni,
Layak
Usaha,
Layak
Berkembang,
Layak
Lingkungan).
4. Lingkungan Hidup
Pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup, untuk mempertahankan Kabupaten Wonosobo
sebagai daerah konservasi alam.
a. Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
Peningkatan kualitas dan pencegahan degradasi lingkungan hidup
kota, konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
disertai
penguasaan
dan
pengelolaan
yang
risiko
keberlanjutan,
bencana
untuk
dan
pencemaran
penekanan
lingkungan
laju
deforestasi,
melalui
penurunan
pengawasan
beban
ketaatan
Peningkatan
kemampuan
penanggulangan
bencana
melalui
akan
semakin
menurunkan
ketahanan
sesuai
dengan
peruntukannya
karena
kurangnya
dalam
pembangunan.
Pengembangan
infrastruktur
dikembangkan
untuk
memenuhi
kebutuhan masyarakat
perekonomian
daerah.
Pemenuhan
infrastruktur
yang
penerapan
konstruksinya.
tepat
guna
teknologi
Penerapan
dalam
inovatif
dalam
pelaksanaan
penanganan
infrastruktur
di
Kabupaten
kualitas
lingkungan
yang
sehat
sehingga
dapat
yang
kumuh
perlu
segera
ditanagani
untuk
itu
pemenuhan
kebutuhan
pokok
masyarakat
akan
sebagai
salah
satu
wujud
peran
pemerintah dalam
mensejahterakan rakyatnya.
9
0
6. Kesehatan
a. Kesehatan
Menitikberatkan kepada pembangunan bidang kesehatan dengan
pendekatan
preventif,
dan
tidak
hanya
kuratif,
melalui
diantaranya
9
0
harapan
hidup,
dan
pencapaian
keseluruhan
upaya
sasaran
kesehatan
melahirkan,
penurunan
tingkat
kematian
bayi
dan
harus
Ketersediaan
ditekan
dan
dan
ditanggulangi
peningkatan
kualitas
secara
layanan
tuntas.
kesehatan
derajat
kesehatan
masyarakat
secara
merata
masyarakat
Permasalahan
kebijakan,
manajerial
program,
pengembangan
kesehatan
serta
ilmu
dalam
data
sinkronisasi
dan
pengetahuan
hukum
dan
kesehatan
dan
berkualitas.
perencanaan
informasi
kesehatan,
teknologi
serta
masih
di
bidang
terbatasnya
(akseptor)
KB,
sosialisasi
keluarga
sejahtera
serta
berimplikasi
pada
tantangan
penyediaan
sarana
dan prasarana
16
9
Berbasis
pendidikan,
serta
Masyarakat
pengelolaan
(PBM),
data
standarisasi
dan
informasi
pelayanan
pendidikan.
pendidikan.
Adapun
standarisasi
pelayanan
pendidikan
perencanaan,
pelaksanaan
dan
evaluasi
pembangunan
dan
karakter
bangsa
yang
kuat.
Peningkatan
Angka
indikator
penting
dalam
pembangunan
kualitas
SDM
peran
Pengawas
assurance,
mendorong
menjamin
keterlibatan
Sekolah
aktivasi
peran
pemangku
sebagai
Komite
kepentingan
entitas
quality
Sekolah
untuk
dalam
proses
pembelajaran.
8. Pariwisata dan Budaya
Pengembangan dan perlindungan aneka ragam budaya, karya seni
dan ilmu untuk memperkaya nilai intelektual dan artistik bagi
pertumbuhan jati diri dan adaptasi yang disertai pengembangan
inovasi,
ilmu
pengetahuan,
keunggulan
Wonosobo
Penetapan
dan
dan
sebagai
pembentukan
teknologi
daerah
yang
agraris
pengelolaan
dilandasi
dan
oleh
pariwisata.
terpadu
untuk
9. Perlindungan sosial
a. Kependudukan dan Catatan Sipil
Penetapan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pengembangan
Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK) menjadi
isu
penting
dalam
pengelolaan
kependudukan.
Pengelolaan
pemerintah
Pemberian
dalam
layanan
berorientasi
pada
kependudukan
merumuskan
administrasi
pelayanan
sehingga
kependudukan
prima
data
kebijakan
dan
juga
tertib
kependudukan
daerah.
harus
admistrasi
dapat
terjaga
validitasnya.
b. Pemberdayaan Perempuan
Penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender termasuk
perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai tindak
kekerasan merupakan kewajiban pemerintah dalam memberikan
perlindungan yang adil bagi seluruh masyarakat. Pemberdayaan
perempuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara juga
wajib
dilaksanakan
secara
adil
dan
proposional
dengan
penanggulangan
masalah
sosial
adalah
bagaimana
terkait
sehingga
keterpaduan
dalam
pelayanan
kesejahteraan
keterampilan
social,
bagi
serta
Penyandang
terciptanya
sinergis
penyandang
pembinaan
Masalah
dan
Sosial
dan
masalah
pelatihan
(PMKS)
perlu
Tim
Penanggulangan
Kemiskinan
Daerah
(TPKD)
serta
membutuhkan.
pendampingan
bagi
masyarakat
yang
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
A. Visi
Dalam rangka mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik
(Good
Governance)
pembangunan
dalam
daerah
untuk
pelaksanaan
5
(lima)
pemerintahan
tahun
kedepan,
dan
maka
Tertib
Penyelenggaraan
Negara,
yaitu
mengutamakan
Profesionalitas,
berlandaskan
kode
yaitu
etik
mengutamakan
profesional
dan
keahlian
ketentuan
yang
perundang-
Akuntabilitas,
yaitu
setiap
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
dengan
penerapan
agar pelaksanaan
asas-asas
umum
pemerintahan
dan
pemerintahan
pembangunan
LEBIH
MAJU
memiliki
pengertian
Meningkatkan
kemajuan
sumberdaya
manusia
yang
tercermin
dari
sumber daya
B. Misi
Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan yang telah menuai
beragam hasil pada periode 2005-2010, tentu harus terus dipelihara dan
ditumbuh-kembangkan. Capaian dan prestasi pembangunan tersebut,
pada hakekatnya adalah salah satu modal dasar yang harus dilanjutkan
untuk meraih capaian dan prestasi pembangunan yang lebih baik lagi,
pada periode lima tahun yang akan datang, 2010 - 2015.
Pada periode 2010 - 2015, masyarakat Wonosobo harus terus
berupaya keras untuk mencapai perbaikan di bidang kesejahteraan
rakyat, membangun keadilan, penerapan tata kelola pemerintahan yang
baik, peningkatan kualitas demokrasi, serta menjaga kesatuan dan
keamanan.
Misi Pembangunan 2010 - 2015 merupakan bagian awal dari
proses menuju cita- cita tersebut dan pada dasarnya merupakan
rumusan
dari
usaha-usaha
yang
diperlukan untuk
mencapai
visi
menghilangkan
keadilan
sebagai
segala
cermin
bentuk
kekerasan
demokrasi
dan
substansial.
mewujudkan
Usaha-usaha
Perwujudan Visi Wonosobo 2015 akan dijabarkan dalam misi tahun 2010
- 2015 sebagai berikut :
pembangunan
3. Meningkatkan pelayanan
kesejahteraan masyarakat.
sosial
dasar
menuju
untuk
mewujudkan
pendidikan dasar
c. Meningkatnya pemerataan akses, mutu, relevansi dan tata kelola
serta daya saing publik pada jenjang pendidikan menengah.
186
191
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 2015 dilaksanakan mulai
masa transisi dari akhir RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2005 2010.
Oleh karena itu strategi dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Wonosobo
Tahun 2010 2015 dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu:
-
2015
dengan
melakukan
evaluasi
menyeluruh
terhadap
pelaksanaan prioritas pembangunan daerah dan melakukan langkahlangkah pemantapan pada target kinerja yang belum tercapai. Melalui
tahapan ini diharapkan visi Kabupaten Wonosono telah tercapai.
Guna mendukung strategi tersebut, maka dalam rangka
pencapaian kinerja, maka
diterapkan sistem manajemen pembangunan daerah yang bersifat lebih
terbuka dan akuntabel, melalui:
1.
2.
guna
meningkatkan investasi.
3.
4.
(5) tahun kedepan sesuai dengan misi pembangunan lima tahun adalah
sebagai berikut :
Misi : Melanjutkan praktik pemerintahan partisipatif dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
sengketa
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Meningkatkan
pengembangan
kualitas
penyelenggaran
kurikulum,
penataan
pendidikan,
sistem,
pemerataan,
pembiayaan
dan
Meningkatkan
kualitas
pemerataan,
penyelenggaran
pengembangan
pendidikan,
Meningkatkan
kualitas
penyelenggaran
pendidikan,
pemerataan,
Meningkatkan
kualitas
penyelenggaran
pendidikan,
pemerataan,
6.
7.
9.
ketahanan
dan
pemberdayaan
keluarga
melalui
2.
asas
koperasi
serta
meningkatkan
peran
koperasi
dalam
5.
6.
7.
8.
9.
10. Peningkatan daya dukung dan fungsi DAS dalam rangka menjamin
ketersediaan air
11. Peningkatan Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
12. Peningkatan efektifitas dan efsiensi perdagangan
13. Peningkatan Daya Saing Industri Kecil Menengah (IKM)
14. Penguatan peran
Peningkatan
kapasitas
kelembagaan
PUG
dan
pemberdayaan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
Kebijakan umum pembangunan daerah Kabupaten Wonosobo Tahun
2010 - 2015 dirumuskan untuk dapat digunakan sebagai fokus dari upaya
pelaksanaan misi dalam rangka mencapai visi pembangunan daerah dan
menentukan program-program yang akan dilaksanakan selama lima tahun.
Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Wonosobo 2010 - 2015, perlu
dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah program
prioritas sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat
keberhasilannya.
Prioritas
Pembangunan
Daerah
ini
bertujuan
untuk
kebijakan
Penanggulangan kemiskinan.
Program prioritas yang akan dilakukan :
a. Peningkatan
pelaksanaan
Keberdayaan
Masyarakat,
melalui
Optimalisasi
perluasan
dan
pengembangan
Kesempatan
Kerja,
produk-produk
potensial
daerah
baik
dalam
bidang
2.
Pendidikan.
Program prioritas yang akan dilakukan :
a. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pendidikan Menengah,
melalui peningkatan akses terhadap pendidikan dasar dan menengah
yang berkualitas dengan biaya yang terjangkau dan fasilitasi rintisan
pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun.
203
test),
namun
pendidikan menyeluruh
yang
memperhatikan
untuk
memasukkan
mendukung
pertumbuhan
pendidikan
ekonomi
kewirausahaan
daerah
dengan
(diantaranya
dengan
pengelolaan
dan
Kesehatan.
Program prioritas yang akan dilakukan :
a. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat,
melalui
bayi;
Ketersediaan
dan
menjamin
ketercukupan
peningkatan
kualitas
kebutuhan
layanan
Obat
rumah
sakit,
Keluarga
Berencana,
melalui
Peningkatan
kualitas dan
Infrastruktur
Program prioritas yang akan dilakukan :
a. Peningkatan
penanganan
prasarana
public,
dan pemanfaatan
melalui
tanah
Konsolidasi
untuk
kebijakan
kepentingan
umum
Sarana
Pembangunan
jaringan
dan
Prasarana
prasarana
dan
Perhubungan,
melalui
penyediaan
sarana
prasarana
pengendalian
bencana
pada
kawasan-
produktifitas
pertanian,
melalui
peningkatan
pertanian yang
lainnya
upaya
mampu
menuju
lokal
oleh
pelaku
usaha
dan
pemerintah,
penyediaan
dan terjangkau;
d. Peningkatan pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan dan
keamanan pangan
melalui peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan,
melalui peningkatan pola pangan harapan;
e. Pengendalian dampak perubahan iklim, melalui pengambilan langkahlangkah kongkrit
terkait adaptasi dan antisipasi sistem pangan dan pertanian terhadap
perubahan iklim.
6.
penyelenggaraan
efisiensi
pemerintahan
desa,
melalui
Peraturan
Perundang-undangan,
melalui
percepatan
peningkatan
integrasi
dan
integritas
penerapan
dan
sehingga
terjadi
harmonisasi
peraturan
perundang-
implementasinya;
ketenagakerjaan
dan
iklim
serta
usaha
Sinkronisasi
dalam
rangka
kebijakan
memperluas
8.
dan
yang
Pengelolaan
beban pencemaran
lingkungan,
melalui
pengawasan
kemampuan
penanggulangan
bencana
melalui:
Perundang-undangan,
melalui
pelaksanaan
kebijakan
rangka
percepatan
pertumbuhan
di
daerah
tertinggal,
pendalaman
dan
pagelaran
seni budaya;
serta
seni
budaya
yang
diinisiasi
oleh
masyarakat
dan
kompetitif
yang
mencakup
pengelolaan
sumber
daya
menuju
kebijakan
umum
dan
program
pembangunan
sebagai berikut :
BAB VIII
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan
indikator
kinerja
daerah
bertujuan
untuk
memberi
dari
akumulasi
pencapaian
indikator
outcome
program
No
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
1
2
URUSAN PENDIDIKAN
1
2
3
4
Kondisi
awal
2010
2012
2013
2014
2015
99,69
99,72
99,89
6,36
6,58
26
6,72
35
10
0
6,87
10
0
6,99
10
0
7,12
45
50
1:16
1:16
4
0
1:16
1:16
1:16
2
4
1:16
84,02
87
90
92,5
93,5
95
APK SD/MI/Paket A
96,46
99
APM SMP/MTs/Paket B
59,78
65
10
0
70
10
0
7
10
0
80
10
5
85
APK SMP/MTs/Paket B
79,13
83
88
94
0,14
0,13
1,03
0,
1
0,98
99,6
99,64
12
Prosenatase kelulusan
SMP/MTs minimal
87,24
13
Angka melanjutkan ke
jenjang SMP/MTs
Angka melanjutkan ke
jenjang
SMA/SMK/MA
Rasio Pendidik dengan
peserta didik SD/MI
Rasio Pendidik dengan
peserta didik SMP/MTs
10
11
14
15
16
5
9
1
0,08
0,07
10
0
0,06
0,96
0,94
0,92
99,7
99,75
99,8
99,9
99,5
99,6
99,7
99,8
99,9
9
5
6
6
1:18
61,01
63
68
70
68
70
78
80
1:18
1:19
6
5
7
4
1:19
1:20
1:20
1:14
1:14
1:15
1:15
1:16
1:16
17
5
17
1:26
1:27
1:28
1:29
1:30
1:31
17
5
No
1
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
2
Kondisi
awal
2010
2012
2013
2014
2015
1:33
1:34
1:34
1:35
1:35
1:36
19
2:01
1:01
1:01
1:01
1:01
1:01
20
APK SMA/SMK/MA
33,09
35
40
52,5
60
21
APM SMA/SMK/MA
23,98
26
29
35
38
22
44:56
51:49
57:43
4
5
3
2
60:40
67:33
70:30
23
1,32
1,09
0,8
0,7
0,6
93,02
1,
1
94
94,5
95,5
96
1:14
1:14
1:15
9
5
1:15
1:16
1:16
1:33
1:34
1:34
1:35
1:35
1:36
3,
2
4,5
5,5
4
8
50
53
5
6
60
65
98,87
99,69
10
0
10
0
10
0
10
0
5,69
50
55
65
70
16,48
60
70
90
71,66
90
95
9
6
98
10
0
6
0
8
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
1
0
5
0
15
20
27
30
50
60
2
5
6
5
70
75
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
69,8
70,1
70,06
70,29
70,26
70,49
70,45
70,73
70,66
70,94
70,87
18
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
peserta didik
SMA/SMK/MA
Rasio murid dengan
kelas
SMA/SMK/MA
% penambahan APK
berdasarkan layanan
usia
wajar dikdas yang
belum/tidak sekolah
% layanan pendidikan
kesetaraan bagi usia
dewasa yang belum
bersekolah
% Angka melek huruf
usia 1545
tahun berkualifikasi
% Pendidik
S.1/D.4 mencapai :
a. pada Pendidikan Anak
Usia
Dini
(PAUD)
b. pada
Satuan
Pendidikan
SD/MI
c.
pada Satuan
Pendidikan
SMP/MTs.
d. Pada Satuan
Pendidikan
SMA/MA dan SMK
e. Pada Pendidikan
Kesetaraan A, B dan C
% lembaga PAUD
memiliki
tata kelola dan citra
yang
baikmenerapkan
% SD/MI
MBS
% SMP/MTs
menerapkan MBS
% SMA/SMK/MA
melaksanakan program
MBS dengan baik.
35
Jumlah Penerapan
Sistem
Manajemen Mutu
(SSM) SMA/SMK ISO
URUSAN KESEHATAN
1
2
70,01
216
No
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
Kondisi
awal
2010
2012
2013
2014
2015
11
5
11
4
11
1
10
8
10
5
10
2
15,23
14,63
13,42
12,21
11
9,8
% cakupan komplikasi
kebidanan yang
ditangani
% cakupan pertolongan
9
5
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
91,94
92
94
9
6
98
10
0
91,02
92,5
94,5
95,5
96,5
97
81,41
86,45
87,69
88,12
88,69
89,53
99,17
99,5
99,7
99,9
86,65
87
88
10
0
92
80,05
84,06
84,8
8
9
85,86
10
0
90
86,72
87,25
9
5
2
5
10
96
97
30
50
10
0
90
10
0
10
0
10
0
10
0
10
10
0
10
0
10
0
8
9
10
11
12
13
14
persalinan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi
% ibu hamil yang
mendapatkan
pelayanan antenatal
(cakupan kunjungan
kehamilan ke empat
(K4))
% Cakupan KB aktif
% cakupan kunjungan
neonatal
% cakupan pelayanan
kesehatan bayi
% cakupan pelayanan
kesehatan anak balita
% cakupan neonatus
dengan
komplikasi
yang
% PKD
aktif
% cakupan pelayanan
kesehatan dasar
masyarakat miskin
15
10
0
7
5
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
100
100
100
100
100
7,
7
25,49
10.1
9.3
25
9.
1
22.5
2
0
3
0
7
0
17.5
8.
7
20
25
20
75
80
17
% Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
% Cakupan palayanan
gawat darurat level 1 di
sarana kesehatan
rujukan
% balita gizi kurang
18
prevalensi GAKY
19
49,17
40
35
54,69
60
65
95,8
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
31,3
45
41.5
35.5
32
30
37,5
45
50
5
5
60
70
81,5
85
85
8
5
85
85
7
5
90
90
9
0
90
90
16
20
21
22
23
24
25
No
1
26
27
28
29
30
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
2
kasus malaria (Annual
Paracite Indeks-API) per
1.000 penduduk
% penderita malaria
yang diobati
angka kesakitan DBD
per
100.000
penduduk
angka kematian
DBD
32
33
mendapatkan
anti
Retroviral
% darah
donorTreatment
diskrining
31
terhadap HIV-AIDS
34
35
36
37
38
39
40
% desa/kelurahan UCI
Cakupan desa/kelurahan
KLB
yang dilakukan
penyelidikan
% diare balita yang
ditangani sesuai standart
angka kematian diare
Non Polio Acute Flaccid
Rate
per 100.000 penduduk <
15
% penderita pneumonia
yang
diobati
sesuai
standart
% kasus
filariasis
yang
42
ditangani
% kasus Infeksi Melular
Seksual (IMS) yang
ditangani
% puskesmas
43
melaksanakan
surveilans dan
pengendalian faktor
resiko
tidak
rumahpenyakit
tangga sehat
44
45
41
46
47
48
49
Kondisi
awal
2010
2011
2012
2013
2014
2015
3
0,16
4
1.75
5
1.
5
6
1.25
7
1
8
1
10
0
6
9
0,16
10
0
54
10
0
53
10
0
51
10
0
50
<
1
10
0
<1
<1
10
0
<
1
10
0
10
0
5
2
<1
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
7
0
75
80
8
5
90
90
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
93,2
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
0,015
10
0
0
10
0
0
10
0
0
10
0
0
10
0
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
4
7
15,7
50
55
70
80
20
25
40
50
10
6
0
3
0
1
20
25
4
0
9
0
50
60
10
0
10
0
5
9,
9
6
20
30
70
80
9
2
94
95
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
No
1
50
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
2
Tingkat kecukupan
sarana
prasarana pengelolaan
dan
pelayanan
%
instalasi kefarmasian
farmasi dan
sarana
pelayanan kesehatan
dasar yang
melaksanakan
manajemen
% sarana pelayanan
kesehatan yang
melaksanakan
pelayanan kefarmasian
sesuai
standart
% penduduk
yang
Kondisi
awal
2010
2012
2013
2014
2015
3
1
0
4
50
5
60
6
7
5
7
90
8
10
0
1
0
30
50
6
0
70
80
1
0
10
20
3
0
40
50
98,63
98,75
99
99,25
99,5
10
0
89,25
90
90
9
5
95
10
0
62,62
70
73
7
5
77
80
1
melaksanakan sanitasi
7
total berbasis
masyarakat (STBM)
58 % rumah memenuhi
61,23
syarat
59 kesehatan
% tempat umum
47,05
memenuhi
syarat
kesehatan
URUSAN
WAJIB
PEKERJAAN UMUM
18
20
2
0
20
25
70
73
77
80
70
72
7
5
7
4
76
77
51
52
54
56
memiliki
akses terhadap air
minum berkualitas
% kualitas air minum
yang
memenuhi
syarat
% penduduk
yang
57
memiliki
jamban
sehatyang
jumlah desa
55
3
4
5
6
7
8
9
10
153,73
163,47
174,16
184,25
193,96
199,76
8,13
9,20
10,52
14,20
16,63
19,88
125,00
135,52
164,96
194,58
196,79
193,33
44,16
86,03
101,98
118,33
116,75
117,10
49,70
80,05
86,61
93,65
95,79
98,45
69,4
70,59
72,24
73,88
75,53
77,18
40,54
43,43
50,14
57,53
65,65
74,59
5,
9
6,
1
6,71
7,39
8,12
8,94
10
0
5
2
10
0
60
10
0
70
10
0
7
5
10
0
80
10
0
90
No
1
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
2
Rasio Panjang Saluran
Irigasi
dengan luas daerah
irigasi penanganan
panjang
jalan
lingkungan permukiman
panjang penanganan
drainase
lingkungan
permukiman
% rumah tangga yang
dapat
akses air bersih per
penduduk
total
% jumlah sambungan
rumah
pelanggan
PDAM
% rumah tangga
2
3
2011
2012
2013
2014
2015
3
0,05
4
0,05
5
0,05
6
0,05
7
0,05
8
0,05
1
0
10
11
1
2
13
15
1
0
10
11
1
2
13
15
9
1
93
95
9
7
10
0
10
0
8
0
80
80,4
80,8
81,2
81,6
4
0
0
40
0
50
0
6
0
1
70
1
80
1
% gedung pemerintahan
yang
representatifgedung olah
Tersedianya
raga
terpadu
% Berkurangnya
volume timbunan
sampahsarana
Jumlah
pengelolaan
sampah organik
dan anorganik
jumlah sarana prasarana
persampahan
4
0
0
40
50
70
80
6
0
1
10
1
1
11
12
1
3
13
13
1
0
10
10
1
0
10
10
15
3
5
55
75
4
0
50
60
7
0
80
90
0,979
0,983
0,985
0,986
0,988
0,99
0,
9
0,91
0,92
0,93
0,94
0,95
1
4
15
15
1
6
16
17
2,
8
3
9
2,75
2,25
39
39
3
9
39
39
belum
ad
a
10
ad
a
20
ad
a
3
0
ad
a
40
ad
a
50
bersanitasi gedung
Tersedianya
pemerintahan satu atap
terpadu (unit)
perumahan
yang dibangun
pengembang
4 % luasan permukiman
kumuh*
5 % taman
lingkungan/ruang
terbuka hijau dari
6 luasan
Jumlah pemukiman
sarana pelayanan
penanganan bencana
kebakaran
URUSAN TATA RUANG
1
2
2010
masyarakat/dunia
usaha yang mengelola
sampah
mandiri
URUSAN
WAJIB
PERUMAHAN
1
Kondisi
awal
Ketersediaan dokumen
dan
regulasi
tatapada
ruang
%
ketaatan
RTRW
220
URUSAN
PEMERINTAHAN/ No
INDIKATOR
KINERJA
PEMBANGUNAN
DAERAH
Kondisi
Target Capaian Setiap Tahun
awal
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
2
3
4
5
6
7
8
URUSAN PERENCANAAN
1 Tersedianya
Peraturan
Daerah
tentang
Sistem
Perencanaa
n
Pembangun
an
Kabupaten
belum
ada
belum
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
2 Tersedianya
dokumen
perencanaa
n
pembangun
an daerah :
a. RPJMD
ada
b. RKPD
3 T
e
r
s
e
d
i
a
n
y
a
d
o
k
u
m
e
n
e
v
a
l
u
a
s
i
p
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
ada
ada
a. Tahunan
ada
ada
ada
ada
ada
ada
185,3
184,7
belum
ada
4 jumlah jalur
ada
5 Jumlah Uji Kendaraan
ada
2.318
2.365
angkutan umum
6 % Kendaraan Laik Jalan
73
75
ada
7 Alat Uji yang memenuhi
3
4
ada
standar
8 b.
Jumlah
Kemacetan yang 2
2
Lima Titik
Tahunan
diurai/diatasi
belum
9 % Kawasan parkir yang
60
65
teratur
ada
10 % Peningkatan Retribusi
10
10
Pendapatan
Parkir
ada
URUSAN LINGKUNGAN
HIDUP
mlah
4 T
Angku
1
air
1
1
e Kualitas / kelas
tansumber
r2 % kelestarian
20
2
denga
s air
0
3
20
2
n debit
e % peningkatan
air
sumber
0
Penu
d
4
peran
100
15
i peningkatanmpan
g
masyarakat
dalam
serta
0
a
menjaga
n
2 % Standar
airFasilitas
y
5 kuantitas
% meningkatnya
10
1
a udara
ambien
di sekitar
kualitas
0
Angkutan
pabrik
Umum
d
3 Jumlah
6
10
1
a % meningkatnya
pengurusa
udara
ambien
di
sekitar
kualitas
0
t
a pemukimann perijinan
trayek
7 % meningkatnya
10
1
ambien di
kualitas
0
p udara
transportasi
r daerah
o
f
i
l
d
a
e
r
a
h
URUS
AN
WAJI
B
PERH
UBUN
GAN
1 R
a
s
i
o
J
u
183,59
182,48
180,95
179,32
100
100
100
100
100
100
644
715
662
726
682
702
trayek
28
32
28
34
30
36
2.412
78
2.460
80
2.510
81
2.56
0
8
2
75
80
85
9
0
10
10
10
1
0
40
80
100
40
6
0
6
80
100
30
0
0
45
0
60
0
750
7
0
20
3
0
40
50
20
3
0
40
50
20
3
0
40
50
No
1
8
9
10
11
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
2
% Luasan lahan
terdegradasi
(secara
fsik dankasus
kimia)
% menurunnya
2011
2012
2013
2014
2015
4
50
5
40
6
3
0
7
20
8
10
50
50
40
20
10
30
30
40
3
0
6
0
80
10
0
20
20
40
6
0
80
10
0
20
20
40
80
75
75
75,5
76,5
10
0
77
6
0
7
6
4
20
20
30
4
0
50
60
5
0
6
5
55
60
70
75
70
80
6
5
9
0
10
0
10
0
6
0
70
80
9
0
10
0
10
0
10
0
10
0
95
kebakaran hutan
Rasio Amdal / UKL-UPL /
SPPL terhadap jumlah
perusahaan
14
15
diberikan
untuk mendukung
penyelamatan
% peningkatan
16
penyerapan
karbondioksida
(CO2)
Jumlah pembangkit
13
2010
3
50
Rasio kesesuaian
regulasi
bidang lingkungan hidup
% kasus lingkungan
hidup
yang tertangani
Nilai
Adipura
Jumlah CSR yang
12
Kondisi
awal
tenaga
listrik
non emisi
URUSAN
PERTANAHAN
1
2
% kepemilikan KTP
berbasis
NIKkepemilikan KK
%
99,71
99,89
99,95
99,95
0,15
0,18
10
0
10
0
10
0
10
0
0,2
99,80
99,85
99,90
% kepemilikan Akta
kelahiran
% Anak Lahir yang
membuat
Akta
Kelahiran
%
penduduk
meninggal
yg
membuat
Akta Kematian
lama pengurusan
dokumen kependudukan
(KTP,KK,Akte kelahiran)
56,48
70
75
78,24
84,25
87,5
10
0
8
5
89,5
0,07
0,08
6 hari
2 hari
0,
1
1 hari
1 hari
1 hari
1 hari
10
0
10
0
% penduduk yang
9
10
10
10
teregistrasi
9
0
0
0
URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
1
2
3
Inde
gunan
Indek Pemban
embang
Gend
er (
Gende
IPG
Inde
Inde)k Pemb
emberday
rdayaan
Gend
er
Gende
( IDJuGmlah
) ah kas
%
ml
kasus
kekerasan
terhadap perempuan
empuan
dan anak yang
95
55,2
55,5
56,7
57,8
59
60,5
48,8
48,9
49
49,3
49,7
50,5
8
0
84
88
9
2
95
99
No
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
Kondisi
awal
2010
1
4
2
3
Rev
gaan
6
Revital
talisasi kelemba
embag
PUG
pada 60%
60% Satuan Kerja
Kerja
Perang
rangkat Daerah di
Kabupate
abupaten Wonos
Wonosobo
s
a
m
pai
tahun
2015
5
201
URUSAN KELUARGA
BERENCANA
1
2
2011
2015
4
10
5
20
6
3
0
7
40
8
50
2,35
2,27
2,13
2,06
1,015
1,01
2,
2
1
0,99
0,99
Cakupan unmetneed
8,14
7,02
6,72
6,22
5,92
5,62
% KB Aktif
(Contraceptive
Prevalence
% drop out Rate - CPR)
KB
Jumlah Pasangan Usia
81,41
86,45
87,69
88,12
88,69
89,53
9,65
8,48
8,08
7,68
7,28
6,88
26.620
27.140
28.672
29.217
29.774
5
6
Subur
yang menjadi Peserta KB
Baru
7 Jumlah kasus HIV/AIDS
8 Jumlah Kelompok Bina
Keluarga Balita
9 Cakupan PUS peserta KB
anggota UPPKS yang
ber-KB mandiri
10 % Keluarga Pra KS dan
KS - I
11 Rasio Penyuluh
KB/Petugas
Lapangan KB dengan
desa/kelurahan
URUSAN
SOSIAL
25.896
5
1
57
5
47,36
45
62
0
43
66
5
4
0
70
1
30
74
6
25
79
5
48,13
48,76
48,05
48,68
49,08
47,57
46,66
44,66
42,66
40,66
38,66
1 : 4,27
1:4
1 : 3,5
1:3
1 : 2,5
1:2
% PMKS yang
memperoleh bantuan
sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
3
0
32
3
5
38
40
42
% PMKS mandiri
22
35
40
% PMKS terlayani
jaminan
social
% Anak Berhadapan
dengan Hukum (ABH)
yang ditangani
Jumlah korban bencana
yang
medapat
pendampingan
Jumlah panti
sosial
42
2
5
45
30
2
0
4
0
8
0
50
52
85
86
4
8
8
8
90
95
50
0
500
550
600
650
700
1
4
8
0
15
16
17
17
82
85
1
7
8
9
92
95
22,02
23,61
26,31
29,01
31,71
34,41
4
0
3,99
97
1
4
5
6
7
% Meningkatnya
rehabilitasi
berbasis
masyarakat
URUSAN
KETENAGAKERJAAN
1
2
3
4
41
43
44
45
3,56
4
2
3,34
3,15
3,05
2,98
12
8
16
0
19
2
22
4
25
6
No
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
Kondisi
awal
2010
2011
1
5
2
3
4
5
Jumlah tenaga kerja
4
64
96
yang
8
mendapatkan pelatihan
berbasis Kompetensi
6 Jumlah tenaga kerja
8
90
10
yang
2
0
mendapatkan pelatihan
berbasis kewirausahaan
7 Jumlah Pekerja/buruh
4390
2900
3000
yang
menjadi peserta program
8 Jamsostek
Jumlah pencari kerja
3074
3250
3700
yang
terdaftar yang
ditempatkan
(melalui
URUSAN
KOPERASI
DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
2015
6
12
8
7
17
5
8
21
5
10
0
10
0
10
0
3500
3900
4100
3800
3900
4000
12
15
10
0,8
0,7
0,6
31
2
56
31
2
56
0,
9
31
2
57
31
7
58
32
2
59
32
7
60
0
29,5
0
29,55
0
29,6
0
29,65
0
29,7
135,8
139,6
140,6
141,6
145,6
150,6
3
4
5
Jumlah Investasi
2
3
4
5
6
7
1
0
15
15
1
5
15
15
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
15
15
1
5
15
15
1,
5
2,
2
2,4
2,6
2,9
6
0
15
0
20
0
25
0
30
0
35
0
16.882
Jumlah
239.456
Wisnu
9 Jumlah Tenaga Kerja
12
yang diserap di
5
industri pariwisata
URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
1
2
Jumlah kegiatan
produktif
kepemudaan
Jumlah organisasi
kepemudaan
30.206
39.267
51.047
66.361
394.311
512.604
666.385
866.301 1.126.19
1 20
18
3
1
13
8
15
1
16
6
14
2
14
2
14
2
1
0
14
2
86.270
11
12
14
2
14
2
No
1
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
2
Kondisi
awal
2010
3
2012
5
2013
6
2014
2015
45
50
1436
1450
Kegiatan pembinaan
politik daerah
Angka kriminalitas
4,03
4,01
3,82
3,64
3,46
3,25
10
0
0
10
0
0
10
0
0
10
0
0
10
0
0
10
0
10
0
0
10
0
10
0
10
0
0
72,56
7
5
% keamanan dan
kelancaran
pilkades
%
keamanan dan
kelancaran
pilgub
% keamanan dan
kelancaran pileg
% keamanan dan
kelancaran
pilpres
% keamanan dan
kelancaran
pemilukada
% partisipasi masyarakat
dalam penggunaan hak
pilih pada setiap proses
pemilihan umum
75
0
10
0
75
7
8
9
10
11
Pertumbuhan PDRB
% penduduk di atas garis
kemiskinan
Jumlah paket kebijakan /
regulasi sesuai dengan
urusan pemerintahan
daerah
Tersedianya Kebijakan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
(SPIP)
% jumlah perda hasil
inisiatif
DPRD
%penyelesaian
pelanggaran K3
% penegasan batas
kabupaten
Opini Hasil Pemeriksaan
BPK
% Rasio temuan
pemeriksaan BPK yang
ditindaklanjuti
4,02
4,26
24
4,38
22,5
4,63
20,75
4,94
19,25
5,22
18
1
4
14
14
1
4
14
14
10
20
30
35
9
0
8
0
wdp
95
98
80
wdp
10
0
wdp
2
0
9
9
10
0
wdp
91
95
10
0
10
0
wt
p
99
10
0
10
0
wt
p
10
0
25,91
8
6
9
7
No
1
12
13
14
15
16
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
2
Tersedianya pengadaan
barang dan jasa
melalui eprocurement
% kenaikan pendapatan
Asli
Daerah
% SKPD yang
melaporkan
inventaris barang tepat
waktu.
Jumlah BUMD yang
berkinerja
baik
Tersedianya
kebijakan
pembentukan BULD
Kondisi
awal
2010
2012
2013
2014
2015
3
belum
4
Ad
a
5
ad
a
6
ad
a
7
ad
a
8
ad
a
1
7
18
18
2
0
20
25
9
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
belum
belum
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
17
%Ketepatan waktu
penyampaian laporan
keuangan dan kinerja
berdasarkan PP No 58
Tahun 2005
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
18
Struktur Organisasi
Pemerintah Daerah
berdasarkan kebutuhan
dan Beban Kerja
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
19
2
0
0
30
50
7
0
1
0
10
0
15
10
0
22
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
9
0
8
0
8
5
95
97
80
85
10
0
95
90
95
10
0
9
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
10
0
0,07
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
%struktur jabatan
struktural
yang
terisijabatan
%struktur
fungsional
yang
terisi
%Jumlah
pejabat
struktural
yang memenuhi
persyaratan
%Jumlah pejabat
fungsional
yang memenuhi
persyaratan
%pelanggaran disiplin
ringan
%pelanggaran disiplin
sedang
%pelanggaran disiplin
berat
Kondisi
URUSAN
awal
PEMERINTAHAN/
No
INDIKATOR
2010
KINERJA
1
2
3
URUSAN KETAHANAN PANGAN
1
2
3
2012
11
13
10
0
9
10
0
11
10
0
13
9
94
96
Tingkat skor PPH (pola
harapan pangan)
4
5 Tingkat konsumsi
11.956
15.982
16.061
protein hewani
(gr/kap/th)
6 Tingkat konsumsi
3.497
4.509,02 4.502,2
protein nabati
7
(gr/kap/th)
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
2013
6
1
5
10
0
1
5
9
8
16.225
2014
2015
17
19
10
0
17
10
0
19
90
92
16.344
16.542
8
0
90
95
10
0
10
0
10
0
6
0
70
80
9
0
10
0
10
0
6
0
60
70
8
0
90
10
0
2
0
30
40
5
0
60
70
4
5
2
5
50
60
30
40
10
0
6
0
10
0
80
10
0
95
5
6
100
desa
100
desa
150
desa
236
desa
236
desa
236
desa
100
desa
100
desa
150
desa
236
desa
236
desa
236
desa
2
5
25
30
3
5
40
50
ad
a
6
0
ad
a
75
ad
a
90
ad
a
10
0
ad
a
10
0
ad
a
10
0
% swadaya masyarakat
dalam
kegiatan pembangunan
URUSAN STATISTIK
1
2
Tersedianya data
statistik
daerah
% validitas data
URUSAN KEARSIPAN
1
Jumlah SKPD yg
melaksanakan
akuisisi arsip
No
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
PEMBANGUNAN
2
Jumlah perpustakaan :
4
5
2010
2012
2013
2014
2015
1
0
11
13
128.000
128.000
186.000
244.000
302.000
360.000
a. Perpustakaan Keliling
b. Perpustakaan Daerah
c. Perpustakaan Sekolah
3
Kondisi
awal
jangkauan perpustakaan
keliling (desa)
Jumlah pengunjung
perpustakaan
Jumlah peminjam buku
perpustakaan
30
5
7
0
523.092
30
7
85
525.000
40
0
11
5
525.000
40
0
14
5
525.000
60
0
17
5
550.000
75
6
20
5
550.000
185.000
190.000
195.000
195.000
195.000
182.957
4
5
6
7
8
Tersedianya media
informasi publik yang
diterbitkan oleh
Pemerintah
Tersedianya media
informasi publik yang
diterbitkan oleh
Pemerintah
Terciptanya layanan data
basis dan lalu lintas
data secara on-line
Jumlah pengunjung
website
pemerintah
% paket informasi
yang terpublikasikan
secara langsung
maupun melalui
media
Adanya Sistem Informasi
Manajemen yang
terintegrasi
Jumlah SKPD yang
memiliki
Sistem
Informasi
% Ter-Update-nya
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
belum
belum
ad
a
ad
a
ad
a
ad
a
789.456
878.851
10
0
10
0
belum
belum
belum
ad
a
ad
a
ad
a
10
1
2
14
16
10
0
belum
10
0
belum
10
0
belum
10
0
belum
belum
belum
belum
belum
10
0
ad
a
belum
2,
5
10
20
3
0
10
0
ad
a
ad
a
50
111,09
114,82
118,57
122,68
40
126,42
130,27
No
1
2
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
2
Produksi Tanaman
pangan
(ton)
- Padi
2012
5
2013
6
2014
7
2015
8
120.686
166.477
184.218
174.640
194.100
184.450
- Jagung
60.507
138.488
141.043
151.110
154.320
166.892
- Ketela Pohon
79.619
172.533
197.213
209.250
214.510
221.200
- Ubijalar
10.325
17.441
18.878
20.274
22.165
24.102
5,
5
3,67
5,65
Produktifitas tanaman
pangan
(ton/ha)
- Padi
- Jagung
Kondisi
awal
2010
5,
7
4,
5,9
6,2
5,2
5,4
8
26,5
- Ketela Pohon
20,6
4,
6
25,5
28
17,5
21,4
22,5
2
7
23,25
27,5
- Ubijalar
24,6
26
Produksi Hortikultura
(ton)
- kentang
44.466
45.361
45.814
46.272
46.735
47.202
- kubis
58.851
65.377
66.031
66.691
67.358
68.032
- bawang daun
23.227
25.508
25.763
26.021
26.281
26.544
- bawang putih
1.165
1.179
1.191
1.203
1.215
1.227
- cabe
2..567
5.806
5.864
5.923
5.982
6.042
- wortel
4.778
4.826
4.874
4.923
4.972
5.022
- manggis
- salak
29
1
40.302
29
4
40.705
29
7
41.112
30
0
41.523
30
3
41.939
30
6
42.358
- pepaya/carica
11.093
11.204
11.316
11.429
11.544
11.659
- duku
7.146
7.218
7.290
7.363
7.436
7.511
- anthorium
8.577
8.663
8.749
8.837
8.925
9.014
- krisan
10.857
10.963
11.073
11.183
11.295
11.408
- Kapulogo
56.529
57.095
57.666
58.242
58.825
59.413
Produktifitas Hortikultura
(ton/ha)
- kentang
14,91
15,05
15,21
15,36
15,51
15,67
- kubis
17,79
17,97
18,15
18,33
18,52
18,7
- bawang daun
20,2
12,32
12,45
12,57
12,7
12,82
- bawang putih
5,36
5,41
5,46
5,52
5,57
5,63
- cabe
7,16
7,23
7,38
7,45
7,52
- wortel
14,89
15,03
7,
3
15,18
- manggis
1,77
1,79
- salak
1,92
- pepaya/carica
- duku
15,34
15,49
15,65
1,82
1,84
1,86
1,94
1,
8
1,96
1,98
2,02
1,79
1,81
1,82
1,84
1,86
1,88
3,12
3,15
3,18
3,22
3,25
3,28
- anthorium
- krisan
53
3
621,08
55
0
50
57
0
75
59
0
75
62
5
75
65
0
75
8
2
3000
0
85
0
90
3.050
3.100
0
9
5
3.150
0
11
5
3.200
0
13
0
3.250
Produksi Tanaman
perkebunan (ton) :
kopi
Tembakau
Kakao
Kelapa
No
1
URUSAN
PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
2
Panili
Cengkeh
Aren
Gula kelapa
Lada
Nilam
Kondisi
awal
2010
2013
2014
2015
5,
5
1
6,
5
14
7,
5
15
8,5
9,5
10,5
18
45
50
60
65
58
0
13
63
0
14
1
6
5
5
68
17
3
4
0
53
73
0
16
78
0
16
10
10
0
1
5
1
0
10
10
0
1
2
4
Produktifitas tanaman
perkebunan(ton/ha) :
kopi
0,23
0,23
0,22
0,22
0,23
0,41
Tembakau
0,21
0,75
0,75
0,75
0,17
0,
5
0,16
0,75
Kakao
0,15
0,14
0,16
0,17
Kelapa
0,62
0,62
0,63
0,63
0,64
0,64
Panili
0,19
0,19
0,19
0,19
0,19
0,2
Cengkeh
0,06
0,07
0,07
0,08
0,08
0,09
Aren
0,69
0,78
0,87
0,95
1,04
1,13
gula kelapa
1,39
1,73
1,88
2,03
2,09
2,2
Lada
0,25
0,27
0,29
0,31
0,33
0,33
Nilam
0,27
0,67
0,67
0,67
0,67
0,67
a. Sapi
30.703
31.228
32.669
33.941
35.203
36.096
b. Kambing
135.573
137.620
139.905
140.426
142.002
142.742
c. Domba
86.098
87.463
90.334
92.120
93.115
92.224
e. Kerbau
4.093
3.881
3.903
3.936
4.085
4.110
f. Ayam Buras
663.338
657.498
662.093
666.229
670.391
624.578
g. Ayam Petelur
19.514
22.088
24.098
26.767
28.989
29.930
i. Sapi Perah
67
6
31.096
85
3
32.228
1.077
1.358
1.579
j. Kelinci
35
9
21.696
32.770
33.320
33.880
k. Entog
45.443
46.225
46.382
46.496
46.578
46.637
i. Puyuh
182.579
191.304
192.304
192.526
192.574
192.585
a. susu
556,32
556,32
570,11
719,35
967,64
1.145,22
b.telor
2532,01
c. Daging
5371,3
Populasi (Ekor) :
Jumlah Produksi
perikanan
budidaya (ton)
URUSAN KEHUTANAN
1
% bahaya kebakaran
hutan
Jumlah IPHHK berizin
4323
36140,9
3 1
4.965
5.295
5.625
5.820
6.050
3
11
11
0
6
URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
jumlah Ijin usaha
pemanfaatan dan
pengelolaan energi
alternatif yang
diterbitkan
URUSAN PERIKANAN
2012
12
2
12
8
13
4
13
7
231
No
1
`2
3
4
Kondisi
URUSAN PEMERINTAHAN/
INDIKATOR
KINERJA
PEMBANGUNAN
2010
DAERAH
2
3
Jumlah usaha
dan
pengelolaan energi
pemanfaatan
alternatif berijin yang
sudah
beroperasi
% dusun berlistrik
% rumah tangga yang
menggunakan listrik
(elektrifikasi)
Rasio penyediaan daya
terhadap
kebutuhan
listrik
2011
awal
2012
2014
2015
10
0
83,8
10
0
83,8
10
0
90
10
0
9
10
0
10
10
0
10
109%
109%
109%
109%
109%
109%
Jumlah SPBU
Jumlah SPBE
9
0
91
92
9
3
94
95
URUSAN PERDAGANGAN
kelangkaan bahan pokok
2
3
4
5
jumlah sarana
perdagangan
jumlah pelaku
perdagangan
jumlah pelaku
yang
memiliki SIUP
perdagangan
% volume komoditas
keperluan
ekspor
untuk
13.750
14.025
14.306
14.592
14.883
15.181
6.918
7.056
7.197
7.341
7.488
7.638
1
6
17
18
1
9
20
21
10
12
Jumlah komoditas
10
11
12
15
16
1
3
9
10
12
10
5283
5374
5642
6036
6639
7502
96
4
7
5
99
3
80
1022
1062
1125
1203
85
9
0
95
10
0
URUSAN PERINDUSTRIAN
lokal pada produk IKM
2
% IKM yang
memanfaatkan
Tenaga
Kerja local
8
5
88
91
9
4
96
99
5000
5.500
6.000
6.500
7.000
7.500
15
0
5
18
3
5
18
5
5
18
8
5
19
0
5
24
3
5
4
5
6
7
Penetapan industri
inti/prioritas
BAB IX
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Wonosobo Tahun 2010-2015 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program
Bupati
untuk
masa
Pembangunan
Daerah
berkewajiban
untuk
melakukan
dalam
RPJMD
dan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
Perencanaan
Pembangunan
Daerah.
Apabila
dalam
periode
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2011 2015 terdapat halhal diluar kendali (force majeur) Pemerintah Daerah, maka kebijakan umum
dan program pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD ini
dapat ditinjau kembali dan hasilnya dikonsultasikan
ke
DPRD,
untuk
non
pemerintah,
secara
konsisten,
jujur,
2015
dan
dalam
rangka
pencapaian
target
kinerja,
perlu
melaporkan
hasil
pengendalian
dan
evaluasi
kebijakan
dan
(Renstra)
SKPD
dan
pelaksanaan
Renstra
SKPD,
serta
BUPATI WONOSOBO