Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendapatan Komperhensif
Laporan laba rugi (income statement) menyajikan ukuran keberhasilan
kinerja yang dicapai oleh entitas pelaporan dalam satu periode berjalan.
Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi entitas. Laporan laba rugi
menyediakan rincian penghasilan, beban, laba dan rugi entitas untuk suatu
periode waktu. Laba mengindikasikan profitabilitas entitas dan mencerminkan
pengembalian (return) kepada pemegang saham untuk periode yang
bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba
diperoleh. Dalam akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui saat entitas
menjual barang atau menyerahkan jasa pada saat diperoleh/dihasilkan (earned)
dan ditandingkan (matching) dengan beban yang diakui terlepas dari saat
pembayaran.
Model akuntansi yang masih digunakan sekarang adalah biaya historis,
dimana aset dan liabitas dinilai berdasarkan harga yang diperoleh pada saat
transaksi aktual di masa lalu. Akuntansi biaya historis (historical cost
accounting) disebut
juga
sebagai model
akuntansi
berdasar
ini cukup merefleksikan perubahan bersih dalam nilai wajar aset dan liabilitas
selama periode, di mana keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
diakui. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, standar akuntansi keuangan
Indonesia berbasis prinsip dan banyak menggunakan konsep fair value dalam
penilaian aset dan liabilitas.
Pada tahun 2011, komponen laporan keuangan mengalami sedikit
perubahan. Perubahan tersebut antara lain, terlihat dalam laporan laba rugi
menjadi laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan komprehensif ini berisi
perubahan-perubahan karena penggunaan model nilai wajar, pos-pos dalam
pendapatan komprehensif lain mencakup keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi. Laporan laba rugi komprehensif tidak hanya mencakup
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, tetapi juga mencakup
keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi. Bagian yang menyajikan
keuntungan atau kerugian yang telah direalisasi disebut sebagai laporan laba
rugi, sedangkan bagian yang menyajikan keuntungan atau kerugian yang
belum direalisasi disebut sebagai bagian pendapatan komprehensif lain.
komprehensif
lain
(other
comprehensive
income
tidak
diakui dalam
laba
rugi
sebagaimana
yang
1) Perubahan dalam surplus revaluasi (lihat PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK
19: Aset Tidak Berwujud);
2)
5)
Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai arus
kas (lihat PSAK 55: Instrumen Keuangan).
Entitas mengungkapkan jumlah pajak penghasilan terkait dengan
mengungkapkan
komponen
penyesuaian
pendapatan
reklasifikasi terkait
komprehensif
dengan
lain. Penyesuaian
pelepasan
aset keuangan
yang
4.
1) Dalam bentuk satu laporan laba rugi komprehensif, di mana semua pos
penghasilan dan beban yang diakui dalam satu periode (pendekatan satu
laporan the single statement approach); atau
2)
Dalam bentuk dua laporan (pendekatan dua laporan the two statement
approach):
a) Laporan yang menunjukkan komponen laba rugi (laporan laba rugi terpisah)
b) Laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan komponen pendapatan
komprehensif lain (dalam laporan laba rugi komprehensif).
Pendapatan;
2)
Biaya keuangan;
3) Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas;
4)
Beban pajak;
5)
a)
Laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan
b) Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dari pelepasan aset atau kelompok yang
dilepaskan dalam rangka operasi yang dihentikan.
6)
7)
8)
Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama
yang dicatat dengan metode ekuitas; dan
9)
a)
b)
2)
a)
b)
5.
1)
Pendapatan;
2)
Biaya keuangan;
3)
Bagian laba atau rugi dari entitas asosiasi (associates) dan ventura bersama (joint
venture) yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas ;
4)
Beban pajak;
5)
6)
7)
8)
6.
Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan klasifikasi
berdasarkan
entitas,
mana
yang
dapat
(cost) dan beban (expense) dalam bentuk karakter biaya, seperti gaji dan upah,
pembelian bahan baku, beban pennyusutan, dan beban iklan.
2.
PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Rp800.000.000
600.000.000
Laba bruto
Rp200.000.000
Beban operasi
90.000.000
Laba bersih
Rp110.000.000
30.000.000
Rp140.000.000
Pendapatan komprehensif
2)
Rp800.000.000
600.000.000
Laba bruto
Rp200.000.000
Beban operasi
90.000.000
Laba bersih
Rp110.000.000
PT Galaxi, Tbk
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Laba bersih
Rp110.000.000
30.000.000
Rp140.000.000
Pendapatan komprehensif
7.
Laba rugi;
2.
3.
dari pemilik (penerbitan saham) dan distribusi kepada pemilik (dividen), dan
perubahan hak kepemilikan pada ekuitas anak yang tidak menyebabkan hilang
pengendalian
Ilustrasi 2
Asumsikan, sebagaimana informasi yang sama dengan PT Galaxi, Tbk; entitas
mempunyai saldo akun ekuitas pemegang saham pada awal tahun 2012: Saham
biasa Rp300.000.000; saldo laba Rp50.000.000; dan pendapatan komprehensif
lain Rp60.000.000. Tidak ada perubahan akun saham biasa yang terjadi selama
tahun berjalan. Penyajian ekuitas pemegang saham untuk PT Galaxi, Tbk sebagai
berikut:
PT Galaxi, Tbk
Laporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Total
Saham Biasa
Saldo Laba
Pendapatan
Komprehensif
Saldo awal
Laba bersih
Lain
Rp410.000.000 Rp300.000.000 Rp 50.000.000 Rp60.000.000
110.000.000
110.000.000
Pendapatan
komprehensif lain
Keuntungan
kepemilikan yang
belum direalisasi,
setelah pajak
Saldo akhir
30.000.000
Rp550.000.000 Rp300.000.000 Rp160.000.000
30.000.000
Rp90.000.000
PT Galaxi, Tbk
Laporan Posisi Keuangan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012
Ekuitas pemegang saham
Saham biasa
Rp300.000.000
Saldo laba
160.000.000
90.000.000
Rp550.000.000
2012
2011
Penjualan
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
Laba bruto
xxxx
xxxx
Beban penjualan
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
Laba operasi
xxxx
xxxx
Pendapatan usaha
Beban operasi
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
manfaat pasti
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
Kepentingan nonpengendali
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
Kepentingan nonpengendali
xxxx
xxxx
Catatan: Entitas induk adalah entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas
anak; entitas anak adalah suatu entitas, termasuk suatu entitas non-korporasi
seperti perseketuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas
induk); entitas asosiasi, termasuk entitas non-korporasi seperti persekutuan, di
mana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas
anak maupun ventura bersama; dan kepentingan nonpengendali adalah ekuitas
entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung
pada entitas induk.