Ester adalah salah satu dari kelas senyawa organik yang sangat berguna yang sering
dijumpai di alam. Ester merupakan salah satu senyawa organik yang terbentuk melalui
pergatian satu atau lebih atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu gugus organik
(biasa dilambangkan dengan R). Contoh CH3COOCH3 dengan nama metil asetat.
Digunakan untuk polimer sintstik dan dapat diubah menjadi aneka ragam senyawa
lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengkonsumsi berbagai macam minuman
rasa buah yang mungkin kebanyakan tidak benar-benar berasal dari buah asli tetapi hanya
dicampuri essens (aroma buah). Essens terbuat dari senyawa ester yang aromanya bermacammacam tergantung ester penyusunnya. Ester merupakan salah satu gugus fungsi dari
golongan senyawa karbon. Ester adalah senyawa dengan gugus fungsi COO dengan
struktur R COO R (dimana R menyatakan suatu rantai karbon atau atom H, sedangkan R
merupakan rantai karbon). Ester merupakan senyawa turunan dari alkana silat yaitu alkanoat.
Ester mempunyai rumus umum molekul Cn H2n O2. Gugus OH dari gugus karbosilat
diganti oleh gugus OR. Dalam ester, R dan R dapat sama atau berbeda.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
molekul Cn H2n O2. Gugus OH dari gugus karbosilat diganti oleh gugus OR. Dalam
ester, R dan R dapat sama atau berbeda.
2.
Gugus OH dari gugus karboksil diganti oleh gugus OR'. Dalam ester, R dan R' dapat sama
atau berbeda.
Aturan Penamaan / Tata Nama Ester
Penataan nama ester dimulai dengan menyebutkan gugus alkil diikuti gugus asam karboksilat
yang menyusun ester dengan menghilangkan kata asam. Contoh penataan nama ester
ditunjukkan berikut ini.
Dari asam format (HCOOH) :
HCOOCH3
HCOOCH2CH3
HCOOCH2CH2CH3
Metil format
Etil format
npropil format
Metil asetat
Etil asetat
npropil asetat
Jawaban :
Residu alkil adalah suatu isobutil, sedangkan gugus karboksilatnya adalah suatu butanoat atau
butirat. Jadi, nama ester tersebut adalah isobutil butanoat atau isobutil butirat.
c. Reaksi dengan ammonia ester akan membentuk reaksi amida dan alkohol
e. Reduksi ester dengan katalis tembaga (II) oksida tembaga (II) kromat akan
menghasilkan alkohol primer
5. REAKSI-REAKSI ESTER
a. Reaksi hidrolisis
Reaksi hidrolisis ester dalam suasana asam menghasilkan asam karboksilat dan alkohol,
namun bila reaksi hidrolisis dilangsungkan dalam suasana basa diperoleh garam karboksilat
dan alkohol. Hidrolisis ester dengan basa dise4but reaksi Penyabunan (Saponifikasi).
Reaksi diatas disebut transesterifikasi karena terjadi pertukaran antara gugus alkil
dalam OR1 pada ester dengan gugus alkil dalam ikatan RO.
Contoh reaksi antara suatu trigliserida dengan metanol.
Bila keton yang diperoleh di atas direaksikan lebih lanjut dengan RMgX maka
pada akhirnya diperoleh suatu alkohol terseir menurut persamaan reaksi berikut ini.
Ester tidak bereaksi dengan ion halida atau dengan ion karboksilat sebab nukleofil ini
merupakan basa lebih lemah daripada gugus pergi ester. Suatu ester bereaksi dengan air
membentuk suatu asam karboksilat dan alkohol. Ini merupakan suatu contoh reaksi hidrolisis
suatu reaksi dengan air yang mengubah satu senyawa menjadi dua senyawa.
Suatu ester bereaksi dengan alkohol membentuk ester baru dan alkohol baru. Ini
merupakan contoh reaksi alkoholisis. Reaksi alkoholisis tertentu ini disebut juga reaksi
Hidrolisis dan alkoholisis dari suatu ester merupakan reaksi sangat lambat sebab air
dan alkohol merupakan nukleofil lemah dan ester memiliki gugus pergi yang sangat basa.
Hidrolisis dan alkoholisis ester dapat dikatalisis dengan asam. Kecepatan hidrolisis dapat
ditingkatkan dengan ion hidroksida dan kecepatan alkoholisis dapat ditingkatkan dengan basa
konjugasi (RO) dari alkohol reaktan.
Ester juga bereaksi dengan amina membentuk amida. Reaksi dengan amina mengubah satu
senyawa menjadi dua senyawa yang disebut aminolisis. Sebagai catatan bahwa aminolisis
dari ester membutuhkan hanya satu ekuivalen amina, tidak seperti aminolisis dari suatu asil
halida atau asam anhidrida, yang membutuhkan dua ekuivalen. ekuivalen.
Reaksi dari ester dengan amina tidak selambat reaksi dari ester dengan air dan
alcohol, sebab amina merupakan nukleofil yang lebih baik. Ini merupakan keuntungan sebab
kecepatan reaksi dari reaksi ester dengan amina tidak ditingkatkan dengan asam atau HO
atau RO.