Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama
NIM
: 122.12.016
Prodi
: Eksplorasi Tambang
B. Metode pemetaan :
1. Terrestrial ( pengukuran langsung dilapangan )
2. Fotogrametri ( pemotretan udara )
3. Penginderaan Jauh
1. Metode Terrestrial (pengukuran langsung dilapangan)
Pada dasarnya pemetaan topografi ini terbagi atas tiga macam pekerjaan, yaitu
pengukuran topografi, pengolahan data ukuran dan pencetakan peta. Dalam metode
terrestrial ini, semua pekerjaan pegukuran topografi dilakukan dilapangan dengan
menggunakan peralatan ukur seperti Theodolit, waterpass, alat ukur jarak, total station
dan lainya. Pengukuran topografi adalah pengukuran posisi dan ketinggian titik-titik
kerangka pemetaan serta pengukuran detail topografi, sehingga dapat digambarkan diatas
bidang datar dalam skala tertentu. Yang dimaksud dengan kerangka pemetaan adalah
jaringan titik kontrol (X), (Y), (Z) yang akan digunakan sebagai referensi pengukuran
dan titik kontrol pengukuran. (Subagio. 2000)
Pengukuran Jarak :
Jarak yang digunakan dalam pemetaan adalah jarak mendatar, sehingga semua hasil
pengukuran jarak harus dikonversi/di-ubah menjadi jarak datar.
Sebagai bahan dasar dalam pembuatan geo-informasi secara fotogrametris yaitu foto
udara yang saling bertampalan (overlaped foto). Umumnya foto tersebut diperoleh
melalui pemotretan udara pada ketinggian tertentu menggunakan pesawat udara.
3. Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh merupakan hasil pemotretan sebagian kecil permukaan bumi
menggunakan kamera udara yang dipasang di atas pesawat terbang. Dalam setiap kali
pemotretan luas daerah yang tercakup sangat sempit dibandingkan dengan luas daerah
yang akan dipotret. Agar seluruh daerah tertutupi dengan foto maka pemotretan harus
dilakukan secara periodik dan terencana. Untuk itu harus dibuat rencana jalur pesawat
terbang sedemikan rupa sehingga semua daerah dapat terfoto. (Subagio. 2000)
Jenis Citra Penginderaan Jauh
a. Citra Foto (foto udara)
Foto udara direkam secara fotografik menggunakan kamera dan film sebagai detektornya.
Mempunyai karakteristik yaitu skala, geometri, dan informasi tepi foto udara yang
diaplikasikan untuk pemetaan dasar, aplikasi untuk sumber daya alam (Pertanian,
hidrologi, geologi, perubahan fungsi lahan). Contoh foto udara yaitu : Foto udara
konvensional, foto udarasmall format, dan foto udara digital
b. Citra Non Foto (citra satelit)
Citra satelit direkam berdasarkan penyiaman (scanning) secara elektronik pada
pita magnetic. Contoh :
NOAA adalah Satelit cuaca milik Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Juni
1979. Hingga kini telah diluncurkan 10 seri satelit NOAA
Landsat adalah program observasi bumi tertua.,dimulai pada tahun 1972 dengan nama
ERTS-1, kemudian dilanjutkan dengan peluncuran seri ke-2 dengan nama baru yaitu
landsat
ASTER-Terra adalah satu bagian dari lima sensor yang terdapat pada satelit Terra
yang mengorbit sinkron dengan matahari
Ikonos adalah satelit yang diluncurkan pada 4 September 1999 di California, Amerika
Serikat, Ikonos merupakan citra dengan resolusi spasial paling tinggi
Quickbird adalah satelit yang diluncurkan menggunakan roket Boeing delta-11 pada
18 Oktober 2001 di California, Amerika Serikat
Keunggulan inderaja :
Menurut Sutanto(1994:18-23), penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah
bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang
mengalami pengingkatan dengan pesat.
Proses inderaja setidaknya memerlukan beberapa komponen berikut yaitu:
a. Sumber tenaga
Proses inderaja memerlukan sumber tenaga/energi dalam hal ini cahaya untuk
memantulkan objek ke sensor dalam hal ini matahari. Inderaja yang menggunakan
matahari sebagai energinya dinamakan inderaja pasif sedangkan yang menggunakan
energi buatan dinamakan inderaja aktif.
b. Atmosfer
Atmosfer merupakan media perambat yang didalmnya terdapat zat-zat yang membantu
proses perekaman. Atmosfer membantu melewatkan, menyebarkan dan merambatkan
gelombang elektromagnetik. Kondisi atmosfer sangat memengaruhi terhadap pancaran
energi yang masuk ke permukaan bumi.
c. Sensor
Sensor adalah alat perekam objek yang berupa kamera foto maupun sensor gelombang
elektromagnetik. Tiap sensor memiliki karakteristik masing-masing, ada yang
memancarkan sinar tampak dan ada yang memancarkan sinar lainnya seperti infrared dan
sinar gamma. Sensor kamera foto biasanya ditempatkan di pesawat sedangkan sensor
elektromagnetik dipasang dalam satelit.
d. Citra
Citra merupakan hasil rekaman inderaja dalam bentuk foto udara atau citra satelit. Foto
udara menghasilkan gambar seperti foto kamera berwarna maupun hitam putih. Citra
hasil rekaman gelombang mikro berbentuk data digital. Citra diolah dengan
menggunakan software tertentu.
e. Pengguna
Hasil inderaja tentunya akan digunakan oleh berbagai kalangan tertentu untuk berbagai
kepentingan. Citra inderaja digunakan oleh lembaga-lembaga tertentu untuk menganalisis
suatu kenampakan tertentu yang nantinya dijadikan dasar penentuan kebijakan
pembangunan atau lainnya.
C. Alat-alat pemetaan :
1. Theodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah
dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki
sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan
sekon (detik).
Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga
memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan
kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat
tinggi (Farrington 1997).
Di dalam pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering
digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan
matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila
sudut verticalnya dibuat 90. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat
dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan
untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat
digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat
2. Total Station
Total station merupakan pengembangan dari theodolit manual, dimana adanya penambahan
panel secara digital yang mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan theodolit
konvensional karena semua dilakukan dengan cara otomatis atau digital yang mana data
dapat di simpan di memori alat dan langsugn bisa diolah dikomputer. Total station juga bisa
menentukan koordinat, jarak datar dan beda tinggi secara langsung tanpa menggunakan
kalkulator.
4. Kompas
Kompas merupakan alat navigasi untuk menari arah mata angina berupa sebuah panah
penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnetbumi secara
akurat. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah utara, dan selatan. kompas sangat
membantu dalam bidang navigasi pada saat dilapangan. Apabila digunakan bersama-sama
dengan jam dan sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Namun
kompas juga memiliki kelemahan yaitu setiap daerah mempunyai daya megnet yang
berbedabeda.
5. Alat-alat bantu
a. Tripod (statip), berfungsi untuk menempatkan pesawat.
b. Baak ukur (rambu), berfungsi sebagai obyek oleh pesawat untuk mendapatkan
data-data bacaan benang.
c. Jalon, berfungsi sebagai alat bantu memegang baak ukur.
d. Patok, berfungsi untuk memberi tanda pada titik ukur atau pada titik bantu.
e. Rol meter, berfungsi untuk mengukur jarak langsung pada pengukuran
penyipat datar.
f. Meteran, berfungsi untuk mengukur tinggi pesawat.
g. Unting-unting, berfungsi untuk menempatkan sumbu I pada patok
h. Kompas, berfungsi untuk menunjukkan arah utara kompas.
i. Payung, berfungsi untuk melindungi pesawat dari sinar matahari langsung
maupunterpaan hujan.
j. Alat tulis, berfungsi untuk mencatat hasil pembacaan di lapangan.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/.../konsep-dasar-pemetaan.pdf