Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS MATERI

PRESENTATION SKILL
PENDAHULUAN
Presentasi semakin mendapat tempat yang istimewa, makin banyak orang yang dituntut untuk
mempresentasikan ide-ide, informasi, dan gagasan mereka. Banyak karyawan yang biasa
mengemukakan ide dan gagasannya hanya berupa face to face dengan atasan langsung kini
di tuntut dapat melakukannya dalam suatu forum.
Akan tetapi, presentasi yang semakin umum dan semakin sering dilakukan adalah presentasi
dalam program pelatihan dan pengembangan. Instruktur diharapkan menjadi presenter yang
terampil dan efektif dalam sesi-sesi pelatihan dan program-program lengkap.
Disisi lain hasil survei menyatakan bahwa presentasi merupakan suatu momok yang ditakuti
oleh sebagian besar orang. Berbicara didepan umum menduduki peringkat pertama
mengalahkan meninggal. Dengan kata lain, orang lebih memilih meninggal ketimbang
presentasi. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan ketika seseorang melakukan presentasi
atau berbicara didepan umum ia akan melepas pelindung dirinya sehingga setiap gerak gerik
dan tingkah lakunya bahkan penampilan secara fisik akan terbaca dan dinilai oleh orang lain
dan hal inilah yang membuat orang merasa tidak nyaman dan enggan untuk melakukan
presentasi. Survei ini dilakukan di negara barat yang notabene-nya memiliki kepercayaan diri
dan tingkat komunikasi yang baik. Lalu bagaimana jika survei tersebut dilakukan di negara
timur yang notabene-nya meMiliki sifat yang cenderung introvet? Tentu presentasi menjadi
momok yang lebih menakutkan dan membuat orang cenderung panik dan tidak nyaman
ketika diminta presentasi.
Oleh sebab itu, berikut ini akan dipaparkan beberapa teknik dalam melakukan presentasi baik
dari segi penguasaan diri, melakukan persiapan, dan pada saat pen-delivery-an materi.
A. PENGUASAAN DIRI
Pada intinya, penguasaan diri dapat diatasi dengan latihan terus menerus. Sering kali bila
diminta untuk melakukan presentasi dalam hati setiap individu akan menjerit Tidak!! dan satusatunya cara untuk mempersiapkan mental menjadi seorang presentator yaitu terus berlatih
dengan cara praktek..praktek..dan praktek. Setiap individu harus melawan keinginan dalam hati
yang ingin menolak agar dapat menjadi presenter yang profesional yang dapat mendelivery
materi dengan baik sehingga dapat memuaskan audience dan presenter itu sendiri. Tetapi,
adapun beberapa kiat untuk mengurangi rasa takut, rasa malu, dan demam panggung akan
dijelaskan berikut ini.
SLIDE 8 & 9
1. Mengatasi Rasa Takut
Takut dalam menghadapi presentasi merupakan hal yang wajar. Takut disini bukan dikarenakan
mereka takut melakukan presentasi. Tetapi dikarenakan mereka takut akan mengecewakan diri
sendiri. Mereka takut akan melakukan presentasi yang buruk, ditertawakan, dan dicemooh
banyak orang. Ketakutan ini disebabkan karena rendahnya tingkat kepercayaan diri dari

presenter. Sehingga cara terbaik untuk mengurangi rasa takut yaitu dengan membangun
kepercayaan diri yang dapat dilakukan dengan memahami bahwa :
Anggap peserta belum mengerti
Persepsi mengenai Anda yang paling tahu materi yang akan dipresentasikan melebihi
pengetahuan audiens akan memunculkan keyakinan atas kemampuan Anda dalam
membawakan presentasi tersebut. Efeknya, rasa takut akan kegagalan pada saat
membawakan presentasi akan berkurang. Tetapi, untuk memunculkan keyakinan tersebut,
Anda harus memastikan bahwa Anda memang mengenal betul materi yang akan Anda
bawakan.
Anda dalam posisi yang memegang kendali atas presentasi dan juga memegang kendali atas
kesuksesannya.
Saat Anda membawakan presentasi maka saat itu juga ruangan dan seisinya menjadi kendali
Anda. Maksudnya mau dibawa kemana presentasi dan audiens Anda, Andalah yang
menentukan. Oleh sebab itu, fikirkan seperti apa presentasi Anda akan dibawakan, dengan
metode seperti apa, jika akan diadakan ice breaking maka fikirkan seperti apa detail ice
breaking itu akan dibawakan. Dengan membuat perencanaan yang matang Anda akan lebih
yakin atas kesuksesan presentasi Anda dan hal ini akan mengurangi rasa takut Anda dalam
membawakan presentasi.
Buat pikiran positif tentang kesuksesan presentasi Anda
Pikiran positif akan menenangkan diri Anda, sehingga mengurangi rasa takut Anda, dan hal ini
akan mengurangi dampak dari grogi yang bisa muncul seperti tenggorokan yang kering,
gemetar, bahkan gagap saat berbicara. Pikiran positif dapat Anda bangun dengan
membayangkan hal-hal yang menyenangkan seperti bayangkan bahwa Anda akan melakukan
presentasi yang hebat, bayangkan bahwa audience akan menikmati presentasi Anda,
bayangkan bahwa Anda akan mendapatkan pujian dari Atasan Anda setelah Anda melakukan
presentasi tersebut, dsb.
SLIDE 10
2. Mengatasi Rasa Malu
Sikap malu merupakan sikap yang kompleks. Ada beberapa sebab yang dapat menyebabkan
perasaan malu. Malu di karenakan melakukan sikap yang negatif baik dikarenakan
pelanggaran terhadap norma maupun peraturan yang berlaku, kasus ini tidak akan dibahas
disini. Tetapi, malu yang disebabkan sifat dari individu baik dikarenakan sifat bawaan (genetik)
atau lingkungan tempat individu tersebut dibesarkan. Misalnya, seorang anak yang sering
dimarahi didepan umum pada umumnya memiliki pribadi yang pemalu karena minder atau
rendah diri. Untuk kasus yang berat perlu penanganan secara khusus. Sedangkan untuk kasus
ringan masih dapat disiasati dengan teknik dibawah ini. Teknik ini memang tidak akan
menghilangkan rasa malu dalam sekejap. Tetapi teknik ini akan mengurangi rasa malu (bahkan
bisa menghilangkannya) tetapi perlu dilakukan terus menerus. Konsep dari mengurangi rasa
malu dilakukan dengan mengubah persepsi presenter tentang berbicara di depan umum.
Persepsi yang buruk akan mempengaruhi jiwa dari presenter. Adapun teknik yang dapat
digunakan untuk mengurangi rasa malu yang dihadapi oleh presenter yaitu :
Datang sebelum audiens datang.
Berjalan diantara kelompok orang banyak akan membuat nyali Anda ciut atau membuat
perasaan tidak nyaman karena Anda diperhatikan oleh banyak orang yang dapat saja diantara
mereka menunjukan wajah-wajah yang kurang bersahabat. Sehingga, jika Anda datang
sebelum peserta berdatangan maka Andalah yang berbalik menatap mereka. Hal ini juga dapat

Anda gunakan untuk menilai karakter mereka dan minat mereka


Bergaulah dengan audience sebelum melakukan presentasi.
Bergaul dengan audience dapat menimbulkan kedekatan Anda dengan audience selain dapat
mengukur tingkat kemampuan audience atau background audience yang selanjutnya akan
dihubungkan dengan materi yang akan Anda berikan. Untuk orang yang sangat pemalu atau
minder ini memang sangat sulit, tapi berlatihlah, jika Anda tidak mencobanya, Anda tidak akan
pernah lepas dari sifat pemalu atau minder Anda.
Anggaplah sedang melakukan presentasi dihadapan sahabat atau teman baik Anda
Melakukan presentasi dihadapan teman bahkan sahabat Anda akan menimbulkan perasaan
rileks dan nyaman. Mengapa demikian? Karena Anda merasa mereka akan mendengarkan
presentasi Anda dan mendukung presentasi Anda agar sukses.
Hindari menatap mata audiens secara langsung.
Menatap mata audiens Anda secara langsung membuat Anda seolah-olah sedang dipelototi
dan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman bahkan untuk kondisi ekstrim dapat membuat
Anda takut dan grogi. Tetapi, jika Anda tidak memperhatikan audiens Anda (Misalnya,
melemparkan pandangan pada objek disekitar audiens Anda seperti kursi, meja, dsb) akan
menjadi solusi yang buruk karena audiens tidak akan memperhatikan Anda bahkan akan
membuat forum dalam forum. Oleh sebab itu, hindari menatap mata audiens secara langsung
(dengan tetap memberik kesan Anda menatap audiens). Caranya, tatap bagian tengah antara
kedua mata atau menatap audiens pada bagian alis atau dahi.
SLIDE 11
3. Mengatasi Demam Panggung
Demam panggung karena berbicara didepan umum merupakan hal yang wajar yang akan
dialami oleh setiap orang. Baik orang yang belum terbiasa maupun profesional sekalipun.
Detik-detik pertama saat MC atau pembawa acara memberikan Mic atau sesi pada Anda akan
membuat Anda demam panggung karena seisi ruangan ada dikendali Anda, tetapi bukan
berarti seisi ruangan ini dapat Anda atur penuh, tanpa pengalaman yang cukup Anda tidak
akan mampu untuk menguasai sejumlah audience. Tetapi, jika Anda mampu menguasai
audience maka audience akan mengikuti instruksi yang akan Anda berikan.
Demam panggung dapat diredakan dengan beberapa cara, antara lain :
Menenangkan diri
Grogi pada tahapan awal presentasi Anda merupakan reaksi yang normal bahkan untuk
profesional sekalipun. Berikan tubuh Anda waktu untuk menenangkannya, tetapi jangan hanya
diam didepan. Hal ini akan membuat audiens mengetahui ketidak tenangan yang Anda alami,
hal ini jelas tidak akan baik untuk presentasi kedepan Anda karena Anda harus tetap
mempertahankan kredibilitas Anda sebagai pembicara. Menenangkan diri dapat Anda lakukan
dengan cara Diam sesaat, kemudian menatap audiens dengan hangat dan tersenyum pada
audiens. Cara ini biasa digunakan untuk mendapatkan reaksi positif dari audiens karena
senyum Anda akan memicu audiens tersenyum juga kepada Anda. Cara kedua dapat Anda
lakukan dengan melakukan percakapan singkat dengan audience (menanyakan kabar atau
memberikan intermezo ringan) sehingga dapat mencairkan suasana.
Tarik nafas lebih panjang dan lebih dalam
Menarik nafas lebih panjang dan lebih dalam dapat meredakan sesak dada yang Anda alami
saat Anda grogi. Sehingga dapat mengurangi kegelisahan yang Anda alami saat Anda
mengalami demam panggung.
Minum

Minum dapat membuat tenggorokan Anda basah sehingga memudahkan Anda dalam berbicara
Berlatihlah didepan cermin dan didepan teman-teman Anda sebelum tampil
Berlatih didepan cermin memungkinkan Anda untuk melatih berbicara serta melihat cara Anda
menyampaikannya, dengan begitu Anda dapat melihat apakah cara berpresentasi Anda sudah
baik atau perlu perbaikan.
Berdoa
Berdoa dapat membuat Anda merasa lebih rileks dan tenang, sehigga Anda akan merasa
diberi kemudahan pada saat melakukan presentasi.
Yakinlah bahwa presentasi tidak akan menyakiti atau membuat Anda terluka, justru pikiran
Anda yang membuat seakan-akan presentasi merupakan hal yang buruk yang akan menyakiti
Anda. Sehingga mengubah persepsi Anda mengenai presentasi sedikit banyak akan
membantu Anda dalam menangani Penguasaan Diri (mental) ketika menghadapi saat-saat
Anda diminta untuk melakukan presentasi.
SLIDE 12
Form 1 : Analisis Hambatan
Petunjuk Pengisian :
Silahkan mengisi hambatan atau kesulitan terbesar Anda saat akan melakukan presentasi.
Tulis 5 hal yang paling Anda takuti pada saat Anda diminta untuk melakukan presentasi. List
tersebut diletakan pada kolom pertama (Sikap Negatif) kemudian pada kolom sebelah kanan
Anda tuliskan kebalikan dari sikap tersebut (Sikap Positif)
SIKAP NEGATIF
Misalnya, Grogi di depan umum

SIKAP POSITIF
Misalnya, Tampil percaya diri saat tampil didepan
umum

Catatan Trainer :
Setelah Anda menuliskan lima hal yang menjadi hambatan peserta untuk berbicara didepan
umum dan menuliskan kebalikan dari sikap tersebut. Kemudian peserta diminta menuliskan
pada secarik kertas mengenai Sikap Positif tersebut. Dimana pada bagian depan, sifat positif
dituliskan nama peserta. Misalnya (Tina Tampil percaya diri saat presentasi didepan umum).
Tempel pada kaca lemari peserta dan baca ketika mereka diminta melakukan presentasi.

SLIDE 13 & 14
Tugas sebagai manusia ialah memelihara pikiran-pikiran (persepsi) Anda, memperjelas apa
yang Anda inginkan didalam benak. Karena Anda tidak hanya menjadi apa yang paling
dipikirkan, tetapi Anda juga meraih apa yang paling Anda pikirkan
(John Assaraf)
B. PERSIAPAN PRESENTASI
Persiapan presentasi yang matang akan meningkatkan peluang kesuksesan presentasi Anda.
Mengapa demikian? Dengan menguasai materi yang akan Anda bawakan, kesiapan Anda
menjawab pertanyaan audiens, dan perkiraan reaksi audiens terhadap materi yang akan Anda
bawakan akan membuat Anda menguasai presentasi Anda baik terhadap performance Anda
saat presentasi maupun masalah yang kira-kira Anda hadapi (beserta solusi yang sudah Anda
siapkan sebelumnya). Selain itu, dengan membuat perencanaan yang matang akan
mengurangi kendala psikologis yang Anda hadapi.
SLIDE 15
1. Penguasaan Materi
Presentasi merupakan salah satu teknik untuk menyampaikan materi dari presenter kepada
audiens. Oleh sebab itu, hal yang paling mendasar ketika akan melakukan presentasi yaitu
Anda harus benar-benar menguasai apa yang akan Anda presentasikan. Karena dengan
penguasaan yang baik akan memudahkan Anda dalam menyampaikan pesan atau
menjelaskan kepada Audiens.
Jika waktu yang Anda miliki untuk mempelajari materi tersebut terbatas, maka Anda dapat
mensiasatinya dengan cara :
Pelajari materi yang akan Anda presentasikan, terutama materi-materi yang tercantum dalam
slide. Jika Anda masih kurang memahaminya Anda dapat melakukan browsing di internet atau
menanyakan pada yang lebih ahli.
Analisis kemungkinan pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan oleh audiens. Dengan
mempersiapkannya sejak awal, Anda dapat mengantisipasi dan tidak blank pada saat
audiens menanyakan pertanyaan tersebut.
Persiapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang menurut Anda akan dilontarkan oleh
audiens
Dengan menguasai materi yang akan dipresentasikan dan memberikan jawaban yang dapat
memuaskan audiens sedikit banyak akan meningkatkan kredibilitas Anda dimata audiens.
Dengan kata lain, jika Anda tidak dianggap presenter yang hebat, paling tidak dimata audiens
Anda merupakan narasumber yang handal.

2. Pengenalan Audience
Pengenalan karakter audience merupakan faktor yang penting ketika akan mempersiapkan diri
pada saat diminta untuk melakukan presentasi. Semakin Anda mengenal karakter audiens
maka Anda akan semakin dapat memperkirakan dan mempersiapkan presentasi Anda yang

disesuaikan dengan karakter dan kebutuhan audiens. Adapun karakter audiens yang perlu
diperhatikan yaitu :
Jumlah

Jumlah audiens dapat Anda gunakan untuk mengukur kemampuan Anda, seberapa keras atau
kecil suara yang harus Anda keluarkan ketika menghadapi sejumlah audiens tersebut. Apakah
Anda membutuhkan alat bantu bicara seperti microphone atau tidak. Serta teknik presentasi
seperti apa yang kira-kira dapat Anda terapkan dengan jumlah audiens sebanyak itu apakah
dapat dilakukan dengan diskusi atau tanya jawab, atau dapat dilakukan simulasi. Serta layout
seperti apa yang sesuai dengan jumlah audiens sebanyak itu agar presentasi Anda dapat
efektif.
Usia
Berapa rata-rata usia dari audiens, ini dapat dilakukan untuk memperkirakan metode
presentasi seperti apa yang efektif untuk audiens tersebut. Menggunakan metode andragogi
ataukah paedagogi. Selain itu, umur juga akan menentukan kata-kata, sikap dan gaya saat
Anda membawakan presentasi. Jika audien Anda merupakan orang dewasa yang memiliki
tingkat pemahaman atau pendidikan yang baik, maka dalam menyampaikan poin-poin
presentasi, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
a)Sesuaikan topik presentasi dengan keinginan dan kebutuhan dari audience
tersebut
b)Menghubungkan proses belajar dengan pengalaman masa lalau dan masa kini
c)Orientasi belajar berpusat pada tugas dan masalah yang sedang dihadapi
d)Hidupkan suasana kelas dengan menggali informasi dan pengalaman yang dimiliki
audience
e)Utamakan tanya-jawab dalam setiap materi yang akan disampaikan
f)Presentator dapat berfungsi sebagai mediator untuk menengahi topik ketika proses
tanya-jawab berlangsung
g)Rangkum hasil tanya-jawab tersebut menjadi suatu point yang disesuaikan dengan
materi yang akan disampaikan
h)Perlakukan
mereka
layaknya
orang
dewasa,
dengan
menghormati
kepentingannya. Jangan melakukan presentasi layaknya menggurui.
Sedangkan jika audiens Anda adalah anak remaja, teknik presentasi Anda dapat dilakukan
dengan cara menyampaikan materi secara langsung kurangi tanya jawab yang bersifat
problem solving dan mengemukakan pendapat. Karena pada usia ini padaumumnya mereka
belum cukuo dewasa untuk menganalisa dan masih memiliki sifat pemalu sehingga akan
membuat mereka sulit mengemukakan pendapat didalam forum atau dihadapan banyak orang.
Selain itu, audiens dengan tipe ini belum bisa bersikap dewasa, sehingga perintah-perintah
kecil seperti menulis, memberikan hukuman ketika mereka tidak mentaati peraturan merupakan
metode yang paling efektif dalam pembelajaran.
Status Sosial
Status sosial akan mempengaruhi habits, pola pikir, dan tingkah laku. Pahami status sosial
audiens untuk memperkirakan reaksi yang akan muncul dari setiap reaksi audiens berkenaan
pembahasan atau metode presentasi yang akan Anda gunakan.
Tingkat pemahaman / pendidikan
Dengan mengetahui tingkat pemahan dan pengetahuan audiens Anda dapat merencanakan
bahasa/istilah yang akan Anda gunakan sehingga tujuan presentasi Anda dapat tercapai.
Karena jika Anda menggunakan bahasa simpel pada audiens yang memiliki tingkat pendidikan
yang tinggi dapat menyebabkan berkurangnya kredibilitas Anda dimata audiens Anda, begitu
juga sebaliknya.

3. Penampilan Diri
Ketika melakukan presentasi, hal yang paling mendasar yang diinginkan oleh presenter yaitu
mendapatkan perhatian dari audience. Karena mata manusia pada umumnya tertarik menatap
yang paling ringan, ceria, atau aspek yang paling mendetail, maka dalam hal berpakian
usahakan selalu menempatkan aksesoris didekat wajah Anda.
Hukum 1 : Pakaian Harus Nyaman
Kenyamanan selama melakukan presentasi merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan presentasi. Pakaian yang dikenakan hasrus nyaman yang membuat
Anda mudah bergerak baik untuk duduk, melangkah, maupun menengok kearah flipchart, layar
LCD, atau white board.
Hukum 2 : Pakaian harus mencerminkan kepribadian Anda
Pepatah mengatakan bahwa Anda adalah Apa yang Anda kenakan. Pakaian dapat
menunjukan kepribadian seseorang. Warna apa yang dikenakan, model pakaian, riasan, dan
aksesoris yang digunakan dapat menunjukan siapa Anda dan ini dapat digunakan untuk
membuat orang percaya atas apa yang Anda miliki sehingga membantu untuk menunjukan
kemamapuan Anda. Walaupun kemampuan tidak dapat ditujukan melalui penampilan tetapi
penampilan dapat membentuk citra seseorang dimata orang lain selain dapat membuat Anda
lebih percaya diri.
Penampilan yang baik harus didukung dengan riasan dan aksesoris yang baik, gunakanlah
aksesoris yang senada dengan riasan dan pakaian Anda. Jangan dandan atau menggunakan
aksesoris yang mencolok. Pakailah riasan yang sederhana tetapi menarik serta menggunakan
aksesoris disekitar muka Anda, dengan begitu akan semakin menunjukan aura Anda.
Hukum 3 : Pakaian harus sesuai dengan tema acara dan target audience
Saat menjadi presenter kita harus menyesuaikan diri dengan tema acara tersebut. Jika
temanya formal maka Anda harus menyesuaikan penampilan Anda dengan menggunakan
pakaian yang formal. Sebaliknya, jika presentasi itu akan diadakan pada acara outbond maka
Anda harus menyesuaikan penampilan Anda dengan baju yang tidak formal tetapi tetap sopan
untuk menghormati tuan rumah tersebut. Pakaian anda juga harus disesuaikan dengan target
audience, jika terget audience Anda dari golongan SES A maka Anda harus memiliki
penampilan yang necis, berbeda dengan target audience Anda yang notabene-nya merupakan
SES-C, penampilan necis malah akan membuat Anda dijauhi oleh mereka. Mengapa bisa
demikian?? karena pada umumnya orang akan lebih mudah menerima pada sesamanya. Oleh
sebab itu, penampilan yang disesuaikan dengan target audience akan memudahkan mereka
untuk menerima Anda dengan demikian akan memudahkan Anda dalam menyampaikan
presentasi Anda.
Hukum 4 : Gunakan hak rendah
Hukum ini akan sangat berlaku bagi kaum hawa yang akan melakukan presentasi dalam waktu
yang lama terutama jika presentasi tersebut dilakukan pada kegiatan training atau pelatihan.
Hak yang tinggi akan membuat kaki dan betis Anda cepat lelah dan ini akan mengurangi
performa Anda saat membawakan presentasi. Jadi, jangan sampai pemilihan sepatu yang
salah dapat merusak presentasi Anda

SLIDE 16
4. Peralatan Pendukung
Presentasi yang sukses, biasaya tidak hanya mengandalkan presentasi verbal saja.
Kebanyakan didukung oleh berbagai bentuk alat bantu presentasi. Berikut ini merupakan
penjelasan mengenai alat batu presentasi dan bagaimana cara mempersiapkan peralatan
tersebut.
a. Flipchart
Merupakan kertas yang diletakan pada sebuah penyangga. Kertas ini dapat digunakan untuk
menuliskan poin-poin presentasi untuk mendukung penjelasan yang dilakukan oleh presenter.
Keunggulan dari flipchsrt ysitu :
Mudah digunakan. Mudah digunakan oleh siapa saja tanpa membutuhakan keterampilan
khusus
Bisa disimpan sebagai referensi. Tiap lembaran bisa diambil dari flip chart dan disimpan
sebagai referensi materi presentasi
Dapat digunakan sebagai materi presentasi Anda. Lembaran flipchart dapat Anda tulis
sebelumnya dan Anda gunakan untuk menyajikan materi dalam presentasi Anda. Hal ini cukup
efisien jika presentasi Anda padat akan materi.
Selain kelebihan diatas flipchart juga memiliki kekurangan, antara lain :
Jika tidak benar dipersiapkan bisa terlihat kurang profesional, penampilan dari flipchart yang
kurang bagus dapat berdampak buruk pada audiens, sehingga kredibilitas presenter jadi
terpengaruh
Secara teknik sulit dan tidak fleksibel, karena bentuknya lembaran kertas, ketika kembali ke
topik sebelumnya harus membolak-balikan kertas dan jika dilakukan terlalu sering kertas dapat
robek dan menimbulkan suara yang akan menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi audiens
Tips menggunakan flipchart :
Anda harus tahu kapan saatnya berbicara dan kapan saatnya menulis, jangan sampai ketika
Anda prsentasi Anda terfokus pada menulis di flipchart, karena peserta akan menganggap
bahwa Anda sedang berbicara dengan flipchart bukan dengan audiens. Oleh sebab itu, jika
anda merasa ingin menulis maka berhentilah berbicara, lalu segera beralih ke flipchart dan
menulis secepatnya namun usahakan tulisan tersebut tetap jelas.
Jika Anda merasa tidak yakin bahwa Anda mampu untuk menulis lurus maka berikan garis
putus-putus pada flip chart (dengan menggunakan pensil) sehingga peserta tidak
menyadarinya.
b. The Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan alat bantu presentasi untuk menampilakan lembaran presentasi yang
dituliskan pada plastik transparasi. Keunggulannya yaitu :
Pengaruh visual tinggi, karena image diproyeksikan dengan sumber sinar, pengaruh visual
menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan flipchart ataupun whiteboard
Image besar, image yang diproyeksikan bisa besar, ukuran asli bisa diperbesar hingga batas
lebar layar atau area proyeksi, intensitas sinar dari proyektor dan lensa yang digunakan
Sedangkankelemahan dari OHP yaitu :

Ukurannya

yang besar membuat kurang fleksibel jika harus dibawa-bawa

Tips dalam menggunakan OHP yaitu :


Susunlah semua transparan yang akan disajikan dengan rapi.
Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembar transparan diberi nomor urut, mulai
transparan pertama sampai terakhir berdasarkan urutan sajian
Letakkan transparan terlebih dahulu di atas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan
lampunya
Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar.
Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada salah satu
sisinya). Jika mungkin, posisi layar bagian atas dibuat agak ke depan
Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual
yang baik
Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke
ruang, maka lampu di dekat layar bisa dimatikan)
Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas,
kemudian dibuka berangsur angsur sesuai materi yang dijelaskan.
Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan
atau untuk memancing rasa keingintahuan (penasaran) siswa terhadap bagian tulisan yang
masih tertutup.
Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi.
Hal ini untuk menghindari OHP yang terIalu panas yang dapat merusak lampu. Harap
diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adalah putus lampunya. Terlebih
untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin.
Simpanlah lembar-lembar transparans ke dalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi
selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan
tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah, juga dimaksudkan agar transparan
mudah terbaca pada saat dipilih-pilih sebelum penayangan.
c. Infocus
Infocus merupakan media presentasi yang terhubung dengan komputer/laptop. Keunggulannya
memberikan efek visual yang optimal karena dapat menampilkan gambar serupa dengan yang
ada di komputer sehingga dapat memunculkan gambar bergerak (vidio). Selain itu infocus
berukuran kecil sehingga memiliki sifat portable. Kelemahannya harganya mahal serta infocus
tidak dapat digunakan secara terpisah (minimal harus bersama dengan laptop atau hardisk
PC).
Tahapan dalam menggunakan infocus adalah sebagai berikut :
1.Hubungkan antara Infocus dengan Hardisk / Laptop menggunakan kabel koneksi
2.Jika akan meggunakan suara melalui projector maka masukan kabel audio ke komputer
kemudian masukan ujung kabel lainnya ke konektor audio in
3.Menyalakan Infocus :
a)Lepaskan penutup
b)Masukan kabel power ke dalam bagian belakang infocus dan masukan ujung lainnya pada
aliran listrik
c)Tekan tombol Power (fan akan menyala dan lampu indikator akan menyala, serta muncul
tampilan awal Infocus)
d)Nyalakan komputer
4.Mengatur tampilan Infocus :
a)Untuk mengatur ketinggian layar ==> gunakan kaki projector yang dapat dibuka dengan

menekan tombol foot release button yag berada dibagian bawah


b)Untuk mangatur fokus layar ==> gunakan focus ring yang terdapat pada ujung lensa
c)Untuk mengatur jarak layar ==> gunakan zoom ring yang letaknya berdekatan dengan focus
ring

5.Mematikan infocus :
a)Tekan tombol Power, akan muncul kotak dialog konfirmasi. Tekan kembali tombol power.
b)Jika ingin menyalakan kembali, tunggu hingga 90 detik agar lampu benar-benar dingin. (jika
lampu terlalu panas maka infocus tidak akan menyala)
c)Setelah tombol power ditekan dua kali (mematikan infocus) jangan langsung memutuskan
kabel yang terhubung dengan aliran listrik. Tunggu hingga fan/kipas tidak berputar/tidak bunyi.
Adapun cara mengoperasikan infocus lebih jelasnya dapat dilihat pada :
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modul_workshop_improving_efective_presentation/
7_multimedia_projector_infocus_lp280-290.pdf
d. Wireless Presenter
Wireless presenter merupakan salah satu alat bantu presentasi yang sering digunakan untuk
memudahkan Anda dalam melakukan pengontrolan terhadap alat multimedia yang Anda
gunakan. Alat multimedia tersebut berupa mengganti slide (next atau previous), menunjuk
dengan menggunakan laser pointer, dan mengatur volume.
Wireless presenter terdapat dua bagian yaitu I unit pemancar remote (USB receiver) dan I unit
penerima. Pemancar berbentuk transmitter akan dihubungkan ke PC/Laptop (pada sambungan
port USB). Wireless presenter mempunyai jangkauan hingga 15 meter.
Cara mengoperasikan wireless presenter yaitu sebagai berikut :
1.Pastikan baterai dalam kondisi baik
2.Hubungkan USB receiver dengan PC/Laptop
3.Hidupkan dengan menggeser tombol Switch On/Off pada sisi samping kiri
4.Pada bagian tengah terdapat 1 tombol disebelah kanan, 1 tobol disebelah kiri, dan 1 tombol
ditengah dengan icon berwarna merah. Tombol kanan digunakan untuk menuju slide
selanjutnya. Bagian kiri untuk menuju slide sebelumnya, dan bagian tengah (icon warna merah)
untuk menunjuk dengan menggunakan laser pointer
5.Pada sisi kiri terdapat dua buah tombol (depan dan belakang). Tombol ini berfungsi untuk
menaikan dan menurunkan volume (ketika anda menggunakan perangkat audio). Tombol
depan untuk menaikan volume dan tombol belakang untuk menurunkan volume. Tetapi perlu
Anda ingat, ketika Anda menggunakan perangkat audio, terlebih dahulu anda harus

menghubungkan audio (PC/Laptop) pada speaker atau infocus terlebih dahulu


SLIDE 17

Form 2 : Self Assessment Persiapan Presentasi


Nama
NIK
Dept. / Divisi

:
:
:

Petunjuk pengisian :
Lakukan self assessment (penilaian terhadap diri sendiri).
Dibawah ini terdapat beberapa indikator, isilah dengan jujur kesesuaian antara indikator
tersebut dengan apa yang Anda lakukan selama ini.

Misalnya, jika Anda Selalu menguasai materi presentasi pada saat Anda melakukan
presentasi, maka lakukan chek list () pada kolom SESUAI.
Form self assessment hanya berfungsi untuk membantu proses pembelajaran Anda. Jadi,
dimohon Anda dapat menjawabnya dengan jujur. Form Ganti
INDIKATOR PENILAIAN

SELALU SERING

KADANGTIDAK
JARANG
KADANG
PERNAH

KETERANGAN

Anda menguasai materi presentasi


Anda menganalisa kemungkinan
pertanyaan yang akan dilontarkan oleh
audiens
Anda mempersiapkan jawaban atas
pertanyaan yang akan dilontarkan oleh
audiens
Anda mengetahui jumlah audiens anda
Anda mengetahui background pendidikan
audiens Anda
Anda mengetahui usia dari audiens Anda
(dewasa atau remaja)
Anda mengenakan pakaian sesuai tema
Anda menggunakan pakaian yang
nyaman
Anda mengetahui peralatan apa saja yang
Anda butuhkan
Anda mempersiapkan peralatan tersebut
Anda dapat mengoperasikan peralatan
tersebut

Umpan balik Trainer :


Jika terdapat poin yang berada pada kolom Kadang-Kadang, Jarang, dan Tidak Pernah. Maka
ingatkan pada audiens jika ingin meningkatkan kemampuan presentasinya. Hal pertama yang
perlu diperbaiki yaitu point persiapan presentasi yang memiliki nilai Kadang, Jarang, dan Tidak
Pernah
SLIDE 18
C. PEMBUKAAN PRESENTASI
Pembukaan presentasi dilakukan untuk menarik minat peserta dan menyiapkan peserta untuk
menerima materi presentasi Anda. Pembukaan presentasi memiliki proporsi 20% dari total
waktu presentasi Anda.
Beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap orientasi yaitu :

1.Memunculkan antusias audiens terhadap presentasi Anda


Memunculkan antusias dapat dilakukan dengan cara :
Mengenali kebutuhan para peserta
Orientasi dilakukan untuk mengetahui kebutuhan peserta sehingga materi yang Anda
bawakan selanjutnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan audiens tersebut. Hal ini
akan membuat audiens merasa penting untuk mendengarkan presentasi Anda. Yang
selanjutnya dapat meningkatkan minat audiens dalam mengikuti presentasi Anda.
Mengenali kebutuhan peserta dapat juga dilakukan dengan cara membuat daftar
harapan baik yang ditulis langsung oleh peserta maupun sharing yang dilakukan peserta
pada saat perkenalan. Pada kegiatan daftar harapan yang disampaikan oleh audiens
akan efektif bila dilakukan sekali pada saat orientasi presentasi secara keseluruhan
(bukan permateri). Adapun daftar harapan akan efektif dan relevan pada saat :
Merupakan situasi pembelajaran
Kemungkian merupakan sesi pertama dari serangkaian acara lainnya
Dilakukan pada kelompok yang belum pernah mengenal presenter dan presenter
tidak tahu pengalaman, keahlian, serta pengetahuan audiensnya
Memaparkan dengan baik mengenai latar belakang presentasi dan merumuskan
sasaran yang ingin dicapai
Memaparkan latar belakang permasalahn dan sasaran dari presentasi anda akan
membuat peserta memiliki bayangan awal terhadap presentasi Anda. Ketika Anda
menjelaskan sasaran apa yang akan Anda capai ada baiknya Anda juga menjelaskan
topik apa yang akan dibahas dan bagaimana tujuan training tersebut akan bermanfaat
bagi audiens Anda (hal ini dapat Anda jelaskan dengan gamblang setelah Anda
mengetahui harapan audiens terhadap presentasi yang Anda lakukan). Ketika
menjelaskan latar belakang presentasi dan sasaran presentasi, Anda harus
melakukannya dengan sistemik atau dengan memeperhatikan segala aspek
2. Menjelaskan apa yang akan Anda presentasikan
Menjelaskan garis besar kerangka belajar
Keberhasilan presentasi dapat dibantu dengan memberikan kerangka presentasi, yaitu
gambaran singkat tahap-tahap yang akan mereka ikuti sepanjang presentasi, dan
bahwa Anda akan menggunakan alat bantu tertentu yang menarik atau berbeda.
Menjelaskan metode presentasi yang digunakan
Menjelaskan metode pelatihan yang digunakan memudahkan untuk mengontrol peserta
pada saat Anda melakukan presentasi.
Memulai dengan kesepakatan-kesepakatan
Kesepakatan dengan peserta dilakukan untuk memperlancar jalannya presentasi Anda.
Kesepakatan ini dapat berupa reward and punishment, icebreaking, mekanisme tanya
jawab, dsb.
3. Bangun kredibilitas pribadi Anda
Membangun kredibilitas berfungsi untuk memunculkan keyakinan audiens terhadap
kemampuan Anda (yang berkaitan dnegan materi presentasi Anda). Membangun kredibilitas
pribadi anda dapat dilakukan dengan menjelaskan pengalaman Anda terlebih jika Anda
memiliki penghargaan-penghargaan yang dapat Anda ceritakan kepada audiens, sehingga
memunculkan persepsi bahwa audiens mendapatkan informasi dari orang yang tepat.
Dengan tahapan opening ini diharapkan terjadinya suasana yang mendukung untuk presentasi
Anda dan peserta siap untuk menyimak presentasi Anda. Tetapi perlu anda ingat, bahwa

pembukaan presentasi memiliki durasi 20% dari total waktu presentasi yang Anda miliki. Oleh
sebab itu, jika waktu yang Anda miliki sangat terbatas sampaikan bagian yang penting saja
seperti memaparkan latar belakang dan tujuan dari presentasi Anda, ini merupakan inti dari
pembukaan presentasi.
SLIDE 19
Selain urutan yang baik untuk melakukan orientasi. Anda juga perlu mengetahui bagaimana
cara membawakan opening tersebut sehingga dapat menarik audiens pada keadaan
menyenangkan. Karena berdasarkan penelitian, manusia padaumumnya akan mudah belajar
pada suasana yang menyenangkan. Oleh sebab itu, berikut ini akan dijelaskan cara membuat
pembukaan Anda menarik.
a. Menggunakan Kutipan dan atau Reverensi
Kutipan dan reverensi dapat digunakan untuk menarik minat audiens terhadap topik tertentu.
Perbedaan antara keduanya yaitu kutipan merupakan pendapat dari seseorang sedangkan
reverensi merupakan usaha untuk mengaitkan presentasi Anda dengan situasi atau
serangkaian peristiwa yang tengah terjadi. Misalnya, ketika Anda akan melakukan presentasi
mengenai budaya membuang sampah ditempatnya, maka Anda berikan reverensi berupa
sampah yang mencemari lingkungan sehingga mengakibatkan penyakit pencernaan dan
penyakit kulit. Adapun pedoman ketika Anda akan menggunakan kutipan yaitu :
Usahakan pendek
Buatlah kutipan relevan dan cocok dengan topik
Pastikan bahwa audiens akan memahaminya dan bisa mengaitkannya dengan topik
Pastikan bahwa audiens akan memahami pentingnya pencetus kutipan itu dan siapa mereka
(kutipan seorang direktur Eksekutif seperti Wittgenstein, misalnya akan lebih berbobot
dibandingkan kutipan seorang pegawai perusahaan biasa (betapapun bagus)
Jika kutipan tersebut merupakan kalimat yang panjang, maka penayangan dengan
menggunakan alat bantu visual seperti slide akan sangat membantu
Kutipan tidak hanya berasal dari pendapat pakar tetapi dapat juga menggunakan hasil riset
b. Mengungkapkan data satatistik
Data statistik yang di tayangkan digunakan untuk menunjukan fakta terkait materi yang akan
disampaikan. Hal ini bertujuan untuk membuat audiens Anda terkejut dan penasaran sehingga
tertarik mendengarkan presentasi Anda. Hal ini juga dapat dilkukan dengan cara mengambil
cerita atau anekdot yang menggambarkan subyek presentasi yang relevan.
c. Menggunakan Humor
Menggunakan humor sebagai pembuka presentasi merupakan solusi yang baik karena selain
dapat mencairkan suasana, dapat membuat mood audiens Anda baik, dan juga dapat
membuat audiens suka terhadap Anda dan memiliki antusias terhadap presentasi Anda. Jika
Anda merupakan karakter presenter yang memiliki bakat alamiah untuk melawak ini
merupakan bakat yang sulit ditiru bahkan tidak disarankan menirunya. Anda memang mudah
disukai oleh audiens tetapi Anda akan sulit untuk menahan diri bahkan dalam situasi yang
sangat serius, dan disinilah letak kelemahan bagi Anda. Tetapi, jika Anda memiliki karakter
yang tidak memiliki bakat untuk melawak, berhati-hatilah jangan sampai ketika Anda melucu,
lelucon itu tidak lucu, ini akan berdampak sangat buruk bagi presentasi Anda. Untuk menguji
lelucon Anda, cobalah untuk menggunakan lelucon Anda pada teman dan sahabat Anda, jika
sebagian besar tertawa maka Anda dapat mencoba lelucon tersebut. Lelucon yang dianjurkan

yaitu lelucon yang relevan dengan presentasi yang akan Anda bawakan.
d. Icebreakers
Icebreaker adalah aktivitas kecil yang digunakan untuk memudahkan mengawali suatu acara,
yang dapat membuat audiens ikut berpartisipasi dan menghidupkan kelas. Tetapi icebreakers
perlu keterlibatan baik dari instruktur maupun audiens. Pada umumnya icebreaker sangat baik
untuk mencairkan suasana, kesulitannya ada pada kemampuan membawakannya oleh
presenter, serta icebreaker membutuhkan daya kreativitas dari presenter. Ice breaker dapat
diperoleh di internet atau buku-buku yang banyak dijual di toko buku.
Dari penjelasan-penjelasan tersebut Anda dapat merencanakan pembukaan yang menarik bagi
presentasi Anda yang disesuaikan dengan keahlian Anda dalam membawakannya.
SLIDE 20
D. PRESENT
Tujuan dari present yaitu memberi wawasan yang komprehensif kepada peserta tentang seluk
beluk benda, alat, system, prosedur, atau sesuatu yang menjadi pokok bahasan, sehingga
menambah pengetahuan, pemahaman, serta komitmen peserta. Atau dengan kata lain untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaaan seperti apa, mengapa, bilamana, dsb. Selain itu tujuan
lainnya yaitu memberikan tingkatan pemahaman dari tahu menjadi bisa. Present memiliki
proporsi 60% dari total waktu presentasi Anda.
1. Kandungan Present
Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan pada saat present yaitu Pengembangan
materi, Aplikasi, dan konfirmasi.
1.Pengembangan Materi
Pada tahapan ini Anda mulai menjelaskan isi presentasi Anda berupa konsep, teori, metode,
rumus, atau pengetahuan lainnya. Selain itu diberikan pula contoh-contoh aktual sesuai
dengan situasi nyata. Terdapat pemotongan kata

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan pengembangan materi adalah :
Menganalisis tingkat pengetahuan peserta. Menganalisis tingkat pengetahuan peserta
dan menyamakan pemahaman / persepsi awal peserta untuk mempermudah
penerimaan peserta. Dapat dilakukan dengan tanya jawab
Mengembangkan proses pemahaman langkah demi langkah dan memantau
perkembangannya. Dalam memantau perkembangan pemahaman peserta,
pengetahuan Anda mengenai tahapan proses belajar sangat penting.
Menggunakan kecepatan yang berbeda-beda agar dapat sesuai dengan kondisi ratarata peserta
Berorientasi pada peserta tanpa harus mengorbankan tujuan presentasi. Dalam hal
ini Anda harus dapat memisahkan antara materi yang mutlak harus disampaikan
danmateri yang boleh disampaikan.

Untuk dapat membedakan mana materi yang harus tahu, sebaiknya tahu, dan
boleh tahu. Berikut ini akan diberikan kunci untuk membedakannya :
a. Harus Tahu
Merupakan informasi yang penting untuk dicantumkan dalam sebuah presentasi.
Tanpa itu, pembicaranya tidak banyak berarti. Materi ini merupakan yang
berhubungan langsung dengan Tujuan presentasi atau inti dari presentasi Anda.
Contohnya ketika tujuan presentasi Anda adalah peserta dapat menggunakan
Genset maka materi yang harus diketahui oleh mereka adalah apa itu genset,
manfaat, dan bagaimana menggunakannya. Tanpa materi tersebut presentasi Anda
tidak akan terlalu berguna bagi peserta.
b. Sebaiknya Tahu
Merupakan materi pendukung dari materi utama presentasi Anda yang sifatnya
membantu untuk memahami tujuan utama presentasi Anda. Jika menggunakan
contoh diatas maka materi yang termasuk dalam materi ini yaitu bagaiaman cara
merawat Genset. Tanpa materi ini peserta tetap memahami apa itu genset, apa
manfaatnya, dan bagaimana cara menggunakannya (sehingga tujuan presentasi
Anda tetap tercapai). Tetapi dengan menjelaskan materi ini audiens akan
mempunyai wawasan yang lebih luas mengenai Genset dan bermanfaat pada saat
audiens mengetahuinya.
c. Boleh tahu
Merupakan materi yang bersifat tidak penting. Jika materi ini dihilangkan tidak akan
mempengaruhi tujuan presentasi Anda. Misalnya, materi mengenai berapa harga
genset dan dimana dapat dibelinya. Materi ini hanya bersifat pelengkap. Oleh
sebab itu, jika waktu presentasi Anda terbatas maka materi untuk kategori ini dapat
anda hilangkan.
Memantau perkembangan pemahaman peserta dengan tetap mengacu pada sasaran
presentasi yang telah dirumuskan. Idealnya Anda harus memantau perkembangan
peserta pada masing-masing peserta.

2. Aplikasi
Tahap ini merupakan tahap untuk memberikan contoh dari materi yang telah Anda jelaskan.
Memberikan contoh akan memudahkan audiens memahami penjelasan yang Anda berikan.
Contoh yang lebih sesuai atau dikenali oleh peserta (diangkat dari lingkungan mereka) akan
lebih memudahkan mereka untuk menerima masukan. Hal ini dapat terjadi karena contoh
semacam itu akan menimbulkan tenggapan peserta dan mereka dapat ikut aktif terlibat dalam
proses pembahasannya. Jika audiens Anda berada pada background yang berbeda-beda dan
Anda kesulitan dalam memberikan contoh real dipekerjaanya. Maka Anda dapat membuat
Analogi yang sifatnya umum sehingga dapat memudahkan peserta dalam menangkap maksud
yang Anda sampaikan. Terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan pada saat Anda
memeberikan contoh, yaitu:
Contoh harus simpel dan mudah di mengerti oleh audiens
Contoh disesuaikan dengan latar belakang pekerjaan audiens. Misalnya, jika audiens
berasal dari toko maka berikan contoh real yang dapat diaplikasikan ditoko. Jika Anda
kesulitan dalam memberikan contoh real maka gunakan analogi yang general dan
mudah dipahami oleh seluruh audiens.
Contoh berhubungan dengan materi presentasi yang Anda bawakan.

3. Konfirmasi
Proses untuk meminta audiens mencoba apa yang sudah Anda jelaskan dan Anda contohkan.
Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman audiens terhadap materi yang Anda berikan.
Selain itu, konfirmasi juga digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta terhadap
materi yang Anda berikan.
SLIDE 21, 22, & 23
2. Metode Presentasi
Dewasa ini terdapat bermacam-macam cara/metode presentasi yang digunakan. Satu hal yang
perlu diingat bahwa tiap metode mempunyai ciri-ciri tersendiri yang membatasi efektifitas
dalam mencapai sasaran / tujuan presentasi Anda. Oleh sebab itu, pemilihan metode yang
tepat bagi presentasi Anda merupakan salah satu kunci sukses presentasi Anda. Adapun
beberapa faktor yang mempengaruhi metode apa yang baik untuk digunakan adalah sebagai
berikut :
a)Presentator
Pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan presentator merupakan suatu faktor yang
menentukan keberhasilan penggunaan metode. Misalnya, pengalaman menghadapi
berbagai macam persoalan manusia, pengetahuan tentang tingkah laku orang serta
kemampuan untuk bereaksi dengan cepat dalam diskusi akan membantu Anda dalam
menggunakan metode main peran (Role Play). Contoh lainnya adalah bahwa untuk dapat
menggunakan metode kuliah secara efektif diperlukan kemampuan yang tinggi dalam
berkomunikasi secara lisan.
b)Audiens dan lingkungan
Dalam memilih metode presentasi Anda harus memperhatikan :
=> Tingkat kecerdasan dan latar belakang peserta
=> Umur peserta dan pengalamannya dalam materi yang akan Anda sampaikan
=> Lingkungan sosial dan budaya
Peserta senior dan mempunyai banyak pengalaman akan lebih mudah dihadapi jika
presentasi Anda banyak melakukan diskusi, memecahkan kasus, dan latihan
simulasi/permainan. Cara-cara ini biasanya cukup membantu mereka menyadari adanya
kekurang pengetahuan dan keterampilan
Untuk peserta yang agak kurang dalam kecerdasan dan pendidikannya dianjurkan untuk
lebih banyak menggunakan bahan-bahan yang sederhana dan praktis. Demonstrasi atau
latihan instruksi kerja mungkin lebih cocok diterapkan di situ. Metode-metode yang
menuntut partisipasi aktif, misalnya diskusi akan mengalami hambatan jika diterapkan
pada orang-orang yang tidak terbiasa mengemukakan pendapat.
c)Sasaran / Tujuan Presentasi
Tujuan presentasi yang bersifat memberikan keterampilan memerlukan banyak
praktek/penerapan jika dibandingkan dengan pelatihan yang bertujuan untuk menambah
pengetahuan. Untuk hal yang kedua tersebut, metode ceramah/kuliah disertai dengan
sedikit peragaan/demonstrasi akan dapat memberikan pengetahuan pada tingkat tertentu.
Jika tujuan presentasi adalah untuk meningkatkan kemampuan menganalisis
danmemecahkan masalah akan lebih baik jika digunakan kasus-kasus.
Dapat juga metode-metode tersebut dikolaborasikan, karena setiap metode hanya dapat
memberikan tambahan pengetahuan atau keterampilan pad atingkat tertentu saja

d)Bidang Subyek
Berbagai macam bidang subyek memiliki ciri khusus sendiri. Sebagai cotoh, subyeksubyek bersifat teknis seperti (accounting, operation, dsb) memerlukan banyak peragaan
dan latihan/praktek disamping kuliah/ceramah untuk memberikan konsep-konsep dasar.
Bidang subjek lain, misalnya personalia dapat dilatih dengan metode kuliah, diskusi dan
kasus. Pada umumnya kuliah, diskusi, dan kasus dapat dipakai untuk semua bidang
subjek
e)Waktu, sarana, dan Biaya
Keputusan mengenai penggunaan metode pada akhirnya tetap harus disesuaikan dengan
waktu, sarana, dan biaya. Dalam soal waktu, misalnya pada siang hari metode yang
memerlukan keterlibatan aktif akan lebih efektif.
Besarnya ruangan, ketersediaan alat bantu, dsb harus diketahui sebelumnya, karena
metode yang Anda gunakan harus disesuaikan dengan ketersediaan sarana tersebut.
Semua kegiatan tersebut pada akirnya akan menyangkut pada biaya.
SLIDE 21
Untuk memahami macam-macam metode yang dapat digunakan. Berikut ini akan dijelaskan
metode yang dapat digunakan pada saat melakukan presentasi :
a. Ceramah
Ceramah merupakan metode yang paling umum sekalipun dalam banyak hal bukanlah yang
paling sesuai. Mengapa demikian? Karena ceramah merupakan komunikasi satu arah dari
presentator kepada audiens. Metode ini dirasa kurang efektif terutama dalam meningkatkan
antusis audiens dan prosentase penyerapan materi oleh audiens.
Kendati demikian penggunaan metode ini dapat ditingkatkan dengan menambahkan teknikteknik pendukung atau suplementer, misalnya diskusi, pemutaran vidio, berbagai macam
aktivitas, dls.
b. Diskusi
Diskusi sangat umum dan merupakan teknik pembelajaran yang sangat bermanfaat untuk
dimasukan kedalam suatu sesi presentasi, entah diskusi itu sudah direncanakan (sudah ada
topik yang memang akan didiskusikan) atau terjadi secara alami. Mereka mempunyai nilai
secara aktif dalam melibatkan audiens, memberi banyak orang kesempatan untuk berbicara
dan memungkinkan sharing informasi dan pandangan-pandangan.
c. Demonstrasi
Demonstrasi memperbesar minat pada presentasi serta menjadi metode yang sangat
bermanfaat serta praktis untuk menunjukan suatu peralatan, atau suatu operasi yang berbeda
dan cara kerjanya kepada peserta. Kelemahannya, metode ini akan banyak tergantung pada
ukuran dan ketersediaan peralatan itu atau komleksitas operasinya.
d. Sesi Tanya-Jawab
Sesi-sesi seperti ini juga bisa secara sengaja dimasukan kedalam sesi-sesi presentasi
(sekalipun jarang sebagai sesi tersendiri) lebih baik jika teradi secara alami selain dapat lebih
meuaskan audiens, sesi tanya jawab dapat membuat suasana kelas menjadi lebih hidup.
e. Studi Kasus dan Simulasi

Studi kasus dan simulasi merupakan pendekatan yang membentuk bagian suatu sesi,
meskipun dengan adanya kedua cara tersebut berarti harus ada penambahan waktu yang
cukup karena keduanya makan waktu.
Studi kasus merupakan aktifitas menyelesaikan permasalahan, biasanya lebih rumit dari
aktvitas atau permainan problem solving yang tradisional.
Sedangkan simulasi merupakan studi kasus yang cakupannya lebih luas. Dimana kelompok
belajar tersebut akan dipecah-pecah, dimana satu kelompok akan mewakili suatu tim dan
mereka saling berkompetisi. Setiap anggota kelompok berperan sebagai pemengang jabatan
tertentu yang memiliki konsentrasi yang berbeda-beda misalnya jabatan marketing, operation,
pengembangan produk, dsb. Setiap tim selanjutnya diberi suatu permasalahan dan mereka
diminta untuk mendiskusikan dan mengkonsep permasalah tersebut serta membuat suatu
usulan pemecahan masalah. Masing-masing kelompok kemudian mempresentasikannya
didepan umum.
f. Role Playing
Hampir menyerupai dengan studi kasus dan simulasi. Role Play merupakan kegiatan untuk
mempraktekan topik apa yang sedang dibahas. Dimana peserta atau pemerannya akan beracting menyerupai keadaan yang sebenarnya.
Sisi positif dari studi kasus dan simulasi dapat memudahkan peserta dalam memahami topik
atau materi yang sedang dibahas karena peserta dituntut untuk melaksanakan atau menjiwai
materi tersebut sehingga peserta seakan-akan sudah mengalaminya atau menghadapinya.
SLIDE 22

Form 3: Analisis Metode Pembelajaran


Petunjuk pengisian :
Baca kasus dibawah ini dengan seksama, kemudian diskusikan dengan kelompok Anda
metode apa yang sesuai diterapkan untuk kasus tersebut. Berikan alasannya!

No.
1

Kasus
Anda akan melakukan presentasi untuk
mensosialisasikan program aplikasi SIS yang
baru terhadap Pejabat Toko. (Presentasi
dilakukan selama 1 hari)
Anda akan memberikan presentasi kepada
calon Franchisee (Presentasi dilakukan selama
setengah hari)
Anda melakukan presentasi untuk mengisi
Orientasi Divisi MT (membahas divisi Anda)
selama 1 hari
Anda melakukan presentasi dihadapan pelajar
SMK dalam rangka menjelaskan Bisnis Ritel
(Presentasi 1 hari)

Metode

Alasan

Anda merupakan trainer yang sedang


5 melakukan pelatihan Kepemimpinan Tim pada
training outdor (Training dilakukan 1 hari)
Anda melakukan presentasi didepan
6 atasan-atasan Anda untuk menjelaskan proyek
Anda. (Presentasi dilakukan hari)
Anda merupakan pembicara pada training
motivasi pada personil toko dan officer
7 backoffice, dimana audiens Anda berasal dari
background yang berbeda-beda baik usia, latar
belakang pendidikan, maupun suku dan agama
Form ganti
SLIDE 25
3. Teknik Bertanya Kepada Audiens
Pertanyaan merupakan salah satu cara untuk melibatkan peserta. Keterlibatan peserta dapat
meningkatkan partisipasi yang akan mempengaruhi motivasi peserta agar terlibat aktif dalam
presentasi Anda. Selain itu, pertanyaan memiliki fungsi :
Menetapkan tingkat pengetahuan/pemahaman peserta
Membuka diskusi
Mengembangkan diskusi
Merangsang pemikiran
Membatasi diskusi
Mengubah pembahasan
Merumuskankesimpulan
Mendapatkan perhatian
Mengaktifkan peserta
Adapun teknik bertanya kepada audiens yaitu :
pertanyaan, kemudian tanya siapa bisa

Ucapkan

Tunjuk
Untuk

audiens, baru sebutkan pertanyaan


peserta yang pasif dan pemalu ajukan pertanyaan yang relatif mudah dan pasti bisa

dijawab
Jika menunjuk, ajukan pertanyaaan yang kira-kira bisa dijawab
Pertanyaan yang efektif bersifat :
Dapat dijawab
Sederhana
Langsung pada masalahnya
Berkaitan dengan materi
Jelas
Ringkas
Terencana
Hindari pertanyaan yang bersifat kompleks, merendahkan orang lain, mengarahkan,
danmengandung lebih dari satu jawaban pada saat An da mengajukan pertanyaan.
SLIDE 26
E. PENUTUPAN PRESENTASI
Bagian penutup dapat diisi dengan melakukan Konsolidasi yaitu proses untuk menutup dan
pemantapan atau pembulatan akhir dari proses belajar yang telah berlalu. Dalam tahapan ini
instruktur perlu memberikan ringkasan atau rangkuman atas sesi secara keseluruhan. Pada
penyajian suatu sesi tertentu, perlu dikaitkan hubungan antara sessi sebelumnya dan
sesudahnya. Penutupan presentasi atau closing memiliki proporsi 20% dari total waktu
presentasi Anda.
Ringkasan dan kesimpulan yang dilakukan pada tahapan Konsolidasi bertujuan untuk
mereview kembali audiens terhadap materi yang telah Anda sampaikan dan meningkatkan
daya ingat audiens.
Untuk meninggalkan kesan yang baik pada sesi penutupan Anda dapat mengunakan kata-kata
mutiara, pemutaran video, story telling, atau kisah nyata yang memiliki unsur motivasi yang
dapat memainkan emosi dari audiens. Lebih baik lagi jika itu berhubungan dengan tema dari
presentasi Anda.
SLIDE 27

Nama Role play : Presentasi


Tujuan : Mengimplementasikan cara presentasi di depan umum
Durasi : Total 60 menit
7 menit persiapan (penentuan peran masing-masing peserta dan penjelasan tentang Role
Play yang dilakukan oleh trainer)
12 menit role play (7 menit presentasi dan 5 menit penggunaan metode presentasi selain

ceramah)
(total durasi @ 12 menit x 4 kelompok = 48 menit)
5 menit (diskusi umpan balik seluruh peserta)

Skenario Aktivitas :
Masing-masing kelompok membagi tugas tentang peran masing-masing Individu. Ada yang
menjadi Presenter dan sisanya menjadi audiens.
Tiap peserta melakukan presentasi atas pekerjaannya di PT. SAT, Tbk serta fungsi dari
departemen / divisi ybs.
Peserta yang berperan sebagai Presenter melakukan presentasi dengan menggunakan salah
satu atau beberapa metode presentasi selain ceramah. Peserta lain yang berperan sebagai
audiens mendukung metode presentasi yang digunakan.
Berikan Reward pada kelompok terbaik dilihat dari teknik opening, present, closing, dan
metode presentasi.
Media : Tools observasi, Whiteboard / Flip Chart, Spidol, dan peralatan pendukung
yang tersedia pada saat training

Trainer :
(1) Membagi peserta training menjadi 4 kelompok (satu kelompok antara 5-7 orang)
(2) Menentukan urutan tampil masing-masing kelompok
(3) Mengintruksikan untuk melakukan role play presentasi
(4) Menilai dan menentukan kelompok terbaik
(5) Mereview keseluruhan proses role play dan memberikan umpan balik.

Peserta Training:
(1) Menentukan peran masing-masing anggota kelompok
(2) Melaksanakan role play di depan kelompok lain
(3) Mengisi form Role Play Presentasi

Form 4 : Form Observasi Role Play


Petunjuk Pengisisan :
Silahkan mengisi lembar observaasi kegiatan Role Play. Pengisian dilakukan dengan
memberikan salah satu Chek List () pada salah satu kolom Penilaian.
Contoh, Jika rekan Anda melakukan pembukaan yang menarik yaitu dengan menggunakan

humor, dls dan Anda nilai rekan Anda berhasil melakukan pembukaan presentasi, maka Anda
beri Chek List pada kolom BAIK.
Setelah Anda memberikan penilaian kemudian jelaskan mengapa Anda memberikan penilaian
seperti itu pada kolom KETERANGAN .
PENILAIAN
INDIKATOR PENGAMATAN

TIDAK
ADA

PERLU
RATA-RATA
PERBAIKAN

BAIK

SANGAT
BAIK

KETERANGAN

OPENING
Memunculkan antusiasme
audiens
Menjelaskan gambaran umum
presentasi
Membangun kredibilitas pribadi
PRESENT
Melakukan pengembangan
materi atau penjelasan dengan
lebih rinci
Memberikan contoh
Melakukan konfirmasi
Menggunakan metode lain
selain ceramah
CLOSING
Memberikan kesimpulan
Presentasi dengan proporsi
waktu ideal (20% opening, 60%
present, dan 20% closing)

Formnya berubah.ambil dari yang baru


SLIDE 28
F. TEKNIK MENANGANI AUDIENS
1. Macam-Macam Karakter Audiens
Salah satu faktor kunci dalam melaksanakan presentasi adalah kemampuan pembicara dalam
menghadapi dan menanggapi peserta dengan segala tingkah lakunya. Kesulitan biasanya

dialami oleh mereka yang belum terbiasa atau berpengalaman dalam melakukan presentasi
dimana pendengar terlibat aktif.
Ketidak mampuan pembicara menanggapi pendengar dapat mempengaruhi keberhasilan
presentasi. Tidak jarang hanya karena pembicara grogi maka keseluruhan presentasi menjadi
rusak. Berikut ini akan dijelaskan tipe-tipe audiens dan bagaimana menghadapinya :
1.Tipe Suka Bertengkar
Ciri-Cirinya :
1.Tidak mau menerima pendapat orang lain dan berkeras dengan pendapatnya sendiri
2.Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan balik
3.Tidak pernah puas dengan jawaban yang diberikan
4.Tidak pernah mau mengalah
5.Biasanya ingin mendapatkan pengakuan
Cara menghadapinya :
1.Puaskan kebutuhan/berikan pengakuan dan jagan libatkan diri dalam perdebatan
2.Beri kesempatan kepada pendengar lain untuk menanggapinya
3.Jika dirasa perlu, jangan menunjukan perhatian dengan jalan tidak menatap matanya
atau tidak melihat kearahnya
1.Tipe Positif-Kooperatif
Ciri-Cirinya :
1.Tetap menunjukan perhatian meskipun isi dan cara presentasi sebenarnya kurang menarik
baginya
2.Mau membantu Anda bila mengalami kesulitan dengan pendengar lainnya.
Cara Menghadapinya :
1.Manfaatkan orang ini untuk membantu Anda menghadapi peserta-peserta sulit
2.Jadikan ia sebagai narasumber
1.Tipe Tahu semuanya (Superior)
Ciri-Cirinya :
1.Suka mengecilkan isi presentasi
2.Suka berkomentar atau memberikan pedapat meskipun tidak diminta
3.Suka mengajukan pertanyaan diluar konteks pembicaraan
Cara Menghadapinya :
1.Usahakan mengintrupsi dengan taktis
2.Biarkan pendengar yang lain menanggapinya
3.Bila perlu ajukan pertanyaan yang mematikan.
Pertanyaan yang berkaitan denganmateri yang kira-kira dia tidak mampu
menjawabnya. Bukan karena And aingin membuatnya malu, hanya saja sikapnya
akan membuat proses penyampaian materi presentasi Anda kepada audiens yang
lain akan terganggu. Padahal Anda bukan hanya bertanggung jawab terhadap satu
atau dua orang audiens. Lebih dari itu, Anda bertanggung jawab terhadap seluruh
audiens agar tujuan presentasi Anda tercapai. Oleh sebab itu, jika cara lain sudah
tidak mempan digunakan. Anda dapat menggunakan cara ini.
1.Tipe Suka Berbicara (Talkative)
Ciri-Cirinya :
1.Suka berkomentar meskipun tidak diminta dan sering kali diluar konteks pembicaraan
2.Bicara secara panjang lebar/bertele-tele
3.seringkali asal bunyi
Cara Menghadapinya :

1.Usahakan mengintrupsi dengan taktis


2.Biarkan pendengar yang lain menanggapinya
3.Tanggapi dengan sedikit jawaban. Jika ia tetap membahasnya, maka tanyakan
keterkaitan pertanyaan yang ia lontarkan dengan materi yang sedang Anda bahas.
Jika tidak ada, tidak usah menjawabnya lanjutkan presentasi Anda.
4.Jika dirasa perlu, jangan menunjukan perhatian dengan jalan tidak menatap matanya
atau tidak melihat kearahnya
1.Tipe Pemalu
Ciri-cirinya :
Mendengarkan dengan perhatian tetapi jarang memberikan komentar atau mengajukan
pertanyaan
Cara Menghadapinya :
1.Berikan perhatian khusus dan tidak menyolok
2.Minta pendapat atau ajukan pertanyaan yang secara pasti dapat dijawabnya
3.Mantapkan kontribusinya dengan komentar positif
1.Tipe Penolak (Uncooperative)
Ciri-Cirinya :
1.Sinis terhadap isi presentasi maupun pembicaranya
2.Selama presentasi cenderung untuk diam saja
3.Kadang-kadang berkomentar tajam atau mengajukan pertanyaan yang memojokan
Cara Menghadapinya :
1.Jangan terbawa emosi / jangan ikut bersikap agresif
2.Ajukan pertanyaan atau minta komentarnya
3.Jika diperlukan, tegur orang itu secara halus
1.Tipe Cendikiawan (High Brow)
Ciri-Cirinya :
1.Suka memamerkan pengetahuannya.
2.Serigkali memanfaatkan kesempatan untuk berbicara (bahkan terkadang tanpa menunggu
kesempatan diberikan)
3.Senang dengan kata-kata atau istilah yang canggih dan ilmiah
4.Pemikirannya seringkali memusingkan
Cara Menghadapinya :
1.Sampaikan pertanyaannya kepada pendengar yang lain
2.Tunggu kesempatan saat ia akan berhenti sejenak kemudian ucapkan terimakasih
dan berikan kesempatan audiens lain untuk bertanya atau berkomentar (atau Anda
yang mengomentari)
1.Tipe Pengintrupsi
Ciri-Cirinya :
Sering mengintrupsi presentasi Anda dengan pertanyaan
Cara Menghadapinya :
1.Tetaplah tenang, jangan bereaksi berlebihan
2.Ucapkan terimakasih dan jelaskan padanya bahwa Anda akan menjawab
pertanyaannya pada akhir sesi
3.Jika ia mewakili suatu blok audiens, maka berikan penjelasan yang mereka inginkan
kemudian minta mereka untuk menunggu hingga presentasi Anda selesai
1.Tipe Arisan (Membuat Forum dalam Forum)
Ciri-Cirinya :
Mengobrol saat Anda melakukan presentasi
Cara Menghadapinya :

1.Dekati Audiens Anda (dengan cara berjalan pelan) ketika Anda melakukan presentasi
kemudian arahkan mata Anda kepada kelompok audien stersebut, dengan demkian
audiens lain juga akan menatap mereka
2.Tetapi, jika pada umumnya audiens Anda mengobrol berarti kesalahan ada pada
Anda. Ganti metode presentasi Anda dan lebih banyak libatkan audiens dalam
presentasi Anda
3.Tanyakan pada salah satu peserta (yang mengobrol tadi) terkait materi yang sedang
Anda sampaikan (cara ini digunakan sebagai cara terakhir Anda).
SLIDE 29 & 30
2. Teknik Menanggapi Pertanyaan Peserta
Tipe audiens yang bermacam-macam akan membuat tipe pertanyaan yang bermacam pula.
Tetapi perlu Anda tanamkan pada diri Anda, bagaimanapun bentuk pertanyaan yang diajukan
anggaplah sebagai usaha audiens untuk mendapatkan penjelasan. Bila Anda menanggapinya
sebagai usaha pemojokan, jelaslah bahwa Anda kan bersifat defensif dalam menanganinya.
Berikut ini merupakan pertanyaan sulit dan cara menanganinya :
a. Pertanyaan yang bukan pertanyaan
Biasanya, penanya memerlukan waktu yang lama untuk mengajukan pertanyaan ini, dan
begitu Anda sadari ternyata ia tidak bertanya sama sekali. Penanganannya terdapat dua
pilihan. Pertama, Anda dapat mengucapkan terimakasih kepada Audiens tersebut kemudian
minta pendapat peserta lainnya. Kedua, Anda dapat mengucapkan terimakasih dan membuat
pertanyaan baru yang menyerupai pertanyaan dari audiens ybs kemudian berikan jawaban
yang sesuai.
b. Pertanyaan yang berliku-liku
Jika Anda menghadapi pertanyaan yang berliku-liku, cara Anda menanggapinya yaitu :
Kalau akan memotong perlu dijaga agar penanya tidak malu.
Jangan menunggu pertanyaan selesai. Jawablah pertanyaan pada kesempatan pertama dan
kembalikan lagi pada topiknya
Ambil salah satu pokok yang ia tanyakan, hubungkan dengan topik yang sedang dibahas
dan jawab dengan segera
Bila semua hal tersebut tidak mungkin. Maka dengarkan pertanyaannya dnegan seksama,
kemudian bagi menjadi beberapa pertanyaan dan jawablah satu persatu
c. Pertanyaan yang tidak Anda ketahui jawabannya
Solusi terbaik untuk menghadapi situasi seperti ini yaitu, akuilah keterbatasan Anda jangan
pernah sekalipun menjawab dengan asal karena audiens (atau narasumber lainnya) akan
mengetahui dan akan menentang Anda dengan sangat tegas. Dan ini jelas bukan solusi yang
baik. Tetapi, jika Anda memiliki pengalaman atau pengetahuan yang mendekati dengan
pertanyaan tersebut ceritakan pengalaman atau pengetahuan Anda tersebut.
d. Pertanyaan iseng atau mengetes
Pertenyaan ini bisanya dilakukan untuk memojokan pembicara. Bila demikian, kembalikan
pertanyaan tersebut agar dicoba dijawab sendiri. Bila perlu, jawab juga dengan jawaban iseng
tetapi dengan konteks bercanda agar tidak memicu ketegangan antara Anda dan audiens.

e. Ketika pertanyaan diajukan kemudian tiba-tiba pikiran menjadi blank


Terkadang pada saat audiens memberikan pertanyaan tiba-tiba dalam pikiran Anda menjadi
blank maka solusi paling baik yaitu tetap tenang, diam beberapa saat, berikan waktu agar
otak Anda dapat bekerja kembali. Cara untuk mengulur waktu yaitu dengan mengatakan
Pertanyaan ini sangat menarik. Mari ita pikirkan sebentar, agar saya bisa memberikan
jawaban yang memuaskan. Atau cara kedua yaitu Anda melemparkan pertanyaan kepada
Audiens, setelah Anda bisa berfikir dengan jernih Anda bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Carayang kedua ini jika dilakukan dengan cara yang salah akan menurunkan kredibilitas Anda
dimata audiens
SLIDE 31
G. TIPS DAN TRIK PRESENTASI
1. Komunikasi Dengan Pendengar
Komunikasi adalah proses dua arah. Komunikasi tidak hanya mengungkapkan ide dalam
kalimat-kalimat / kata-kata, betapapun sempurnanya kalimat-kalimat tersebut. Akan tetapi juga
proses dimana pendengar dapat menangkap ide itu dengan panca inderanya kendatipun
terdapat gangguan (gangguan ini dapat berupa lingkungan yang tidak mendukung seperti
suara bisisng atau gaduh, bahkan lantunan musik) kemudian menyampaikan ke otak berupa
pesan yang isinya sama dengan ide semula. Untuk mengecek hasilnya, pembicara perlu
mendapatkan umpan balik. Namun, komunikasi baru dikatakan efektif bila terdapat tindakan
atau respon.
Untuk meningkatkan efektifitas dari komunikasi Anda dan audiens Anda perlu mengetahui
prinsip komunikasi yang mencangkup tiga hal yaitu Approach, build, dan customize. Adapun
pejelasan lebih lanjut akan dipaparkan berikut ini :
Approach

(Lakukan pendekatan) dengan sikap positif. Bersikap menyenangkan dan ramah


terhadap audiens, penuh persiapan, menghargai, masuk akal, dan tampakkan rasa
percaya diri
Build (Bangun) jembatan pengertian kerja sama berdasarkan kenyamanan. Bangun
perasaan nyaman dan kondusif. Maksudnya, trainer harus mampu membuat audiens
dalam keadaan nyaman dan tidak tertekan. Karena jika audiens merasa tidak nyaman
maka mereka akan bersikap apatisme yang menyebabkan mereka hanya pura-pura
mendengar Anda.
Customize (Sesuaikan) komunikasi anda dengan audiens. Adaptasi gaya komunikasi anda
dengan gaya yang disukai orang lain, gaya yang paling sesuai. Karena manusia pada
umumnya akan menyukai yang sesamanya dan menganggap berbeda / aneh bagi
orang yang tidak sama dengannya. Salah satu bentuk kesamaan dapat dilihat dari gaya
bicara serta bahasa yang digunakan, maka kenali audiens Anda dan masuklah dalam
dunianya maka Anda akan mendapatkan penerimaan dari audiens.
Sebagai dasar untuk menjalin hubungan yang efektif dengan pendengar, kita perlu bersikap
bahwa presentasi harus disiapkan dan dibawakan secara menarik dan penuh arti dari pihak
pendengar (bukan dari pihak presentator).
SLIDE 32

2. Body Language Sebagai Sarana Presentasi


Penggunaan badan secara efektif ternyata dapat menimbulkan hubungan yang efektif pula
dengan audiens. Berikut ini merupakan beberapa gerakan badan yang dapat Anda gunakan
pada presentasi Anda.
a)Lakukan eye contact
Kontak mata dapat dilakukan secara wajar dengan memandang mata seluruh audiens. Kontak
semacam ini efektif karena pendengar merasa diperhatikan dan dapat mengembalikan
konsentrasi pendengar bila mulai bercabang. Kontak mata pada seluruh audiens juga menjadi
salah satu ciri penguasaan ruang yang baik oleh Anda.
b)Anda tidak perlu tergesa-tergesa saat menuju tempat presentasi.
c)Cara berdiri/duduk harus menampilkan ketenangan dan percaya diri tanpa menunjukan
kekakuan. Jangan pula menggoyang-goyangkan tubuh pada saat berdiri. Hal ini menunjukan
ketidak pedean Anda. Selain itu Anda juga harus berdiri dengan Tegap. Usahakan jangan
bertumpu pada satu kaki. Jika Anda kelelahan Anda dapat bertumpu pada satu kaki dengan
cara satu kaki berada didepan kaki yang lain membentuk garis lurus (tetapi bukan berarti lurus
sempurna), Anda dapat bertumpu pada kaki bagian belakang, begitu sebaliknya ketika Anda
akan mengganti kaki yang akan Anda gunakan sebagai tumpuan. Dengan begitu Anda akan
tetap terlihat tegap.
d)Tangan dapat diletakan dimana saja asal Anda dapat merasa confortable dan kelihatan
wajar, misalnya diletakan di mimbar, kedua tangan di sisi badan, satu tangan dipinggang, dsb.
Lakukan senyaman Anda tetapi terlihat wajar!
e)Gerakan badan dapat membantu Anda mengurangi ketegangan dalam diri Anda. Selain itu,
moving yang Anda lakukan dapat menarik perhatian audiens Anda. Lakukan moving atau
berubah posisi setiap 5-10 menit. Tetapi perlu diingat, bahwa ketika bergerak Anda jangan
membelakangi audiens, tetapi bergeraklah menyamping, maju, atau mundur.
f)Gunakan gerakan tangan secukupnya (jangan berlebihan) untuk mendukung ide, gagasan,
atau kesan yang sedang Anda sampaikan.
g)Ekspresi muka harus menampilkan suasana yang ingin ditimbulkan di antara peserta seperti
ekspresi serius, senyum, tertawa, bertanya, ragu-ragu, dsb.
Sedangkan kegiatan yang harus dihindari (berkaitan dnegan body language) pada saat anda
melakukan presentasi yaitu :
a)Melakukan gerakan berlebihan
Gerakan berlebihan yaitu gerakan wajar yang dilakukan terus menerus,seperti pada saat Anda
menggunakan spidol untuk menunjuk itu diijinkan saja. Tetapi, jika anda tidak meletakan spidol
tersebut dan terus dibawa selama presentasi Anda itu yang disebut dengan gerakan
berlebihan. Gerakan berlebihan dapat mengganggu konsentrasi audiens Anda sehingga tidak
fokus pada presentasi Anda.
b)Bertumpu pada satu kaki
c)Memain-mainkan dasi, hak, spidol, dsb
Intinya, ketika Anda menggunakan badan sebagai sarana presentasi, gunakan sewajarnya
jangan berlebihan. Gunakan untuk mendukung ide atau kesan yang ingin Anda sampaikan!
SLIDE 33
3. Teknik Suara

Suara dalam membawakan presentasi akan menentukan hasil presentasi. Beberapa hal yang
perlu Anda perhatikan berkaitan dengan suara adalah sebagai berikut :
a)Smiling Voice
Smiling voice merupakan suara yang menyenangkan untuk didengarkan. Yaitu suara yang
hangat dan bersahabat serta ekspresif.
b)Volume suara
Volume suara tergantung dari jumlah pendengar, luas ruangan dan pesan yang ingin
disampaikan. Variasi dalam volume suara akan menambah dinamika presentasi
c)Tempo
Tempo berbicara merupakan faktor penting dalam menentukan efektivitas presentasi. Variasi
penggunaan tempo (cepat atau lambat) akan meningkatkan efektivitas penggunaan suara.
Idealnya ketika Anda melakukan presentasi jangan berbicara terlalu cepat. Hal ini bertujuan
memudahkan audiens dalam menyimak materi Anda dan membantu Anda dalam berfikir tanpa
diketahui oleh Audiens. Berbicara dengan tempo yang tidak terlalu cepat dapat memberikan
waktu kepada Anda untuk mempersiapkan kata apa yang akan Anda ucapkan selanjutnya.
d)Diam Sejenak
Diam sejenak dapat menarik perhatian pendengar pada suatu ode tertentu. Tapi perlu
dihilangkan kesan seolah-olah sedang mencari kata atau kalimat
e)Artikulasi Kata
Artikulasi kata akan memudahkan pendengar menangkap apa yang Anda katakan sehingga
pendengar lebih bisa mencurahkan perhatian terhadap maksud atau arti kata Anda.
f)Berikan penekan atau pengulangan pada beberapa kata. Digunakan untuk menunjukan
bahwa point itu penting dan harus dipahami oleh audiens.
g)Hindari menggunakan kata eee.....eee.....ee.....
4. Meningkatkan Daya Serap Audiens
Perlu Anda ketahui bahwa daya serap audiens tidak selalu konstan. Jika dibuatkan kurva maka
daya serap audiens akan meningkat tajam pada dua jam pertama dan akan mulai menurun
dan akan berada pada titik terendah pada saat jam makan siang. Pada saat itu konsentrasi
audiens sudah mulai berkurang karena lelah dan lapar. Akan meningkat lagi setelah makan
siang dan menurun-terus menerus hingga akhirnya presentasi Anda selesai. Jika Anda
melakukan presentasi setengah hari mungkin Anda tidak terlalu kesulitan memberikan materi
pada audiens Anda. Tetapi jika presentasi Anda berupa memberikan pelatihan atau harus
dilaksanakan seharian penuh. Sudah barang tentu Anda harus memutar otak untuk
meningkatkan daya serap audiens.
Pada dasarnya penurunan daya serap otak disebabkan karena kelelahan dan kebosanan.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan daya serap audiens Anda dapat melakukan icebreker atau
humor (yang sudah dijelaskan pada bagian pembukaan presentasi) sehingga merefreshkan
kembali audiens. Jika Anda tidak dapat melakukan keduanya, Anda dapat mempersiapkan
beberapa vidio yang lucu yang dapat menyegarkan kembali audiens. Jika tetap tidak bisa,
Anda harus mengistirahatkan otak audiens Anda dari materi presentasi Anda dengan
melakukan perbincangan ringan dan santai hingga audiens segar kembali. Kondisi segar
tersebut akan meningkatkandaya serapnya.
Proses refereshing tersebut baik digunakan saat Anda membaca tanda-tanda kebosanan dan
kelelahan dari audiens atau sebelum Anda memulai Submateri baru.

SLIDE 31

Nama Role play : Body Language Sebagai Sarana Presentasi


Tujuan : Peserta dapat menggunakan body language sebagai sarana presentasi
Durasi : Total 120 menit
10 menit persiapan
5 menit role play (total durasi @ 5 menit x 20 orang = 100 menit)
10 menit (diskusi umpan balik seluruh peserta)
Skenario Aktivitas :
Peserta melakukan presentasi dengan topik mengenai pekerjaan masing-masing. Topik tidak
menjadi tujuan dari Role Play sehingga topik yang ringan dan mudah sangat diharapkan.
Setiap peserta melakukan Role Play secara berganti-gantian. Peserta yang tidak melakukan
Role Play akan mengisi Form pengamatan Role Play. Kelompok peserta A akan mengamati
kelompok C dan menuliskan hasil pengamatannya pada Form pengamatan Role Play.
Sedangkan kelompok B akan mengamati kelompok D. Begitu juga sebaliknya.
Trainer menjelaskan faktor yang ditekankan pada Role Play ini melingkupi efektifitas
komunikasi presenter, body language, dan teknik vokal.
Media : Tools observasi, White board / Flip Chart, Spidol

Trainer :
(1) Membagi peserta training menjadi 4 kelompok (satu kelompok antara 5 orang)
(2) Menentukan urutan tampil masing-masing kelompok (Boleh ditunjuk langsung atau
ditanyakan kelompok mana yang bersedia tampil duluan)
(3) Mengintruksikan kepada kelompok yang giliran tampil untuk melakukan role play tips
dan trik presentasi
(4) Mereview keseluruhan proses role play dan memberikan umpan balik.

Peserta Training:
(1) Melaksanakan role play di depan kelompok lain
(2) Memberikan penilaian dan umpan balik.

Form 5 : Form Observasi Role Play Tips dan Trik


Nama Observer
Dept/Divisi
Nama peserta yang diobservasi

:
:
:

Petunjuk Pengerjaan :
Silahkan mengisi lembar observaasi kegiatan Role Play. Pengisisan dilakukan dengan
memberikan salah satu Chek List () pada salah satu kolom Penilaian.
Setelah Anda memberikan penilaian kemudian jelaskan mengapa Anda memberikan penilaian
seperti itu pada kolom KETERANGAN .
PENILAIAN
TIDAK
PERLU
RATA-RAT
ADA
PERBAIKAN
A
BODY LANGUAGE SEBAGAI SARANA PRESENTASI
INDIKATOR
PENGAMATAN

BAIK

SANGAT
BAIK

KETERANGAN

Eye contact
Berdiri dengan tenang, percaya diri,
dan tegap
Tangan diletakan dengan wajar dan
comfortable
Moving secara periodik
Gerakan tangan untuk mendukung
ide
Ekspresi wajah natural dan sesuai
dengan kesan yang ingin
ditimbulkan
MASUKAN :

VOCAL
Smiling voice
Volume suara
Tempo / kecepatan suara
Memberikan penekanan dan
pengulangan kata
Diam sejenak
Artikulasi jelas
MASUKAN :

SLIDE 32
Form 6 : Action Plan
Nama Peserta / NIK :
Dept/Divisi
:
Petunjuk Pengerjaan :
Silahkan mengisi lembar Form action Plan dibawah ini.dengarkan dan ikuti instruksi dari trainer

untuk mengisi Form tersebut


Rencana

Tindakan

Hasil Akhir

Waktu

Penguasaan Diri

Persiapan Presentasi

Pembukaan Presentasi

Present

Penutupan Presentasi

Teknik Menangani Audiens

Tips dan Trik Presentasi

S L I D E 3 6
Catatan untuk Trainer :
1.Cara mengisi Form Action Plan yaitu :
Kolom pertama (Rencana), diisi dengan rencana perbaikan teknik presentasi yang
akan dilakukan oleh peserta secara umum berdasarkan faktor-faktor yang tertera
pada Form tersebut
Kolom kedua (Tindakan), merupakan breakdown dari Rencana kegiatan yang telah
dibuat, merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk merealisasikan

rencana yang sudah dibuat.


ketiga (Waktu), merupakan rencana waktu yang dibutuhkan untuk
merealisasikan tindakan tersebut
Kolom keempat (Hasil Akhir), merupakan hasil akhir yang dicapai oleh peserta dengan
kurun waktu tersebut terkait pencapai target atau rencana yang dibuat (Hasil Akhir
ditulis setelah peserta melakukan perbaikan-perbaikan).
1.Pada training ini terdapat 2 Form yang diambil kembali oleh trainer, yaitu Form 2 : Self
Assessment Persiapan Presentasi dan Form 6 : Form Observasi Role Play Tips dan Trik
Form ini diambil untuk dilihat kemampuan dan kelemahan peserta, dimana kelemahan
tersebut akan menjadi catatan khusus bagi atasan peserta. Agar sekiranya selama
peserta melakukan OJT, atasan akan memberikan pengarahan dan bimbingan
mengenai faktor-faktor tersebut.
Faktor yang menjadi kelemahan peserta merupakan faktor-faktor yang memiliki nilai
dibawah Rata-Rata (3)
Penginformasian kepada atasan dilakukan melalui e-mail kepada atasan tanpa
sepengetahuan dari peserta
Kolom

SLIDE 37

1. Memberdayakan Anak Buah


Pemberdayaan merupakan kegiatan untuk mengelola bawahan untuk mengerjakan
tugas-tugas guna memenuhi target yang telah ditentukan.
Seorang pemimpin yang efektif mampu mendelegasikan pekerjaan sesuai dengan
kemampuan atau keahlian dari bawahannya. Gambar 1 merupakan grafik yang
menunjukan antara besarnya motivasi dan kemampuan dari bawahan. Pada Gambar
tersebut terdapat 4 karakter bawahan Anda yaitu :

Kuadran I
==> Kemampuan Tinggi & Motivasi Rendah
karakter bawahan seperti ini padaumumnya merupakan karakter bawahan senior
yang kemampuannya dalam bekerja sudah berada pada tingkatan rata-rata atau
berada pada standar yang ditentukan oleh perusahaan bahkan lebih, tetapi
bawahan ini memiliki motivasi yang rendah. Motivasi ini dapat dikarenakan
beberapa hal +
Kuadran II ==> Kemampuan Rendah & Motivasi Rendah
Kuadran III ==> Kemampuan Tinggi & Motivasi Tinggi
Kuadran IV ==> Kemampuan Rendah & Motivasi Tinggi

2. Membangun Motivasi diri dan Anak Buah


Karyawan yang termotivasi merupakan karyawan yang bekerja dengan hati. Maksudnya
ia akan bekerja dengan sepenuh hati, karena yang menggerakan pekerja tersebut
tidak hanya target dari atasannya tetapi keinginan dalam hati pekerja tersebut untuk
menyelesaikan pekerjaanya. Karyawan yang termotivasi akan bekerja lebih giat dan
dengan hasil yang baik. Lalu bagaimana cara membangun motivasi diri dan bawahan
Anda? Menurut hasil riset terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan motivasi
bawahan Anda dalam bekerja, antara lain :
Menghargai dan mengakui hasil kerja
Kesempatan pertumbuhan dan peningkatan karier

3.

Anda mungkin juga menyukai