Anda di halaman 1dari 22

SILABUS BLOK 17

EMERGENSI, KEDOKTERAN FORENSIK DAN


ETIKOMEDIKOLEGAL
Pedoman umum untuk Mahasiswa

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2015

Disusun oleh:
Tim MEDU
Penanggung jawab :

dr. Aisyah Lahdji, MM, MMR

DISIPLIN ILMU DAN NARASUMBER


N
O
1.
2.

3.

4.
5.
6.
7.

DISIPLIN
ILMU
Ilmu
Kedokteran
Forensik
Medikolega
l

Etika
Kedokteran
Evidence
Based
Medicine
Bedah
Basic Life
Support
Kedokteran
Islam

NARASUMBER/PENGAMP
U
dr. Gatot Suharto, SpF, SH

KODE
GS

dr. Santoso, SpF


dr Siti Moetmainnah Prihadi,
MARS, SpOG(K)
dr. Gatot Suharto, SpF, SH

ST
SMP

dr. Arief Tajally, M.HKes


dr Wahju Budi Martono,
SpTHT, Msi,Med
dr Siti Moetmainnah Prihadi,
MARS, SpOG(K)

AT
WBM

GS

SMP

No Telepon
08122866559 /
(024) 8318032
081390129737
0811274630
08122866559 /
(024) 8318032
0816657340
081326620183
0811274630

RZ
KNT

085741994178
085727878161

Dr. Rudiansyah, SpOT


dr. Bondan Prasetyo, SpB

RD
BP

081575911886
081328144622

dr. Titin Setyowati, SpAn

TS

081325703459

dr. Affandi Ichsan Sp. PK (K),


M.Ag
dr. M. Naharuddin jenie, Sp.S
(K)
dr. Noor Yazid, SpPA(K)

AI

08122931567

NJ
NY

0818455080
08156586799

dr. M. Riza Setiawan


dr. Kanti R, MSc

A. DESKRIPSI BLOK
Blok Kedokteran Forensik dan Etikomedikolegal merupakan
Blok ke 17 pada semester VI tahun ke 3 di FK UNIMUS. Blok ini
berisi tentang penerapan ilmu kedokteran dalam membantu
penegakan keadilan pada kasus-kasus hukum dan kaitannya
dengan hukum kesehatan dan etik kedokteran yang sesuai
dengan Standard Kompetensi Dokter Indonesia tahun 2012.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan kegiatan
pembekalan, diskusi tutorial, praktikum ketrampilan dan belajar
mandiri.
B. KOMPETENSI BLOK
Mahasiswa
diharapkan
setelah
melalui
pembelajaran, mahasiswa memiliki kemampuan
tercantum
tabel berikut di bawah ini. Detail dari
kompetensi dijabarkan lebih lanjut Rencana Kegiatan
Pembelajaran.

proses
seperti
setiap
Proses

Tabel 1. Area Kompetensi SKDI tahun 2012


Area
Kompetensi
Profesionalitas
yang Luhur

Mawas
Diri
dan
Pengembang
an Diri

Kompetensi Inti

Penjabaran Kompetensi

Mahasiswa
memahami
aspekaspek agama Islam
dan
keMuhammadiyahan
dalam
praktik
kedokteran
yang
profesional.
Mahasiswa
menyadari
keterbatasan,
mengatasi masalah
personal,
mengembangkan
diri,
mengikuti
penyegaran
dan
peningkatan
pengetahuan secara
berkesinambungan
serta
mengembangkan
pengetahuan demi

Lulusan Dokter mampu :


1. Berke-Tuhanan (Yang
Maha Esa/ Yang Maha
Kuasa)
2. Bermoral, beretika,
dan berdisiplin
3. Berperilaku
professional
Lulusan Dokter mampu :
1. Menerapkan
mawas
diri
2. Mempraktikkan
belajar
sepanjang
hayat
3. Mengembangkan
pengetahuan

Pokok Bahasan
1.

Aspek agama
dalam praktik
kedokteran

1.

Prinsip
pembelajaran
orang dewasa
(adult learning)
Dasar-dasar
keterampilan
belajar
Problem based
learning
Problem solving

2.
3.
4.

Komunikasi
Efektif

keselamatan pasien.
Mahasiswa mampu
menggali
dan
bertukar
informasi
secara verbal dan
non verbal dengan
pasien,
anggota
keluarga,
masyarakat, kolega,
dan profesi lain.

Lulusan Dokter mampu :


1. Berkomunikasi
dengan pasien dan
keluarga
2. Berkomunikasi
dengan mitra kerja
3. Berkomunikasi
dengan masyarakat

1.

2.

3.
4.
Pengelolaan
Informasi

Mahasiswa mampu
memanfaatkan
teknologi informasi
komunikasi
dan
informasi kesehatan
dalam
praktik
kedokteran.

Landasan Ilmiah
Ilmu Kedokteran

Mahasiswa mampu
menyelesaikan
masalah kesehatan
berdasarkan
landasan ilmiah ilmu
kedokteran
dan
kesehatan
yang
mutakhir
untuk
mendapat
hasil
yang optimum.

Ketrampilan

Mahasiswa

mampu

Lulusan Dokter mampu :


1. Mengakses
dan
menilai informasi dan
pengetahuan
Memanfaatkan
teknologi informasi
komunikasi dan
informasi kesehatan
untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
kesehatan
Memanfaatkan
keterampilan
pengelolaan
informasi kesehatan
untuk dapat belajar
sepanjang hayat
Lulusan Dokter mampu :
1. Menerapkan
ilmu
Biomedik,
ilmu
Humaniora,
ilmu
Kedokteran Klinik, dan
ilmu
Kesehatan
Masyarakat/Kedoktera
n
Pencegahan/Kedokter
an Komunitas yang
terkini
untuk
mengelola
masalah
kesehatan
secara
holistik
dan
komprehensif.
Lulusan Dokter mampu :

1.

2.

Penggunaan
bahasa yang baik,
benar, dan
mudah
dimengerti
Prinsip
komunikasi dalam
pelayanan
kesehatan
Berbagai elemen
komunikasi efektif
Kaidah penulisan
dan laporan
ilmiah
Teknik
keterampilan
dasar
pengelolaan
informasi
Keterampilan
pemanfaatan
evidence-based
medicine (EBM)

1.

Struktur dan
fungsi
Struktur dan
fungsi pada
tingkat
molekuler,
seluler,
jaringan, dan
organ
Prinsip
homeostasis

1.

Prinsip dan

Klinis

melakukan prosedur
klinis yang berkaitan
dengan
masalah
kesehatan
dengan
menerapkan prinsip
keselamatan pasien,
keselamatan
diri
sendiri,
dan
keselamatan orang
lain

1. Melakukan
prosedur
diagnosis
Melakukan dan
menginterpretasi
hasil auto-, allodan heteroanamnesis,
pemeriksaan fisik
umum dan khusus
sesuai dengan
masalah pasien
Melakukan dan
menginterpretasi
pemeriksaan
penunjang dasar
dan mengusulkan
pemeriksaan
penunjang lainnya
yang rasional
2. Melakukan
prosedur
penatalaksanaan yang
holistik
dan
komprehensif
Melakukan edukasi
dan konseling
Melakukan tindakan
medis preventif
Melakukan tindakan
medis kuratif
Melakukan tindakan
medis rehabilitatif
Melakukan prosedur
proteksi terhadap
hal yang dapat
membahayakan diri
sendiri dan orang
lain
Melakukan tindakan
medis pada
kedaruratan klinis
dengan
menerapkan prinsip
keselamatan pasien

2.
3.

keterampilan
anamnesis
Prinsip dan
keterampilan
pemeriksaan fisik
Prinsip
kewaspadaan
standar (standard
precaution)

C. Topik, Materi, dan Strategi Pembelajaran


C. 1Topik dan Materi
Topik dan materi blok ini disusun berdasarkan daftar
masalah, baik individu ataupun komunitas, daftar penyakit dan

ketrampilan klinik beserta tingkat kemampuan yang harus


dimiliki; yang banyak dijumpai pada tingkat pelayanan
kesehatan sesuai dengan kompetensi sebagai dokter di tingkat
pelayanan primer. Selama pendidikan dokter, mahasiswa perlu
dipaparkan pada berbagai masalah, keluhan, atau gejala
tersebut; serta bagaimana menyelesaikan masalah tersebut
untuk selanjutnya mampu dengan terampil menerapkan
ketrampilan kliniknya secara komprehensif. Denga semakin
banyak terpapar oleh berbagai jenis masalah, keluhan atau
gejala yang bakal dijumpai di pelayanan kesehatan primer
lulusan dokter FK UNIMUS diharapkan memiliki kemampuan
penyelesaian masalah yang baik.
Daftar masalah, penyakit, dan ketrampilan klinik minimal
yang harus dikuasai mahasiswa, yang terkait blok ini, dihimpun
dan disusun minimal berdasarkan Standar kompetensi dokter di
Indonesia (oleh Konsil Kedokteran Indonesia) demikian pula
level kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa.
C. 2Strategi Pembelajaran
Sebelumnya perlu dipahami istilah-istilah sebagai berikut:
Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
interaksi antara peserta didik dengan pendidik
Tugas terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta
didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar
kompetensi.
Waktu
penyelesaian
tugas
ditentukan oleh pendidik.
Tugas mandiri/belajar mandiri tidak terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian diatur sendiri oleh peserta didik.
a. PEMBEKALAN
Pembekalan diawali dengan pre-test, untuk melihat
kesiapan mahasiswa dan post test untuk evaluasi
proses kuliah. Pre-test dan post-test dilakukan tertulis
dan/atau lisan, tergantung dosen pengampu. Lama
pembekalan disesuaikan dengan level kompetensi
materi ajar. Semakin besar level kompetensinya

dan/atau makin banyak materi yang harus diberikan


maka jam mengajar diberikan lebih banyak.
Pembekalan dilakukan di ruang pembekalan
(classical room). Detail dari pelaksanaan pembekalan
terdapat pada rencana strategi proses pembelajaran
dan satuan ajar pokok.
b. TUTORIAL
Tutorial dilakukan dalam rombongan belajarrombongan belajar. Setiap rombongan belajar (rombel)
terdiri dari 8-10 mahasiswa dan setiap rombel
dibimbing oleh seorang tutor. Tutor harus menguasai
topik diskusi agar dapat mengarahkan arah diskusi dan
membimbing mahasiswa sesuai kebutuhan.
Bahan diskusi merupakan suatu naskah scenario,
dimana di dalamnya mengandung bahasan berbagai
bidang ilmu yang saling terkait. Topik bahasan diskusi
tutorial diangkat dari daftar masalah (individu dan
komunitas) dan daftar penyakit sesuai standar
kompetensi berdasarkan besar level kompetensinya,
berturut-turut prioritas dari kompetensi terbesar ke
yang lebih kecil.Topik bahasan dipersiapkan untuk
mendukung ke arah blok selanjutnya.
Setiap satu skenario dilaksanakan 2x pertemuan,
dimana setiap pertemuan masing-masing adalah 2 TM /
2x 50 menit
1. Pertemuan pertama :
a. Diskusi
diawali
dengan
memotivasi
mahasiswa/memberikan komentar
b. Diskusi
membahas
masalah
dalam
skenario (step 1-5):
c. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi
2. Pertemuan kedua:
a. Ujian mini-kuis:
b. Diskusi membahas sasaran belajar (step
7)
c. Mengevaluasi jalannya hasil diskusi

Tugas mandiri

Berupa
belajar
mandiri
dengan
cara
penelusuran berbagai sumber pembelajaran
(kepustakaan, internet, pakar) untuk mencari
jawaban dari sasaran belajar pada pertemuan
pertama
Tugas terstruktur
Tugas berupa laporan hasil diskusi pertemuan
kedua bagi setiap kelompok yang ditulis
dengan cara penulisan baku tulisan ilmiah
yang disertai dengan kepustakaan.
Pada setiap akhir blok diadakan temu pakar untuk
presentasi
hasil
diskusi
tutorial
masing-masing
kelompok. Topik temu pakar adalah diprioriaskan untuk
scenario yang paling kompleks dan sulit dipecahkan.
Temu pakar menghadirkan pakar-pakar sesuai bidang
ilmu terkait.Dalam temu pakar ini mahasiswa dapat
pula
menanyakan
hal-hal
yang
belum
dapat
dipecahkan.
c. PRAKTIKUM KETRAMPILAN
Praktikum ketrampilan pada blok ini dilaksanakan
dengan model role-play
suatu simulasi/ sandiwara
dokter-pasien.
Dalam pelaksanaan praktikum mahsiswa dibagi
dalam rombel, dimana setiap rombel terdiri dari 8-10
orang. Praktikum dibimbing oleh dokter sebagai
instruktur pembimbing/ trainer. Trainer telah dilatih
ketrampilannya melalui training of trainer (ToT).
Pada praktikum ketrampilan blok ini terdapat 5
topik ketrampilan. Satu topik ketrampilan dilaksanakan
sebanyak 2x pertemuan. (1 pertemuan = 2 TM /2x50
menit)
Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi :
1. Pertemuan pertama :
a. Skill lab diawali dengan melakukan
feedback
and
reflection
terhadap
mahasiswa
dengan
cara
memberi
kesempataan kepada
salah seorang
mahasiswa
untuk
mencoba
topik
ketrampilan yang akan dipelajari. Setelah

itu memberi motivasi kepada mahasiswa


tentang pentingnya topik yang akan
dipelajari.
b. Memberi penjelasan dan contoh tentang
topik ketrampilan yang di ajarkan
c. Memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk
mencoba
ketrampilan
yang
diajarkan
Setiap selesai pertemuan pertama mahasiswa
diberikan
kesempatan
untuk
mengulangi
latihannya dalan kegiatan belajar mandiri dan
diberikan kewajiban untuk melakukan refleksi diri
dengan cara menuliskan kekurangan dan
kelemahan
masing-masing
individu
dalam
melakukan ketrampilan yang telah diajarkan,
ditulis di buku refleksi diri
2. Pertemuan kedua:
a. Kegiatan diawali dengan membacakan
refleksi diri masing-masing:
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk memperbaiki hasil refleksi dirinya
masing-masing.
Ruangan dan sarana-prasarana yang lain diseting
sesuai topik simulasi. Secara detail akan diurai
pedoman Rencana Kegiatan Proses Pembelajaran
Praktikum Ketrampilan.
d. PRAKTIKUM BIOMEDIK
Praktikum biomedik pada blok ini dilaksanakan
dengan tujuan sebagai pendalaman terhadap materi
pembekalan yang telah disampaikan. Dilaksanakan di
laboratorium biomedik dengan dibimbing oleh dosen
pembimbing dan dibantu oleh laboran.
e. PENUGASAN
Penugasan dalam bentuk tinjauan pustaka atau
laporan kasus (dengan dilampirkan landasan teori
secara singkat). Metode belajar ini ditujukan untuk
membiasakan mahasiswa untuk menelusuri berbagai
sumber belajar dan menulis secara ilmiah.

Daftar Masalah, Daftar Penyakit dan Keterampilan


yang berkaitan dengan Kedokteran Forensik dan
etikomedikolegal berdasarkan SKDI
A. Daftar Masalah
Tabel 2. Daftar masalah Kedokteran Forensik dan
Etikomedikolegal
DAFTAR MASALAH

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Kematian yang tidak jelas Penyebabnya


Kekerasan tumpul
Kekerasan tajam
Trauma kimia
Luka tembak
Luka listrik dan petir
Barotrauma
Trauma suhu
Asfiksia
Tenggelam
Pembunuhan anak sendiri
Pengguguran kandungan
Kematian mendadak
Keracunan
Jenasah yang tidak teridentifikasi
Kebutuhan visum di layanan primer
Bunuh diri

10

Tabel 3. Daftar masalah terkait profesi dokter


1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.

DAFTAR MASALAH
Melakukan praktik kedokteran tidak sesuai dengan kompetensinya
Melakukan praktik tanpa izin (tanpa SIP dan STR)
Melakukan praktik kedokteran lebih dari 3 tempat (Melanggar
ketentuan Undang-Undang untuk tidak melakukan praktik dilebih
dari 3 tempat praktik (3 SIP) dengan tetap memperhatikan
pengecualiannya)
Mengiklankan/mempromosikan diri dan institusi kesehatan yang
tidak sesuai dengan ketentuan KODEKI
Memberikan Surat Keterangan Sakit atau Sehat yang tidak sesuai
kondisi sebenarnya
Bertengkar dengan tenaga kesehatan lain atau dengantenaga nonkesehatan di insitusi pelayan kesehatan
Tidak melakukan informed consent dengan semestinya
Tidak mengikuti Prosedur Operasional Standar atau Standar
Pelayanan Minimal yang jelas
Tidak membuat dan menyimpan rekam medik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Membuka rahasia medis pasien kepada pihak yang tidak
berkepentingan dan tidak sesuai denga ketentuan yang berlaku
Melakukan tindakan yang tidak seharusnya kepada pasien, misalnya
pelecehan seksual, berkata kotor, dan lain-lain
Meminta imbal jasa yang berlebihan
Menahan pasien di rumah sakit bukan karena alasan medis
Memberikan keterangan/kesaksian palsu di pengadilan
Tidak menangani pasien dengan baik sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia
Melakukan tindakan yang tergolong malpraktik
Tidak memperhatikan keselamatan diri sendiri dalam melakukan
tugas profesinya
Melanggar ketentuan institusi tempat bekerja (hospital by laws,
peraturan kepegawaian, dan lain-lain)
Melakukan praktik kedokteran melebihi batas kewajaran dengan
motivasi yang tidak didasarkan pada keluhuran profesi dengan tidak
memperhatikan kesehatan pribadi (pelanggaran KODEKI)
Tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran (pelanggaran KODEKI)
Melakukan kejahatan asuransi kesehatan secara sendiri atau
bersama dengan pasien (misalnya pemalsuan hasil pemeriksaan,
dan tindakan lain untuk kepentingan pribadi)
Pelanggaran disiplin profesi (Pelanggaran kedisiplinan profesi
dijelaskan dalam buku pedoman profesi kedokteran yang
dikeluarkan oleh Majelis Kehormatan dan Disiplin Kedokteran

11

Indonesia (MKDKI))
23. Menggantikan praktik atau menggunakan pengganti praktik yang
tidak memenuhi syarat (pelanggaran KODEKI dan Hukum)
24. Melakukan
tindakan
yang
melanggar
hukum
(termasuk
ketergantungan obat, tindakan kriminal/perdata, penipuan, dan lainlain)
25. Merujuk pasien dengan motivasi untuk mendapatkan keuntungan
pribadi, baik kepada dokter spesialis, laboratorium, klinik swasta,
dan lain-lain
26. Peresepan obat tidak rasional
27. Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi, meresepkan obat
tertentu atas dasar keuntungan pribadi (pelanggaran KODEKI)

B. Daftar Keterampilan
Tingkat kemampuan dokter:
Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan
menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis
termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut
sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan
keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang
prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul.
Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan,
diskusi, penugasan,
dan belajar mandiri, sedangkan
penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis
Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat
atau didemonstrasikan
Lulusan
dokter
menguasai
pengetahuan
teoritis
dari
keterampilan ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan
problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan
mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi
atau pelaksanaan langsung pada pasien/ masyarakat. Pengujian
keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian
tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis
dan/atau lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau
pernah menerapkan di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini
termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial

12

keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan


mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi
atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta
berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau
standardized
patient.
Pengujian
keterampilan
tingkat
kemampuan 3 dengan menggunakan ObjectiveStructured
Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured
Assessment of Technical Skills (OSATS).
Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara
mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya
tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi,
langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian
komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi,
pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan
menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX,
portfolio, logbook, dsb.
4A. Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai
internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan
(PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat
kompetensi tertinggi adalah 4A.
Tabel 4. Daftar ketrampilan klinik, level kompetensi,
dan materi praktikum ketrampilan dan biomedik
No.

Daftar Ketrampilan

KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOL


EGAL
Medikolegal
1.

Prosedur medikolegal

2.

Pembuatan Visum et Repertum

3.

Pembuatan surat keterangan medis

4.

Penerbitan Sertifikat Kematian

5.

Forensik Klinik

6.

Pemeriksaan selaput dara

Lo
C

Materi Praktikum
Ketrampilan dan
Biomedik

1. Praktikum
Ketrampilan :
1.Pemeriksaan tanda,
waktu,
dan
4
penyebab kematian,
4
Pembuatan surat
keterangan medis
4
2.Pemeriksaan kasus
4
trauma
dan
tenggelam
Pembuatan visum et
3

13

7.

Pemeriksaan anus

8.

Deskripsi luka

9.

Pemeriksaan derajat luka

Korban Mati
10.

Pemeriksaan label mayat

11.

Pemeriksaan baju mayat

12.

Pemeriksaan lebam mayat

13.

Pemeriksaan kaku mayat

14.

Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia

15.

Pemeriksaan gigi mayat

16.

Pemeriksaan lubang-lubang pada tubuh

17.

18.

Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi lu


ka
Pemeriksaan patah tulang

19.

Pemeriksaan tanda tenggelam

20.

Teknik Otopsi

21.

Pemeriksaan rongga kepala

22.

Pemeriksaan rongga dada

23.

Pemeriksaan rongga abdomen

24.

Pemeriksaan sistem urogenital

25.

Pemeriksaan saluran luka

26.

Pemeriksaan uji apung paru

27.

Pemeriksaan getah paru

2
5.
2

repertum.
3.Basic Life Support I
(manajemen
ABC,
Resusitasi cairan )
4.Basic Life Support II
(Resusitasi Jantung
Paru)
5.Pemeriksaan fraktur
dan
teknik
pembidaian/pembalu
tan fraktur.

Praktikum Biomedik :
1.
Penentuan
golongan darah
2. Forensik
pemeriksaan
CO
(karbon
monoksida)
3. Pemeriksaan
laboratorium
forensic
cairan
mani
dan
spermatozoa
4. Pemeriksaan
forensik paru

Teknik Pengambilan Sampel


28.

Vaginal swab

29.

Buccal swab

30.

Pengambilan darah

31.

Pengambilan urine

32.

Pengambilan muntahan atau isi lambung

33.

Pengambilan jaringan

34.

Pengambilan sampel tulang

35.

Pengambilan sampel gigi

14

36.

Pengumpulan dan pengemasan barang bukti

37.
38.

Pemeriksaan Penunjang / Laboratorium


Forensik
Pemeriksaan bercak darah

39.

Pemeriksaan cairan mani

40.

Pemeriksaan sperma

41.

Histopatologi forensik

42.

Fotografo forensik

C. Daftar Penyakit
Tingkat kemampuan yang harus dicapai/Level of Competency
(LoC) :
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran
klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit
tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat
bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap
penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat
bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga
mampu menindaklanjuti sesudah
kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan
dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi
penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu
menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
3B. Gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat
demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan

15

dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu


menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan
melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri
dan tuntas.
4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai
internsip dan / atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi
tertinggi adalah 4A
Tabel 5. Daftar Penyakit dan Level Kompetensi
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN ETIKOMEDIKOLEGAL
No

Daftar Penyakit

LoC

Kekerasan tumpul

Kekerasan tajam

Trauma kimia

3A

Luka tembak

3A

Luka listrik dan petir

Barotrauma

Trauma suhu

Asfiksia

3A

Tenggelam

3A

10

Pembunuhan anak sendiri

3A

11

Pengguguran kandungan

3A

12

Kematian mendadak

3B

13

Toksikologi forensic

3A

Tabel 6. Materi Pembekalan


No
.

TOPIK DAN MATERI

NARA
SUMBER

TATAP MUKA

DISIPLIN ILMU

16

1.
2.
3.

4.
5.
6.

Pendahuluan Ilmu Kedokteran


Forensik dan Medikolegal
Ilmu forensic dasar : Thanatologi,
Traumatologi, Toksikologi
Ilmu forensik patologi : Asfiksia
(gantung, tenggelam, jerat, cekik ),
Kejahatan Seksual, pengguguran
kandungan, pembunuhan bayi
Identifikasi Ragawi
Forensik klinik

7.

Otopsi
dan
pemeriksaan
laboratorium
Pelayanan Ekstamura;

8.

Visum et Repertum

9.

Hospital bylaws : hubungan dokter,


perawat, tenaga kesehatan, pasien,
dan keluarga pasien di Rumah Sakit
(MSBL)
Hospital bylaws : hubungan pemilik,
manajemen, dan pelaksana (CBL)
Status
Dokter
Dalam
Proses
Peradilan Pidana dan Perdata
Bantuan, kewajiban, dan fungsi
dokter
sebagai
saksi
ahli
di
pengadilan
Aspek Etiko-Medikolegal hubungan
terapetik dokter-pasien
Aspek Etiko-Medikolegal pada aborsi

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

17.
18.
19.
20.
21.

Bioetik
sebagai
dasar
pengembangan ilmu pengetahuan
Aspek
Etika
pada
penelitian
melibatkan manusia dan hewan di
bidang
kedokteran
(Ethical
Clearance)
Aspek Etika pada fertilisasi in vitro,
preservasi zygote, dan cloning
Aspek
Etika
pada
kematian,
pendampingan
kematian
dan
Euthanasia aktif
Aspek Etik pada tranfusi dan
transplantasi organ
Kewajiban Dokter dalam Membantu
Menegakkan Kebenaran
Pandangan Islam dalam menghadapi
pengembangan
teknologi
Kedokteran

GS

1 x 100

GS

1 x 100

GS

2 x 100

GS
ST

1 x 100
1 x 100

ST

1 x 100

ST

1 x 100

ST

1 x 100

SMP

1 x 100

SMP

1 x 100

GS

1 x 100

GS

1 x 100

AT

1 x 100

SMP

1 x 100

WBM

1 x 100

GS

1 x 100

SMP

1 x 100

WBM

1 x 100

WBM

1 x 100

AI

1 x 100

AI

1 x 100

Ilmu
Kedokteran
Forensik

Medikolegal

Bioetika
Kedokteran

Kedokteran
Islam

17

22.
23.
24.
25.
26.
27.
29.

31.

32.
33.

34.

Pandangan Islam dalam transfusi


dan transplantasi
Memperlakukan
jenazah
dalam
pendidikan kedokteran
Sumpah dokter dalam perspektif
Islam
Kematian dalam konsep Islam dan
otopsi
Penggunaan binatang dalam riset
dan etika riset pada manusia
Evidence Based Medicine

Basic Lifes Support:


a. Survey Primer (A-B-C-D) dan
triase
b. Resusitasi Jantung Paru *
c. Sumbatan jalan nafas
dan
Manajemen jalan nafas*
Syok :
a. Mekanisme syok
b. Macam-macam
syok
dan
penatalaksanaanya
c. Terapi cairan
Keracunan dan gigitan binatang berbisa
Gangguan elektrolit dan asam basa dan
kegawatannya :
a. Asidosis metabolik
b. Asidosis respiratorik
c. Alkalosis metabolic
d. Alkalosis respiratorik
a. Trauma ortopedik (RD)
Extremitas atas
Extremitas bawah
Pelvis
b. Cedera tangan(RD)
Cedera saraf
Cedera pembuluh darah
Cedera tendo
Fraktur terbuka
Nail loss
Subungual hematoma
Avulsi dan amputasi

AI
NY
NY
NJ
NJ
RZ
KNT
TS

1 x 100
1 x 100
1 x 100
1 x 100
1 x 100
3 x 100
1x100

BLS

TS

1X100

TS

1X100

BLS

BP

1x100

Bedah

AI

1x100

Patologi Klinik

RD

2x100

Bedah

18

35.

Diskusi Tutorial

8 x 100

36.

Praktikum Ketrampilan

10x 120

37.

Praktikum Biomedik

4 x 120

38.

Temu pakar

1 x 100

39.

Ujian

3 x 100

D. DISIPLIN ILMU terkait


Disiplin ilmu meliputi disiplin ilmu utama dan disiplin ilmu
pendukung:
1. Ilmu Forensik
2. Etika Kedokteran
3. Medikolegal
4. Kedokteran Islam

19

E. SKENARIO
KASUS 1. VISUM PERKOSAAN
Seorang wanita 25 tahun mengeluh di perkosa 5 jam yang lalu
oleh teman dekatnya. Kemudian pergi ke dokter untuk meminta
visum, tetapi ditolak oleh dokter. Wanita tersebut segera lapor
ke Polsek, dan ditindaklanjuti oleh Kepolisian dengan meminta
Visum et Repertum pada dokter. Oleh dokter dilakukan
pemeriksaan terhadap korban perkosaan, terhadap tersangka
pemerkosa dan terhadap barang bukti.
KASUS 2. REMAJA LAKUKAN ABORSI
Seorang remaja putri umur 15 tahun datang ke UGD dalam
keadaan syok akibat perdarahan hebat dari jalan lahir. Setelah
dilakukan alloanamnesa, diketahui bahwa remaja tersebut
sedang hamil 3 bulan dan mencoba untuk melakukan aborsi
yang dibantu oleh seorang dukun. 2 jam kemudian remaja
tersebut meninggal dunia, yang menyebabkan orang tuanya
melaporkan dukun tersebut kepada polisi. Polisi meminta dokter
untuk melakukan pemeriksaan forensik terhadap remaja
tersebut.
KASUS 3. KAIDAH DASAR BIOETIK
Dr.A adalah dokter keluarga Pak Budi. Pak Budi dan
istrinya telah dikaruniai 2 orang anak dan saat ini Ibu Budi
sedang mengandung anak ketiga. Ia rutin memeriksakan diri
kepada dr. A. Pada waktu kehamilan 25 minggu, kedua anaknya
terkena penyakit rubella. Mengingat penyakit rubella dapat
menyebabkan gangguan pada janin yang dikandung oleh ibu
Budi, dr.A menganjurkan agar kedua anaknya dirawat di RS
atau di rumah nenek atau kerabat dan tidak tinggal bersama
ibu Budi. Ketika pak Budi menanyakan apakah ada
hubungannya dengan kehamilan istrinya, dr. A hanya
menerangkan bahwa hal itu dianjurkan supaya ibu Budi tidak
kecapekan mengurus kedua anaknya yang sedang sakit. Dan ia
tidak ingin menambah beban pikiran Bapak dan Ibu Budi. Dr. A
sama sekali tidak menyinggung tentang risiko penularan
penyakit rubella yang sedang di derita kedua anaknya terhadap
istrinya yang sedang hamil dan dapat berakibat kecacatan pada
janin yang sedang di kandungnya.

20

Sudah beberapa hari ini ibu Budi sakit meriang lalu


diajak periksa ke dr. A. Setelah diperiksa oleh dr. A, Ibu Budi
didiagnosis menderita penyakit rubella. Ia pun memberikan
perawatan yang semestinya pada ibu Budi. Namun ia tidak
memberitahukan adanya kemungkinan kecacatan pada janin
karena ia khawatir pasangan suami istri tersebut akan
melakukan aborsi.
KASUS 4. JATUH DARI MOTOR
Seorang pengendara motor terlibat kecelakaan tunggal setelah
menabrak pembatas jalan. Dia terpelanting beberapa meter
dari motornya, sehingga helm yang dikenakannya juga terlepas,
dan kepala membentur jalan. Korban menderita luka robek dan
memar dikepala, memar di bagian dada dan perut, dan tangan
sebelah kanan tidak dapat digerakkan. penderita juga
mengeluh apabila perutnya sakit dan dadanya sesak.

21

F. EVALUASI HASIL BELAJAR


Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan
dan kondisi akhir saat ini. Materi evaluasi disusun berdasarkan
tujuan belajar dan kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
didik. Nilai akhir yang dicapai dalam setiap akhir blok adalah
berupa Nilai Blok , dengan komponen sebagai berikut :
Evaluasi Summatif , berupa Nilai Blok yang terdiri dari :
1. Nilai Kognitif (50%), terdiri dari
A. Nilai MCQ : (80%)
a. Ujian tengah blok (25%)
b. Ujian akhir blok (25%)
c. Ujian komprehensif (50%)
B. Nilai Miniquis tutorial (10%)
C. Pretest praktikum (10%)
2. Nilai Motorik (50%), terdiri dari
A. Nilai diskusi Tutorial (10%)
B. Nilai kegiatan harian praktikum (10%)
C. Ujian praktikum/ skill lab (80%)

22

Anda mungkin juga menyukai