Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tempat
pengukura
n
Aksila
Sublingua
l
Rektal
Telinga
Jenis
termometer
Air
Rentang;
rerata suhu
normal (oC)
raksa,
34,7
37,3;
elektronik
Air
raksa,
36,4
35,5
37,5;
elektronik
Air
raksa,
36,6
elektronik
Emisi infra merah
36,6 37,9; 37
35,7
36,6
37,5;
Dema
m
(oC)
37,4
37,6
38
37,6
Suhu rektal normal 0,27o 0,38oC Lebih tinggi dari suhu oral. Suhu aksila
kurang lebih 0,55oC (1oF) lebih rendah dari suhu oral. Untuk kepentingan
klinis, pasien dianggap demam bila suhu rektal mencapai 38oC, suhu
oral 37,6oC, suhu aksila 37,4oC, atau suhu membran tympani mencapai
37,6oC. Hiperpireksia merupakan istilah pada demam yang digunakan
bila suhu tubuh melampaui 41,1oC.
Pola demam
Pola demam
Penyakit
Kontinyu
Remitten
Intermiten
Double quotidian
Relapsing atau
(contoh karbamazepin)
Malaria tertiana atau kuartana, brucellosis
periodik
Demam rekuren
Pola demam meliputi tipe awitan (perlahanlahan atau tiba-tiba), variasi derajat suhu
selama 24 jam dan selama episode
kesakitan, siklus demam, dan respons
terapi. Gambaran pola demam klasik
meliputi:
Demam kontinyu atau sustained fever
ditandai oleh peningkatan suhu tubuh yang
menetap dengan fluktuasi maksimal 0,4oC
selama 24 jam. Fluktuasi diurnal suhu
normal biasanya tidak terjadi atau tidak
signifikan.
SUSTAINED FEVER
Gambar 1. Pola demam pada
demam tifoid (memperlihatkan
bradikardi relatif)
KLASIFIKASI DEMAM
Demam dengan
Lama
Penyebab
demam
tersering
pada
umumnya
Infeksi saluran nafas
<1
localizing signs
atas
minggu
Demam tanpa
<1mingg
localizing signs
saluran kemih
Fever of
Infeksi, juvenile
>1
unknown origin
idiopathic arthritis
minggu
Klasifikasi
Istilah
Demam dengan
localization
Demam tanpa
localization
Letargi
Toxic appearance
Infeksi bakteri
serius
Bakteremia dan
septikemia
Definisi
Penyakit demam akut dengan fokus infeksi,
yang dapat didiagnosis setelah anamnesis
dan pemeriksaan fisik
Penyakit demam akut tanpa penyebab
demam yang jelas setelah anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Kontak mata tidak ada atau buruk, tidak
ada interaksi dengan pemeriksa atau orang
tua, tidak tertarik dengan sekitarnya
Gejala klinis yang ditandai dengan letargi,
perfusi buruk, cyanosis, hipo atau
hiperventilasi
Menandakan penyakit yang serius, yang
dapat mengancam jiwa. Contohnya adalah
meningitis, sepsis, infeksi tulang dan sendi,
enteritis, infeksi saluran kemih, pneumonia
Bakteremia menunjukkan adanya bakteri
dalam darah, dibuktikan dengan biakan
darah yang positif, septikemia
menunjukkan adanya invasi bakteri ke
Demam dengan
localizing signs
Kelompok
Infeksi saluran
nafas atas
Pulmonal
Penyakit
ISPA virus, otitis media, tonsillitis, laryngitis,
stomatitis herpetika
Bronkiolitis, pneumonia
Meningitis, encephalitis
Kolagen
Neoplasma
Leukemia, lymphoma
Tropis
Penyebab
Infeksi
Contoh
Bakteremia/sepsis
Sebagian besar
virus (HH-6)
Infeksi saluran
kemih
Petunjuk diagnosis
Tampak sakit, CRP tinggi,
leukositosis
Tampak baik, CRP normal,
leukosit normal
Dipstik urine
Malaria
Di daerah malaria
PUO
(persistent
pyrexia of
unknown
origin)
atau FUO
Pasca
vaksinasi
Juvenile idiopathic
arthritis
Pre-articular, ruam,
splenomegali, antinuclear
factor tinggi, CRP tinggi
Vaksinasi triple,
campak
Drug fever
Sebagian besar
obat
Daftar Pustaka
El-Radhi SA,
Carroll J, Klein N, penyunting. Clinical manual of fever in children.
Edisi ke-9. Berlin: Springer-Verlag; 2009.h.1-24.
Fisher RG, Boyce TG. Fever and shock syndrome. Dalam: Fisher
RG, Boyce TG, penyunting. Moffets Pediatric infectious diseases: A
problem-oriented approach. Edisi ke-4. New York: Lippincott
William & Wilkins; 2005.h.318-73.
El-Radhi AS, Barry W. Thermometry in paediatric practice. Arch Dis
Child 2006;91:351-6.
Avner JR. Acute Fever. Pediatr Rev 2009;30:5-13.
Del Bene VE. Temperature. Dalam: Walker HK, Hall WD, Hurst JW,
penyunting. Clinical methods: The history, physical, and laboratory
examinations. Edisi ke-3. :Butterworths;1990.h.990-3.
Powel KR. Fever. Dalam: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB,
Stanton BF, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-18.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2007.h.
Cunha BA. The clinical significance of fever patterns. Inf Dis Clin
North Am 1996;10:33-44
Woodward TE. The fever patterns as a diagnosis aid. Dalam:
Mackowick PA, penyunting. Fever: Basic mechanisms and