Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM IX

Topik

: Plankton

Tujuan

: Untuk mengetahui keanekaragaman dan kemelimpahan plaknton

Hari / Tanggal

: Rabu Minggu/ 18 22 Februari 2015

Tempat

: Desa Tiwingan baru Kec. Araniao Kab. Banjar

I.

ALAT DAN BAHAN


1.

Planktonet,

2.

Mikroskop

3.

Botol
Bahan

1. sampel air
2. kertas label
II.

CARA KERJA
1. siapkan alat-alat yang akan digunakan, seperti planktonnet dan botol. Kemudian
tentukan lokasi pengambilan sampel plankton
2. Setelah sampel yang diambil mencukupi, maka bawa air hasil saringan tadi ke
laboratorium untuk diamati jenis plankton apa yang terdapat pada air sampel tersebut
dengn menggunakan mikroskop.
3. Mengambil satu tetes air sampel dengan menggunakan pipet tetes lalu taruh di objek
glass, stelah itu tutup objek glass dengan cover glass lalu taruh ditempat objek glass
pada mikroskop
4. Mencatat hasil poengamatan0

III.

TEORI DASAR
Kualitas suatu perairan terutama perairan menggenang dapat ditentukan berdasarkan
fluktuasi populasi plankton yang akan mempengaruhi tingkatan trofik perairan tersebut.
fluktuasi dari populasi plankton sendiri dipengaruhi terutama oleh perubahan berbagai faktor

lingkungan .salah satu faktor yang dapat mempengaruhi populasi plankton adalah
ketersediaan nutrisi di suatu perairan. unsur nutrisi berupa nitrogen dan fosfor yang
terakumulasi dalam suatu perairan akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi
fitoplankton dan proses ini akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi yang dapat menurunkan
kualitas suatu perairan (Uun, 2006).
Plankton mempunyai massa yang aktif yang mirip dengan organisme tingkat tinggi,
dimana untuk phytoplankton akan terdapat dalam jumlah besar pada siang hari dan
zooplankton pada malam hari. (Fajri, 2013).
Penyumbang oksigen planet Bumi selama ini yang kita tahu adalah pohon, tapi pada
kenyataannya ternyata plankton lah ayang merupakan penyumbang oksigen terbesar di planet
Bumi. Pohon hanya menumbang oksigen sebesar 20% untuk Planet Bumi. Pohon berguna
untuk mitigasi (mengurangi) karbondioksida yang ada di bumi.
Menurut Nontji (2005), plankton adalah organisme yang hidupnya melayang atau
mengambang di dalam air. Kemampuan geraknya, kalaupun ada, sangat terbatas hingga
organisme tersebut terbawa oleh arus namun, mempunyai peranan penting dalam ekosistem
laut, karena plankton menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya. Selain
itu hampir semua hewan laut memulai kehidupannya sebagai plankton terutama pada tahap
masih berupa telur dan larva.
Klasifikasi dalam biologi membedakan plankton dalam dua kategori utama yaitu
fitoplankton yang meliputi semua hubungan renik dan zooplankton yang meliputi hewan
yang umumnya renik (Rutter, 1973 dalam Sahrainy, 2001).
Walaupun Plankton potensial berbahaya menyebar luas secara geografis dan hal ini
mengidentifikasikan adanya kisaran yang luas terhadap toleransi suhu, tetapi spesies alga

potensial berbahaya daerah tropik mempunyai toleransi yang rendah terhadap perubahan
suhu. Kisaran suhu optimal bagi spesies alga potensial berbahaya adalah 250300 C dan
kemampuan proses fotosintesis akan menurun tajam apabila suhu perairan berada di luar
kisaran optimal tersebut (Gross dan Enevoldsen, 1998 dalam Gosari, 2002).
IV.

HASIL PENGAMATAN
a. Tabel pengamatan
N
O
1

Nama spesies
Aphanizomenan

Tolypothri

Melosina

II

Ulothrix

Atas

Titik
Tengah
0

Gambar
Bawah
0

Phormidium

Volvox

III

b. Tabel 1
N
O

Nama spesies

Pengambilan ke 1

ind

cup

Aphanizomenan

Tolypothri

Melosina

Ulothrix

Phormidium

Volvox

c. Tabel 2
N
o
1
2
3
4
5

Nama spesies

ind

cup

KR( %)

FR(%

-Pi In Pi

)
16,67

NR
(%)

Aphanizomena
n
Tolypothri
Melosina
Ulothrix
Phormidium

0,33

11,04

0,33

27,71

0,24

1
2
1
1

1
1
1
1

0,33
0,67
0,33
0,33

11,04
22,40
11,04
11,04

0,33
0,33
0,33
0,33

16,67
16,67
16,67
16,66

27,71
39,07
27,71
27,71

0,24
0,33
0,24
0,24

V.

Volvox
jumlah

3
9

1
6

1
2,55

33,44
100%

0,33
1,98

16,66
100%

50,1
200

1,21
2,5

ANALISIS DATA
Plankton hidup pada perairan yang tidak menggenang. Plankton terbagi menjadi dua
macam yaitu fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton merupakan plankton
berukuran r e n i k y a n g m e m i l i k i k l o r o f i l , m e n g a p u n g d i p e r m u k a a n
a i r a t a u k o l a m . S e d a n g k a n zooplankton merupakan plankton berukuran sangat
kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan berwarna gelap.
Pada hasil pengamatan didapat jenis plankton yaitu Aphanizomenan, Tolypothri,
Melosina, Ulothrix, Phormidium dan Volvox. Dari berbagai jenis plankton yang ditemukan,
menandakan bahwa air yang ada pada daerah tiwingan baru kec. Aranio masih baik karena
masih terdapat banyak jenis plankton. Karena, kualitas suatu perairan dapat dikatakan baik
atau buruk dapat dilihat dari jumlah jenis plankton yang terdapat diperairan tersebut.
Adapun faktor yang mempengaruhi plankton yaitu cahaya digunakan phytoplankton
untuk proses fotosintesis. Laju fotosintesis akan tinggi bila intensitas cahaya tinggi dan
menurun bila intensitas cahaya berkurang. (Nybakken, 1988) dan

Wetzel (1975)

menyatakan bahwa kelimpahan phytoplankton dipengaruhi oleh intensitas cahaya.


Intensitas cahaya yang terlalu kuat akan merusak enzim fito-oksidatif phytoplankton
akibatnya phytoplankton yang tidak tahan akan mati. Bebarapa kelas phytoplankton seperti
Cyanophyceae (Blue Green Algae-BGA) dapat tumbuh baik pada intensitas cahaya yang
tinggi (suhu > 29oC) sedangkan untuk Chlorophyceae dan Diatom menjadi faktor
penghambat, yang kedua Nutrien dibutuhkan untuk pertumbuhan phytoplankton.
Keberadaan phytoplankton berkaitan erat dengan nutrien yang tersedia, terutama karbon,
nitrogen, phosfor, dan kalium, serta silica untuk kelompok diatom. Dan yang ketiga yaitu
Grazing Zooplankton, phytoplankton adalah sumber pakan alami bagi zooplankton. Dalam
suatu ekosistem yang stabil biasanya phytoplankton tersedia dalam jumlah yang melimpah
dibandingkan zooplankton sehingga apabila terjadi grazing oleh zooplankton maka
keseimbangan ekosistem tetap terkendali. Penurunan kelimpahan phytoplankton akan sangat
drastis apabila kelimpahan zooplankton tinggi yang akan menyebabkan aktivitas grazing
zooplankton pun meningkat.

Berdasarkan hasil pengamatan plankton yang paling banyak terdapat pada


perairaan desa tiwingan baru kec.aranio kab. Banjar yaitu volvox dengan NR sebesar 50,1.
Kemungkinan lingkungan pada perairan ini baik untuk pertumbuhan volvox.
VI. KESIMPULAN
1. Plankton adalah organisme yang hidupnya melayang atau mengambang di dalam air.
Kemampuan geraknya, kalaupun ada, sangat terbatas hingga organisme tersebut terbawa
oleh arus namun, mempunyai peranan penting dalam ekosistem laut, karena plankton
menjadi bahan makanan bagi berbagai jenis hewan laut lainnya.
2. Pada hasil pengamatan didapat jenis plankton yang terdapat pada perairan desa tiwingan
baru yaitu Aphanizomenan, Tolypothri, Melosina, Ulothrix, Phormidium dan Volvox. Ini
menandakan bahwa perairan pada daerah tersebut masih baik.
3. Plankton yang paling banyak terdpat pada perairan desa tiwingan baru yaitu Volvox
dengan NR sebesar 50,1.
VII.

DAFTAR PUSTAKA
Hardiansyah, dkk. 2015. Penuntun Praktikum Ekologi Hewan. FKIP Jurusan Pendidikan
PMIPA UNLAM. Banjarmasin.
Odum, Eugene P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Alih Bahasa. Gadjah Mada University
Press : Yogyakarta.
Soegiarto. 1990. Pengantar Ekologi. PT Remaja Roesdakarya : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai