TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
ISI
DEFINISI
Thyroid adalah sebuah kelenjar kecil, yang bentuknya seperti kupu-kupu,
berada
dihasilkannya adalah thyroid yang terdiri triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4).
Hormon thyroid tersebut mengantarkan energi ke sel tubuh, membantu mendapatkan
oksigen di dalam sel dan membantu metabolisme kelenjar.2,6,9,14
Begitu dilepaskan ke dalam sirkulasi 99,5% T4 terikat dengan protein carier,
hanya 0,5% yang bebas dan berada dalam bentuk aktif. Tiroid binding globulin
mengikat 60-70% dari T4 dalam sirkulasi dengan afinitas yang besar dan kapasitas
relatif kecil, sementara tiroid binding prealbumin mengikat 20-30% hormon dalam
sirkulasi dengan afinitas yang lebih kecil namun kapasitas lebih besar. 10% sisa
hormon tiroid terikat dengan albumin serum. 1
FISIOLOGI THYROID
Kelenjar tiroid berfungsi menghasilkan hormon tiroid. Selain memproduksi
hormon juga membantu mengontrol pertumbuhan metabolisme tubuh. Untuk
menghasilkan hormon tiroid, dibutuhkan yodium yang diserap dari makanan dan
minuman yang kita minum. Di dalam tubuh kita terdapat 50 mg yodium. Kira-kira 1/5
sampai 1/3 di suplai (10 sampai 15 mg) hormon tiroid disimpan di dalam tubuh.
Hormon tiroid bergabung dengan yodium untuk membuat dan menghasilkan hormon
penting (asam amino esensial) dengan tyrosine. 2
Hormon thyroid membantu mengontrol pertumbuhan dan struktur tulang,
pertumbuhan seksual (pubertas), dan fungsi tubuh lain. Membantu sel, mengubah
kalori dan oksigen untuk menghasilkan energi, hormon ini amat penting untuk
deteminasi tubuh. Hormon-hormon thyroid juga mempengaruhi banyak fungsi organ.
Jika thyroid tidak berfungsi sebagai mana mestinya, kita akan mendapat banyak
masalah dalam tubuh.2
Hanya sel thyroid yang menghasilkan dan menyerap yodium dalam tubuh.
Thyroid mengambil supplement makanan lewat yodium, melarutkan garam dalam
yodium dan terikat pada asam amino tyrosine. Thyroid kemudian mengubah yodium
dengan hormon-hormon T3 dan T4. T3 dan T4 saling berhubungan dengan molekul
hormon tiroid.2,6,13
Dalam keadaan normal, seluruh hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar
thyroid, 20% adalah T3 dan 80% adalah T4. Hormon T4 terdapat lebih banyak
daripada hormon T3. Setelah disekresi, hormon T3 dan T4 dialirkan oleh darah ke
seluruh tubuh. Hormon tersebut membantu sel tubuh dalam menangkap oksigen dan
merubah kalori menjadi energi..T4 yang tidak aktif akan dikonversikan menjadi T3
oleh enzim 5-deiodinase yang terdapat pada sel hati. Proses tersebut juga terjadi di
dalam hipotalamus yang terdapat di dalam otak.2,6,13
Hormon-hormon lain yang.berkaitan dengan fungsi tiroid adalah Thyroid
Stimulating Hormone (TSH) dan Thyrotropin-releasing Hormone (TRH). TRH
disekresi oleh hipotalamus dan TRH tersebut yang menyebabkan kelenjar pituitary
menghasilkan TSH. TSH tersebut yang menyebabkan kelenjar tiroid mengeluarkan T3
dan T4. Apabila proses tersebut terganggu maka akan terjadi penyakit tiroid. 2,6
PATOFISIOLOGI
Kehamilan dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi tiroid. Secara
anatomis terjadi pembesaran kelenjar tiroid sebagai akibat hiperplasia kelenjar dan
peningkatan vaskularitas. Secara histologis tampak gambaran kelenjar yang aktif
membentuk dan mensekresikan hormon tiroid.2
Ukuran kelenjar tiroid bila diukur dengan USG akan membesar dalam
kehamilan namun echostruktur dan schogenisitasnya tidak berubah. Kehamilan tidak
menyebabkan tiromegali yang abnormal, sehingga setiap goiter atau nodul harus
dianggap sebagai patologik.2
Selama kehamilan uptake iodium oleh kelenjar tiroid ibu meningkat.
Perombakan iodium meningkat sebagai akibat peningkatan filtrasi glomerulus dan
bersihan iodium melalui ginjal. Secara teoritis ini akan mengakibatkan penurunan
proporsi iodium yang terakumulasi di kelenjar tiroid dan penurunan jumlah hormon
tiroid yang dilepaskan. Hal ini dipikirkan dapat menjadi penyebab hipertrofi organ
oleh karena produksi TSH yang meningkat.1
Dimulai pada awal bulan kedua kadar tiroksin dan triiodotironin meningkat
tajam. Sekresi tiroksin harian dapat ditemukan meningkat, mungkin disebabkan
peningkatan degradasi plasentanding globulin didapatkan meningkat. Hal ini
disebabkan kombinasi antara stimulasi produksinya di hepatosit oleh estrogen dan
perubahan glikosilasi protein yang menghambat degradasi. Estrogen meningkatkan
waktu paruh dari TBG dengan merubah derajat sialisasi dan sintesa di hepar. TBG
didapatkan meningkat, namun bentuk
Wanita
Diatas 60 tahun
Baru melahirkan
Perokok
Terkena radiasi
Terkena lithium
tiroid
pada kehamilan
normal
dapat
menunjukkan
pertama dapat
menyebabkan turunnya kadar TSH. TSH akan menurun secara dramatis pada saat
3 bulan pertama dan kembali normal selama kehamilan berlangsung.
1st Trimester
2nd Trimester
3rd Trimester
2. Estrogen
meningkatkan jumlah hormon thyroid pengikat protein di dalam serum sehingga
meningkatkan juga hormon thyroid darah. Lebih dari 99 % dari hormon thyroid
yang terdapat dalam darah terikat protein tersebut. Pengukuran hormon bebas
(yang tidak terikat oleh protein, memunculkan bentuk aktif dari hormon) biasanya
6
kembali normal. Fungsi thyroid akan kembali normal jika TSH, T4 bebas dan T3
bebas normal selama kehamilan. Kelenjar thiroid dan membesar selama
kehamilan (goiter)
HIPERTIROIDISME
Hipertiroidisme atau tirotoksikosis adalah hiperaktivitas atau hiperfungsi
kelenjar tiroid sehingga dihasilkan hormon tiroid secara berlebihan. Hormon tiroid
mengontrol dibeberapa bagian tubuh sehingga peningkatan hormon ini menyebabkan
perubahan pada berbagai bagian tubuh yang dipengaruhinya, seperti : peningkatan
heart rate atau bertambahnya tekanan darah sehingga dapat membahayakan tubuh. 2,7
EPIDEMIOLOGI
Merupakan penyulit pada sekitar 1 dari 2000 kehamilan. Di RS temukan 3
kasus dari 10.000 pasien. Di dalam praktek umum ditemukan 25-30 kasus dari 10.000
pasien.Di USA ditemukan 3 kasus dari 10.000 pasien. Wanita 10 kali lebih sering
menderita hipertiroidisme dibandingkan Pria. 2
ETIOLOGI 9,13
Hipotiroidisme
bisa
menyebakban
suatu
bentuk
3. Tiromegali
4. Eksoftalmus
5. Kegagalan pada wanita yang tidak kegemukan untuk menambah berat
badan walaupun asupan makanan normal atau meningkat, nafsu makan
bertambah, tetapi berat badan berkurang.
Gejala lainnya 7,10
1. Jantung berdetak lebih cepat dan bisa terjadi kelainan irama jantung, yang bisa
menyebabkan palpitasi (jantung berdebar-debar).
2. Tekanan darah cenderung meningkat.
3. Tangan memperlihatkan tremor (gemetaran) halus.
4. Sering buang air besar, kadang disertai diare.
5. Terjadi perubahan pada mata : bengkak di sekitar mata, bertambahnya
pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya.
6. Mudah lelah dan berkeringat
7. Mudah marah, gelisah dan depresi
8. Turunnya gairah sex, tidak tahan panas, konsentrasi menurun
9. Lemahnya otot, khususnya otot paha bagian atas
10. Susah tidur atau insomnia
11. Gangguan siklus menstruasi, infertilitas dan sering mengalami keguguran
PATOFISIOLOGI HIPERTIROIDISME
Penyebab hipertiroidisme pada kehamilan karena proses autoimun spesifik
organ yang berkaitan dengan autoantibodi perangsang tiroid. Autoantibodi ini
menyerupai tirotropin dalam merangsang fungsi tiroid. Aktivitas antibody perangsang
tiroid selama kehamilan berkurang. Hal ini disertai remisi kimiawi selama hampir
sepanjang kehamilan. Menurunnya kadar antibody selama kehamilan terjadi seiring
dengan meningkatnya kadar antibody penghambat perangsangan tiroid. Perubahanperubahan ini disertai oleh penurunan kadar tiroksin bebas selama kehamilan dengan
pemulihan ke kadar basal pada 4 bulan pasca partum. Dengan demikian, tampaknya
semua efek ameliorative dari kehamilan terhadap antibody perangsang tiroid terjadi
akibat terbentuknya antibody penghambat. 2,6
DIAGNOSIS
Jenis benjolan 9
Benjolan, perlu diperhatikan bagaimana benjolannya, sebab pada penyakit
gondok (hipotiroid), juga terdapat benjolan. Hanya saja pembesaran di sekitar
leher pada penyakit gondok tak merata, yaitu biasanya di bagian depan leher,
sedangkan pada hipertiroid, pembesaran yang terjadi merata di sekitar leher
sehingga kurang kelihatan.
10
KOMPLIKASI KEHAMILAN
Hasil kehamilan pada wanita hipertiroid bergantung pada apakah kontrol metabolisme
dapat dicapai. Pada wanita yang tetap hipertiroid setelah diterapi, dan pada mereka
yang penyakitnya tidak diobati dapat terjadi: 2
-
Preeklamsia
Gagal jantung
Meninggal
Kelahiran preterm
Hambatan pertumbuhan
Lahir mati
Tirotoksikosis
Hipotiroid
Goiter
PENATALAKSANAAN 3,7
Wanita hamil dengan hipertiroid, harus dirawat inapkan untuk mengontrol kadar
hormon tiroid yang berlebihan
Tirah baring dianjurkan untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan dan
ketidakstabilan emosi.
Lakukan diet yang proporsional untuk mengembalikan defisit kalori akibat
metabolisme yang berlebihan dan keperluan pertumbuhan buah kehamilan
Therapy : ( abu2, waspadai hipertiroid )
Obat Antitiroid
1. Propiltiourasil (PTU) 2,3
-
Dimulai dengan dosis 300-450 mg per hari, yang dibagi dalam 3 dosis
Efek sampingnya yang agak serius adalah turunnya produksi sel darah
putih (agranulositosis) dan gangguan pada fungsi hati. Ciri-ciri
agranulositosis adalah sering sakit tenggorokan yang tidak sembuhsembuh
dan
juga
mudah
terkena
infeksi
serta
demam.
Obat ini sebenarnya obat anti parkinson, yang dipakai untuk mengatasi
gejala-gejala parkinson, seperti gerakan badan yang kaku, tangan yang
gemetar dan sebagainya.denyut jantung yang meningkat.
12
TERAPI LAIN 8
Adapun pengobatan alternatif untuk hipertiroid adalah mengkonsumsi bekatul.
Para ahli menemukan bahwa dalam bekatul terdapat kandungan vitamin B15,
yang berkhasiat untuk menyempurnakan proses metabolisme di dalam tubuh
kita.Selain hipertiroid, vitamin B15 juga dapat digunakan untuk mengobati
kencing manis (diabetes melitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), bengek
(asma), kolesterol dan gangguan aliran pembuluh darah jantung (coronair
insufficiency), serta penyakit hati.Selain itu, vitamin B15 juga dapat
meningkatkan pengambilan oksigen di dalam otak, menambah sirkulasi darah
perifer dan oksigenisasi jaringan otot jantung.
Tiroidektomi 2,3
Bila terjadi badai tiroid (storm ), dilakukan setelah hipertiroid terkontrol
secara medis. Karena meningkatnya vaskularitas kelenjar tiroid selama
kehamilan, pembedahan ini menjadi lebih sulit dibandingkan pada keadaan
yang tidak hamil. keselamatan ibu menjadi perhatian utama. Disamping
penanganan gawat darurat lain, gunakan PTU 400 mg untuk setiap 8 jam.
Berikan pula natrium Iodida
melalui infus sejumlah 1 g per hari dan propanolol ( jika di indikasikan ) 40
mg dosis awal, disesuaikan dengan dosis penyesuaian setiap 8 jam.
Walaupun ibu masih menyusui, dia tetap akan diperbolehkan untuk minum obat
anti tiroid. Karena ekskresi pada air susu (ASI) sangat sedikit sehingga tidak
berdampak pada bayi. 7
13
14
HIPOTIROIDISME
Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan
menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroksin. Hormon tiroksin juga diperlukan dalam
semua aktivitas metabolisme, mengatur detak jantung dan kecepatan dalam membakar
kalori makanan. Jika kelenjar tiroid tidak dapat berfungsi dengan baik dan menjadi
tidak aktif, menyebabkan penghasilan hormon tiroksin terganggu dan terjadilah
hipotiroidisme. 14
EPIDEMIOLOGI
Hipotiroidisme jarang menjadi penyulit pada kehamilan, mungkin dikarenakan
penyakit ini sering berkaitan dengan infertilitas. Kurang lebih 40 persen dari wanita
yang eutiroid dengan antibody tiroid pada awal kehamilan kemudian mengalami
hiotiroidisme yang nyata. Insidensi pada wanita berumur antara 18-45 tahun adalah
sekitar 5 persen. Antara 10 dan 20 persen berkembang menjadi hipotiroidisme yang
nyata dalam 1 sampai 4 tahun. 2
ETIOLOGI 7
Hipotiroidisme dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah :
1.
Tiroiditis Hashimoto
Merupakan penyebab penyakit hipotiroidisme yang paling sering ditemukan.
Kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipothyroidism terjadi beberapa
bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi
2. Pengobatan terhadap hipotiroidisme
Merupakan penyebab hipotiroidisme yang kedua. Baik yodium radioaktif
maupun pembedahan cenderung menyebabkan hypothyroidism.
3.
Penyebab lainnya
Karena kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan dapat
menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif.
15
Menderita goiter.
16
Baru melahirkan
Menderita kanker
Menderita nodules
Menderita hyperthyroidism
kehamilan tentang
PENYULIT KEHAMILAN
17
Preeklamsia (31 %)
Solutio plasenta (8 %)
Anemia (13%)
KOMPLIKASI KEHAMILAN
Tanpa pengobatan dan pencegahan hypothyroidism dapat menyebabkan
anemia (jumlah darah merah rendah), myopathy (sakit otot dan lemah), gagal jantung,
preeklamsia, plasenta tidak normal, berat bayi rendah
postpartum hemorrhage.
18
Walaupun
perkembangan
kenyataannya
mental.
hormon
Hipotiroidisme
tiroid
pada
ibu
sangat
dapat
penting
untuk
menyebabkan
Diagnosis klinis hipotiroid pada neonatus sulit ditegakkan dan lolos pada hampir
semua kasus. Oleh karena itu, dilakukan penapisan neonatus massal. Terapi sulih
tiroksin secara dini dan agresif sangat penting bagi para bayi.
Bayi yang teridentifakasi oleh program penyaringan dini yang diberi terapi
hormon tiroid segera dan tepat dapat mencegah terjadinya anomali termasuk
gangguan intelektual.
dibandingkan dengan wanita yang eutiroid. 6 bulan pasca partum insiden depresi
sebesar 9% pada wanita tiroiditis.
PATOGENESIS 2
Tiroiditis diperkirakan desebabkan oleh proses peradangan pemicu yang diikuti oleh
otoreaksi spesifik dari sistem imun. Secara histologis ditandai dengan peradangan
limfositik yang destruktif. Banyak wanita yang mengalami gangguan ini mempunyai
antibodi antitiroid pada awal kehamilan. Ketika timbul tiroiditis pasca partum,
sebagian besar peserta terbukti memperlihatkan hasil positif pada pemeriksaan
autoantibodi mikrosom. Wanita yang beresiko tinggi mengalami disfungsi tiroid
pascapartum adalah mereka yang sudah pernah mengalaminya dan mereka yang
memiliki riwayat penyakit autoimun pada diri atau keluarganya. Defisiensi yodium
juga mungkin berperan.
AUTOANTIBODI TIROID 2,7
Insiden 20 persen pada wanita yang diperiksa diperiksa sebelum usia gestasi
13 minggu. 17 persen dari wanita dengan autoantibodi ini mengalami abortus,
sedangkan pada wanita kontrol angkanya hanya 8 persen.
Apabila dilakukan pemeriksaan titer autoantibodi mikrosom secara sekuensial
pada wanita seropositif selama kehamilan dan masa nifas.Titer akan menurun selama
kehamilan dan meningkat sampai puncak pada 4-6 bulan setelah melahirkan
kemudian menurun ke kadar awal kehamilan pada 10-12 bulan pasca partum. Deteksi
autoantibodi mikrosom pada awal kehamilan atau segera setalah melahirkan
membantu mengidentifikasikan wanita yang beresiko tinggi mengalami disfungsi
tiroid pasca partum.
GEJALA KLINIS 2,13
Terdapat dua fase klinis pada tiroiditis pasca partum :
1. Antara 1- 4 bulan pascapartum
-
Bersifat mendadak dan sering dijumpai gondok kecil yang tidak nyeri
21
Terapi
biasanya
tidak
diperlukan.
Obat
antitiroid
seperti
KRISIS THYROID
Pada krisis thyroid tingkat kematian dapat mencapai 30 % walaupun dengan
pengobatan. Pasien dengan krisis thyroid sangat jarang ditemui, dapat timbul pada
pasien penyakit graves dan struma multinoduler toksik. Untuk pasien krisis thyroid
seharusnya disediakan intensive care unit ( ICU ), mengenali dan mengobati
penyebabnya, dan menurunkan sintesis T4.
FAKTOR PENCETUS 15,16,17
Krisis thyroid dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, yaitu :
-
Infeksi
Penyakit akut
22
Serangan kardiovaskuler
Toksemia hamil
GEJALA 15,16,17
Krisis thyroid di sertai dengan gejala:
Demam
Delirium
Kejang
Koma
DIAGNOSIS 15
Diagnosis ditegakkan atas dasar tampilan klinis
Trias Merserburger: struma, hipertiroid, exoftalmus
Hipermetabolik: demam, takiaritmia, penurunan kesadaran
PENATALAKSANAAN 15,16,17
23
24
BAB III
KESIMPULAN
Penyakit tiroid merupakan penyakit endokrinologi yang sering dijumpai
nomor dua setelah diabetes. Kita harus hati-hati dengan penyakit tiroid pada
kehamilan baik sebelum maupun sesudah melahirkan. Deteksi dini dan penanganan
yang tepat dapat membantu dalam mencegah komplikasi yang terjadi baik untuk ibu
maupun janin. Hormon tiroid sangat berpengaruh pada perkembangan mental,
kecerdasan dan kelainan congenital lainnya pada bayi. Oleh karena itu, bagi ibu-ibu
yang mempunyai riwayat gangguan pada kelenjar tiroid sebaiknya melakukan kontrol
kelenjar tiroid terlebih dahulu sebelum hamil.
Apabila seorang wanita telah terdiagnosa menderita penyakit tiroid, maka
selama kehamilan harus secara rutin mengobservasi penyakitnya tersebut. Kondisi ibu
tersebut dapat kita kontrol melalui perbaikan pada gejala klinis maupun pada melalui
pemeriksaan laboratorium. Periksa kadar TSH dan T4 secara teratur.
Sebagian besar bagi ibu-ibu yang menderita penyakit tiroid dan melakukan
perawatan dan kontrol yang rutin terhadap penyakit tiroid sebelum kehamilan dan
sesudah kehamilan menunjukkan prognosis yang baik bagi ibu maupun janin.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Davies TF, Cobin RH. Thyroid Disease in Pregnancy and Postpartum Period.
Cherry & Merkatzs. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis &
In
Treatment
files.wordpress.com/2008/02/yang-bener.doc-
12. Kekacauan Hormon Thyroid Masalah Sepanjang Hayat.www.biovco.com/tiroid9k.php-42k13. Autoimun Thyroid Disease and Pregnancy. www.emedicine.com/specialties.htm
14. Kesehatan
http://www.bharian.com.my/m/BHarian/Sunday/Kesihatan/20070902120826/Arti
cle/
15. Madhusmita Misra, MD, Thyroid Storm
http://www.emedicine.com/ped/pedEndocrinology.htm
16. Katz,Vern L.Danforth's Obstetrics and Gynecology, 9th Ed: James R., Md. Scott,
Ronald S., Md. et.all. Danforth By Lippincott Williams & Wilkins Publishers; 9th
edition;2003.p.6.
17. Decherney AH, Nathan L, Cuurent Obstetric and Gynecologic and Treatment.
Edisi 9. 2003, McGraw-Hill Companies
27