Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM 1

Desain Manajemen Jaringan Komputer

LAPORAN PRAKTIKUM
DMJK - 01

Soal Modeling

Buatlah model packet tracer seperti gambar di atas, dengan requirement


seperti di bawah ini :
1.
2.
3.
4.
5.

Terdapah 4 PC, dan 4 Laptop


Terdapat 4 Hub
Terdapat 2 Switch
Terdapat 1 Router
Bagian Kuning dan Bagian Hijau merupakan jaringan yang berbeda
sesuai keterangan di gambar di atas.

Buatlah dengan Screenshot step by step untuk pengerjaan soal di atas.

Soal Analisis
Jawab pertanyaan berikut ini dengan jelas dan sertakan referensi jika
memang benar menggunakan sebuah referensi.
1. Jelaskan perbedaan Kabel Straight dan Kabel Cross.
2. Kapan kita menggunakan Kabel Straight atau menggunakan
Kabel Cross?
3. Seperti praktikum 1, mengapa PC dan Router jika langsung
dihubungkan harus menggunakan Kabel Cross? Jelaskan.
4. Apa perbedaan HUB dengan SWITCH (Jelaskan dengan sangat detail)?
5. Jika dalam sebuah perusahaan dalam satu gedung ber lantai 4
dan memiliki jumlah komputer sebanyak 50 buah, apa yang lebih
baik digunakan HUB atau SWITCH? Jelaskan mengapa anda
memilih pilihan tersebut.
6. Di dalam Soal Modelling di atas mengapa terdapat router yang
berada di tengah-tengah kedua jaringan?
7. Di dalam sebuah perusahaan kecil terdapat 4 departemen. Yaitu
departemen Keuangan, Pengadaan, Marketing, HRD. Menurut
analisis anda apakah perlu untuk membedakan keempat
departemen tersebut menjadi 4 jaringan yang berbeda? Jika iya
jelaskan mengapa? Jika tidak jelaskan mengapa?

Jawaban Soal Modelling


1. Letakan router di pusat jaringan.

2. Kemudian letakan switch di samping kanan dan kiri router.

3. Kemudian letakan 4 devices (pc) pada sebelah kanan dan kiri router.

4. Sambungkan 2 switch dengan router dengan menggunakan kabel straight

5. Sambungkan 4 end devices ke masing-masing switch

6. Penyusunan model jaringan telah selesai. Agar setiap pc dapat saling berhubungan
perlu dilakukan pensettingan ip paa router dan setiap pc yang ada pada jaringan.
7. Setting ip FastEthernet 0/0 dan subnet mask nya dengan ip private 192.168.x.x
Contoh: 192.168.1.1, Subnet mask akan secara otomatis tersetting tergantung
dengan ip configuration

8. Kemudian setting ip dan submask untuk FastEthernet 0/1


Contoh: 192.168.2.1, subnet akan secara otomatis mengikuti ip configuration

9. Setelah Ip pada router selesai makan giliran ip pada kopmuter yang disetting. Ip
yng perlu disetting adalah ip global dan ethernet. Port status pada router dan pada
kopmuter juga harus dinyalakan.a
10.Berikut adalah settingan ip pada komputer yang tersambung dengan Fastethernet
0/0

11.Kemudian kita mensetting ip pada router dan end devices yang tersambung dari
FasEthernet 0/1.
Contoh Ip router FasEthernet 0/1: 192.168.1.1
12.Berikut adalah ip configuration yang saya gunakan pada end devices model
jaringan ini

13.Kemudian kita mensetting ip untuk global setting. Ip untuk global setting


disesuaikan dengan ip configuration pada router. Jadi jika komputer tersambung
dengan jaringan FastEthernet 0/0 maka ip yang digunakan pada model ini adalah
192.168.2.1 untuk k e-4 komputer

14.Kemudian kita beri kotak kuning dan hijau untuk ke delapan end devices pada sisi
yang berbeda.

15.Kemudian coba kita test ping, gunakan icon amplop untuk mengetes jaringan.
Setelah ditest maka akan keluar apakah jaringan tersambung atau tidak
`

Jawaban Soal Analisis


1. Kabel Copper Straight through-through, adalah kabel ethernet standar yang
digunakan untuk menyambungkan antar devices yang beroperasi pada lapisan
OSI yang berbeda (hub router, pc switch, router hub). Memiliki kecepatan
10Mbps - 1000 Mbps.
Kabel Copper Cross-over. Adalah kabel ethernet standar yang digunakan untuk
menyambungkan devices yang beroperasi pada lapisan OSI yang sama (hub
hub, pc pc, printer printer). Memiliki kecepatan 10Mbps-1000Mbps.
2. Seperti penjelasan diatas kabel straight digunakan untuk menyambungkan devices
yang beroperasi pada lapisan OSI yang berbeda (lintas devices) sedangkan cross
over digunakan untuk menyambungkan devices yang beroperasi pada lapisan OSI
yang sama.
3. Maksud dari penggunaan cross kabel adalah agar receiving terminal (RX) dapat
berhubungan dengan Transmitting terminal (TX). Pada sambungan Router dengan
PC (secara langsung). Jika kita menggunakan straight kabel pada sambungan
Router ke PC maka koneksi tidak akan bisa dijalankan karena TX akan connect ke
TX dan RX akan connect ke RX maka dari itu router ke PC harus menggunakan
cross over cable. Jika menggunakan switch atau hub maka straight cable akan
bekerja karena didalam switch atau hub terdapat mekanisme di dalamnya yang
akan mengtur seakan menjadi cross cable connection.
4. Tugas switch dan hub pada dasarnya adalah sama, mereka bertugas untuk
mengirimkan apapun yang dikirimkan dari port ke port-port lain, Perbedaan antara
switch dan hub adalah perilaku kerja antara dua mesin tersebut. Jika kita
mengunakan hub maka message yang di transmitkan akan terkirimkan ke semua
port. Berbeda dengan switch, pada awalnya switch akan berperilaku sama seperti
hub, yaitu tidak bisa membedakan device, tapi setelah mengirimkan message atau
testing maka switch akan dapat mengenali ip komputer mana yang mana. Hal ini
sangat menguntungkan karena dengan menggunakna switch maka pengiriman
message akan akurat. Pada jaringan yang sibuk, hal ini akan sangat berguna
karena mempercepat keepatan jaringan dengan marjin yang besar.
5. Saya akan menggunakan switch ketimbang hub. Karena jika kita menggunakan
hub maka hub akan mengirimkan message dari satu port ke-50 port yang lain. Hal
ini akan sangat berpotensi untuk menimbulkan crash message dan memperlambat
kecepeatan pengiriman data.
6. Sebenarnya peletakan router tidak masalah diletakan dimana. Untuk masalah
permodelan router diletakan ditengah agar struktur jaringan terlihat dengan jelas
dan sehingga tidak membingungkan jika dibaca. Sedangkan pada dunia nyata
peletakan router ditengah berarti memperpendek panjang kabel yang digunakan.
Pengiriman data juga tergantung pada panjangnya kabel yang digunakan, semakin
panjang kabel maka semakin lama pengiriman, dan juga semakin mahal cost yang
ditanggung.
7. Perlu, karena dengan membedakan jaringan maka pengiriman data antar devices
akan semakin lancar dikarenakan jaringan akan dipisah menjadi 4 jaringan.
Sehingga traffic yang ada tidak akan seramai 4 jaringan dijadikan satu. Jika
jaringan departemen A ingin mengirimkan data ke jaringan B tetap saja tidak akan
terlalu mempengaruhi traffic karena hanya menambahkan satu pengiriman data.

Anda mungkin juga menyukai