Anda di halaman 1dari 4

Angka Kemiskinan Di Barsel Terus Mengalami Penurunan

Buntok, Dayak Pos


Angka kemiskinan di Barito Selatan (Barsel), turun hingga akhir tahun
2014 lalu tercatat sebesar 5,4 persen dari tahun sebelumnya.
Angka kemiskinan pada tahun 2010 tercatat diatas delapan persen
dan pada tahun 2011 menjadi 7, 56 persen, tahun 2012 menjadi 7, 26
persen, tahun 2013 tercatat 6,26 persen, sedangkan tahun 2014 menjadi
5,4 persen, kata Bupati Barsel, HM Farid Yusran, Senin (2/2) usai
membuka Rakerda di GPU Jaro Pirarahan Buntok.
Ia mengungkapkan, turunnya angka kemiskinan di Barsel dari tahun
2011 hingga tahun 2014 lalu tersebut berdasarkan hasil survey yang
dilakukan oleh pihak Badan Pusat Statistik.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya
strategis, baik melalui pembangunan fisik maupun non fisik untuk
menanggulangi permasalahan tersebut agar angka kemiskinan ini terus
mengalami penurunan.
Pembangunan fisik untuk menanggulangi permasalahan tersebut
meliputi perbaikan akses jalan, peningkatan sarana kesehatan dan
pendidikan serta pembangunan rumah warga miskin yang tak layak huni,
jelasnya.
Sedangkan untuk non fisik lanjutnya, berupa pelatihan untuk
meningkatkan ketrampilan dan kemampuan masyarakat sehingga mereka
mampu meningkatkan kesejahteraannya.
Salah satunya melalui pelatihan dan bimbingan teknis seperti
mengadakan pelatihan peningkatan Usaha Ekonomi keluarga dan
Masyarakat (UEKM), ucapnya.
Menurutnya, pelatihan seperti ini bertujuan untuk lebih meningkatkan
pendapatan keluarga dengan memanfaatkan berbagai potensi lokal melalui
berbagai kegiatan produktif, inovatif dan kreatif.
Pelatihan seperti ini juga merupakan salah satu cara untuk terus
meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, bebernya.

Ia mengatakan, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal,


maka secara otomatis wilayah pedesaan akan terus berkembang sehingga
kemajuan didesa akan dapat terwujud. (Uje/004)

Bangun Nilai spiritual di Bidang Keagamaan


Buntok, Dayak Pos
Seleksi Tilawatil Quran (STQ), salah satu upaya untuk membangun
nilai spiritual di bidang keagamaan.
Bupati Barsel, HM Farid Yusran mengungkapkan, STQ merupakan
kegiatan positif dalam rangka membina generasi muda pandai membaca
dan memahami Alquran.
Kegiatan ini bertujuan untuk memasyarakatkan Alquran di kalangan
generasi muda semoga dapat menjadikan Barsel lebih maju lagi.
Saya bangga dengan prestasi yang telah diraih, karena qari dan
qariah yang mengikuti adalah 100 persen anak asli Barsel, kata Farid,
Minggu (1/3) malam usai menutup acara STQ di halaman Masjid
Baiturrahman Buntok.
Farid mengingatkan, pelaksanaan STQ bukan hanya sekadar
memilih Qari Qariah dan Hafiz Hafizah, tetapi bagaimana agar para muda
mudi lebih memahami Al-Quran serta lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Hal tersebut bermakna untuk menyuarakan dan
mengaktualisasikannya kepada masyarakat, jelasnya.
Selain itu, Ia mengingatkan kepada orang tua untuk membentengi diri
anak-anaknya dari peredaraan narkoba. Karena saat ini peredarannya
sudah merambah ke desa-desa.
Narkoba merusak moral, mental, otak, kehidupan dan juga ekonomi.
Karena itu saya ingatkan sekali lagi untuk jauhi narkoba, ingatnya.

Sementara itu, ketua panitia sekaligus ketua LPTQ Barsel, Fajar


mengatakan, hasil yang dicapai pada STQ tingkat Kabupaten ini
merupakan ukuran sampai sejauh mana disetiap Kecamatan.
Bagi yang menjadi juara teruslah berlatih, karena mereka itu menjadi
duta pada pada ajang STQ tingkat provinsi di Sukamara.
Untuk yang belum mendapatkan juara jangan pesimis, terus lah
berlatih agar bisa menjadi terbaik pada ajang yang sama kedepannya,
ucapnya.
Ia mengatakan, bagi yang mendapatkan peringkat atau hasil terbaik
mendapatkan tropi dan uang pembinaan.
Sementara juara umum diraih kecamatan Dusun Hilir, kedua oleh
Dusun Selatan dan ketiga Kecamatan Gunung Bintang Awai. (Uje/004)
Ketua TP-PKK Minta Bentuk Dasawisma Di Setiap Desa
Buntok, Dayak Pos
Ketua TP-PKK Barito Selatan (Barsel), Yangsi Hartini meminta PKK
di setiap desa membentuk kelompok dasawisma.
Karena dasawisma merupakan ujung tombak pelaksanaan program
pokok PKK, kata Ketua TP-PKK Barsel Yangsi Hartini.
Ia mengungkapkan, keberadaan kelompok dasawisma ini sudah
selayaknya berada disetiap desa akan berperan menangani setiap
permaslahan masyarakat secara dini.
Semua program PKK akan berjalan baik, jika ada kelompok dasa
wisma di tingkat desa.
Sebab dasawisma merupakan media pengembangan dan
peningkatan serta pemberdayaan potensi yang dimiliki setiap individu
perempuan dan keluarga.

Sepuluh program pokok PKK bersentuhan langsung dengan semua


aspek kehidupan masyarakat, serta memberikan memberikan kontribusi
aktif terhadap kesejahteraan keluarga.
Untuk itu, sekali lagi saya minta sesudah pulang dari kegiatan ini,
harus membentuk kelompok dasawisma di desanya masing-masing,
pintanya.
Menurutnya, peran dasawisma sangat penting dan strategis untuk
merealilasikan program pemberdayaan keluarga, sehingga bisa
membentuk keluarga yang sejahtera.
Karena, program pokok PKK banyak didominasi melalui dasawisma.
Seperti program sandang, pangan, kesehatan pendidikan, ketrampilan dan
lain sebagainya.
Saya contohkan jika ada gizi buruk, kematian ibu dan bayi atau
musibah lainnya bisa secara dini ditangani oleh kelompok dasawisma,
jelasnya.
Ia mengatakan, namun jika tidak ada kelompok ini, maka semua
permasalahan tersebut tentunya tidak akan tahu. (Uje/004)

Anda mungkin juga menyukai