KELAS X
Disusun Oleh :
D. Adie Saptro K5412083
KERANGKA
KONSEP
JAGAT
RAYA
A. Pengertian Jagat Raya
Jagat Raya merupakan ruang yang sangat luas tak terbatas. Jagat
raya terdiri atas bermilyar-milyar galaksi, dan setiap galaksi terdiri
atas bermilyar-milyar bintang. Benda-benda langit yang bertebaran di
jagat raya sebenarnya masing- masing terikat pada suatu susunan
atau kumpulan-kumpulan tertentu, dan benda- benda langit ini ada
yang bisa terlihat secara langsung dengan mata telanjang maupun
dengan teropong yang besar. Besar kecilnya ukuran benda-benda
langit yang terlihat bisa disebabkan jarak antara benda-benda langit
yang sangat jauh. Apabila langit dalam keadaan cerah, kita akan
melihat bintang-bintang di langit yang jumlahnya sangat banyak.
Disamping itu, kita akan melihat kenampakan seperti embun tipis
yang membentang dari utara ke selatan. Embun atau kabut tipis ini
ternyata merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya
banyak sekali, sebagai bagian daerah galaksi kita yakni Bima Sakti
atau Kabut Susu (Milky Way). Galaksi kita ini berbentuk cakram
(spiral). Bagian tengah galaksi Bima Sakti lebih tebal, terdiri sekitar 80
milyar bintang, dan bagian tepinya semakin menipis terdiri sekitar 20
milyar bintang. Dengan melihat galaksi Bima Sakti, sesungguhnya kita
berada di tengah-tengah rapatnya bintang-bintang.
B. Jagat Raya Mengembang
Edwin Hubble seorang astronom Amerika Serikat melakukan
pengamatan terhadap galaksi, yaitu dengan pengukuran jarak
berdasarkan spektrum. Panjang gelombang galaksi-galaksi banyak
yang bergeser
dari panjang gelombang
yang seharusnya. Pergeseran panjang gelombang ini dikenal dengan
nama efek Doppler. Hasil pengamatan Hubble menunjukkan bahwa
spektrum galaksi bergeser ke arah panjang gelombang merah, yang
berarti
galaksi
bergerak
menjauhi
pengamat. Makin besar
pergeseran merahnya makin cepat gerakannya. Jika galaksi-galaksi
saling menjauh maka konsekuensi logisnya dulu saling berdekatan.
Dengan menghitung mundur pergerakan galaksi-galaksi di alam
semesta, maka dahulu galaksi-galaksi tentulah saling berdekatan,
bahkan menyatu, dengan kerapatan massanya yang sangat besar.
Pada kondisi ini tentunya temperatur dan energi jagad raya ini amat
sangat tinggi. Hal ini berarti bahwa galaksi-galaksi bergerak
saling menjauh dan jagat raya mengembang menjadi lebih luas.
Big
Bang
Sumber:
www.rabulalamin.blogspot.com
teori
jagat
raya mengembang,
dahulu kala galaksigalaksi pernah saling
berdekatan. Dengan
demikian,
mungkin
semua
galaksi dalam jagat raya berasal
dari
masa
tunggal.
Dalam
keadaan masa tunggal,
jagat
raya memiliki suhu dan energii
sangat besar. Untuk itu, hanya
ledakan
besarlah yang
dapat menghancurkan
masa tunggal menjadi
serpihan-serpihan sebagai awal
jagat
raya. Teori ini didukung oleh Stephen Hawking, seorang ahli
fsika teoretis.
2. Teori Keadaan Tetap
Teori ini dipelopori oleh Fred Hoyle. Ia berpendapat bahwa materi
baru (hydrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi ruang
kosong yang timbul dari pengembangan jagat raya. Dalam kasus
ini jagat raya tetap dan akan selalu tampak sama. Teori ini
bertentangan dengan hukum kekekalan energi, yakni energi tidak
dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah
bentuk.
D. Pandangan Manusia Terhadap Jagat Raya
Beberapa pandangan mengenai jagat raya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Egosentris / Antroposentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi
pusat alam semesta adalah manusia.
2. Geosentris, yaitu anggapan bahwayang menjadi pusat jagat raya adalah bumi.
3. Heliosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat
raya adalah matahari.
4. Galaktosentris, yaitu anggapan bahwa yang menjadi pusat jagat raya
adalah
galaks
i.
Sumber:
htt
p://astrofunclub.wordpress.com
http://astrofunclub.wordpress.com
lintasannya.
Memadukan geosentris
dan
heliosentris,
sehingga
ia
berpendapat
terdapat
dua pusat jagat raya yaitu bumi dan
matahari. Bulan
dan
matahari
beredar
mengelilingi
bumi,
sedangkan
matahari
dikelilingi
planet-planet lain. Dan pada bagian
luar bola langit, terdapat bintang
yang beredar pada orbitnya.
Sumber: http://astrofunclub.wordpress.com
tan p =
R/d atau d
= 1/p,
dimana d dalam satuan
parsec dan p dalam
satuan detik busur
Modul Geograf Kelas X, SMA Negeri 2
Boyolali
[Type text]
F. Anggota Jagat
Raya
1. Galaksi
Benda-benda langit berada dan bergerak di antariksa dengan
sangat rapi dan teratur, menunjukkan suatu keteraturan dengan
perhitungan yang sangat cermat. Beberapa benda-benda langit
berkelompok membentuk suatu system bintang atau tata bintang
yang kemudian disebut sebagai galaksi.
Sebuah galaksi terdiri dari berjuta-juta bahkan bermilyar bintang
atau benda
langit. Jarak antara bintang-bintang pada umumnya amat jauh
sehingga alam semesta tampak kosong. Akan tetapi ada pula
beberapa puluh ribu bintang yang tampak mengelompok
mengelilingi sebuah pusat sehingga tampak seperti kabut. Selain
itu ada pula benda langit yang memang merupakan kabut (nebula)
yang terdiri atas gumpalan gas kosmis yang maha besar.
Ciri-ciri sebuah galaksi (yang membedakannya dengan kabut
kosmis atau nebula biasa) adalah:
a. Galaksi-galaksi
mempunyai
cahaya sendiri
sehingga
bukan cahaya
fluorescensi
atau
cahaya pantulan, dan cahaya itu member spectrum serap yang
menunjukkan bahwa benda penyinarnya itu adalah benda padat
yang diliputi oleh gas-gas.
b. Jarak antara galaksi yang satu dengan galaksi yang lain sejauh
jutaan tahun
cahaya.
c. Galaksi-galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu yang selalu
mempunyai inti yang bercahaya di pusatnya sehingga mudah
dikenali.
Pada tahun 1925, Hubble mengajukan klasifkasi galaksi yang
sekarang telah diterima, Dalam bentuk aslinya, klasifikasi itu
membagi galaksi kedalam 4 kelas utama sebagai berikut:
a. Bulat Panjang (E). Galaksi ini mempunyai struktur yang
halus, dari suatu
pusat yang terang sampai tepi-tepi yang batasnya tidak begitu jelas.
b. Spiral Normal (S). Galaksi bentuk ini menunjukkan lengkunganlengkungan spiral yang keluar dari sebuah nucleus atau pusat
galaksi yang terang.
c. Spiral Berpalang (SB). Lengkungan spiral galaksi bentuk ini
keluar dari tepi - tepi paling ujung dari sebuah palang pada
nukleusnya.
d. Galaksi tak beraturan (I). Beberapa diantaranya setipe dengan
dua galaksi yang disebut Awan Magelanik dan diklasifkasikan
magelanik tak beraturan
(Im)
[Type text]
[Type text]
[Type text]
10.273 0C hingga
30.2730C. Bintang ini berwarna biru keputihan, dengan populasi
sekitar
0,13%.
c. Bintang golongan A, memiliki suhu permukaan antara
7.7730C hingga
10.2730C. Bintang ini berwarna putih, dan populasinya hanya
0,63%
diantara bintang-bintang.
d. Bintang golongan F, memiliki suhu permukaan antara
6.2730C hingga
7.7730C. Bintang ini berwarna putih kekuningan, dengan populasi
3,1%
diantara bintang-bintang.
9
[Type text]
kelompok
pola
yang
tetap
sehingga
seolah-olah
[Type text]
10
[Type text]
H.
jauh.
Akibatnya
[Type text]
Thomas C. Chamberlin
Hipotesis Planetisimal
Sumber:
http://geografiana2006
.blogspot.com
11
terjadilah
pasang naik pada
permukaan
matahari
maupun
bintang itu.
Sebagian massa
matahari
tertarik
ke
arah
bintang. Pada
waktu
bintang
itu
menjauh,
sebagian
4)
bintang
kembar
juga
menyatakan bahwa pada
awalnya
dikemukakan astronom Inggris
matahari
merupakan
bernama Lyttleton. Teori ini
bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi,
pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah
satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagianbagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planetplanet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur,
yaitu
matahari.
12
5)
terbentuklah
piringan
seperti
cakram. Inti
cakram
yang
menggelembung
menjadi
matahari,
sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi
planet-planet. Ahli astronomi lainnya yang
mengemukakan teori awan debu antara lain, F.L
Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes Alven
dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal
Gerald P. Kuiper
dari matahari yang berputar dengan cepat
dengan piringan gas di sekelingnya yang
kemudian membentuk planetplanet yang beredar mengelilingi
matahari.
I. Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Matahari
merupakan sumber energi untuk kehidupan yang
berkelanjutan. Panas matahari menghangatkan bumi dan membentuk
iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa matahari, tidak akan ada
kehidupan di bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat
berlangsung.
Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak
rata-rata sekitar 150 juta kilometer (93.026.724 mil) yang berbentuk
seperti bola raksasa dengan diameter 1.392.000 kilometer atau
865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter bumi. Matahari terbentuk
dari gas hidrogen (74%) dan helium (25%). Senyawa penyusun lainnya
terdiri dari besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon,
kalsium, dan kromium. Cahaya matahari berasal dari hasil reaksi fusi
hidrogen menjadi helium. Matahari termasuk bintang berwarna kuning
(Bintang golongan G) yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh
komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing,
planet-planet kerdil, asteroid, komet, dan debu angkasa berputar
mengelilingi matahari.
Nicolas Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan
teori bahwa matahari adalah pusat peredaran tata surya di abad 16.
Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo Galilei dan pengamat
angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama ini
mematahkan teori geosentris (bumi sebagai pusat tata surya) yang
dikemukakan oleh Ptolemy dan telah bertahan sejak abad ke
dua
sebelum masehi.
13
2.
3.
4.
5.
6.
Prominens
ia
Sumber:
http://geografiana2006.
blogspot.com
16
II
Hukum Kepler
Gambar Hukum
Kepler II Sumber:
www.lcsd.gov.hk
17
- Hukum Kepler
III
Kuadrat waktu revolusi planet-planet berbanding lurus dengan
pangkat tiga jarak rata-rata planet dari matahari.
P2 / J3 =
Konstan
P
:
waktu
revolusi
J
: jarak antara planet tersebut dengan
matahari
2. Hukum Titius-Bode
Hukum
Titius-Bode
(1766)
berbunyi:
Jarak antara planet-planet dan matahari merupakan deret ukur: 0,
3, 6, 12, 24, 48 dan seterusnya (dengan mengecualikan suku
pertama) dengan perbandingan dua, kemudian tiap-tiap suku
ditambah dengan 4.
3. Hukum Newton
Dua buah benda tarik-menarik dengan kekuatan berbanding lurus
dengan hasil perbanyakan kedua massanya dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak kedua benda itu.
J. Anggota Tata Surya
1.
Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai
pusat tata surya (matahari). Planet tidak dapat menghasilkan
cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet bergerak
dengan arah yang sama mengelilingi matahari, tetapi dengan
lintasan dan jarak terhadap matahari yang berbeda- beda, lintasan
planet merupakan bidang yang berbentuk elips. Kebanyakan
planet mempunyai satelit (pengiring) seperti bulan sebagai satelit
bumi. Planet yang tidak mempunyai satelit (pengiring) yaitu
merkurius dan venus. 8 Planet yang termasuk dalam anggota tata
surya adalah sebagai berikut:
1)
Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dengan
matahari. Jarak antara merkurius dengan
matahari tidak tetap, kadang menempati
jarak terdekat, kadang juga berada pada
jarak terjauh dengan matahari. Jarak ratarata dengan matahari adalah 0,39 AU.
Secara fisik, diameter Merkurius mencapai
4.879 km. Waktu yang digunakan untuk
melakukan satu kali putaran pada porosnya
(periode rotasi) adalah 58,6 hari.
Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi.
Bentuk planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa
lapisan tipis silikat. Komposisi
pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.
18
2) Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari
Matahari. Venus memiliki jarak terhadap
matahari tidak tetap. Jarak
rata-rata
antara Venus dengan matahari adalah
108
juta
km.
Diameter
Venus
mencapai
12.100 km, sedangkan massanya sekitar
0,815 kali massa bumi. Periode rotasinya
adalah 243,2 hari, sedangkan
periode
revolusinya adalah 225 hari.
Bentuk planet ini mirip Bumi dengan
permukaan
berupa awan tebal dengan suhu permukaan 4800C.
Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat
lain.
3)
Bumi
Bumi
adalah
planet
terdekat
ketiga
matahari. Jarak rata-rata Bumi dengan
Matahari adalah 150 juta km. Diameter
bumi adalah 12.760 km. Periode rotasinya
adalah
24
jam,
sedangkan
periode
revolusinya
365,25 hari. Bumi terdiri dari tiga bagian:
udara, air, dan bagian padat (atmosfer,
hidrosfer, dan litosfer). Udara
yang
mengelilingi Bumi terdiri dari 78%
nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas
lain. Air di
Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian
gunung berapi, batuan endapan, dan batuan metamorfik serta
tanah. Bumi memiliki 1 buah
satelit yakni bulan.
4)
Mars
19
satelit.
2. Satelit
Satelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil
daripada planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi
planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar
mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan, yaitu
berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan
berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua
macam yaitu :
a. Satelit
alamiah
Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan
buatan manusia, misalnya bulan sebagai satelit alamiah bumi.
b. Satelit
buatan
20
21
22
REFEREN
SI
Endarto, Danang. 2009. Pengantar Kosmografi. Surakarta: LPP UNS dan
UNS Press. Gautama, S.
Eka.
23