Disusun Oleh:
Kelompok 2 Minat Epidemiologi
Nur Jelita Amin Daman
101211133073
101211131202
101211132010
Riva Noviyanti
101211133030
Yunita Sari
101211131230
Nurus Saadah
101211131203
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan perekonomian sebagai dampak dari pembangunan di
Negara-negara
sedang
berkembang
sebagai-mana
di
Indonesia
kesehatan
masyarakat
meningkat,
sedangkan
dampak
negativenya adalah perubahan pola hidup. Perubahan pola hidup ini yang
menyebabkan pola penyakit berubah, dari penyakit infeksi dan rawan gizi
ke penyakit-penyakit degeneratif, diantaranya adalah penyakit jantung dan
pembuluh darah (kardiovaskuler) serta stroke.
World
Health
Organization
(WHO)
(2002)
melaporkan
pasien per tahun. Namun, sejak tahun 2011 jumlahnya meningkat jadi
1.600 per tahun (Neurologist Universitas Airlangga Surabaya, 2012).
Menyadari terjadinya perubahan pola penyakit dari penyakit
infeksi ke penyakit degeneratif serta endemisitas penyakit jantung dan
pembuluh darah yang telah terjadi di negara-negara maju, Pemerintah
Republik Indonesia perlu menyusun kebijakan penyelenggaraan dan
strategi baru pembangunan kesehatan. Kebijakan dan strategi baru tersebut
telah disusun dalam suatu sistem yang disebut Gerakan Pembangunan
Berwawasan Kesehatan sebagai Strategi Nasional menuju Indonesia Sehat
2015.
Penelitian tentang faktor risiko yang berpengaruh terhadap
terjadinya PJK dan stroke telah banyak dilakukan. Seperti penelitian oleh
Framingham Heart Study Prediction Score Sheets dengan mengukur
faktor risiko berdasarkan usia, kadar kolesterol darah (HDL and LDL
cholesterol), tekanan darah kebiasaan merokok dan adanya penyakit
diabetes mellitus, juga untuk mengestimasi risiko PJK pada laki-laki dan
wanita.
1.2
Tujuan
Tujuannya adalah mengetahui pola hidup meminum alcohol
sebagai factor risiko penyakit jantung coroner dan stroke.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1
dari
lumen
arteri
koronaria
yang
menyebabkan
diawali
dengan
American
Heart
Stroke
2.2.1
Patofisiologi stroke
Stroke berasal dari kata strike yang berarti pukulan pada sel otak.
Stroke disebabkan karena adanya gangguan distribusi oksigen ke sel otak.
Hal ini disebabkan gangguan aliran darah pada pembuluh darah otak, salah
satu penyebab utamanya adalah ateroklerosis. Ateroklerosis merupakan
kumpulan perubahan patologis pada pembuluh darah arteri. Ketika arteri
yang digunakan jalan darah untuk mensuplai darah tidak berfungsi dengan
baiik, akan menyebabkan stroke. Penyebab ateroklerosis tidak diketahui
secara pasti. Namun risiko terkena ateroklerosis berkaitan erat dengan
kadar LDL dalam darah yang meningkat, asap rokok atau radikal bebas
dan hipertensi
2.2.2
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
3.1.1
3.1.2
Pengertian Alkohol
Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyawa organik yang
dibentuk dari hidrokarbon-hidrokarbon oleh pertukaran satu atau lebih
gugus hidroksil dengan atom-atom hidrogen dalam jumlah yang sama;
istilah ini meluas untuk berbagai hasil pertukaran yang bereaksi netral
dan mengandung satu atau lebih gugus alkohol.
Alkohol merupakan zat psikotropika yang banyak beredar di
masyarakat dalam bentuk minuman. Alkohol masih dianggap sebagai
bagian dari gaya hidup yang terkait dengan budaya setempat. Alkohol
adalah salah satu jenis alkohol alifatik yang larut air. Senyawa ini sering
juga disebut etil alkohol Alkohol dibuat dari hasil fermentasi, berupa
cairan jernih tak berwarna dan rasanya pahit. Molekul alkohol sangat kecil
dan dapat dengan mudah larut dalam lipid dan air.Alkohol memasuki
aliran darah dengan mudah dan juga dapat melewati sawar darah otak
(blood brain barrier) dengan bebas.
Jenis alkohol yang paling banyak digunakan dalam industri
minuman adalah etanol (C2H5OH). Alkohol yang dikonsumsi lebih dari
90% , dioksidasi dalam hati, sisanya diekskresikan dalam paru-paru
dan urin. Pada dosis klinik yang biasa, kecepatan oksidasi mengikuti
zero order kinetik yaitu tidak tergantung pada waktu, sesuai dengan
berat badan atau hati, dan jumlah hilangnya alkohol dalam tubuh
sangat
berkurang
atau
tertahan seluruhnya
pada
individu
yang
3.3
atau
Dalam
proses
metabolisme,
glukosa
merupakan
bentuk
karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel sebagai sumber
energi.
Apabila
mengkonsumsi
alkohol
berlebihan
maka
akan
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Penyakit jantung menjadi penyebab terbanyak kematian di
Indonesia. Salah satu faktor risiko penyebab penyakit jantung dan
stroke adalah pola hidup yang salah. Pola hidup tersebut adalah
merokok, kurang olahraga, dan konsumsi alkohol kronis.
Alkohol dianggap sebagai bagian dari gaya hidup yang
terkait dengan budaya setempat. Alkohol adalah salah satu jenis
alkohol alifatik yang larut air. Alkohol memasuki aliran darah
dengan mudah dan juga dapat melewati sawar darah otak (blood
brain barrier) dengan bebas.
Oleh karena itu diperlukan aturan-aturan yang dapat
mengatur peredaran alkohol dan penggunaannya. Serta diperlukan
adanya penyuuhan mengenai alkohol sebagai salah satu faktor
risiko PJK
4.2 Saran
a. Membuat peraturan tentang peningkatan pajak penjualan alkohol
b. Membuat peraturan tentang kadar alkohol yang diperbolehkan untuk
konsumsi
c. Pembatasan akses masyarakat terhafap alkohol melalui aturan tegas
tentang penjual miras
d. Penyuluhan kesehatan tentang konsumsi alkohol sebagai faktor risiko
PJK dapat dilakukan dengan lebih intensif melalui media cetak atau
audio visual
e. Pemberdayaan masyarakat risiko tinggi agar tidak melampiaskan
beban hidupnya dengan cara negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Berkow, R., Fletcher, A.J. The Merck Manual. edisi 6. Merck & Co., Inc., 1998:
726-738
Boldt, M.A., Carleton, P.F. Penyakit Aterosklerotik Koroner. Dalam Price,
S.A., Wilson, L.M. (eds) Patofisiologi: Konsep dan Klinis Proses-proses
penyakit. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran: EGC, Jakarta, 1995: 528-560
Deckelbaum, L. Heart Attacks and Coronary Artery Disease. Dalam Moser,
M., Zaret, B.L., Cohen, L.S. (eds) Yale University School of Medicine Heart
Book. Hearst Book, New York, 1992: 133-148
Halim, H., dkk. (2012) Pemberian Alkohol Peroral secara Kronis Menurunkan
Kepadatan Sel Granula Cerebellum pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Jantan Dewasa. Jurnal Anatomi Indonesia, 19-24 (01)
Healy, B.P., Pathology of Coronary Atherosclerosis. Dalam Hurst, J.W.,
Schlant, R.C., Rackley, C.E., Sonnenblick, E.H., Wenger, N.K. The
Heart. edisi 7. Mcgraw Hill Company, New York, 1990:924-939
Mandagi, Frangy dkk. 2013. Hubungan Konsumsi Alkohol Dengan Status Gizi
Pada Pria Dewasa Usia 30-40 Tahun Di Desa Kapoya Kecamatan Suluun
Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Diakses pada 22 Mei 2014 dari
http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/frany-mandagi.pdf
Riset Kesehatan Dasar 2007
Sadewantoro. Penyakit Jantung Koroner dan Faktor Risikonya.
Dalam
Sehari: Penyakit
Penatalaksanaan
Jantung
Keperawatan pada
Koroner
Penderita
PJK
dan
dan
Hipertensi,
Hipertensi.
Rumkital Dr. Ramelan, FK UHF dan Akper Hang Tuah, Surabaya, 2004:119