hujan yang selalu menemani kesendirian mata yang indahnya seolah menghipnotis bukan untuk dilupakan hati yang terus menahan perih
Aku memang masih berjalan sendiri
dalam sepiku, Masih saja kamu yang berputar dipikiran tak wajarku aku mencoba bangkit Terbit hingga tenggelamnya matahari memaksaku menyibukkan diri hingga aku lupa bahwa aku terlalu mementingkan hatiku melupakan bahwa aku punya fisik yang begitu rapuh Mungkin ini keputusan yang tepat jika aku memilih tempat ini untuk menghabiskan sisa umurku sepanjang perjalananku aku hanya disibukkan dengan teori melupakan Selang merekat disebagian tubuhku nafas perlahan tak lagi berhendus sekatika aku bangun dan melihat aku yang berbaring tanpa membuka mata semua bersedih Namun kini aku tenang, Karna fakta yang kudapat aku tak lagi memikul beban berat melupakanmu Melihatmu dari jauh sini Demi kamu yang memilih pergi Meninggalkanku seorang diri Ketahuilah aku rapuh selama ini Tanpa mu