Anda di halaman 1dari 1

demi

demi
demi
demi

waktu yang terus berjalan


hujan yang selalu menemani kesendirian
mata yang indahnya seolah menghipnotis bukan untuk dilupakan
hati yang terus menahan perih

Aku memang masih berjalan sendiri


dalam sepiku,
Masih saja kamu yang berputar dipikiran tak wajarku
aku mencoba bangkit
Terbit hingga tenggelamnya matahari
memaksaku menyibukkan diri
hingga aku lupa bahwa aku terlalu mementingkan hatiku
melupakan bahwa aku punya fisik yang begitu rapuh
Mungkin ini keputusan yang tepat
jika aku memilih tempat ini untuk menghabiskan sisa umurku
sepanjang perjalananku
aku hanya disibukkan dengan teori melupakan
Selang merekat disebagian tubuhku
nafas perlahan tak lagi berhendus
sekatika aku bangun dan melihat aku yang berbaring tanpa membuka mata
semua bersedih
Namun kini aku tenang,
Karna fakta yang kudapat
aku tak lagi memikul beban berat melupakanmu
Melihatmu dari jauh sini
Demi kamu yang memilih pergi
Meninggalkanku seorang diri
Ketahuilah aku rapuh selama ini
Tanpa mu

Anda mungkin juga menyukai