1. Jelaskan
mengenai
perbandingan
efektifitas
antiepilepsi
generasi
clobazam.
Generasi ketiga : progabide, vigabatrin, zonisamide, lamotrigine,
oxcarbazepin, gabapentin, topiramat, tiagabine, levetiracetam.
Perbandingan efektifitas anti epilepsy lama dan baru berdasarkan
maanfaat dan bahaya sudah banyak diteliti dengan metode RCT dengan
berbagai hasil yang bervariasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Standard And New Antiepileptic Drugs (SANAD), diberikan 2 jenis
pengobatan,
antiepilepsi
kelompok
baru
seperti
carbamazepine
gabapentin,
dibandingkan
lamotrigine,
dengan
topiramate,
tersebut
dan
beri
penyuluhan
kategori-2;
yaitu
2HRZES/HRZE/5H3R3E3
bila
negatif
sisa
(NVP atau PI). Jika sebelum 8 minggu karena resiko neural tube defect
wanita hamil dalam pengobatan yang tidak berjalan lancar karena
ketidakpatuhan (biasanya karena efek mual muntah dari ART) tanpa
memperhatikan jumlah CD4 sebagai inisiasi ART sangat dianjurkan
dan
mempertimbangkan
menambahkan
RAL
untuk
dapat
Keterangan
NNRTI
non-nucleoside
reverse
transcriptase
pharmacologically
boosted
with
ritonavir,
RAL
komplikasi yang lebih tinggi. Tujuan pengobatan sama seperti pada pasien
dengan GERD yaitu penghapusan gejala, penyembuhan esofagitis,
mengelola atau mencegah komplikasi, dan mempertahankan remisi.
Sebagian besar pasien berhasil pengobatan dengan metode noninvasif modifikasi gaya hidup. Meskipun modifikasi gaya hidup tetap
landasan sebuah terapi awal pada GERD, hal itu mungkin tidak cukup
untuk mengendalikan gejala pada sebagian besar pasien, terutama pada
mereka dengan komplikasi. Namun, pasien harus mencoba untuk
menurunkan berat badan, lebih aktif, mengangkat kepala tempat tidur
mereka sebelum tidur, menghindari makan dalam waktu tiga jam
sebelum tidur, berhenti merokok, diet menurunkan iritasi diet lemak dan
dapat memperburuk Gejala dan efek dari GERD pada orang tua, seperti
NSAID, tablet kalium, bifosfonat, beta blockers, teofilin dan kalsiumchannel blockers harus dihindari jika mungkin. Jika agen ini harus
dilanjutkan karena sakit komorbiditas, rejimen harus diubah secara
individual, seperti penggantian kalium tablet atau menggunakan obat
alternatif atau frekuensi dosis. Meskipun sebagian besar pasien usia lanjut
dengan komplikasi terkait dengan GERD bisa berhasil dikelola dengan
terapi medis, metode invasive operasi dan perawatan endoskopik dapat
dilakukan untuk beberapa kasus.
Operasi adalah pilihan untuk beberapa pasien dengan GERD dan
sekarang lebih sering dipertimbangkan karena dari dapat dilakukan
operasi laparoskopi antireflux. Hal ini diindikasikan pada pasien dengan
GERD yang susah dikontrol, sulit-untuk-mengelola striktur, pendarahan
parah, aspirasi berulang, dan GERD membutuhkan dosis Pemeliharaan
yang besar dari
Barrett
operasi.
Namun, operasi
penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju filtrasi glomerulus kurang
dari 60 ml/menit/1,73m.
Tata laksana terapi
pasien
konsep
dengan
terpisah
penyakit
namun
ginjal
terkait
Evaluasi dan
kronis
memerlukan
diagnosis,
kondisi
misal pengendalian
= 0,6 g/kg/hari
pembatasan diet garam
mg/dL,
DAFTAR PUSTAKA
Alhusni, Elvia A.y., 2013, Perbandingan Efektivitas Pirasetam Dan Sitikolin
Pada Pasien Stroke Iskemik Di Bangsal Rawat Inap Rsud Undata Palu,
Tesis, Yogyakarta : Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
Chait, Maxwell M., 2010, Gastroesophageal reflux disease: Important
considerations for the older patients, World J Gastrointest Endosc ,
2(12): 388-396
Chadwick, David, Arif Shukralla, and Tony Marson., 2009, Comparing Drug
Treatments
in
Epilepsy. Therapeutic
Advances
in
Neurological
LAMPIRAN