Anda di halaman 1dari 4

Tujuan Pratikum

Mahasiswa dapat menghitung energi impak

Mahasiswa dapat mengetahui harga impak material

Mahasiswa dapat mengetahui temperatur transisi hasil pengujian


PENDAHULUAN
Pengujian impak menggunakan beban tiba tiba. Metoda yang sering digunakan adalah
metoda charpy dengan bentuk specimen standar. Tujuan utama dari pengujian impak adalah
mengukur keuletan atau kegetasan bahan terhadap beban tiba tiba. Bahan yang ulet akan
menunjukanharga impak yang besar .
Metode Charpy: Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada
tumpuan dengan posisi horizontal/ mendatar, dan arah pembebanan berlawanan dengan arah
takikan.
Secara umum perpatahan dapat digolongkan menjadi 2 golongan umum yaitu :

Patah Getas
Patah yang ditandai oleh adanya kecepatan penjalaran retak yang tinggi, tanpa terjadi
deformasi kasar, dan sedikit sekali terjadi deformasi mikro.
Suatu bahan yang diperkirakan ulet ternyata dapat mengalami patah getas yang dapat
disebabkan oleh beberapa hal antara lain.
-

Adanya takikan (notch)


Kecepatan pembebanan atau kecepatan regangan yang tinggi
Temperatur yang sangat rendah

Secara umum perpatahan dapat digolongkan menjadi 2 golongan umum yaitu :


Patah Ulet/ liat
Patah yang ditandai oleh deformasi plastis yang cukup besar, sebelum dan selama proses
penjalaran retak.
Alat dan Bahan
-

Jangka sorong
Polimer
Baja ST37
Alat uji impak ( charpy )

Tata Cara Praktikum


-

Benda Polimer diukur panjang, lebar tinggi dan tinggi takikan oleh jangka sorong
Benda Baja ST37 diukur panjang lebar tinggi dan tinggi takikan oleh jngjka sorong
Benda polimer di uji memakai alat uji impak charpy ( khsus buat polimer )
Lihat sudut pantul awal pendulum
Kemudian catat di laporan kerja
Polimer dipasang dan di jatuhkan oleh pendulum sampai polimer patah
Lihat sudut pantul akhir pendulum
Kemudian catat di laporan kerja
Kemudian Baja ST37 di uji memakai alat uji impak charpy ( khusus buat baja )
Lihat sudut pantul awal pendulum
Kemudian catat di laporan kerja
Baja dipasang dan di jatuhkan oleh pendulum sampai Baja patah liat

Pengumpulan dan pengolahan data


Pengumpulan Data
MATERIAL
DATA
Baja ST37

Polimer / mica

Panjang (mm)

101.70 mm

68,90 mm

Lebar (mm)

10.30 mm

14,70 mm

Tebal (mm)

10.50 mm

9,80 mm

Kedalaman Takikan (mm)

0,50 mm

0,60 mm

Luas Penampang ( mm2)

96,55 mm2

60,08 mm

Metoda pengujian

Uji impact

Uji impact

Temperatur Uji ( o C )

25 o C

25 o C

Masa pendulum ( kg )

10 kg

5 kg

Panjang pendulum (m)

1m

0,5 m

Sudut awal (o)

150 o

150 o

Sudut akhir (o)

70 o

141 o

Energi Impact ( Joule)

120 Joule

2 joule

Harga Impact ( J/mm2)

1,24 J/mm2

0,003 J/mm2

10 m/s2

10 m/s2

Percepatan Gravitasi ( m/s2)

Pengolahan Data
Baja ST37
Luas Penampang = {L . ( t dalam takikan) }
= {10.30 mm x (101.70 mm - 0,50 mm) }
= 96,55 mm2
Energi Impact

= m.g.R (cos cos )


= 10 kg x 10 m/s2 x 1 m ( cos 70 cos 150 )
= 120 joule

Harga Impact

Energy impact
Luas penampang
120 joule
96,55

= 1,24 J/mm2

Polimer / mika
Luas Penampang = {L . ( t dalam takikan) }
= {14,70 mm x (68,90 mm - 0,60 mm) }
= 60,08 mm
Energi Impact

= m.g.R (cos cos )


= 5 kg x 10 m/s2 x 0,5 m ( cos 141 cos 150 )
= 2 joule

Harga Impact

Energy impact
Luas penampang
2 joule
60,08

= 0,003 J/mm2
Analisa
-

Suhu di ruang praktikum berkisar 25 o C


Baja ST37 memiliki patah liat sedangkan Polimer memiliki patah getas

Kesimpulan

1. Semakin tinggi temperatur yang diberikan pada benda uji, maka energi yang
diserap akan semakin besar.
2. Semakin tinggi temperatur yang diberikan, maka keuletan dan persen perpatahan
benda uji akan semakin meningkat.
3. Semakin rendah harga impak maka jenis perpatahan yang terjadi akan semakin
getas.

Anda mungkin juga menyukai