Anda di halaman 1dari 6

Korupsi Serta Tindakan Pencegahannya

Ditujukan Kepada Bapak Haris Utomo


Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.

Alfianto
Franky J. T.
Jefry A. S
Ridho M. Ihsani

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Desember 2015

Penyusun

KORUPSI

1.

Pengertian Korupsi
Pengertian korupsi menurut beberapa ahli :

- Menurut Robert Klitgaard


Korupsi adalah suatu tingkah laku yang meyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara,
dimana untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang menyangkut diri pribadi (perorangan, keluarga dekat,
kelompok sendiri), atau melanggar aturan pelaksanaan yang menyangkut tingkah laku pribadi. Pengertian korupsi
yang diungkapkan oleh Robert yaitu korupsi dilihat dari perspektif administrasi negara.

Menurut Mubyarto
Korupsi adalah suatu masalah politik lebih dari pada ekonomi yang menyentuh keabsahan (legitimasi)

pemerintah di mata generasi muda, kaum elite terdidik dan para pegawai pada umumnya. Akibat yang ditimbulkan
dari korupsi ini ialah berkurangnya dukungan pada pemerintah dari kelompok elite di tingkat provinsi dan
kabupaten. Pengertian korupsi yang diungkapkan Mubyarto yaitu menyoroti korupsi dari segi politik dan ekonomi.

Dalam UU No. 31 Tahun 1999


Korupsi yaitu setiap orang yang dengan sengaja secara melawan hukum untuk melakukan perbuatan

dengan tujuan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan
negara atau perekonomian negara.

2.

Contoh Korupsi Di Lingkungan


Beberapa contoh korupsi dalam hal sepele yang berakibat fatal di lingkungan :

- Menerobos lampu merah atau tetap jalan saat lampu kuning

Tindakan seperti ini sangat membahayakan nyawa dari pengendara maupun pengendara
lainnya, seperti yang kita tahu sangat rawan terjadi kecelakaan bila pengendara tidak mematuhi
peraturan lalulintas dan para pengendara tidak sadar bahwa mereka sudah melakukan tindakan
korupsi dalam peraturan, yang mengambil sikap tidak menaati peraturan demi keuntungan diri
sendiri.

- Menilang atau Damai

Yah tanggal 20+, merupakan tanggal dimana para oknum oknum polisi yang usil atau
suka memainkan jabatan mereka sebagai penindak tegas pelanggar lalu lintas khususnya
polantas. Sering terlihat di jalan jalan, ada saja polisi yang suka berbuat melanggar peraturan
dengan meminta upah ( biasa nya 20 ribu ) ke pengendara yang melanggar peraturan lalulintas,
tidak sedikit pula mereka menularkan hobi tanggal tua mereka ke rekan rekan nya.

3.

Pencegahan Korupsi

Beberapa langkah langkah yang telah dilakukan untuk mencegah korupsi dari pihak
pemerintah dan juga masyarakat :

1. Pembentukan KPK
Partisipasi dan dukungan dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengawali upayaupaya pemerintah melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan aparat hukum lain.
KPK yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi untuk mengatasi, menanggulangi, dan memberantas
korupsi, merupakan komisi independen yang diharapkan mampu menjadi martil bagi para
pelaku tindak KKN.

2. Upaya Pencegahan
Langkah langkah dalam upaya pencegahan :
a.
b.
c.
d.

Menanamkan semangat nasional yang positif


Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis.
Menciptakan aparatur pemerintahan yang memiliki sifat kejujuran tinggi.
System keuangan dikelola oleh pejabat yang memiliki tanggung jawab etis tinggi
dan dibarengi system kontrol yang efisien dan terbuka.

3. Upaya Penindakan
Upaya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang terbukti melanggar dengan diberikan peringatan, dilakukan pemecatan tidak terhormat dan dihukum pidana.

4. Upaya Edukasi Masyarakat / Mahasiswa


a. Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial
terkait dengan kepentingan publik.
b. Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh.

c. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintahan desa
hingga ke tingkat pusat/nasional.
d. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan pemerintahan negara dan aspek-aspek hukumnya.

5. Upaya Edukasi LSM


Terdapat dua lembaga yang bagus dan besar di Indonesia dalam memerangi korupsi
dengan melakukan pelaporan terhadap publik mengenai tindakan tindakan korupsi.

a. Indonesia Corruption Watch (ICW)


Adalah organisasi non-pemerintah yang meng-awasi dan melaporkan kepada publik
mengenai korupsi di Indonesia dan terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk
memberantas korupsi melalui usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat melawan praktik
korupsi.

b. Transparency International (TI)


adalah organisasi internasional yang bertujuan memerangi korupsi politik dan didirikan di
Jerman sebagai organisasi nirlaba se-karang menjadi organisasi non-pemerintah yang bergerak
menuju organisasi yang demokratik.

Anda mungkin juga menyukai